Skincare untuk Pria Aktif di Luar Ruangan, Siap Glow Up Dimana Aja!

Skincare untuk Pria Aktif di Luar Ruangan, Siap Glow Up Dimana Aja!

Bruver pria yang aktif melakukan aktivitas outdoor? Tandanya, Bruver perlu perawatan ekstra, karena paparan dari luar berpotensi menyebabkan berbagai masalah kulit!

Apa saja skincare untuk pria aktif di luar ruangan? Yuk bahas dalam artikel ini, supaya Bruver nggak salah pakai lagi!

Masalah yang Pasti Terjadi untuk Wajah Jika Sering di Luar Ruangan

Pria memang menyukai berbagai aktivitas di luar ruangan, misalnya jogging, bersepeda, hiking, camping, berenang, olahraga, memancing, berkendara dan lainnya.

Penelitian menunjukkan bahwa pria menghabiskan sekitar 52% waktu di luar ruangan lebih banyak dari wanita, bahkan perbedaan ini dimulai sejak anak-anak, lho.

Meskipun aktivitas outdoor itu menyenangkan, tapi ini berpotensi menimbulkan berbagai masalah, terutama masalah kulit. 

Ini karena saat di luar ruangan, kulit akan lebih mudah terpapar sinar matahari dan juga polusi. Berikut ini beberapa masalah yang sering terjadi, kalau Bruver sering beraktivitas di luar ruangan:

  1. Kulit Kusam

Salah satu masalah yang pasti terjadi untuk wajah jika sering di luar ruangan adalah kulit kusam. Kotoran dan partikel berbahaya dari polusi dan paparan sinar matahari bisa menumpuk di permukaan kulit, bahkan menghambat proses regenerasi.

Akibatnya, kulit akan kehilangan kecerahannya, terlihat lelah, serta kusam.

  1. Hiperpigmentasi

Paparan sinar matahari bisa meningkatkan produksi melanin, yang bisa memicu hiperpigmentasi, atau area kulit yang menjadi lebih gelap.

Ditambah lagi, polusi bisa memengaruhi sel-sel kulit, seperti keratinosit dan melanosit, serta mengaktifkan reseptor AHR yang dapat menyebabkan perubahan pigmen.

Jadi, melakukan aktivitas di luar ruangan bisa menyebabkan hiperpigmentasi, warna kulit tidak merata, bahkan meningkatkan risiko terjadinya lentigo dan melasma.

  1. Jerawat

Beraktivitas di luar ruangan juga bisa memicu munculnya jerawat. Karena, polusi udara bisa meningkatkan produksi sebum, yang menyumbat pori-pori. 

Paparan sinar matahari yang berlebihan juga bisa memperburuk jerawat yang sudah ada dan memicu munculnya jerawat baru. Sinar UV juga bisa menggelapkan bekas jerawat, dan bikin lebih susah dihilangkan.

  1. Sunburn

Bruver tau kan, kalau beraktivitas di luar ruangan artinya Bruver akan terpapar sinar matahari lebih intens? Kalau nggak dilindungi dengan benar,  kulit bisa kena sunburn alias kulit terbakar. 

Sunburn merupakan respon inflamasi dari kulit karena kerusakan langsung akibat sinar UV. Kulit jadi kemerahan, terasa panas, nyeri, dan kadang sampai mengelupas.

  1. Peradangan

Masalah kulit selanjutnya yang terjadi karena sering beraktivitas di luar ruangan adalah adalah peradangan dan iritasi. Paparan lingkungan luar bisa merusak skin barrier, sehingga kulit lebih rentan dan sensitif.

Ini akan membuat kulit menjadi kemerahan, gatal, terasa perih, iritasi, bahkan menimbulkan ruam yang mengganggu kulit.

  1. Penuaan Dini

Penelitian menunjukkan kalau efek polusi dan paparan sinar matahari bagi kulit adalah munculnya tanda-tanda penuaan dini seperti kerutan dan bintik hitam.

  1. Risiko Kanker Kulit

Dalam jangka panjang, paparan sinar UV dan zat berbahaya dari polusi bisa merusak DNA di sel kulit. Kalau rusak terlalu parah, sel-sel kulit bisa tumbuh nggak terkendali dan ini bisa jadi pemicu kanker kulit.

Skincare untuk Pria Aktif di Luar Ruangan

Karena potensi masalah-masalah kulit kayak yang disebutkan di atas, Bruver wajib melakukan perawatan kulit, untuk menghindarinya. Tapi jangan sembarangan, berikut ini beberapa skincare untuk pria aktif di luar ruangan yang perlu Bruver lakukan, glow up everywhere!:

  1. Pembersih Wajah

Skincare untuk pria aktif di luar ruangan yang paling penting adalah pembersih wajah. Bahkan, ini menjadi salah satu dari 3 basic skincare pria, lho.

Saat beraktivitas di luar ruangan, kulit akan terkena kotoran dan minyak, yang bisa menjadi sumber masalah kulit. Makanya, penting untuk membersihkannya.

Ahli dermatologist Nazanin Saedi, MD, menyarankan minimal mencuci muka dua kali sehari, pada pagi dan malam hari. Gunakan facial cleanser yang lembut dan sesuai jenis kulitmu.

  1. Toner

Bruver bingung, apakah toner penting? Jawabannya ya! Ini merupakan skincare untuk pria aktif di luar ruangan yang berfungsi untuk menyeimbangkan pH kulit dan juga membersihkan kotoran yang masih tertinggal.

Selain itu, toner juga membantu mengembalikan kelembapan yang hilang setelah mencuci muka, sehingga kulit terasa lebih segar dan terhidrasi dengan baik.

  1. Serum 

Serum adalah produk skincare yang punya konsentrasi bahan aktif yang tinggi dan formulasi yang ringan. Jadi, serum memungkinkan untuk merawat kulit secara intensif, tanpa menimbulkan rasa yang berat atau greasy.

Survei yang dilakukan pada tahun 2022 oleh lembaga survei Jakpat bertajuk “Beauty Trends 2022” menyebut kalau serum udah jadi produk skincare yang paling sering digunakan pria, setelah face wash, lho.

Pilih serum yang sesuai dengan kebutuhan spesifik kulitmu. Misalnya, niacinamide dan vitamin C untuk mencerahkan wajah, retinol untuk awet muda, atau benzoyl peroxide untuk mengatasi jerawat.

  1. Pelembap

Pelembap merupakan salah satu skincare untuk pria aktif di luar ruangan yang sangat penting. Karena, menjaga kelembapan kulit adalah salah satu faktor utama yang membuat kulit sehat, awet muda, dan bebas dari masalah kulit. 

Memilih pelembap yang sesuai dengan jenis kulit bisa membantu menjaga kesehatan kulit secara keseluruhan. Sebaliknya, produk yang nggak cocok bisa memperburuk kondisi kulit.

  1. Sunscreen 

Untuk kamu pria yang aktif beraktivitas di luar ruangan, sunscreen adalah produk skincare untuk yang sering panas panasan. Sunscreen punya peranan penting untuk melindungi kulit dari paparan sinar matahari dan mencegah produksi melanin berlebihan. 

Bahkan, Skin Cancer Foundation menyarankan semua orang, baik pria maupun wanita di atas usia 6 bulan untuk menggunakan sunscreen setiap harinya.

Pilih sunscreen atau sunblock yang punya kadar perlindungan yang sesuai dengan kebutuhan kulit Bruver. American Academy of Dermatology merekomendasikan penggunaan SPF minimal 30, yang bisa menghalangi 97% sinar UVB.

  1. Eksfoliasi

Pria yang aktif di luar ruangan perlu melakukan eksfoliasi secara teratur untuk menjaga kesehatan kulit mereka. Eksfoliasi membantu mengangkat sel kulit mati, mencegah pori-pori tersumbat, dan mengurangi risiko jerawat serta iritasi. 

Eksfoliasi juga jadi skincare untuk pria kulit berminyak dan kusam akibat paparan lingkungan. Ada dua jenis eksfoliasi, yaitu eksfoliasi fisik/mekanik dan kimiawi. Apapun jenis eksfoliasi yang Bruver pakai, lakukan secara gentle dan jangan terlalu sering. Cukup 2-3x seminggu.

Dengan menjadikan eksfoliasi sebagai bagian dari rutinitas perawatan kulit, pria dapat menjaga kulit tetap sehat, bersih, dan tampak segar meskipun sering terpapar kondisi luar yang menantang.

Baca Juga: Tips Lanjutan Biar Tetep Glowing Pas Travelling

Tips Memilih Skincare untuk Pria yang Aktif di Luar Ruangan

Biasanya, pria-pria yang aktif di luar ruangan kurang suka menggunakan skincare, karena dianggap ribet dan bikin nggak nyaman. Padahal ada cara memilih skincare yang cocok dan praktis, lho. Ikuti tips memilih skincare untuk pria yang aktif di luar ruangan berikut ini:

  1. Terapkan Skin Minimalism

Michele Green, MD, dokter kulit bersertifikat di New York City, mendefinisikan skin minimalism sebagai rutinitas perawatan kulit yang sederhana dan mudah diikuti.

Ini terdiri dari tiga langkah sederhana yang meliputi membersihkan, melembapkan, dan melindungi kulit. Ini cocok sebagai skincare untuk pekerja lapangan, yang nggak suka perawatan kulit yang ribet.

  1. Pilih Kandungan Ringan

Usahakan skincare untuk pria aktif di luar ruangan punya kandungan ringan. Karena, ini bisa memberikan perlindungan dan merawat kulit, tanpa terasa berat atau greasy yang mengganggu.

Formula ringan juga cocok untuk digunakan di lingkungan lembap atau saat berolahraga. Jadi, meskipun pakai skincare, aktivitas di luar ruangan tidak akan terganggu.

  1. Cari Produk Multifungsi

Survei membuktikan bahwa pria cenderung memilih produk multifungsi yang efisien, mudah digunakan, dan praktis. Produk multifungsi ini misalnya pelembap yang mengandung SPF, atau sabun badan yang juga bisa digunakan untuk wajah.

Bruver bisa cari produk yang bisa mengatasi beberapa masalah sekaligus. Dengan begini, Bruver nggak perlu bawa banyak botol-botol skincare kemana-mana.

  1. Gunakan Kemasan Travel Size

Melakukan aktivitas outdoor artinya Bruver perlu reapply beberapa skincare lebih sering, terutama sunscreen

Kalau takut ribet atau makan tempat di tas, pilih produk dengan kemasan travel size. Ukurannya yang kecil bikin praktis dibawa ke mana-mana.

Baca Juga: Bahan Aktif Dalam Skincare yang Bagus untuk Wajah Glowing.

Bruv For Men, Grooming Essentials for Active Men

Kalau Bruver mau tau skincare pria terbaik di Indonesia, Bruv For Men jawabannya!

Dengan formula Triple Active Skin Repair yang diperkaya oleh activated bamboo charcoal, argan oil, dan peppermint oil, sabun ini bukan cuma membersihkan kulit secara mendalam, tapi juga bisa menjaga kelembapan kulit, dan memberikan sensasi segar sepanjang hari. 

Sabun ini juga sangat cocok digunakan sebagai skincare untuk pria aktif di luar ruangan. Sebagai 2in1 bar soap, Bruv bisa digunakan untuk wajah sekaligus badan, karena kandungannya yang ringan dan alami.

Bruver harus pilih sabun ini, karena Bruv For Men udah lulus uji klinis, jadi aman dan beneran cocok untuk kulit pria. Yuk, cobain sekarang juga!

Kesalahan Pakai Serum, Bruver Wajib Stop Mulai Detik Ini Juga!

Kesalahan Pakai Serum, Bruver Wajib Stop Mulai Detik Ini Juga!

Serum memang populer sebagai produk skincare yang ampuh mengatasi masalah kulit. Sayangnya, kadang karena salah pakai, hasilnya jadi kurang maksimal.

Supaya Bruver nggak melakukan kesalahan pakai serum lagi, mending Bruver simak artikel ini! Kita akan bahas tentang serum, mulai dari efek samping sampai cara pakai serum yang benar.

Reaksi Awal Pemakaian Serum Wajah

Serum merupakan salah satu produk skincare yang bertujuan untuk merawat kulit secara intensif. Secara umum, serum punya formulasi yang ringan dan mudah menyerap, tapi punya kandungan bahan aktif yang tinggi.

Bahan aktif ini yang biasanya memberikan reaksi tertentu saat baru digunakan untuk pertama kali. Ini juga jadi pertanda kalau serum mulai bekerja, dan kulit sedang beradaptasi.

Reaksi awal penggunaan serum biasanya berupa:

  • Muncul jerawat kecil yang sering disebut dengan purging, di area yang biasa mengalami jerawat.
  • Kulit terasa kering dan mengelupas karena proses regenerasi sel.
  • Timbul rasa panas dan sedikit gatal sementara.

Kalau Bruver baru pertama kali coba serum baru, sebaiknya lakukan patch test terlebih dahulu. Coba sedikit dulu di area kulit yang kecil untuk lihat apakah kulit Bruver cocok atau nggak. 

Kesalahan Pakai Serum

Salah pakai bisa membuat serum jadi kurang efektif. Ada beberapa kesalahan pakai serum yang nggak boleh Bruver lakukan, antara lain:

  1. Tidak Sesuai Jenis Kulit

Setiap jenis kulit, baik itu kering, berminyak, sensitif, kombinasi, maupun normal, punya kebutuhan masing-masing dan merespon kandungan skincare dengan cara yang berbeda.

Makanya, kesalahan pakai serum yang pertama adalah menggunakan serum yang kandungannya nggak sesuai jenis kulit.

Kalau Bruver punya kulit yang kering, gunakan serum yang menghidrasi. Sedangkan, untuk kulit berminyak, gunakan serum yang ringan.

  1. Salah Urutan

Jangan sampai menggunakan serum sebelum mencuci muka, atau menggunakannya setelah pelembap ya! Karena, salah satu kesalahan pakai serum adalah salah urutannya.

Ini bisa menyebabkan hasil yang kurang efektif, bahkan menyebabkan masalah kulit. Ingat, aplikasikan dari konsistensi yang paling ringan atau cair, dan pastikan produk terserap secara maksimal.

  1. Waktu Kurang Tepat

Kesalahan pakai serum selanjutnya adalah ketika Bruver menggunakannya pada waktu yang kurang tepat. Setiap serum itu punya aturan pakai yang berbeda-beda. Jadi, sebaiknya baca dulu petunjuk penggunaan yang ada di kemasan serum sebelum pakai.

Misalnya, serum yang mengandung vitamin C atau antioksidan lainnya, lebih cocok digunakan pada pagi hari. Sedangkan, serum yang mengandung retinol atau untuk mengatasi masalah kulit seperti jerawat dan penuaan dini bisa digunakan di malam hari.  

  1. Tidak Konsisten

Mengaplikasikan serum dengan tidak konsisten, bisa jadi kesalahan pakai serum yang paling umum. 

Serum biasanya nggak memberikan hasil yang instan, jadi Bruver harus bersabar. Dengan pemakaian yang rutin dan tepat, Bruver bisa merasakan manfaatnya. 

  1. Mencampur Kandungan Sembarangan

Siapa yang berpikir kalau menggunakan beberapa jenis serum bersamaan itu bisa membuat masalah kulit cepat hilang? Hati-hati Bruver, ini merupakan salah satu kesalahan pakai serum.

Ada beberapa kandungan yang nggak boleh dicampur, karena bisa membuat serum nggak efektif, bahkan berpotensi menyebabkan iritasi.

Berikut ini kandungan serum yang harus dihindari untuk dicampur:

  • Hyaluronic Acid dan Salicylic Acid

Hyaluronic acid membentuk lapisan pelembap di permukaan kulit, yang bisa menghambat salicylic acid untuk menyerap dan bekerja maksimal. Akibatnya, kulit jadi kurang bersih dari kotoran dan sel kulit mati.

  • Hyaluronic Acid dan Vitamin C

Vitamin C bersifat asam, sedangkan hyaluronic acid cenderung basa. Ketika keduanya dipakai bersamaan, pH kulit berubah, membuat vitamin C kurang efektif, sekaligus meningkatkan risiko iritasi.

  • Hyaluronic Acid dan AHA/BHA

AHA/BHA butuh pH rendah untuk bekerja optimal, sedangkan hyaluronic acid menyukai pH lebih tinggi. Kalau dipakai bersamaan, hyaluronic acid sulit menjaga kelembapan kulit, bahkan bisa menyebabkan kekeringan dan iritasi.

  • Glycolic Acid dan Niacinamide

Glycolic acid efektif dalam pH rendah, sedangkan niacinamide lebih baik di pH lebih tinggi. Kombinasi ini bisa mengurangi manfaat keduanya dan bikin kulit lebih rentan iritasi.

  • Glycolic Acid dan Vitamin C

Perbedaan pH membuat glycolic acid menjadi terlalu asam untuk vitamin C. Jika dipakai bersama, kulit bisa mengalami iritasi seperti kemerahan, ruam, atau gatal.

  • Glycolic Acid dan Retinol

Keduanya bekerja dengan cara eksfoliasi, yang kalau digabung, bisa bikin kulit over exfoliated. Akibatnya, kulit jadi lebih sensitif, kering, bahkan iritasi.

  • Glycolic Acid dan Benzoyl Peroxide

Kombinasi ini terlalu keras karena sifat eksfoliasi glycolic acid ditambah efek pengeringan benzoyl peroxide. Hasilnya, kulit bisa kering parah, merah, bahkan terasa terbakar.

  • Retinol dan AHA/BHA

Retinol dan AHA/BHA sama-sama berfungsi untuk mengelupas kulit. Kalau dipakai bareng, kulit bisa over-exfoliated, meningkatkan risiko iritasi dan sensitivitas.

  • Retinol dan Vitamin C

Kedua bahan ini punya sifat yang kurang stabil jika digabungkan. Vitamin C jadi kurang efektif, dan kulit lebih rentan iritasi.

Baca Juga: Serum yang Mengandung Retinol

  • Vitamin C dan AHA/BHA

AHA/BHA punya pH yang lebih rendah dibanding vitamin C. Kalau digunakan bersamaan, kulit jadi terlalu asam, meningkatkan risiko iritasi dan merusak skin barrier.

  • Vitamin C dan Benzoyl Peroxide

Benzoyl peroxide bisa mengoksidasi vitamin C sebelum sempat bekerja. Akibatnya, perlindungan dari antioksidan vitamin C berkurang.

  • Niacinamide dan AHA/BHA

Kombinasi ini mengganggu efektivitas niacinamide, karena pH AHA/BHA yang rendah bisa merusak struktur niacinamide. Selain itu, kulit bisa jadi lebih sensitif.

  • Niacinamide dan Benzoyl Peroxide

Benzoyl peroxide bisa mengurangi efektivitas niacinamide, bahkan menyebabkan kulit iritasi karena perbedaan sifat kimia keduanya.

  • Retinol dan Benzoyl Peroxide

Kombinasi ini terlalu keras untuk kulit, karena keduanya bisa bikin kulit kering dan iritasi. Selain itu, manfaat keduanya saling menetralkan, jadi nggak efektif.

Akibat Memakai Serum Terlalu Banyak

Bukan cuma itu, memakai serum terlalu banyak juga menjadi kesalahan pakai serum lainnya. 

Menggunakan serum nggak boleh sembarangan. Karena serum merupakan produk yang sangat terkonsentrasi, Bruver nggak perlu menggunakannya terlalu banyak.

Menggunakan serum terlalu banyak bisa membuat kulit kewalahan dan membuat serum sulit menyerap, menyebabkan pori-pori tersumbat, menimbulkan jerawat, kulit berminyak, dan iritasi.

Apakah Ada Efek Samping Memakai Serum?

Efek samping merupakan reaksi yang biasanya muncul setelah penggunaan suatu produk, termasuk serum. 

Umumnya, ini terjadi akibat ketidakcocokan kulit dengan bahan tertentu, atau konsentrasi bahan aktif yang terlalu tinggi. Berikut ini beberapa efek samping memakai serum yang mungkin terjadi:

  1. Jerawat 

Setelah menggunakan serum, jerawat kecil dan kemerahan bisa muncul. Kondisi ini sering disebut breakout

Kondisi ini terjadi karena kulit tidak cocok dengan produk yang digunakan, sehingga menyebabkan peradangan, jerawat lebih parah, dan bekas yang sulit hilang.

  1. Kulit Kering

Beberapa serum dapat mengurangi minyak alami kulit, sehingga kulit terasa kering, kencang, kusam, atau bahkan sampai mengelupas.

  1. Gatal

Reaksi alergi terhadap bahan dalam serum bisa memicu rasa gatal yang mengganggu di kulit.

  1. Kulit Terasa Panas

Jika serum mengandung bahan aktif dengan konsentrasi tinggi atau digunakan terlalu sering, kulit bisa terasa panas. Hal ini biasanya disebabkan oleh iritasi karena sensitivitas kulit terhadap bahan tersebut.

  1. Kulit Berminyak

Serum tertentu mengandung bahan yang bersifat comedogenic atau minyak, yang dapat menyumbat pori-pori dan merangsang produksi minyak berlebih. Efek samping ini termasuk kilau berlebihan, pori-pori membesar, dan munculnya jerawat atau komedo.

  1. Hiperpigmentasi

Penggunaan serum dengan bahan aktif seperti retinol, salicylic acid, atau benzoyl peroxide dalam jangka panjang bisa menyebabkan iritasi yang memicu peningkatan produksi melanin. Akibatnya, muncul hiperpigmentasi, terutama setelah peradangan.

Biasanya, efek samping akan terus berlangsung dan justru semakin memburuk, kalau Bruver nggak segera menghentikan penggunaan.

Bagaimana Cara Pakai Serum yang Benar?

Supaya Bruver nggak mengulangi kesalahan pakai serum dan mendapatkan hasil yang lebih maksimal, Bruver bisa mengikuti cara pakai serum yang benar di bawah ini:

  1. Bersihkan Wajah Terlebih Dahulu

Sebelum menggunakan serum ataupun skincare lainnya, Bruver wajib membersihkan wajah dari kotoran, minyak dan sel kulit mati dulu.

Cuci muka dengan sabun pembersih wajah yang lembut dan sesuai jenis kulitmu. Bilas dan keringkan dengan handuk yang lembut.

  1. Gunakan Toner

Kadang, cuci muka aja nggak cukup, lho. Untuk mengangkat sisa-sisa kotoran dan menyeimbangkan pH kulit, Bruver perlu menggunakan toner.

Toner merupakan salah satu produk skincare yang berbentuk cair dan mengandung bahan aktif. Caranya, tuang toner ke telapak tangan atau kapas dan tepuk lembut ke seluruh wajah secara merata.

  1. Aplikasikan Serum

Masuk ke tahapan inti, Bruver. Cara pakai serum yang benar biasanya dimulai dari meneteskan serum ke telapak tangan. Hindari mengoleskan serum dengan aplikator secara langsung, sampai menempel ke kulit. Nggak perlu banyak-banyak, cukup 2-3 tetes udah cukup kok.

Setelah itu, aplikasikan ke seluruh wajah dengan cara dioleskan atau ditepuk secara lembut. Tunggu serum menyerap secara sempurna, atau sekitar 2-3 menit.

  1. Gunakan Pelembap

Jangan salah, pakai pelembap setelah serum juga nggak kalah penting, lho. Ini bisa membantu serum bekerja lebih efektif. Apalagi, beberapa kandungan serum bisa membuat kulit kering. Jadi, pelembap penting untuk menjaga kelembapan kulit dan mencegah iritasi.

Setelah melakukan step-step di atas, Bruver bisa melanjutkan rangkaian skincare selanjutnya, seperti eye cream dan sunscreen. Ingat untuk menggunakan serum secara rutin untuk mendapatkan manfaat serum secara maksimal.

Untuk hasil yang lebih optimal, pastikan Bruver juga menggunakan produk perawatan kulit terbaik lainnya, salah satunya menggunakan Bruv For Men!

Dengan kandungan aktif seperti activated bamboo charcoal, argan oil, dan peppermint oil dalam formula Triple Active Skin Repair. 

Sabun ini bukan cuma membersihkan, tapi membantu merawat dan melindungi dari masalah kulit. Nggak usah khawatir, Bruv telah terdaftar BPOM dan aman digunakan segala jenis kulit!

Tunggu apa lagi? Buktikan sendiri!

Perbedaan Sunscreen Spray dan Krim, Mana yang  Terbaik untuk Dipilih?

Perbedaan Sunscreen Spray dan Krim, Mana yang Terbaik untuk Dipilih?

Sunscreen itu salah satu skincare yang wajib banget Bruver! Kayak yang kita tau, paparan sinar matahari punya dampak buruk untuk kulit, misalnya kulit kusam, hiperpigmentasi, dan jerawat.

Sekarang ini, ada banyak jenis dan bentuk sunscreen, mulai dari krim, sampai spray. Tinggal pilih sesuai kebutuhan dan jenis kulit Bruver. 

Tapi, apa perbedaan sunscreen spray dan krim ya? Yuk bahas dalam artikel ini, supaya nggak salah pilih!

Apa itu Sunscreen Spray dan Krim?

Sebelum bahas perbedaan sunscreen spray dan krim, kenalan dulu yuk sama kedua jenis sunscreen ini!

Sunscreen Spray

Sunscreen spray telah populer sebagai salah satu produk perlindungan kulit dari sinar matahari, yang dikemas dalam kaleng aerosol, dan berbentuk partikel atau butiran kecil yang ringan. Seperti namanya, produk ini diaplikasikan dengan cara menyemprotnya, atau spray.

Ketika mengaplikasikan sunscreen spray, terutama ketika Bruver di luar ruangan yang punya banyak angin, sebaiknya perhatikan arah angin. Soalnya, kalau terkena angin, bisa-bisa sunscreen malah nggak menempel di kulit secara sempurna.

Steve Daveluy, MD, mengatakan sunscreen spray bekerja sama baiknya dengan sunscreen krim atau losion, asal diaplikasikan dengan benar. Jadi, Bruver perlu meratakan sunscreen setelah menyemprotkannya ke kulit.

Sunscreen Krim

Sunscreen krim merupakan krim yang berfungsi untuk melindungi kulit dari paparan sinar UV. Dilansir dari liputan6.com, menurut dr. Claudia Christin, sunscreen krim merupakan jenis sunscreen yang paling efektif untuk melindungi kulit dari efek buruk paparan sinar matahari.

Bentuknya yang creamy membuatnya lebih mudah jika diaplikasikan menggunakan tangan. Cara penggunaan ini juga dinilai lebih rata dibandingkan sunscreen spray.

Perbedaan Sunscreen Spray dan Krim

Dalam situs Wolipop, dr. Amaranila Lalita Drijono, Sp.KK menjelaskan bahwa meskipun sama-sama produk sunscreen, tapi ada beberapa perbedaan sunscreen spray dan krim, terutama dari tekstur dan fungsi utamanya.

Selain itu, ada beberapa perbedaan sunscreen spray dan krim lainnya, antara lain:

  1. Tekstur

Perbedaan sunscreen spray dan krim yang pertama adalah dari segi teksturnya. Sunscreen spray punya tekstur yang ringan dan mudah menyerap ke kulit.

Sedangkan, sunscreen krim punya tekstur yang kental, berminyak, melembapkan, dan sedikit lengket.

  1. Bahan Dasar

Meskipun hampir semua sunscreen mengandung titanium dioksida dan zinc oxide yang berfungsi untuk melindungi kulit dari paparan sinar UV, tapi bahan dasar yang digunakan sunscreen spray dan krim beda, lho.

Bahan dasar sunscreen krim biasanya berupa minyak atau emolien berat, untuk mencapai tekstur yang creamy. Di sisi lain, sunscreen spray berbahan dasar air yang terasa ringan.

  1. Ketahanan

Perbedaan sunscreen spray dan krim selanjutnya terletak pada ketahanan produknya.

Sunscreen krim umumnya memiliki perlindungan yang lebih tahan lama, sehingga nggak cepat luntur. Sedangkan, sunscreen spray biasanya lebih cepat luntur dan perlu lebih sering di-reapply.

  1. Perlindungan 

Sunscreen krim memberikan perlindungan yang lebih efektif, karena memastikan semua bagian kulit terlindungi dengan baik dan merata.

Sementara itu, sunscreen spray biasanya kurang efektif, karena kurang merata dan setiap area kulit punya ketebalannya masing-masing. 

  1. Takaran Pakai

Perbedaan sunscreen spray dan krim lainnya adalah takaran pakai yang direkomendasikan. 

Secara umum, Skin Cancer Foundation menyarankan untuk menggunakan 2mg/cm² sunscreen untuk mendapatkan perlindungan maksimal dari sinar matahari.

Untuk orang dewasa, sunscreen spray diaplikasikan dengan menyemprotkan 15 kali pada setiap bagian tubuh. Kocok sebelum digunakan dan oleskan secara merata hingga kulit terlihat glowing.

Sedangkan, sunscreen krim diaplikasikan dengan mengoleskan garis tebal sunscreen dari ujung jari tengah sampai pergelangan tangan pada setiap bagian tubuh.

Baca Juga: Perbedaan Sunscreen dan Sunblock, 100% Berbeda!

Kelebihan dan Kekurangan Sunscreen Spray

Selain perbedaan sunscreen spray dan krim yang udah dibahas di atas, sekarang kita akan membedah perbedaan dari sisi kelebihan dan kekurangan masing-masing. 

Pertama, kita akan bahas kelebihan dan kekurangan sunscreen spray, antara lain:

Kelebihan Sunscreen Spray

  • Mudah diaplikasikan

Sunscreen spray sangat praktis digunakan, terutama jika dibandingkan dengan sunscreen krim. Cukup semprotkan ke area kulit yang ingin dilindungi tanpa perlu ribet mengoleskan secara manual. Ini sangat membantu, terutama ketika Bruver sedang terburu-buru atau berada di luar rumah.

  • Praktis 

Ukurannya yang biasanya compact membuat sunscreen spray mudah dimasukkan ke dalam tas atau ransel. Bruver bisa membawanya ke mana saja, seperti ke pantai, tempat gym, atau bahkan aktivitas outdoor lainnya.

  • Menjangkau seluruh area

Untuk bagian tubuh yang sulit dijangkau, seperti punggung, sunscreen spray adalah solusi praktis. Cukup arahkan spray ke area tersebut tanpa bantuan orang lain.

  • Menggunakan formula ringan

Sunscreen spray umumnya menggunakan formula yang lebih ringan dibandingkan krim, sehingga tidak meninggalkan rasa lengket atau berminyak di kulit. 

Ini membuatnya cepat menyerap, sehingga nyaman dipakai sehari-hari, bahkan untuk cocok untuk digunakan orang yang menggunakan makeup.

Kekurangan Sunscreen Spray

  • Tidak terlalu terlihat

Karena sunscreen spray tidak memiliki warna atau tekstur yang jelas, biasanya susah untuk memastikan apakah semua bagian kulit sudah terlindungi. Hal ini dapat menyebabkan beberapa area kulit terlewat tanpa disadari.

  • Aplikasi Bisa Tidak Merata

Jika tidak disemprot dengan hati-hati atau dalam kondisi berangin, produk bisa terbang ke udara dan tidak menempel di kulit secara merata. Ini membuat perlindungan dari sunscreen kurang maksimal.

  • Reapply Lebih Sering

Sunscreen spray biasanya lebih cepat menguap dibandingkan krim, terutama kalau Bruver berkeringat atau terkena air. Jadi, penting untuk lebih sering reapply supaya kulit tetap terlindungi.

  • Lebih Cepat Habis

Kaleng sunscreen spray biasanya mengandung banyak propelan, atau gas yang berfungsi untuk memudahkan cairan sunscreen keluar.

Dilansir dari people4ocean, perbandingan sunscreen dan propelan adalah 50:50. Jadi, nggak heran kalau isinya jadi cepat habis, apalagi kalau sering digunakan.

  • Ada Kemungkinan Inhalasi

Ketika menyemprot sunscreen spray sembarangan, ada kemungkinan partikel-partikel tersebut terhirup dan masuk ke dalam aliran darah dan paru-paru.

Pada beberapa orang, ini bisa menyebabkan masalah pernapasan, serta memicu alergi dan iritasi. Pastikan, untuk berhati-hati ya, Bruver

Kelebihan dan Kekurangan Sunscreen Krim

Selanjutnya, yuk bahas kelebihan dan kekurangan sunscreen krim, antara lain:

Kekurangan Sunscreen Krim

  • Lengket 

Biasanya, sunscreen krim terbuat dari bahan-bahan yang mengandung minyak, silikon, dan emolien lain yang berfungsi untuk melembapkan kulit. Sayangnya, kandungan ini bisa menimbulkan rasa lengket yang tidak nyaman, apalagi kalau Bruver punya kulit yang berminyak.

  • Meninggalkan Whitecast

Banyak orang yang nggak mau menggunakan sunscreen krim karena biasanya meninggalkan residu putih, atau whitecast. Ini bisa terlihat mengganggu penampilan, terutama kalau Bruver punya kulit yang lebih gelap.

  • Tidak Praktis

Sunscreen krim sering dianggap nggak praktis ketika diaplikasikan saat bepergian atau digunakan untuk reapply. Apalagi banyak sunscreen krim yang sulit menyerap.

Kelebihan Sunscreen Krim

  • Perlindungan Efektif

Sunscreen krim punya tekstur yang lebih tebal dan bisa membentuk lapisan pelindung yang lebih tahan lama di permukaan kulit, sehingga bisa memberikan perlindungan yang lebih efektif terhadap sinar matahari.

  • Lebih Terlihat Saat Diaplikasikan

Sunscreen krim punya tekstur yang jelas dan terlihat saat diaplikasikan, sehingga setiap area kulit bisa mendapatkan perlindungan yang merata. Hal ini meminimalkan risiko ada bagian yang terlewat, terutama di area kecil atau sulit dijangkau.

  • Aplikasi Lebih Merata

Dengan sunscreen krim, Bruver bisa langsung mengoleskan dan meratakannya menggunakan tangan, sehingga memastikan produk menempel dengan baik di seluruh permukaan kulit.

  • Lebih Tahan Lama

Sunscreen krim cenderung lebih tahan lama dibandingkan spray karena memiliki formula yang lebih tebal dan melekat lebih kuat di kulit. 

Ini membuatnya lebih efektif untuk aktivitas yang memerlukan perlindungan intensif, seperti berenang atau olahraga di bawah sinar matahari.

  • Mudah diaplikasikan

Nggak kayak sunscreen spray, sunscreen krim nggak terpengaruh oleh kondisi angin dan tempat saat diaplikasikan. Bruver bisa menggunakannya di mana saja dengan mudah, tanpa khawatir produk tidak mengenai kulit.

  • Cocok untuk Kulit Sensitif

Banyak sunscreen krim diformulasikan khusus untuk kulit sensitif. Teksturnya yang lembut dan melembapkan membuatnya lebih aman digunakan di area wajah, termasuk di sekitar mata, tanpa risiko iritasi.

  • Ekonomis

Sunscreen krim sering kali lebih hemat karena Bruver bisa mengontrol jumlah produk yang digunakan. Nggak ada risiko produk tumpah atau terbuang ke udara seperti pada sunscreen spray, sehingga lebih efisien.

Mana yang Terbaik, Sunscreen Spray atau Krim?

Sebenarnya, untuk menentukan mana yang lebih antara sunscreen spray atau krim, perlu disesuaikan dengan kebutuhan dan jenis kulit Bruver.

Tapi, secara umum sunscreen krim dianggap sebagai pondasi utama yang wajib diaplikasikan sebelum Bruver beraktivitas. Sedangkan, sunscreen spray sebaiknya digunakan untuk reapply saja.

Selain Sunscreen Spray dan Krim, Adakah Jenis Lainnya?

Tentu saja ada, Bruver! Sekarang ini, perusahaan berlomba-lomba menciptakan sunscreen yang berbeda-beda, supaya lebih sesuai dengan kebutuhan dan jenis kulit masing-masing orang. Jenis sunscreen tersebut antara lain:

  1. Sunscreen Gel

Sesuai namanya, sunscreen gel merupakan jenis sunscreen berbentuk gel yang ringan dan nggak bikin kulit jadi greasy. Sunscreen jenis ini juga lebih cepat menyerap dan minim residu.

Salah satu keunggulan utama sunscreen gel adalah penyerapannya yang cepat ke dalam kulit. Selain itu, sunscreen gel juga memberikan efek yang menyegarkan dan menenangkan saat diaplikasikan.

  1. Sunscreen Stick

Sunscreen stick merupakan salah satu jenis sunscreen modern yang berbentuk padat, sehingga lebih mudah dibawa dan diaplikasikan.

Sunscreen stick ini nggak akan bikin tanganmu kotor, lho. Selain itu, bentuk stick juga membuatnya lebih mudah untuk menutup kulit secara merata.

Biasanya, sunscreen stick juga diformulasikan dengan bahan yang lembut dan non-comedogenic. Banyak juga sunscreen stick yang dibuat waterproof, atau tahan air. Sehingga, ini cocok untuk melakukan aktivitas air, seperti berenang.

  1. Sunscreen Powder

Sunscreen powder merupakan jenis lain sunscreen dalam bentuk bubuk yang kering. Ini biasanya menggunakan bahan-bahan mineral, yang secara fisik menghalangi sinar matahari.

Berbeda dari sunscreen krim dan spray, sunscreen powder biasanya memberikan hasil akhir yang matte, jadi sangat cocok untuk kulit berminyak. 

Sunscreen powder merupakan solusi untuk Bruver yang nggak suka pakai sunscreen karena meninggalkan residu berminyak. Ini juga cocok untuk digunakan di akhir proses makeup.

Gimana, banyak kan jenis sunscreen yang bisa Bruver pilih? Sekarang, nggak ada alasan lagi buat nggak melindungi kulit dari paparan sinar UV! 

Jangan lupa, setelah seharian beraktivitas, pastikan kulit wajah tetap bersih dan segar dengan Bruv Face Wash

Diformulasikan dengan Triple Active Skin Repair, yang terdiri dari activated charcoal untuk membersihkan pori, argan oil untuk melembapkan, dan peppermint oil untuk sensasi segar maksimal. 

Tunggu apalagi Bruver? Dengan wajah yang bersih, perlindungan jalan terus!

Tanda Over Cleansing, Next Jangan Pernah Over Lagi, Akibatnya Fatal!

Tanda Over Cleansing, Next Jangan Pernah Over Lagi, Akibatnya Fatal!

Pernah dengar pepatah “sesuatu yang berlebihan itu tidak baik”? Ternyata, ini juga berlaku dalam perawatan kulit, termasuk kalau kita cuci muka, Bruver.

Jangan dikira, semakin sering cuci muka, kulit akan semakin bersih. Justru, ini bisa memicu munculnya tanda over cleansing! Apa saja tandanya? Yuk bahas dalam artikel ini.

Apa itu Over Cleansing?

Sebelum bahas tanda over cleansing, kita perlu kenalan dulu sama apa itu pembersihan berlebih, atau over cleansing.

Setiap harinya, kulit kita terpapar sinar matahari, polusi, keringat, minyak, dan faktor lain yang bisa bikin kulitmu kusam, berjerawat, dan muncul masalah kulit lainnya. Makanya, penting untuk rutin membersihkan wajah.

Tapi jangan sembarangan, ya! Ahli dermatologist Nazanin Saedi, MD, menyarankan cukup mencuci muka dua kali sehari, pada pagi dan malam hari.

Seperti apa pembersihan berlebih? 

Over cleansing terjadi ketika Bruver mencuci wajah terlalu sering atau menggunakan produk pembersih yang terlalu keras untuk kulit. Meskipun tujuan utamanya adalah menjaga kebersihan wajah, ternyata pembersihan berlebihan justru bisa membawa dampak buruk. 

Hal ini bisa menimbulkan masalah baru pada kulit, seperti yang dijelaskan oleh dr. Courtney Rubin, MD, yang mengatakan bahwa over cleansing dapat merusak skin barrier, atau lapisan pelindung alami kulit.

Selain itu, over cleansing juga bisa mengganggu produksi minyak alami kulit, atau sebum. pH kulit akan menjadi lebih basa akibat cuci muka terlalu sering. Kondisi ini dapat menyebabkan pertumbuhan bakteri yang tidak diinginkan dan memicu berbagai masalah kulit.

Tanda Over Cleansing

Mencuci wajah secara berlebihan bisa memicu munculnya tanda over cleansing, seperti:

  1. Kulit Kering

Tanda over cleansing yang pertama adalah membuat kulit kering. Karena, terlalu sering mencuci muka bisa menghilangkan pelembap alami kulit, dan menguras ceramide serta lipid di epidermis. Sehingga, kulit akan terasa kering dan ketarik. 

  1. Kulit Berminyak

Bukan cuma bikin kulit kering, tapi tanda over cleansing juga bisa meningkatkan produksi minyak pada kulit. Kenapa begitu?

Over cleansing bisa menghilangkan sebum di kulit dan membuat kulit kering. Ini memicu kelenjar minyak memproduksi lebih banyak minyak untuk mengimbanginya, sehingga kulit akan menjadi lebih berminyak.

Kalau produksi minyak ini terlalu berlebihan, ada kemungkinan menyumbat pori-pori dan menimbulkan jerawat.

  1. Terasa Gatal

Skin barrier yang terganggu adalah salah satu tanda over cleansing. Ini bisa menyebabkan rasa gatal terus menerus, yang tidak nyaman.

  1. Kulit Mengelupas

Tanda over cleansing selanjutnya adalah kulit yang kering, sehingga menjadi kasar dan mengelupas. Ini karena kulit kehilangan minyak alami kulit.

Baca Juga: Tips Double Cleansing untuk Kulit Berminyak dan Berjerawat

  1. Iritasi 

Tanda over cleansing lainnya adalah iritasi kulit. Terlalu sering mencuci muka bisa menyebabkan kemerahan, peradangan, rasa perih, dan tanda gejala iritasi lainnya. Ini akan semakin parah kalau Bruver punya kulit yang sensitif.

  1. Memperparah Eksim

Eksim merupakan penyakit kulit kronis, yang menyebabkan peradangan, kemerahan, gatal, dan bengkak pada kulit. Kalau Bruver terlalu sering mencuci muka, ini bisa memperparah kondisinya.

  1. Penuaan Dini

Tanda over cleansing dalam jangka panjang adalah akan menyebabkan munculnya tanda-tanda penuaan dini, seperti garis halus dan kulit kendur.

Skin barrier yang rusak bisa menyebabkan kulit dehidrasi, yang berdampak pada elastisitas dan kekencangan kulit. 

Baca Juga: Tanda Over Eksfoliasi, Jangan Sampai Kejadian Lagi!

Berapa Lama Hasil Double Cleansing Terlihat?

Setelah memahami tanda over cleansing, sebaiknya Bruver menghindarinya. Nah, kalau mau cuci muka yang lebih bersih, Bruver bisa cobain metode double cleansing.

Double cleansing merupakan metode pembersihan dalam dua langkah. Umumnya, terdiri dari pembersih berbasis minyak, kemudian dilanjutkan pembersih berbasis air.

Double cleansing bukan cuma untuk membersihkan wajah secara menyeluruh, tapi juga punya manfaat lain. Metode ini bisa membantu mengontrol produksi minyak, meminimalisir tampilan pori-pori, mencegah masalah kulit, sampai memudahkan penyerapan skincare selanjutnya.

Setelah Bruver melakukan double cleansing, biasanya kulit akan langsung terlihat bersih. Tapi, dilansir dari situs Healthline, dibutuhkan waktu sekitar seminggu supaya hasil double cleansing terlihat secara maksimal, misalnya kulit akan lebih cerah dan lebih sedikit jerawat.

Apa yang terjadi jika sering double cleansing?

Kulit akan menjadi kering, iritasi, kemerahan, dan memicu tanda over cleansing lainnya.

Cara Mengatasi Over Cleansing

Supaya Bruver terhindar dari efek buruk over cleansing dan kulit tetap sehat, berikut ini cara mengatasi over cleansing yang bisa dicoba:  

  1. Mencuci Wajah Secukupnya

Menurut American Academy of Dermatology Association, untuk mencegah over cleansing, Bruver disarankan mencuci wajah dua kali sehari saja, yaitu pada pagi hari, malam hari.

Tapi, Bruver juga bisa menambah frekuensi cuci muka setelah berolahraga atau melakukan aktivitas fisik yang menyebabkan banyak keringat.

Di pagi hari, gunakan pembersih wajah yang lembut dan bebas dari bahan kimia keras untuk membersihkan minyak dan kotoran yang menumpuk selama tidur.

Sementara itu, di malam hari, Bruver bisa menerapkan metode double cleansing yang efektif untuk menghilangkan makeup, minyak berlebih, kotoran, dan sel kulit mati yang menumpuk sepanjang hari, terutama pada kulit berminyak. 

  1. Gunakan Pembersih Wajah yang Lembut

Pilihlah pembersih wajah dengan formula yang lembut dan tidak mengandung bahan iritan seperti alkohol, parfum, atau SLS. Bahan-bahan ini bisa memperburuk kondisi kulit yang sudah sensitif akibat over cleansing

Pastikan pembersih yang digunakan sesuai dengan jenis kulit untuk membantu pemulihan lebih cepat.

  1. Kurangi Frekuensi Eksfoliasi

Untuk sementara waktu, kurangi frekuensi eksfoliasi. Kandungan yang digunakan untuk eksfoliasi bisa memperparah kondisi kulit yang sudah terkena tanda-tanda over cleansing.

Menghentikan eksfoliasi juga akan memberikan waktu istirahat untuk kulit dan memperbaiki diri.

  1. Jaga Kelembapan Kulit

Kulit yang terhidrasi dengan baik dapat memperkuat skin barrier dan meredakan iritasi. Gunakan pelembap yang ringan, non comedogenic, dan sesuai jenis kulit agar tidak memperburuk kondisi yang ada.

  1. Gunakan Skincare yang Menenangkan

Bahan-bahan alami seperti lidah buaya, mentimun, madu, green tea, centella asiatica, serta bahan pelembap seperti hyaluronic acid, glycerin, dan ceramide dapat membantu menenangkan kulit yang iritasi. Pilih produk yang mengandung bahan ini untuk mempercepat pemulihan.

  1. Lindungi Kulit dari Sinar Matahari

Kulit yang mengalami iritasi cenderung lebih sensitif terhadap sinar matahari. Selalu gunakan sunscreen dengan SPF minimal 30 setidaknya 15 menit sebelum beraktivitas di luar ruangan. 

Selain itu, hindari paparan langsung sinar matahari antara pukul 10 pagi hingga 4 sore, dan gunakan pakaian pelindung untuk meminimalkan risiko iritasi lebih lanjut.

  1. Redakan Iritasi dengan Kompres Dingin

Kompres dingin adalah cara sederhana untuk meredakan gejala iritasi seperti kemerahan, rasa panas, gatal, atau ruam akibat over cleansing

Gunakan kain bersih yang telah dibasahi air dingin atau dibalut dengan es batu, lalu tempelkan pada area kulit yang mengalami iritasi selama beberapa menit.

Dengan langkah-langkah ini, kulit dapat pulih secara perlahan dari tanda over cleansing dan kembali sehat seperti semula.

Pastikan selalu cuci muka dengan Bruv Face Wash untuk menjaga kulit tetap sehat tanpa over cleansing!  

Pembersih wajah ini mengandung activated charcoal yang efektif menyerap minyak dan kotoran di wajah, membuat kulit terasa lebih bersih dan bebas minyak. 

Diperkaya juga dengan argan oil yang membantu menjaga kelembapan kulit sekaligus menutrisi, sehingga kulitmu tetap terhidrasi dan seimbang. 

Selain itu, ada peppermint oil yang menenangkan iritasi serta memberikan sensasi segar setelah cuci muka.  

Dengan formula Triple Active Skin Repair, Bruv Face Wash aman untuk semua jenis kulit, bahkan kulit sensitif. Cobain sekarang dan buktikan manfaatnya!  

Manfaat Sebum untuk Kulit Wajah, yang Penting Jangan Berlebihan!

Manfaat Sebum untuk Kulit Wajah, yang Penting Jangan Berlebihan!

Kulit Bruver sering muncul minyak di permukaannya? Minyak alami ini disebut dengan sebum. Meskipun kadang mengganggu penampilan dan memicu jerawat, tapi ini punya manfaat tersendiri, lho. Penasaran apa saja manfaat sebum untuk kulit wajah? Yuk bahas dalam artikel ini!

Sebum Wajah adalah

Sebum merupakan zat lengket dan berminyak yang diproduksi oleh sebaceous glands atau kelenjar sebasea yang ada di lapisan tengah kulit dekat folikel rambut.

Dilansir dari Medical News Today, sebum mengandung beberapa jenis molekul lemak atau lipid. Pada manusia, sebum terdiri dari dari 57,5% trigliserida dan asam lemak, 26% ester lilin, dan 12% squalene.

Bentuk sebum wajah biasanya terlihat seperti zat yang berminyak atau menyerupai lilin pada kulit. Dalam jumlah banyak, sebum bisa membuat kulit terlihat berkilau dan terasa licin atau berminyak ketika disentuh.

Bruver, tau nggak sih kalau kulit kepala, dada, dan wajah itu punya konsentrasi kelenjar minyak tertinggi? Area kulit ini bahkan bisa memiliki 900 kelenjar minyak per sentimeter persegi.

Kelenjar minyak menghasilkan sebum melalui sekresi holokrin, yaitu proses kematian sel terprogram. Sel-sel khusus yang disebut sebocit larut dan melepaskan sebum ke dalam kelenjar minyak.

Kemudian, sebum mengalir melalui saluran folikel yang menghubungkan kelenjar minyak dan folikel rambut. Rambut yang tumbuh akan menarik sebum ke atas, sampai ke permukaan kulit.

Apakah Sebum dan Minyak Sama?

Sebum dan minyak itu berbeda, Bruver. Meskipun mungkin terlihat sama, tapi ada beberapa perbedaan, antara lain:

  • Sebum merupakan minyak alami yang diproduksi oleh kulit. Sedangkan minyak bisa merujuk pada berbagai zat, seperti minyak kelapa, minyak zaitun, atau minyak lainnya.
  • Sebum diproduksi oleh kelenjar sebaceous, sedangkan minyak bisa berasal dari tumbuhan, hewan, atau disintesis secara artifisial.
  • Sebum punya komposisi khusus yang disesuaikan dengan kesehatan kulit. Sedangkan, minyak sangat bervariasi tergantung pada sumber dan tujuan penggunaannya.
  • Fungsi utama sebum adalah untuk menghidrasi dan melindungi kulit. Sementara minyak bisa punya fungsi yang lebih beragam.

Manfaat Sebum untuk Kulit Wajah

Bruver penasaran nggak sih, apa fungsi dari sebum? 

Secara umum, sebum jadi penyumbang 90% lemak yang ada di permukaan kulit kita, Bruver. Lemak-lemak ini yang punya peran penting bagi kulit. Berikut ini beberapa manfaat sebum untuk kulit wajah:

  1. Memberikan Kelembapan

Manfaat sebum untuk kulit wajah yang paling penting adalah bisa menjadi pelembap alami untuk kulit kita, lho. Sebum berperan penting dalam menjaga kadar air di dalam kulit, sehingga kulit tetap terhidrasi dan terasa kenyal.

  1. Melindungi Kulit dari Sinar UV

Ternyata, sebum juga bisa melindungi kulit dari sinar matahari. Salah satu komponen penyusun sebum yang disebut squalene, bisa melindungi kulit dari sinar matahari.

  1. Mengangkut Antioksidan

Manfaat sebum untuk kulit wajah selanjutnya adalah untuk membawa antioksidan seperti vitamin E ke permukaan kulit. Ini penting untuk melawan kerusakan akibat radikal bebas pada kulit.

  1. Melawan Bakteri

Dalam sebum, ada kandungan asam lemak khusus yang bisa melawan bakteri penyebab infeksi kulit, misalnya Staphylococcus aureus.

  1. Mencegah Peradangan

Jurnal penelitian menyebut bahwa manfaat sebum untuk kulit wajah juga bisa digunakan untuk mencegah peradangan. Ini karena beberapa komponen dalam sebum, termasuk asam lemak dan squalene, punya sifat antiinflamasi.

Baca Juga: Ciri-ciri Wajah Awet Muda, Kamu Termasuk?

Penyebab Sebum Berlebih

Meskipun ada banyak manfaat sebum untuk kulit wajah, tapi sebum yang berlebihan itu nggak baik, Bruver!

Produksi sebum berlebih membuat kulit jadi berminyak. Ini juga membuat pori-pori terlihat besar dan rentan tersumbat, apalagi ketika sebum tercampur dengan sel kulit mati dan kotoran lainnya.

Pori-pori tersumbat bisa memerangkap bakteri dan memicu munculnya jerawat yang meradang.

Lantas, apa penyebab sebum di wajah?

  1. Hormonal

Hormon punya peran signifikan terhadap produksi sebum, lho. Hormon androgen, terutama testosteron, adalah faktor utama yang merangsang produksi sebum. 

Artinya, semakin tinggi kadar androgen, akan semakin banyak sebum yang diproduksi.

  1. Usia

Usia menjadi salah satu faktor penting yang memengaruhi aktivitas kelenjar sebaceous dan produksi sebum. Misalnya, selama masa pubertas, terjadi peningkatan produksi sebum. Kemudian, seiring bertambahnya usia, produksi sebum akan menurun.

  1. Jenis Kelamin

Jenis kelamin memiliki pengaruh signifikan terhadap produksi sebum. Pria biasanya punya kadar serum yang lebih tinggi, karena kadar testosteronnya juga tinggi.

Sedangkan, pada wanita produksi sebum cenderung meningkat selama masa menstruasi, kehamilan, atau menopause..

  1. Genetik 

Penelitian telah membuktikan bahwa setiap individu memiliki kecenderungan genetik unik yang berperan dalam mengontrol produksi sebum di kulit. 

Faktor genetik ini memengaruhi seberapa aktif kelenjar sebaceous bekerja, sehingga menjelaskan mengapa ada orang dengan kulit yang cenderung berminyak, kering, atau normal, bahkan dalam kondisi lingkungan yang serupa.

  1. Makanan

Ketika Bruver mengonsumsi makanan tinggi gula dan karbohidrat sederhana seperti kue, roti, nasi putih, makanan cepat saji, atau minuman bersoda, kadar insulin dalam tubuh akan meningkat. 

Peningkatan insulin ini merangsang perkembangan dan aktivitas kelenjar sebaceous dengan cara meningkatkan ekspresi reseptor hormon pertumbuhan pada sel-selnya. Akibatnya, produksi sebum meningkat secara berlebihan.  

  1. Stres

Saat mengalami stres, tubuh melepaskan hormon kortisol, yang diproduksi oleh kelenjar adrenal. Kortisol, sebagai hormon glukokortikoid utama, berperan penting dalam berbagai fungsi tubuh, termasuk kesehatan kulit. 

Peningkatan kadar kortisol memicu aktivitas kelenjar sebaceous, sehingga produksi sebum pada kulit meningkat.

Baca Juga: Cara Menghilangkan Kerutan di Wajah, Anti Keliatan Tua!

Cara Mengurangi Sebum di Wajah

Ketika diproduksi secara berlebihan, sebum bisa mengganggu penampilan, bahkan memicu komedo dan jerawat. Bagaimana cara untuk menghilangkan sebum? Berikut ini cara mengurangi sebum di wajah:

  1. Bersihkan Wajah

Cara menghilangkan sebum yang pertama adalah dengan menjaga kebersihan wajah. Bukan sekadar cuci muka pakai air, tapi supaya lebih bersih, Bruver bisa melakukan metode double cleansing.

Double Cleansing membantu mengangkat minyak berlebih yang menyumbat pori-pori, sehingga membantu mengontrol produksi sebum dan mengurangi kilap pada wajah.

Pertama, Bruver harus menggunakan pembersih berbasis minyak. Gunakan oil-based cleanser non-comedogenic (2-3 pump). Oleskan secara merata, pijat lembut, lalu bersihkan dengan kapas atau bilas dengan air hangat.

Kemudian, gunakan water-based cleanser dengan bahan aktif untuk membersihkan pori-pori dan sebum berlebih. Busakan cleanser, pijat ke wajah, bilas dengan air, dan keringkan dengan lembut.

  1. Jaga Hidrasi Kulit

Siapa bilang kulit berminyak nggak perlu pakai pelembap? Faktanya, meskipun salah satu manfaat sebum untuk kulit wajah adalah untuk menjaga kelembapan kulit, tapi ini nggak cukup lho.

Pelembap punya fungsi untuk menjaga hidrasi kulit dan mencegah penguapan air. Kulit yang nggak cukup terhidrasi justru bakal menghasilkan sebum lebih banyak.

Jadi, Bruver tetep perlu menggunakan pelembap yang ringan dan nggak meninggalkan rasa greasy di kulit.

  1. Gunakan Skincare

Buat Bruver yang merasa produksi minyak di wajah berlebihan, ada beberapa kandungan skincare yang bisa bantu mengontrol sebum. Berikut ini beberapa diantaranya:

  • Niacinamide

Niacinamide (vitamin B3) terkenal sebagai bahan skincare yang efektif mengontrol sebum. Kandungan ini bekerja dengan menyeimbangkan kelenjar minyak, menjaga kadar air kulit, dan mengecilkan pori-pori. 

  • Salicylic Acid

Sebagai BHA, salicylic acid larut dalam minyak sehingga dapat masuk ke pori-pori, membersihkan kotoran dan sel kulit mati. 

  • Hyaluronic Acid

Hyaluronic acid membantu mengunci kelembapan tanpa membuat wajah makin berminyak. 

  • Retinol

Retinol, turunan vitamin A, dapat menurunkan produksi sebum hingga 30%. Selain itu, retinol membantu mengecilkan pori-pori, mencegah jerawat, dan mendukung regenerasi kulit.

  • Clay

Masker clay, seperti kaolin atau bentonite, efektif menyerap minyak berlebih dan membersihkan kotoran dari kulit. 

Selain itu, hindari bahan-bahan seperti scrub, alkohol, silikon, mineral oil, face oil berat, dan occlusives dengan tekstur terlalu berat. Kandungan ini bisa menyumbat pori-pori, merusak skin barrier, atau bahkan memicu produksi sebum berlebih.

  1. Lindungi Kulit dari Sinar Matahari

Journal Of Social Science Research (2023) menyebut bahwa ada korelasi antara paparan sinar matahari terhadap peningkatan kadar sebum pada kulit.

Maka dari itu, untuk mencegah produksi sebum yang berlebihan, Bruver perlu melindungi kulit dari sinar matahari. Salah satunya dengan menggunakan sunscreen.

Pastikan untuk menggunakan sunscreen dengan SPF 30 atau lebih tinggi, aplikasikan 30 menit sebelum Bruver beraktivitas supaya lebih optimal.

  1. Rutin Eksfoliasi

Eksfoliasi rutin dapat membantu Bruver membersihkan pori-pori secara mendalam dan mengurangi penumpukan sebum. Proses ini juga memungkinkan kulit di area yang kering menyerap kelembapan dengan lebih baik. 

Tapi, pastikan eksfoliasi dilakukan sesuai kebutuhan dan tidak terlalu sering agar kulit tetap sehat.

Itu dia pembahasan seputar sebum, mulai dari manfaat sebum untuk kulit wajah, sampai cara menguranginya. 

Untuk merawat kulit sekaligus menghindari produksi sebum yang berlebihan, gunakan Bruv Face Wash!

Kandungan activated bamboo charcoal-nya efektif membersihkan pori-pori tersumbat dan mengangkat sebum berlebih, sementara argan oil membantu melembapkan kulit tanpa bikin wajah berminyak. Sensasi segar dari peppermint oil bikin cuci muka jadi lebih nyaman.

Bruv Face Wash aman untuk segala jenis kulit karena bebas alkohol dan bahan kimia keras. Jadi, tunggu apa lagi? Cobain sekarang juga! Rasakan sensasi wajah yang bersih, segar, lembap, dan bebas minyak berlebih!

Hormon Penyebab Jerawat, Ini Juga Gak Kalah Penting Buat Diketahui!

Hormon Penyebab Jerawat, Ini Juga Gak Kalah Penting Buat Diketahui!

Salah satu masalah kulit yang umum terjadi pada remaja adalah jerawat. Hal ini karena saat masa pubertas, terjadi peningkatan hormon. Makanya, ini biasanya disebut dengan jerawat hormonal. 

Bukan cuma remaja, wanita yang menstruasi dan orang yang sedang mengalami stres juga bisa mengalami jerawat hormonal, lho. Kira-kira apa saja hormon penyebab jerawat? Yuk, bahas dalam artikel ini!

Jenis Hormon Tubuh yang Menyebabkan Jerawat

Jerawat hormonal terbentuk ketika terjadi perubahan hormonal yang signifikan dan menyebabkan meningkatnya jumlah minyak yang diproduksi kulit.

Kelebihan minyak ini bisa tercampur dengan sel kulit mati, kotoran lain dan bakteri, sehingga menyebabkan jerawat. Penasaran apa saja hormon yang berpengaruh? Berikut ini beberapa jenis hormon penyebab jerawat:

  1. Androgen

Hormon penyebab jerawat yang paling umum adalah androgen. Ini merupakan sekelompok hormon yang berhubungan dengan seks.

Androgen berperan penting dalam perkembangan seksual, kesehatan reproduksi, dan perkembangan tubuh manusia. Cleveland Clinic menyebut bahwa kadar androgen bisa berubah, tergantung tahap kehidupan, misalnya saat pubertas dan menopause. 

Bruver yang punya kadar androgen level yang tinggi, terutama hormon testosteron, bisa memicu munculnya jerawat hormon pria. 

Ini karena bisa menstimulasi kelenjar sebaceous untuk memproduksi minyak alami pada kulit secara berlebihan. Penumpukan minyak inilah yang menyebabkan penyumbatan pori-pori dan memicu jerawat.

  1. Estrogen

Hampir sama kayak hormon androgen, estrogen juga merupakan hormon penyebab jerawat yang berhubungan dengan seks dan reproduksi.

Bedanya, pria lebih banyak memproduksi androgen, sedangkan wanita memiliki lebih banyak hormon estrogen. 

Hormon estrogen punya fungsi untuk mengatur siklus menstruasi, menunjang kehamilan, serta pertumbuhan tulang, selaput lendir, payudara, dan ciri seksual sekunder lainnya.

Estrogen juga bisa menekan fungsi kelenjar sebaceous yang bisa meningkatkan kemungkinan timbulnya jerawat pada wanita, saat memasuki masa menstruasi, atau menjelang menopause, yang disebut dengan perimenopausal acne.

  1. Progesteron

Kalau hormon estrogen meningkat saat awal siklus menstruasi, hormon progesteron akan meningkat ketika terjadi ovulasi. Fungsi hormon ini adalah untuk menerima sel telur yang telah dibuahi.

Ketika mengalami peningkatan, progesteron juga jadi salah satu hormon penyebab jerawat, Bruver.

Review artikel tahun 2016 berjudul Hormonal treatment of acne vulgaris: an update menyebut hormon progesteron merangsang produksi sebum secara berlebihan.

  1. Kortisol

Ketika stres, tubuh akan melepaskan hormon kortisol. Kortisol adalah hormon glukokortikoid yang diproduksi dan dilepaskan oleh kelenjar adrenal.

Kortisol adalah hormon penting yang memengaruhi hampir setiap organ dan jaringan dalam tubuh, termasuk kulit. Ketika kortisol meningkat, produksi minyak pada kelenjar sebaceous juga akan meningkat.

Ini bisa menyumbat pori-pori, memicu peradangan, dan kemudian menyebabkan jerawat. 

Bukan cuma itu, kadar kortisol yang tinggi juga bisa membuat kolagen berkurang, dan proses regenerasi sel kulit melambat. Sehingga, jerawat jadi lebih lama sembuh dan meninggalkan bekas luka.

  1. Insulin

Secara umum, insulin merupakan hormon yang diproduksi secara alami oleh pankreas dan berfungsi untuk mengubah gula (glukosa) menjadi energi.

Ketika Bruver mengonsumsi makanan yang tinggi gula dan karbohidrat sederhana, seperti kue, roti, nasi putih, makanan cepat saji, minuman bersoda, dan lainnya, maka kadar insulin akan meningkat.

Insulin yang tinggi akan merangsang pertumbuhan dan pematangan kelenjar sebaceous, dengan cara meningkatkan ekspresi reseptor hormon pertumbuhan pada sel-sel kelenjar.

Aktivitas inilah yang menyebabkan produksi sebum menjadi berlebih dan membuat insulin menjadi hormon penyebab jerawat selanjutnya.

infografis Hormon Penyebab Jerawat

Baca Juga: List Kebiasaan yang Bikin Gampang Jerawatan, Catat!

Letak Jerawat Hormon

Seperti jerawat pada umumnya, jerawat hormon juga bisa menyebabkan bintik-bintik pada seluruh tubuh, termasuk leher, dada, bahu, punggung, serta wajah. 

Tapi, umumnya letak jerawat hormon di pipi, dagu, dan garis rahang. Jerawat hormon bisa berbeda-beda bentuknya, antara lain:

  • Komedo: Benjolan kecil pada pori-pori yang merupakan bakal jerawat.
  • Papula: Benjolan padat yang meradang, atau terinfeksi. Papula terlihat seperti jerawat merah, ungu, atau cokelat.
  • Pustula: Ini adalah papula yang berisi nanah.
  • Nodul: Ini adalah jerawat yang lebih besar dan lebih dalam, terasa sakit, dan keras saat disentuh.
  • Kista: Ini adalah nodul yang berisi nanah.

Cara Menstabilkan Hormon Penyebab Jerawat

Salah satu cara untuk mencegah munculnya jerawat hormonal adalah dengan cara menstabilkan hormon pemicunya. Berikut ini beberapa cara menstabilkannya:

  1. Makan Makanan Bergizi

Sejumlah penelitian menunjukkan makanan yang tinggi indeks glikemik seperti permen, kue, roti putih, cokelat, dan lainnya bisa memicu munculnya jerawat hormon.

Oleh karena itu, untuk menstabilkan hormon penyebab jerawat, Bruver perlu mengurangi makanan tersebut.

Ganti dengan makanan yang sehat dan bisa menstabilkan gula darah, misalnya sayuran, biji-bijian utuh, buah-buahan, telur, ayam, dan lain sebagainya.

Situs Medical News Today menyebut untuk mengurangi konsumsi susu sapi, dan menggantinya dengan alternatif lain, seperti susu kedelai atau almond.

  1. Hindari Stres

Kayak yang udah dibahas di atas, stres adalah salah satu faktor yang sering memengaruhi kesehatan kulit, termasuk memicu meningkatnya hormon penyebab jerawat.

Bruver bisa melakukan meditasi, yoga, dan deep breathing, untuk menenangkan pikiran dan menurunkan kadar kortisol. Selain itu, Bruver juga melakukan hobi, atau aktivitas lain supaya terhindar dari stres.

  1. Istirahat Cukup

Tidur adalah salah satu aspek penting dalam menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan, terutama pada kesehatan kulit. 

Saat tidur, tubuh melakukan berbagai proses pemulihan, termasuk menyeimbangkan kadar hormon. Tubuh akan memproduksi hormon melatonin yang dapat membantu mengurangi produksi minyak dan peradangan pada kulit.

Sebuah riset menunjukkan bahwa jam tidur yang ideal untuk orang dewasa adalah sekitar 7-9 jam per hari, supaya kulit bisa beregenerasi secara maksimal.

  1. Olahraga Teratur

Siapa yang suka olahraga? Ini penting banget lho. Bukan cuma menjaga kesehatan tubuh, tapi juga untuk menyeimbangkan hormon.

Ketika berolahraga, sirkulasi darah meningkat, yang berarti lebih banyak oksigen dan nutrisi yang dibawa ke seluruh tubuh, termasuk kulit. 

Proses ini membantu kulit tetap sehat, mempercepat regenerasi sel, dan mengurangi risiko peradangan yang dapat memicu jerawat.

Bruver bisa mulai dengan olahraga yang ringan kayak jogging, berenang, senam, atau yoga.

Baca Juga: Jerawat di Hidung Pertanda Apa, Sih?

Skincare untuk Jerawat Hormonal

Bruver, jerawat hormonal memang butuh perhatian khusus karena sering dipicu oleh fluktuasi hormon yang bikin kulit lebih berminyak. 

Tapi tenang, Bruver. Ada beberapa kandungan skincare yang cocok untuk jerawat hormonal, antara lain: 

  1. Benzoyl Peroxide

Kalau Bruver punya jerawat hormonal yang susah hilang, benzoyl peroxide bisa jadi pilihan. Bahan ini bekerja efektif dengan membasmi bakteri penyebab jerawat, membersihkan pori-pori tersumbat, dan mengurangi peradangan. 

Untuk hasil maksimal, pilih konsentrasi 5%-10%. Tapi, kalau kulit Bruver sensitif, mulailah dengan konsentrasi yang lebih rendah, yaitu 2,5%.  

  1. Salicylic Acid

Jerawat hormonal sering kali disebabkan pori-pori tersumbat. Nah, salicylic acid, sebagai salah satu Beta Hydroxy Acid (BHA), punya fungsi untuk mengelupas sel kulit mati dan membersihkan minyak berlebih di dalam pori-pori. 

Bahan ini juga membantu meredakan kemerahan dan memberikan efek menenangkan pada peradangan dan jerawat.  

  1. Glycolic Acid

Jerawat hormonal biasanya juga meninggalkan bekas yang cukup mengganggu. Glycolic acid, yang termasuk Alpha Hydroxy Acid (AHA), bisa bantu mengatasinya.

Selain mengangkat sel kulit mati, kandungan ini merangsang pertumbuhan kulit baru dan mengurangi kemerahan akibat peradangan. Cocok buat Bruver yang pengen kulit lebih mulus!  

  1. Azelaic Acid

Kalau kulit Bruver sensitif terhadap bahan-bahan yang terlalu kuat, azelaic acid adalah pilihan yang lebih lembut. Kandungan ini punya sifat antibakteri dan antiinflamasi, sehingga efektif mengatasi jerawat hormonal tanpa bikin iritasi. 

Azelaic acid juga membantu mencegah pori-pori tersumbat dengan mengurangi penumpukan keratin.  

  1. Vitamin C

Selain buat daya tahan tubuh, vitamin C juga bagus untuk kulit yang bermasalah dengan jerawat hormonal. 

Sebagai antioksidan, vitamin C melindungi kulit dari kerusakan akibat radikal bebas dan mengurangi kemerahan. Kandungan ini juga bisa bantu mencerahkan kulit kusam akibat bekas jerawat.  

  1. Niacinamide

Perubahan hormonal sering kali bikin kulit berminyak sekaligus iritasi, yang jadi pemicu munculnya jerawat. 

Niacinamide bisa jadi penyelamat karena membantu mengatur produksi minyak, memperkuat skin barrier, dan meredakan kemerahan. Bahan ini cocok banget buat Bruver yang punya kulit sensitif.  

Itu dia pembahasan seputar hormon penyebab jerawat, dari jenis, cara menyeimbangkan, sampai skincare yang bisa digunakan untuk mengatasi jerawat hormonal.

Supaya jerawat hormonal cepat hilang, Bruver bisa menggunakan Bruv Face Wash, yang punya kandungan  activated charcoal yang bisa merawat kulit dengan membersihkan kulit hingga pori terdalam, sehingga bisa terhindar dari komedo dan jerawat.

Selain itu, kandungan argan oil dan peppermint oil di dalamnya juga bisa membantu melembabkan dan menutrisi kulit. 

Nggak perlu khawatir! Bruv telah terdaftar BPOM dan aman digunakan segala jenis kulit. Tunggu apa lagi? Cuci muka pakai Bruv dan rasakan bedanya!

Adakah Efek Samping Bruv For Men? Wajib Bruver Pahami, Nih!

Adakah Efek Samping Bruv For Men? Wajib Bruver Pahami, Nih!

Udah tau belum, kalau ada produk skincare pria yang namanya Bruv For Men? Produk ini dirancang untuk memberikan perawatan maksimal dan membantu mengatasi berbagai masalah kulit pria. 

Tapi, apakah ada efek samping dari menggunakan produk ini? Yuk bahas efek samping Bruv For Men dalam artikel ini!

Apa yang dimaksud Efek Samping Pemakaian Skincare?

Sebelum bahas efek samping Bruv For Men, Bruver perlu tau dulu pengertian efek samping pemakaian skincare.

National Cancer Institute Dictionary mendefinisikan efek samping sebagai dampak dari obat atau jenis perawatan lain yang terjadi di luar efek yang diinginkan. Efek samping skincare bisa jadi menguntungkan, maupun berbahaya bagi kulit. 

Efek samping bisa muncul segera setelah Bruver menggunakan produk, maupun bisa muncul beberapa saat kemudian. Beberapa efek samping negatif yang biasanya muncul antara lain:

  1. Jerawat

Efek samping yang muncul saat baru menggunakan skincare yang pertama adalah munculnya jerawat kecil dan kemerahan, yang biasa disebut dengan breakout atau purging

Meskipun sama-sama jerawat, tapi keduanya berbeda, lho. Purging merupakan tanda kalau produk yang dipakai Bruver udah mulai bekerja.

Sedangkan, breakout terjadi ketika kulit Bruver nggak cocok sama produk skincare tertentu. Ini bisa bikin kulit jadi meradang, muncul jerawat yang lebih parah, meninggalkan bekas.

  1. Kulit Kering

Efek samping penggunaan produk tertentu bisa menghilangkan minyak alami kulit, yang membuat kulit terasa kering, kencang, kusam, bahkan mengelupas.

  1. Gatal  

Alergi pada kandungan skincare bisa menimbulkan efek samping berupa reaksi gatal-gatal pada kulit yang terasa tidak nyaman.

  1. Terasa Panas

Salah satu efek samping yang muncul setelah menggunakan skincare adalah kulit yang terasa panas. Biasanya, ini disebabkan bahan aktif yang terlalu kuat, sehingga menyebabkan iritasi jika digunakan dalam konsentrasi tinggi atau terlalu sering.

  1. Kulit Berminyak

Beberapa produk skincare mengandung minyak atau bahan yang bersifat comedogenic, sehingga dapat menyumbat pori-pori dan memicu produksi minyak lebih banyak.

Kulit yang berminyak berlebihan bisa jadi tanda ketidakcocokan dengan skincare, apalagi jika disertai dengan kilau yang berlebihan, pori-pori membesar, hingga muncul jerawat dan komedo.

  1. Hiperpigmentasi 

Dalam jangka waktu lama, beberapa produk skincare bisa menyebabkan iritasi, misalnya yang memiliki kandungan seperti retinol, salicylic acid, hingga benzoyl peroxida. 

Ini bisa menyebabkan produksi melanin meningkat dan  menyebabkan munculnya hiperpigmentasi pasca peradangan.

Ada beberapa hal yang menyebabkan munculnya efek samping, menurut U.S. Food and Drug Administration (FDA), antara lain:

  • Menggunakan produk skincare baru.
  • Berhenti menggunakan produk skincare yang sudah biasa digunakan.
  • Meningkatkan atau mengurangi dosis atau jumlah produk.

Selain faktor di atas, alergi pada salah satu kandungan produk skincare juga bisa memicu efek samping tertentu.

Efek Samping Bruv For Men

Bruv For Men merupakan sabun batang untuk wajah yang higienis dan multifungsi yang bisa digunakan di kulit wajah serta tubuh sekaligus. Sabun ini bisa membantu membersihkan kulit secara mendalam, sekaligus mengatasi berbagai masalah kulit, tanpa membuat kulit terasa kering.

Bruv diformulasikan dengan Triple Active Skin Repair, yang memiliki kandungan bahan-bahan alami yang terjamin kualitasnya. Kandungan tersebut terdiri dari:

  • Activated bamboo charcoal: membantu menyerap minyak berlebih dan kotoran di wajah, untuk membantu mencegah munculnya jerawat dan komedo.
  • Argan oil: memiliki sifat yang dapat melembapkan, menutrisi, dan melindungi kulit. 
  • Peppermint oil: membantu menyegarkan dan menenangkan kulit, sehingga mengurangi iritasi dan kemerahan pada kulit.

Meskipun Komposisi Bruv For Men menggunakan bahan-bahan alami yang umumnya aman, tapi ada beberapa individu yang mungkin mengalami efek samping seperti berikut ini:

  1. Kulit Kering

Kandungan activated bamboo charcoal yang ada dalam Bruv For Men terkadang bisa membuat kulit terlalu kering, terutama ketika digunakan terlalu sering pada kulit sensitif.

Meskipun begitu, kandungan argan oil akan membantu mengurangi kemungkinan munculnya efek samping tersebut.

  1. Iritasi Ringan

Menggunakan Bruv mungkin akan menyebabkan iritasi ringan yang tidak berbahaya dan bisa sembuh dengan sendirinya. Ini biasanya meliputi rasa gatal yang mengganggu, kemerahan, dan sedikit perih.

  1. Reaksi Alergi

Meskipun jarang, ada beberapa orang yang punya alergi terhadap bahan-bahan yang ada dalam Bruv For Men. Reaksi alergi ini bisa berupa kemerahan, rasa gatal, ataupun panas.

Tips Penggunaan Skincare untuk Menghindari Efek Samping Negatif

Efek samping negatif memang merugikan dan bikin nggak nyaman, tapi bukan berarti ini nggak bisa dihindari. Ini beberapa tips penggunaan skincare, supaya Bruver bisa pakai skincare dengan aman:

  1. Hindari Kandungan yang Keras

Produk yang mengandung bahan seperti merkuri, alkohol, dan bahan kimia keras lainnya bisa menambah efek samping negatif pada kulit. Jadi, hindari produk-produk yang punya kandungan keras ya, Bruver.

  1. Lakukan Patch Test

Mencegah lebih baik dari mengobati! Melakukan patch test sebelum menggunakan produk skincare bisa mencegah munculnya efek negatif, lho.

Patch test sendiri merupakan metode yang bisa digunakan untuk menguji reaksi kulit terhadap produk baru.

Caranya juga gampang, oleskan produk di area kecil kulit yang mudah diamati, misalnya di belakang telinga atau bagian dalam pergelangan tangan. 

Tunggu 24-48 jam dan perhatikan reaksinya. Kalau nggak ada muncul efek samping negatif, artinya Bruver bisa lanjut pakai produk tersebut dengan aman.

  1. Jaga Kelembapan Kulit

Kulit yang terkena efek samping skincare biasanya akan menjadi kering dan mengelupas. Untuk itu, penting untuk menjaga kelembaoan kulit.

Kulit yang lembap juga bisa memperkuat skin barrier, sehingga kulit tidak akan semakin rusak.

Pilih pelembap yang diformulasikan khusus untuk kulit sensitif. Cari produk yang bebas dari pewangi, alkohol, dan bahan kimia keras. 

Selain itu, penuhi kebutuhan cairan dengan minum setidaknya 8 gelas air putih sehari untuk menjaga kelembapan kulit dari dalam.

  1. Lindungi dari Paparan Sinar Matahari

Beberapa skincare juga bisa memberikan efek samping kulit menjadi lebih sensitif terhadap sinar matahari. Oleh karena itu, Bruver juga perlu berhati-hati saat beraktivitas di bawah sinar matahari.

Gunakan sunscreen dengan SPF minimal 30 yang ringan dan sesuai jenis kulit. Aplikasikan sunscreen sekitar 15-20 menit sebelum beraktivitas dan reapply setiap 2 jam, terutama kalau Bruver berkeringat atau berenang.

  1. Pastikan Produk Terdaftar BPOM

BPOM atau Badan Pengawas Obat dan Makanan merupakan lembaga pemerintah yang bertugas mengawasi peredaran makanan, obat, suplemen kesehatan, kosmetik, dan produk lainnya.

Artinya, ketika sebuah produk telah terdaftar dan memiliki nomor BPOM di kemasannya, produk tersebut sudah diuji dan diawasi oleh BPOM.

Jadi, kemungkinan menimbulkan efek samping negatif lebih kecil.

Untuk mengecek BPOM skincare, Bruver bisa melakukannya melalui aplikasi BPOM, website resmi, SMS, dan juga call center.

Baca Juga: Cara Menggunakan Sabun Bruv For Men

Apakah Bruv Sudah Terdaftar BPOM?

Dari pembahasan di atas, label BPOM sendiri merupakan sesuatu yang penting dan perlu diperhatikan sebelum membeli skincare. Nah, Bruver penasaran kan, apakah produk Bruv sudah terdaftar BPOM?

Produk Bruv For Men telah terdaftar BPOM di bawah nama Bruv Face & Body Hygiene Soap dengan nomor registrasi NA18230501005. Jadi, dipastikan Bruv telah teruji klinis dan aman digunakan, Bruver.

Bruv For Men untuk Umur Berapa?

Bruv For Men memang diformulasikan dengan bahan-bahan alami yang aman. Tapi, idealnya, produk ini digunakan mulai di usia remaja, atau sekitar 14 tahun ke atas.

Di usia ini tubuh mulai mengalami perubahan hormon, dan kulit mengalami berbagai masalah kulit seperti jerawat dan komedo.

Jadi, Bruv For Men adalah solusi perawatan kulit yang dirancang khusus untuk mendukung kebutuhan kulit pria, mulai dari remaja hingga dewasa. 

Dengan formula yang lembut dan minim efek samping negatif, Bruv For Men membantu menjaga kulit tetap bersih, sehat, dan terawat tanpa rasa khawatir. 

Mulailah rutinitas perawatan kulit yang tepat setiap hari bersama Bruv For Men.

Apa Itu Ceramide dalam Skincare? Cek Pengertian dan Manfaatnya Disini

Apa Itu Ceramide dalam Skincare? Cek Pengertian dan Manfaatnya Disini

Bruver sering baca atau dengar tentang kandungan ceramide di produk perawatan kulitmu, tapi masih bingung sebenarnya apa itu ceramide dalam skincare

Tenang! Dalam artikel ini kita akan bahas manfaat ceramide untuk wajah, sampai efek samping yang ditimbulkan.

Pengertian Ceramide dalam Skincare

Ceramide adalah lemak atau lipid yang bisa ditemukan dalam sel-sel kulit. Ceramide membentuk 30-40 persen epidermis, atau lapisan kulit terluar.

Fungsinya adalah untuk mempertahankan kelembapan kulit dan mencegah masuknya kuman ke dalam tubuh. WebMD bahkan menyebut ceramide sebagai garis pertahanan pertama tubuh terhadap polusi dan radikal bebas. 

Menurut Courtney Rubin, MD, seorang dokter kulit bersertifikat, ceramide juga punya fungsi penting untuk menciptakan dan mendukung skin barrier.

Sayangnya, seiring bertambahnya usia, kandungan ceramide alami pada kulit akan menurun. Akibatnya, kulit akan mengalami dehidrasi dan iritasi.

Oleh karena itu, kulit memerlukan ceramide sintetis tambahan, yang terbuat dari zat yang disebut sphingosine. Sphingosine adalah rantai atom karbon dengan asam amino yang melekat padanya.

Ceramide sintetis ini sangat umum digunakan sebagai bahan dalam skincare, terutama dalam pelembap.

Ceramide ternyata bisa diperoleh dari berbagai jenis makanan, lho. Situs Everyday Health mencatat bahwa ceramide terdapat dalam gandum, kentang, dan nasi. Selain itu, jojoba oil, minyak biji bunga matahari, dan shea butter juga disebut punya kandungan tersebut.

Apa itu Ceramide dalam Skincare?

Kalau masih belum jelas apa itu ceramide dalam skincare, intinya kandungan ini digunakan untuk memberikan tambahan ceramide pada kulit yang menurun seiring bertambahnya usia.

Dalam skincare, umumnya kandungan ceramide bisa dilihat dalam label dengan nama ceramide AP, EOP, NG, NP, atau NS, atau bahan-bahan yang terkait dengan ceramide seperti phytosphingosine dan sphingosine.

Ceramide bekerja seperti lem yang merekatkan sel-sel kulit, menjaga kulit tetap lembap, sehat, dan terlindungi dari iritasi atau kekeringan. 

Karena itu, produk pelembap adalah jenis skincare yang paling sering mengoptimalkan manfaat ceramide. Tapi Bruver juga bisa menemukannya dalam bentuk serum atau pembersih wajah.

Manfaat Ceramide dalam Skincare?

Ceramide adalah salah satu kandungan skincare yang semakin populer belakangan ini. Nggak heran sih, karena manfaatnya untuk kulit juga banyak, berikut ini diantaranya:

  1. Meningkatkan Hidrasi

Kulit yang dehidrasi sering bikin wajah terlihat kusam dan nggak segar. Untungnya, ceramide bisa meningkatkan hidrasi kulit dengan cara mengunci kelembapan di dalamnya. Jadi, kulit terasa lebih halus, kenyal, dan glowing sepanjang hari.

Beberapa penelitian menunjukkan kalau penggunaan pelembap yang punya kandungan ceramide, bisa membantu mengatasi kulit kering dan iritasi.

  1. Memperkuat Skin Barrier

Skin barrier itu ibarat tameng buat kulit, lho, Bruver. Kalau lapisan ini lemah, kulit bakal lebih mudah iritasi, kering, atau bahkan breakout

Nah, fungsi ceramide dalam skincare adalah untuk membantu memperbaiki dan memperkuat skin barrier, bikin kulit lebih tahan dari gangguan eksternal seperti polusi dan debu.

  1. Melindungi Kulit dari Sinar Matahari

Paparan sinar matahari bisa menyebabkan berbagai masalah kulit seperti hiperpigmentasi, kerutan, garis halus, dan masalah kulit lainnya.

Sebuah studi pada tahun 2021 menemukan bahwa penggunaan pelembap dan sunscreen yang mengandung ceramide bisa melindungi kulit dari kerusakan UV pada lapisan kulit.

  1. Melindungi Kulit dari Bakteri

Tahukah Bruver? Beberapa jenis ceramide punya sifat antibakteri yang bisa melawan bakteri tertentu, lho.

Penelitian menunjukkan ceramide mampu menghambat pertumbuhan bakteri tertentu, seperti Neisseria meningitidis atau penyebab meningitis dan N. gonorrhoeae atau penyebab gonore, dengan menyerang struktur membran bakteri.

Menariknya, ceramide jenis ini tidak memiliki efek toksik yang signifikan pada sel kulit manusia, sehingga aman digunakan dalam produk perawatan kulit.

  1. Mencegah Penuaan Dini

Seiring bertambahnya usia, kulit akan kehilangan kolagen, elastin, dan keratin, yang berperan penting dalam elastisitas kulit. Ini bisa menyebabkan munculnya tanda-tanda penuaan dini.

Ceramide dalam skincare bisa memberikan efek anti-penuaan dini, terutama mengurangi kerutan dan garis halus. Kulit yang kering bisa membuat tanda penuaan ini makin jelas terlihat, jadi penting untuk menjaga kulit tetap terhidrasi.

Jurnal studi Dermatologic Therapy yang diterbitkan pada 2019 menyebut bahwa penggunaan skincare yang punya kandungan ceramide telah terbukti mencegah hilangnya air melalui kulit (TEWL), dan memperbaiki pH kulit.

  1. Mengatasi Jerawat

Apakah aman menggunakan ceramide untuk kulit berminyak dan berjerawat? Tentu saja aman, Bruver!

Meskipun ceramide tidak secara langsung mengatasi jerawat, tapi situs Dermatology Times mencatat fungsi ceramide untuk jerawat adalah untuk mengurangi iritasi dan peradangan akibat jerawat.

Penelitian juga menunjukkan bahwa ceramide bisa membantu menutrisi dan memperkuat lapisan skin barrier, yang bisa mencegah munculnya jerawat baru. 

  1. Menenangkan Kulit Sensitif

Ceramide membantu meredakan gejala kulit sensitif, seperti kemerahan, gatal, atau iritasi. Dengan memperkuat skin barrier, kulit jadi lebih tahan terhadap pemicu iritasi dari luar. 

Selain itu, setelah menjalani perawatan kulit seperti chemical peeling, laser, atau eksfoliasi intensif, kulit sering kali menjadi lebih kering dan sensitif. 

Ceramide juga bisa mempercepat proses pemulihannya dengan mengembalikan kelembapan dan memperbaiki lapisan pelindung kulit.

  1. Meningkatkan Efektivitas Skincare Lainnya

Dengan memperbaiki skin barrier, ceramide membantu kulit lebih optimal dalam menyerap manfaat dari bahan aktif lain, seperti hyaluronic acid, vitamin C, atau retinol.

Ceramide memang multifungsi, Bruver! Makanya nggak heran kalau kandungan ini jadi salah satu komponen penting dalam berbagai produk skincare untuk semua jenis kulit.

Baca Juga: Tips Detok Kulit Wajah dari Kandungan Merkuri.

Efek Samping Ceramide

Secara umum, ceramide cocok untuk segala jenis kulit, dan tidak menimbulkan efek samping.

Namun, pada beberapa kasus tertentu, ada kemungkinan timbul efek samping ringan, seperti rasa perih, kemerahan, atau iritasi, terutama jika digunakan pada kulit yang sangat sensitif atau jika produk tersebut mengandung bahan tambahan lain yang kurang cocok untuk kulit Bruver. 

Untuk menghindari masalah ini, pastikan selalu melakukan patch test sebelum menggunakan produk baru, ya!

Apakah Ceramide Bisa Mencerahkan Wajah

Secara langsung, ceramide bukanlah bahan aktif yang berfungsi untuk mencerahkan wajah seperti vitamin C atau niacinamide

Namun, ceramide membantu memperbaiki dan memperkuat skin barrier, sehingga kulit menjadi lebih sehat, terhidrasi, dan tampak glowing secara alami.  

Kulit yang sehat lebih mampu menyerap manfaat dari bahan pencerah lainnya, sehingga jika ceramide dikombinasikan dengan bahan aktif seperti niacinamide atau alpha arbutin, hasilnya bisa lebih optimal dalam membantu mencerahkan wajah.

Jadi, meski ceramide tidak secara langsung mencerahkan, perannya sangat penting untuk mendukung kesehatan kulit dan membuat wajah terlihat lebih cerah alami.

Bruver, untuk menjaga kulit sehat dan bebas masalah nggak cuma butuh skincare yang mengandung ceramide, tapi juga harus diimbangi dengan perawatan lain.

Gunakan produk yang tepat, seperti sabun cuci muka Bruv Face Wash yang diformulasikan khusus dengan activated charcoal untuk membersihkan pori-pori, argan oil untuk menjaga kelembapan, dan peppermint oil untuk sensasi segar yang menenangkan, Bruver bisa tampil percaya diri setiap hari. 

Yuk, mulai rawat kulitmu dengan Bruv sekarang, dan rasakan bedanya!

Tips Glowing Saat Traveling, Siap Tampil PD Dimanapun!

Tips Glowing Saat Traveling, Siap Tampil PD Dimanapun!

Musim liburan kayak sekarang memang waktu yang pas buat jalan-jalan dan seru-seruan, kan? Sayangnya, traveling juga bisa menyebabkan masalah kulit, karena perubahan cuaca dan lingkungan. 

Tapi tenang aja, Bruver! Ada tips glowing saat traveling yang bisa bantu Bruver quality time tanpa khawatir! Yuk, simak tips glow up dalam artikel ini.

Masalah Wajah yang Sering Muncul Saat Traveling

Masalah kulit saat traveling biasanya muncul karena adanya perubahan gaya hidup sementara, misalnya dari iklim, pola makan, paparan sinar matahari yang lebih intens, dan gangguan pada rutinitas skincare harianmu, Bruver. Berikut ini beberapa masalah wajah yang sering muncul saat traveling:

  1. Kulit Kering

Masalah wajah yang paling sering muncul saat traveling adalah hilangnya hidrasi, atau kulit kering. Biasanya, ini disebabkan karena perbedaan kelembapan udara dan iklim di tempat baru.

Apalagi, ketika Bruver bepergian menggunakan transportasi umum seperti kereta api atau pesawat. Biasanya, kendaraan ini menggunakan sistem sirkulasi udara buatan, supaya tetap segar dan tidak pengap.

Tapi, ini bisa menyebabkan menurunnya kelembapan kulit. Jadi, kulit akan terasa kering, kencang, dan bahkan pada beberapa orang akan mengelupas.

  1. Kulit Kusam

Kalau Bruver traveling ke daerah perkotaan yang padat atau daerah industri, siap-siap! Kemungkinan besar kulit akan berubah jadi lebih kusam.

Ini karena berada di lingkungan yang punya banyak debu, asap, dan polusi bisa membuat kotoran tersebut menempel di permukaan kulit, dan bikin kulit kita tidak merata dan kusam.

  1. Sunburn

Traveling ke tempat-tempat outdoor kayak pantai, pegunungan, atau lapangan emang seru ya, Bruver? Tapi hati-hati! Ini bisa bikin kulitmu terpapar sinar matahari lebih intens, dan memicu sunburn.

Menurut Skin Cancer Foundation, sunburn merupakan reaksi peradangan terhadap kerusakan akibat radiasi sinar UV pada lapisan kulit terluar.

Gejala sunburn bisa berbeda, tergantung tingkat keparahannya. Tapi, secara umum sunburn bisa membuat kulit kemerahan, terasa panas, nyeri, bengkak, bahkan melepuh.

  1. Hiperpigmentasi 

Siapa yang kalau lagi traveling kulitnya belang? Kondisi warna kulit yang nggak merata ini biasa disebut dengan hiperpigmentasi.

Saat traveling, paparan sinar matahari pada kulit memicu produksi melanin, yang jadi penyebab utama munculnya warna kulit tidak merata.

Bukan cuma kulit belang, tapi sinar UV juga bisa menimbulkan bintik hitam, lho.

  1. Jerawat

Traveling kadang bikin kita males membersihkan wajah. Akibatnya, kotoran, minyak, dan sel kulit mati menyumbat pori-pori, dan menyebabkan jerawat.

Selain itu, jadwal tidur yang berantakan dan makan yang tidak teratur juga bisa memicu produksi minyak berlebih dan jerawat.

  1. Mata Panda

Kadang, saat traveling kita mengalami kelelahan, kurang tidur, atau jet lag, yang memicu munculnya lingkaran hitam di area mata, atau yang sering disebut mata panda.

Kondisi ini memang nggak berbahaya, Bruver. Tapi bisa membuat penampilan seseorang menjadi berkurang, terutama ketika traveling.

Perawatan Agar Glowing Saat Traveling

Traveling memang sering menimbulkan masalah-masalah, seperti yang telah disebut di atas. Tapi, ini bukan jadi penghambat untuk selalu tampil glowing!

Ada banyak cara glow up selama liburan yang bisa dilakukan secara mudah dan praktis. Mulai dari menggunakan skincare, memerhatikan pola makan, dan jangan lupa istirahat yang cukup.

Baca Juga: Bahan Aktif Skincare untuk Wajah Glowing.

Tips Glowing Saat Traveling

infografis TIPS GLOWING SAAT travelling

Untuk lebih lengkapnya, simak tips glowing saat traveling berikut ini:

  1. Sesuaikan dengan Destinasi

Destinasi perjalanan punya pengaruh besar terhadap kebutuhan kulit. 

Kalau tujuanmu di daerah yang panas, pilih produk skincare yang ringan, melembapkan, dan pastinya sunscreen untuk melindungi kulit dari sinar matahari. 

Sementara itu, di wilayah dingin, pastikan bawa pelembap ekstra agar kulit tetap terhidrasi.

  1. Jaga Kebersihan Wajah

Tips glowing saat traveling selanjutnya adalah dengan selalu menjaga wajah tetap bersih. 

Aktivitas luar ruangan, debu, dan polusi bisa membuat kulit kusam dan rentan berjerawat jika tidak dibersihkan dengan benar. Selalu cuci wajah dua kali sehari menggunakan pembersih wajah yang sesuai jenis kulit. 

  1. Pastikan Kulit Tetap Lembap

Kulit yang terhidrasi adalah kunci penting dari kulit glowing. Udara kering di pesawat, kamar ber-AC, atau perubahan cuaca bisa membuat kulit kehilangan kelembapannya. 

Gunakan pelembap pagi dan malam hari, pilih yang punya kandungan ringan, tapi efektif melembapkan. Tambahkan face mist untuk hidrasi ekstra kapan saja kulit terasa kering. 

Selain itu, minum cukup air selama perjalanan juga sangat penting untuk menjaga kelembapan kulit dari dalam.

  1. Lindungi Kulit dari Sinar Matahari

Tips glowing saat traveling selanjutnya adalah dengan menghindari paparan sinar matahari berlebihan, terutama saat Bruver melakukan aktivitas outdoor.

Selain menggunakan sunscreen dengan minimal SPF 30, tambahkan perlindungan lain seperti memakai topi, payung, atau kacamata hitam. Ini membantu melindungi wajah dan mata dari paparan langsung sinar UV. 

Pertimbangkan juga untuk menggunakan pakaian dengan perlindungan UPF (Ultraviolet Protection Factor) yang dirancang khusus untuk menghalangi sinar UV tanpa membuatmu kepanasan.

  1. Istirahat Cukup

Istirahat yang cukup adalah tips glowing saat traveling selanjutnya. Kurang istirahat bisa memengaruhi kulit, menyebabkan kulit kusam dan mata panda. 

Pastikan Bruver tidur cukup meski jadwal perjalanan padat. Tidur yang berkualitas akan membantu regenerasi kulit, sehingga wajah tetap segar dan glowing.

  1. Jangan Makan Sembarangan

Pernah dengar istilah “you are what you eat”? Artinya, apa yang Bruver makan sangat berpengaruh pada kondisi kulit. 

Jadi, ketika traveling jangan kalap dulu! Hindari makanan berminyak, terlalu manis, atau tinggi garam yang dapat memicu jerawat dan membuat kulit terlihat kusam. 

Sebaliknya, pilih makanan yang kaya antioksidan, seperti sayuran hijau, buah-buahan, dan kacang-kacangan, untuk mendukung kesehatan kulit. 

Jangan lupa juga untuk tetap minum air putih yang cukup agar tubuh terhidrasi dan kulit tetap sehat.

Skincare Wajib Saat Momen Traveling

Supaya tetap glowing saat traveling, Bruver wajib pakai skincare di bawah ini:

  1. Pembersih Wajah

Wajah Bruver bakal lebih sering kena debu dan minyak selama jalan-jalan. Pastikan bawa facial cleanser yang lembut untuk menjaga kulit tetap bersih dan sehat.

Hindari pembersih dengan alkohol atau parfum kuat supaya kulit nggak iritasi.

Nggak ada waktu buat cuci muka? Micellar water solusinya! Produk ini efektif buat bersihin wajah dari debu, minyak, atau sisa makeup tanpa ribet.

Pilih yang bebas alkohol supaya aman buat kulit sensitif, apalagi kalau sering dipakai.

  1. Pelembap 

Pelembap akan membantu menjaga kadar air di kulit, sehingga kulit tetap lembap, elastis, dan terasa nyaman, meskipun kulit mengalami dehidrasi saat traveling.

Kalau Bruver traveling ke tempat panas, pilih pelembap berbahan gel yang ringan dan cepat meresap. Kalau ke tempat dingin, gunakan pelembap berbahan krim untuk perlindungan ekstra.

  1. Sunscreen

Kayak yang disebutkan di atas, saat traveling paparan sinar matahari bisa menyebabkan masalah-masalah kulit. Makanya, sunscreen jadi skincare yang wajib dibawa saat traveling.

Pilih sunscreen dengan SPF minimal 30, yang gampang di-reapply. Sebaiknya pakai ukuran travel-friendly biar praktis dibawa ke mana-mana. Jangan lupa, oles ulang tiap 2 jam kalau sering beraktivitas di luar, ya!

  1. Masker Wajah

Setelah seharian aktif jalan-jalan atau penerbangan panjang, kulit butuh ‘recharge’ supaya tetap segar. 

Masker wajah, terutama sheet mask, adalah solusi yang praktis dan efektif. Produk ini kaya akan serum yang bisa memberikan hidrasi, nutrisi, dan efek menenangkan pada kulit.

Ada masker untuk hidrasi, mencerahkan, menenangkan, bahkan mengatasi jerawat. Pilih sesuai kebutuhan kulitmu.

  1. Face Mist

Perjalanan panjang bisa bikin kulit kering dan kusam. Bawa face mist sebagai penyegar instan untuk hidrasi ekstra di tengah hari.

Produk ini praktis banget, tinggal semprot kapan pun kulit mulai terasa kering. 

  1. Eye Cream

Aplikasikan eye cream di malam hari setelah membersihkan wajah untuk mengatasi masalah seperti mata lelah, mata panda, dan bengkak. 

Biar skincare nggak makan tempat di tas, pilih produk dengan kemasan travel size. Ukurannya yang kecil bikin praktis dibawa ke mana-mana. Selain itu, kemasan ini juga sesuai aturan penerbangan yang hanya memperbolehkan cairan, gel, atau aerosol maksimal 100 ml di kabin.

Jadi, meskipun traveling, Bruver tetap bisa menjaga penampilan kulit dengan melakukan tips glowing saat traveling di atas. 

Jangan lupa untuk selalu bawa produk skincare yang praktis dan efektif. Salah satunya, sabun dari Bruv yang travel friendly

Sabun ini dilengkapi dengan kandungan aktif seperti activated bamboo charcoal untuk membersihkan secara mendalam, argan oil yang melembapkan, dan peppermint oil untuk memberi sensasi segar. 

Praktis, efektif, dan cocok buat Bruver yang ingin kulit tetap terjaga saat bepergian. Dapatkan sekarang juga, dan pastikan traveling makin menyenangkan dengan kulit yang tetap glowing!

Kebiasaan yang Menyebabkan Jerawat, Stop Mulai dari Sekarang!

Kebiasaan yang Menyebabkan Jerawat, Stop Mulai dari Sekarang!

Jerawat nggak muncul dengan sendirinya. Bukan cuma karena faktor hormonal dan genetik, tapi ada juga beberapa kebiasaan yang menyebabkan jerawat, lho.

Penasaran apa saja kebiasaan itu? Simak artikel berikut ini ya!

Bagaimana Gaya Hidup atau Kebiasaan yang Menyebabkan Jerawat?

Jerawat disebabkan oleh penumpukan yang terjadi ketika pori-pori tersumbat kotoran dan minyak, serta terinfeksi bakteri. Munculnya jerawat biasanya dipengaruhi beberapa faktor, seperti hormon, genetik, obat-obatan, dan kebiasaan yang menyebabkan jerawat, seperti di bawah ini:

  1. Tidak Menjaga Kebersihan

Jangan sepelekan kebersihan wajah, Bruver, ini kebiasaan yang menyebabkan jerawat! 

Wajah yang nggak dibersihkan dengan benar bakal jadi tempat favorit kotoran, minyak, dan bakteri. Ini menyebabkan pori-pori tersumbat dan akhirnya muncul jerawat. 

  1. Menggunakan Skincare yang Tidak Cocok

Pakai skincare itu penting, tapi jangan asal coba produk tanpa cek kandungannya. Kalau nggak cocok, bisa menyebabkan munculnya jerawat. 

Misalnya, kalau kulitmu berminyak, hindari produk yang terlalu berat atau berbahan dasar minyak. Supaya aman, jangan lupa lakukan patch test sebelum pakai produk baru.

  1. Sering Terpapar Sinar Matahari

Terbiasa terpapar sinar matahari ternyata bisa menjadi salah satu pemicu munculnya jerawat, terutama kalau Bruver sering terpapar langsung tanpa perlindungan yang cukup. 

Saat kulit terkena sinar UV, tubuh memproduksi lebih banyak minyak sebagai respons terhadap kerusakan yang terjadi pada kulit. Minyak berlebih ini bisa menyumbat pori-pori dan memicu munculnya jerawat. 

Selain itu, sinar matahari juga bisa menyebabkan iritasi pada kulit yang sensitif, memperburuk kondisi jerawat yang sudah ada, dan meningkatkan risiko terbentuknya bekas jerawat atau hiperpigmentasi.

  1. Mengonsumsi Makanan Tertentu

Jurnal penelitian berjudul Diet and acne: A systematic review menyebutkan apa yang kita konsumsi sangat memengaruhi kondisi kulit, termasuk munculnya jerawat.

Jadi, mengonsumsi makanan tertentu bisa jadi kebiasaan yang menyebabkan jerawat, terutama karena beberapa makanan bisa memengaruhi hormon seperti insulin, IGF-1, dan androgen. 

Olahan karbohidrat (roti, nasi putih, kue), makanan manis (sirup, soda, permen), dan produk susu (susu skim, yogurt, keju) dapat meningkatkan kadar insulin, sehingga memicu minyak berlebih yang menyumbat pori-pori.

Makanan cepat saji, cokelat dengan campuran gula dan susu, serta makanan tinggi garam atau yodium (seperti seafood) juga bisa memperburuk jerawat. 

Makanan pedas memicu keringat yang berpotensi menyumbat pori-pori, sementara alkohol dapat mengganggu keseimbangan hormon. 

Buah-buahan tinggi gula (plum, leci, kismis) serta makanan pemicu alergi (telur, susu sapi, daging ayam) dapat memicu peradangan yang menyebabkan jerawat. 

  1. Stres 

Stres ternyata bisa mempengaruhi kulitmu lebih dari yang bisa dibayangkan. Ketika tubuh mengalami stres, produksi hormon kortisol meningkat. Hormon ini merangsang kelenjar minyak di kulit untuk memproduksi lebih banyak minyak, yang bisa menyumbat pori-pori dan menyebabkan jerawat. 

Stres juga dapat membuatmu cenderung menyentuh wajah lebih sering, yang dapat memindahkan kuman dan kotoran ke kulit, memperburuk kondisi jerawat yang ada. 

  1. Konsumsi Rokok dan Alkohol

Rokok dan alkohol nggak cuma buruk buat kesehatan tubuh, tapi juga merupakan kebiasaan yang menyebabkan jerawat. 

Rokok bisa mengurangi aliran darah ke kulit, sehingga kulit lebih kusam, dan muncul jerawat. Alkohol juga bisa bikin kulit dehidrasi, merangsang produksi minyak berlebih, dan memicu inflamasi.

Baca Juga: Jerawat di Hidung Pertanda Apa?

Apa Saja Kebiasaan yang dapat Menimbulkan Jerawat?

Sekarang kita udah tahu bahwa jerawat bisa disebabkan oleh kebiasaan buruk. Nah, supaya lebih jelas, berikut ini beberapa kebiasaan yang seringkali kita lakukan tanpa sadar, yang bisa memicu munculnya jerawat:

  1. Sering Menyentuh Wajah

Tangan kita sering bersentuhan dengan berbagai permukaan yang penuh bakteri, kotoran, dan minyak. Dilansir dari Clifford Clinic, ketika menyentuh wajah, semua kotoran ini berpindah ke kulit, menyumbat pori-pori, dan memicu jerawat.

  1. Menggosok Wajah

Menggosok wajah terlalu keras saat mencuci muka atau mengeringkan wajah bisa merusak lapisan pelindung kulit dan menyebabkan iritasi, yang dapat memicu peradangan dan jerawat.

  1. Menggunakan Handuk Kotor

Menggunakan handuk kotor merupakan kebiasaan yang menyebabkan jerawat. Handuk yang tidak sering diganti bisa menjadi tempat berkembang biaknya bakteri. Saat digunakan di wajah, bakteri tersebut bisa menempel dan menyebabkan jerawat.

  1. Menempelkan Barang Kotor ke Wajah

Siapa yang sering menempelkan ponsel ke wajah? Kebiasaan buruk yang satu ini juga bisa menyebabkan jerawat, lho.

Ponsel sering terpapar debu, minyak, dan bakteri dari tangan serta permukaan lain. Saat menempel ke wajah, kotoran ini bisa menyumbat pori-pori dan memicu jerawat.

Bukan cuma ponsel, barang seperti bantal, topi, atau masker wajah yang jarang dibersihkan dapat membawa bakteri dan minyak ke kulit dan meningkatkan risiko jerawat.

  1. Tidur dengan Makeup

Kebiasaan yang menyebabkan jerawat selanjutnya adalah malas membersihkan makeup, bahkan sampai dibawa tidur. Makeup yang tidak dibersihkan akan menyumbat pori-pori, memicu produksi minyak berlebih, dan memperparah jerawat.

  1. Tidak Membersihkan Aplikator Makeup

Siapa yang malas membersihkan aplikator makeup? Hindari melakukan kebiasaan yang menyebabkan jerawat yang satu ini ya, Bruver!

Spons, kuas, atau aplikator makeup yang tidak dicuci secara rutin bisa menjadi sarang bakteri. Penggunaan pada wajah dapat menyebabkan jerawat dan infeksi kulit.

  1. Sering Mengganti Skincare dan Makeup

Mencoba terlalu banyak produk baru tanpa memberi waktu kulit beradaptasi bisa menyebabkan iritasi dan jerawat. Kulit perlu waktu sekitar 2-4 minggu untuk beradaptasi dengan produk baru.

  1. Over-eksfoliasi

Eksfoliasi membantu membersihkan sel kulit mati, tapi melakukannya terlalu sering bisa merusak lapisan pelindung kulit, menyebabkan iritasi, kekeringan, dan produksi minyak berlebih, yang akhirnya memicu jerawat.

infografis Kebiasaan yang Menyebabkan Jerawat

Apakah Pola Tidur Mempengaruhi Jerawat?

Jawabannya, ya. Pola tidur yang buruk ternyata dapat mempengaruhi kondisi kulit, termasuk memicu munculnya jerawat.

Menurut dr. Robin Schaffran, Kepala Dermatologis BalmLabs, kurang tidur bisa menyebabkan stres. Stres bikin kadar kortisol meningkat. Kortisol adalah hormon yang bisa bikin kulit jadi kering dan memproduksi minyak berlebihan. Ketika tercampur kotoran, minyak ini bisa menyumbat pori-pori dan bikin jerawat.

Penelitian menunjukkan bahwa durasi tidur ideal untuk orang dewasa, agar terhindar dari jerawat, adalah sekitar 7-9 jam per hari. Selama tidur, tubuh memproduksi hormon melatonin yang berperan dalam mengurangi produksi minyak dan peradangan pada kulit.  

Beberapa faktor yang dapat mengganggu tidur adalah konsumsi kafein, alkohol, atau nikotin, karena dapat membuat tubuh lebih terjaga. Selain itu, kebiasaan bermain gadget sebelum tidur juga perlu dihindari, karena cahaya biru dari layar dapat menghambat produksi melatonin.

Sebaliknya, Ini Kebiasaan yang Bikin Kulit Bebas Jerawat

Kalau Bruver mau punya kulit yang bebas jerawat, lakukan kebiasaan-kebiasaan di bawah ini:

  1. Cuci Wajah Secara Rutin

Menjaga kebersihan wajah adalah kebiasaan yang bisa bikin kulit bebas jerawat. Cuci wajah secara rutin di pagi dan malam hari membantu mengangkat minyak, kotoran, dan bakteri yang menumpuk selama aktivitas sehari-hari.

Pastikan Bruver mencuci muka dua kali sehari, apalagi setelah aktivitas berat atau seharian di luar rumah. Tapi, jangan kebanyakan juga ya, nanti kulit malah kering dan overproduksi minyak.

  1. Gunakan Pelembap yang Sesuai

Pelembap membantu menjaga keseimbangan kelembapan kulit, terutama jika Bruver menggunakan produk perawatan jerawat yang dapat membuat kulit kering.

Pilih pelembap ringan atau berbahan dasar air dan non-comedogenic yang tidak menyumbat pori-pori. 

  1. Eksfoliasi Secara Rutin

Eksfoliasi membantu mengangkat sel kulit mati yang dapat menyumbat pori-pori. Gunakan physical maupun chemical exfoliation sekali atau dua kali saja dalam seminggu, secara rutin. Tapi ingat, jangan berlebihan, karena ini dapat membuat kulit iritasi, terutama kalau Bruver punya kulit sensitif.

  1. Jaga Kebersihan Barang

Biasakan untuk mengganti sarung bantal minimal dua kali seminggu dan gunakan handuk wajah yang bersih setiap kali. Selain itu, jangan lupa untuk membersihkan layar ponselmu secara rutin, karena sering bersentuhan langsung dengan kulit wajah.

  1. Hindari Menyentuh Wajah

Menyentuh wajah atau memencet jerawat hanya akan memperburuk kondisi kulit. Kebiasaan ini dapat membuat bakteri berpindah dari tangan ke pori-pori kulit, sehingga menyebabkan peradangan, infeksi, dan bekas luka. Jadi, biasakan untuk tidak menyentuh wajah sembarangan, ya.

  1. Menggunakan Sunscreen Setiap Hari

Sunscreen adalah pelindung terbaik untuk kulit dari dampak buruk sinar UV. Biasakan untuk menggunakan sunscreen dengan SPF minimal 30 dan label non-comedogenic, agar tidak menyumbat pori-pori. 

Gunakan setiap pagi, meskipun Bruver ada di dalam ruangan, termasuk saat cuaca mendung. Jangan lupa untuk reapply setiap dua jam sekali.

  1. Makan Makanan Sehat

Pilihan makanan yang tepat dapat membantu mengontrol produksi minyak dan mencegah jerawat. Biasakan untuk konsumsi sayuran hijau, buah-buahan, kacang-kacangan, serta protein tanpa lemak untuk memberikan nutrisi penting bagi kulit. 

Jangan lupa minum air putih yang cukup agar kulit tetap terhidrasi dari dalam.

  1. Tidur yang Cukup

Cobalah untuk menjaga jadwal tidur yang konsisten dan menciptakan lingkungan tidur yang nyaman serta bersih. Hal ini dapat membantu tubuh lebih cepat beradaptasi dan mendukung tidur yang berkualitas.  

Untuk Bruver yang memiliki aktivitas pagi, seperti kuliah atau kerja, disarankan tidur antara pukul 9-11 malam dan usahakan untuk tidur sebelum tengah malam.  

  1. Kelola Stres dengan Baik

Untuk mengelola stres, cobalah lakukan aktivitas yang membuat Bruver rileks, seperti olahraga, yoga, atau sekadar mendengarkan musik favorit. 

Menghabiskan waktu untuk diri sendiri atau me time, bisa  membantu menjaga keseimbangan mental dan kesehatan kulit.

  1. Hindari Merokok dan Alkohol

Kebiasaan merokok dan mengonsumsi alkohol harus dibuang jauh-jauh! Ingat, menghindari rokok dan alkohol dapat mengurangi risiko pori-pori tersumbat, kulit kusam, serta jerawat. 

Alihkan kebiasaan merokok dan minum alkohol ke aktivitas yang lebih positif, seperti olahraga atau mengonsumsi minuman sehat.

Nah, Bruver, sekarang sudah tahu kan kebiasaan yang menyebabkan jerawat dan yang bisa mencegahnya. Kalau ingin kulit sehat, saatnya ubah kebiasaan buruk jadi rutinitas yang lebih baik.

Untuk perawatan kulit yang maksimal, Bruv face wash bisa jadi pilihan tepat buat kamu, Bruver. 

Dengan kandungan activated bamboo charcoal, sabun ini efektif banget buat bersihin pori-pori, sementara argan oil menjaga kelembapan kulit tanpa bikin lengket. Ditambah peppermint oil yang memberi sensasi segar dan bikin kulit terasa bersih lebih lama. 

Nggak usah khawatir, karena Bruv udah terdaftar BPOM, jadi aman buat dipakai setiap hari. Langsung coba dan rasakan sendiri manfaatnya. Wajah bersih, bebas jerawat, dan percaya diri maksimal!