Patch Test Adalah? Pengguna Skincare Hukumnya Wajib Tahu Ini!

patch test adalah

Mencoba skincare yang baru merupakan tantangan tersendiri, apalagi kalau Bruver punya kulit sensitif. Soalnya kalau salah pilih, bisa-bisa kulit malah jadi iritasi atau muncul masalah kulit lainnya. Oleh karena itu, patch test adalah solusi yang bisa Bruver coba.

Pentingnya Patch Test Produk Skincare

Saat ini, banyak sekali skincare yang beredar di pasaran. Mulai dari yang murah sampai yang high end brand. Ini bisa jadi sesuatu yang menguntungkan sekaligus merugikan kita, lho. 

Pasalnya banyaknya variasi skincare dengan berbagai kandungan dan kemasan ini membuat kita bertanya-tanya, apakah skincare ini cocok untuk kulit kita?

Kalau salah pilih skincare, bisa-bisa kulit jadi iritasi dan menyebabkan masalah-masalah kulit lainnya. Soalnya, ada beberapa bahan yang mungkin mengiritasi atau menimbulkan reaksi alergi.

Makanya, melakukan patch test adalah hal yang penting untuk dilakukan sebelum Bruver menggunakan produk baru atau ingin bergonta-ganti produk.

Patch Test Adalah

apa itu patch test skincare

Patch test adalah sebuah metode yang biasanya digunakan untuk menguji reaksi kulit terhadap produk perawatan kulit baru sebelum digunakan secara rutin.

Bahkan, menurut American Academy of Dermatology, cara mengetahui skincare cocok atau tidak yang paling akurat adalah dengan melakukan patch test.

Selain itu, patch test juga punya manfaat lain, yaitu:

  • Menghindari Reaksi Negatif

Patch test bisa membantu menentukan apakah produk tersebut terlalu keras untuk kulit Bruver. Patch test membantu mengidentifikasi bahan dalam produk yang dapat menyebabkan reaksi negatif.

  • Memastikan Efektivitas Produk

Patch test memberikan kepastian bahwa produk aman digunakan pada kulit, sebelum Bruver berkomitmen untuk menggunakannya secara rutin.

  • Mengidentifikasi Alergi

Patch test alergi adalah metode untuk mengidentifikasi apakah kulit Bruver bereaksi negatif terhadap bahan kimia tertentu, kayak pewangi, pewarna, pengawet, atau bahan aktif dalam produk skincare dan makeup.

  • Menjaga Kesehatan Kulit

Dengan mencegah reaksi alergi dan iritasi, patch test membantu menjaga kesehatan kulit. Patch test adalah solusi untuk kulit yang lebih cerah, halus, dan bebas masalah-masalah kulit.

Reaksi yang patut Bruver waspadai setelah melakukan patch test adalah gatal, kemerahan, ruam, bengkak, perih, kering sampai mengelupas. Kalau Bruver mengalami reaksi berikut sebaiknya segera hentikan penggunaan.

Baca Juga: Berapa Lama Skincare Bekerja Maksimal?

Skincare Apa yang Perlu Patch Test?

Sebenarnya, segala jenis skincare dan makeup bisa dilakukan patch test, apalagi kalau Bruver punya kulit yang sensitif. Tapi, skincare yang penting untuk dilakukan patch test adalah skincare yang punya bahan aktif ataupun kandungan keras. Kandungan tersebut antara lain:

  1. Retinoid

Retinoid adalah bentuk dari vitamin A yang digunakan untuk mengatasi berbagai masalah kulit, seperti jerawat, penuaan dini, dan hiperpigmentasi.

Retinoid bisa sangat iritatif terutama bagi mereka yang belum pernah menggunakannya. Patch test membantu memastikan kulit dapat mentoleransi produk tanpa mengalami reaksi negatif yang parah.

  1. AHA/BHA

AHA dan BHA adalah kelompok asam yang digunakan untuk eksfoliasi kulit. AHA bekerja di permukaan kulit, sementara BHA menembus lebih dalam ke pori-pori.

Sama seperti retinoid, AHA dan BHA dapat menyebabkan iritasi terutama pada kulit sensitif atau jika digunakan dalam konsentrasi tinggi.

  1. Vitamin C

Vitamin C adalah antioksidan kuat yang digunakan dalam perawatan kulit untuk mencerahkan kulit dan melindungi dari kerusakan akibat radikal bebas. Vitamin C dalam bentuk tertentu, seperti ascorbic acid, dapat menjadi iritatif untuk kulit sensitif.

  1. Benzoyl Peroxide

Benzoyl peroxide adalah bahan aktif yang umum digunakan dalam pengobatan jerawat. Sayangnya, bahan ini bisa mengakibatkan efek samping seperti sensasi kering, gatal, kemerahan, pengelupasan, dan iritasi.

  1. Hydroquinone

Hydroquinone digunakan untuk mencerahkan area kulit yang hiperpigmentasi seperti bintik-bintik hitam, melasma, dan bekas jerawat.

Kalau Bruver nggak cocok dengan bahan ini, nggak cuma iritasi dan kemerahan, tapi juga berpotensi menyebabkan ochronosis atau penggelapan kulit yang jarang terjadi tetapi bisa permanen.

  1. Niacinamide

Niacinamide adalah bentuk vitamin B3 yang digunakan untuk berbagai manfaat kulit. Meskipun biasanya ringan, tetapi dapat menyebabkan iritasi pada kulit yang sangat sensitif.

Cara Patch Test Skincare

Melakukan patch test nggak sulit kok, Bruver. Berikut ini cara patch test skincare yang bisa Bruver lakukan di rumah:

1. Pilih Area Patch Test

Siapkan area kecil pada kulit yang lebih sensitif dan jarang terkena gesekan dan terhapus air. Area yang biasa digunakan untuk patch test adalah pada area dalam lengan, lekukan siku, belakang telinga, atau belakang leher. 

Hadley King, seorang dermatologist menyebut kalau area tersebut adalah tempat tersembunyi dan cukup halus, sehingga jika muncul reaksi tidak akan terlalu terlihat.

2. Oleskan ke Area

Setelah memastikan kalau area bersih dan siap menerima produk, oleskan produk skincare secukupnya pada area tersebut. Ikuti cara penggunaan yang tertera pada kemasan.

3. Biarkan dan Amati Reaksi

Setelah diaplikasikan, tunggu dan amati terus reaksinya. Karena reaksi tidak langsung muncul, gunakan secara konsisten selama 7-10 hari.

4. Evaluasi Hasilnya

Setelah beberapa hari, amati reaksi yang muncul. Jika muncul reaksi iritasi seperti kemerahan, gatal, hingga perih, segera hentikan penggunaan. Tandanya Bruver nggak cocok sama produk tersebut.

Tips: Untuk Bruver yang punya masalah bruntusan dan kulit kusam, bisa gunakan rangkaian skincare routine untuk kulit wajah bruntusan dan kusam.

Berapa Lama Tahu Skincare Cocok atau Tidak dengan Patch Test?

Untuk mengetahui berapa lama reaksi yang menunjukkan skincare cocok atau tidak setelah patch test, mungkin bisa berbeda, tergantung jenis kulitmu dan juga bahan skincare

Tapi, ada juga reaksi yang muncul secara langsung, jangka pendek, dan juga jangka panjang.

  • Reaksi Langsung

Beberapa reaksi seperti kemerahan atau gatal dapat terlihat dalam beberapa jam setelah aplikasi patch test.

  • Reaksi Jangka Pendek

Beberapa reaksi mungkin baru muncul setelah 24-48 jam setelah menggunakan patch test, sehingga penting untuk memantau kulit selama periode ini.

  • Penggunaan Jangka Panjang:

Meskipun patch test menunjukkan tidak ada reaksi negatif dalam 48 jam, penting untuk tetap waspada selama penggunaan pertama kali di seluruh wajah atau tubuh. Terkadang reaksi dapat muncul setelah penggunaan berulang selama beberapa hari atau minggu.

Kalau timbul iritasi atau reaksi negatif yang parah, segera hentikan pemakaian dan konsultasikan dengan ahli dermatologis atau dokter kulit untuk saran lebih lanjut.

Jadi, kesimpulannya, skin patch test adalah metode yang bisa Bruver coba sebelum menggunakan skincare baru. 

Untuk hasil yang maksimal, gunakan produk perawatan kulit yang ringan, tidak mengandung bahan-bahan berbahaya, dan aman untuk segala jenis kulit. 

Salah satunya adalah dengan menjaga kebersihan kulit dengan menggunakan Bruv For Men, sabun wajah multifungsi yang diformulasikan khusus untukmu!

Kandungan aktif dalam Bruv For Men bekerja secara sinergis untuk memberikan berbagai manfaat bagi kulit pria, seperti:

  • Activated bamboo charcoal: Punya fungsi untuk menyerap kotoran dan minyak berlebih yang ada di permukaan kulit, membantu membersihkan pori-pori tersumbat, dan mencegah munculnya jerawat.
  • Argan oil: Bisa digunakan untuk menjaga kelembapan kulit, membantu menjaga elastisitas kulit, dan mencegah tanda-tanda penuaan dini, kayak kerutan dan garis halus.
  • Peppermint oil: Memberikan sensasi dingin dan menyegarkan pada kulit, membantu meredakan peradangan, dan mengontrol produksi minyak berlebih.

Gunakan Sabun Muka Pria dari BRUV secara rutin untuk mendapatkan kulit wajah yang bersih, segar, dan sehat!

Share This Post

Discover More