Kandungan Skincare yang Tidak Boleh dipakai Bersamaan, Tandai Ya!

Kandungan Skincare yang Tidak Boleh dipakai Bersamaan

Bruver, setiap hari kulit kita terpapar polusi, sinar matahari, keringat dan kotoran lainnya. Apalagi buat Bruver pekerja keras yang sering beraktivitas di luar ruangan. Kalau nggak dirawat, ya kotoran sama minyak numpuk, bikin pori-pori tersumbat, dan jerawat gampang nongol. 

Jangan kira kulit nggak butuh perawatan ya! Mobil dan motor Bruver aja rutin dirawat, masa kulit sendiri nggak pernah?

Padahal, kalau Bruver bisa merawat kulit dengan baik, Bruver bisa dapetin kulit yang sehat, glowing, dan pastinya ganteng. Cara ngerawat kulit umumnya pakai skincare routine yang jenisnya super banyak.

Tapi, kalau Bruver mau mulai pakai skincare, Bruver perlu tau dulu nih, kandungan skincare yang tidak boleh dipakai bersamaan. Soalnya, kalau asal pakai dan asal campur, mungkin ngga ada efek baik, bahkan malah muncul masalah kulit lainnya. 

Kandungan Skincare yang Tidak Boleh dipakai Bersamaan

kandungan skincare yang tidak boleh dicampur

Terdapat beberapa bahan skincare yang tidak boleh digunakan bersamaan, karena dapat menyebabkan ketidakefektifan dan potensi iritasi. Meskipun interaksi spesifik bervariasi tergantung pada masing-masing bahan dan konsentrasi yang terlibat, kandungan skincare yang tidak boleh digabung. antara lain:

1. Hyaluronic Acid dan Salicylic Acid

Salicylic acid adalah bahan yang dapat mengangkat sel-sel kulit mati dan kotoran di pori-pori. Sedangkan, hyaluronic acid adalah bahan yang dapat menjaga kelembapan kulit. Kenapa keduanya jadi kandungan skincare yang tidak boleh dipakai bersamaan?

Ketika hyaluronic acid diaplikasikan ke kulit, ia akan membentuk lapisan tipis yang dapat menahan air di permukaan kulit. Lapisan ini dapat menghalangi salicylic acid untuk menembus kulit dan bekerja secara efektif.

2. Hyaluronic Acid dan Vitamin C

Vitamin C bisa mencerahkan kulit dan mengandung antioksidan. Sedangkan, hyaluronic acid berfungsi melembapkan kulit dan mengurangi kerutan. Keduanya punya pH yang berbeda, dimana vitamin C bersifat asam, sedangkan hyaluronic acid bersifat basa.

Nah, kalau dicampur, pH kulit akan berubah dan bisa menghambat penyerapan vitamin C. Selain itu, kulit juga akan lebih sensitif dan rentan terhadap iritasi.

3. Hyaluronic Acid dan AHA/BHA

AHA dan BHA

Hyaluronic acid dan AHA/BHA itu dua bahan aktif yang bagus buat kulit, tapi jangan dicampur. Kalau dicampur, efeknya bisa berkurang, dan kulit bisa jadi iritasi. 

Apa penyebabnya? Umumnya, hyaluronic acid bekerja lebih baik dalam pH yang lebih tinggi, sedangkan AHA dan BHA bekerja lebih baik dalam pH yang lebih rendah. Ketika hyaluronic acid dan AHA/BHA dicampur, pH kulit akan menjadi lebih rendah. Hyaluronic acid akan lebih sulit untuk menyerap air ke dalam kulit, sehingga kulit menjadi kering dan iritasi.

4. Hyaluronic Acid dan Benzoyl Peroxide

Benzoyl peroxide itu bahan aktif yang ampuh banget buat ngilangin jerawat. Tapi, kalau dicampur sama hyaluronic acid, kulit bisa jadi kering dan iritasi. Hyaluronic acid juga bisa bikin benzoyl peroxide sulit menyerap ke kulit, jadi efeknya semakin berkurang.

Selengkapnya tentang hyaluronic acid bisa Bruver cek di artikel Hyaluronic acid tidak boleh dicampur dengan apa saja?

5. Glycolic Acid dan Niacinamide

Glycolic acid itu bahan eksfoliasi yang bisa mencerahkan kulit dan menghilangkan jerawat, sedangkan niacinamide bahan yang bisa melembapkan kulit dan mengurangi kemerahan. Keduanya bagus, tapi jadi kandungan skincare yang tidak boleh dipakai bersamaan.

Soalnya, glycolic acid bekerja lebih baik dalam pH yang rendah, sedangkan niacinamide bekerja lebih baik dalam pH yang tinggi. Kalau dicampur, pH kulit bisa jadi lebih rendah, yang bisa mengurangi efektivitas glycolic acid dan meningkatkan risiko iritasi kulit.

6. Glycolic Acid dan Vitamin C

Glycolic acid dan vitamin C itu dua bahan aktif yang bagus banget buat kulit, tapi ternyata kandungan skincare ini tidak boleh dipakai bersamaan, Bruver! Kalau dicampur, efeknya bisa berkurang, dan kulit bisa jadi iritasi.

Ini karena glycolic acid punya pH yang lebih rendah daripada vitamin C. Kulit yang sehat punya pH sekitar 4,5 hingga 5,5. Kalau pH kulit terlalu asam, bisa bikin kulit iritasi, seperti ruam, kemerahan, dan gatal-gatal. 

7. Glycolic Acid dan Retinol

Sebenarnya, kombinasi retinol dan glycolic acid ternyata cukup ampuh buat ngilangin bekas jerawat, lho!

Tapi, hati-hati, Bruver! Kombinasi dua bahan aktif ini juga bisa bikin kulit jadi sensitif, merah, kering, mengelupas, sensitif terhadap sinar matahari, dan iritasi. Makanya, dokter kulit menganjurkan buat nggak mencampur retinol dan glycolic acid, atau menggunakannya dalam waktu yang sama.

8. Glycolic Acid dan Benzoyl Peroxide

Glycolic acid dan benzoyl peroxide itu dua bahan aktif yang ampuh banget buat menyembuhkan jerawat, tapi termasuk kandungan skincare yang tidak boleh dipakai bersamaan. Kenapa?

Karena dua bahan ini sama-sama bersifat eksfoliasi, Bruver. Nah, kalau dua bahan eksfoliasi ini dicampur, efeknya bisa terlalu keras. Kulit jadi terlalu kering dan bikin iritasi, kemerahan, bahkan terasa terbakar.

9. Glycolic Acid dan AHA/BHA Lain

Bruver, hati-hati ya, jangan campurin glycolic acid sama AHA/BHA lainnya. Campurannya bisa terlalu kuat buat kulit, bikin kulit kering, kemerahan, mengelupas berlebihan, bahkan sampai iritasi.

Penggunaan keduanya secara berlebihan juga dapat membuat skin barrier Bruver lemah dan rentan terhadap kerusakan dan infeksi.

Berhubung glycolic acid menjadi salah satu kandungan yang sering ada di produk skincare, Bruver bisa lebih memahami soal kandungan tersebut di artikel glycolic acid tidak boleh dicampur dengan apa saja.

10. Retinol dan AHA/BHA

Retinol itu turunan vitamin A yang bisa membantu mencerahkan kulit, mengurangi kerutan, dan mengatasi jerawat. AHA/BHA itu asam yang bisa membantu mengangkat sel kulit mati, mencerahkan kulit, dan mengatasi jerawat.

Masalahnya, retinol dan AHA/BHA itu sama-sama bekerja dengan cara mengelupas kulit. Jadi kalau dicampur, kulit Bruver bisa jadi terlalu kering dan iritasi.

11. Retinol dan Vitamin C

Retinol dan vitamin C itu sama-sama antioksidan kuat. Ketika dicampur, kedua bahan aktif ini bisa saling bereaksi dan mengganggu kestabilan vitamin C. Akibatnya, vitamin C menjadi tidak efektif.

Selain itu, retinol dan vitamin C juga bisa membuat kulit menjadi lebih sensitif dan iritasi, terutama jika digunakan bersamaan.

12. Niacinamide dan AHA/BHA

Meskipun niacinamide dan AHA/BHA itu bahan aktif yang baik buat kulit, tapi sebenernya keduanya juga termasuk dalam kandungan skincare yang tidak bisa dipakai bersamaan. Kalau dicampur, efeknya bisa berkurang, dan kulit bisa jadi iritasi.

Ketika niacinamide dan AHA/BHA dicampur, pH kulit akan menjadi lebih rendah. Hal ini dapat mengganggu efektivitas niacinamide, karena niacinamide akan lebih sulit untuk bekerja secara optimal. Selain itu, pH yang rendah juga dapat menyebabkan kulit menjadi lebih sensitif dan iritasi.

13. Benzoyl Peroxide dan AHA/BHA

Kedua bahan tersebut punya kesamaan bisa jadi solusi masalah jerawat. Tapi kenapa nggak boleh dicampur? Ketika Benzoil Peroksida dan AHA/BHA dicampur, lapisan epidermis menjadi lebih tipis dan sensitif. Hal ini bisa menyebabkan kulit menjadi kemerahan, kering, dan mengelupas.

14. Vitamin C dan AHA/BHA

Vitamin C dan AHA/BHA itu nggak cocok disatuin, karena punya pH yang berbeda, dimana vitamin C memiliki pH yang netral hingga sedikit basa, yaitu sekitar 5,5-7,5. Sedangkan AHA/BHA memiliki pH yang lebih asam, yaitu sekitar 3-4. 

Kalau dicampur, bisa-bisa pH kulit akan menjadi lebih asam, jadi bisa bikin kulit kering, iritasi, dan merusak skin barrier.

15. Vitamin C dan Benzoyl Peroxide

Renée Rouleau, seorang expert dalam bidang skincare menyatakan bahwa vitamin C dan benzoyl peroxide merupakan kandungan skincare yang tidak boleh dipakai bersamaan. Ini karena vitamin C itu antioksidan yang populer. Sedangkan,  benzoyl peroxide malah oxidan yang kuat dan bisa nge-oksidasi serum vitamin C terlalu dini, jadi terpakai duluan sebelum sempat melindungi kulit dari serangan lingkungan, kayak sinar UV dan polusi udara.

16. Niacinamide dan Benzoyl Peroxide

Sama kayak hubungan vitamin C dan benzoyl peroxide, niacinamide dan benzoyl peroxide juga nggak bisa bersatu karena perbedaan pH, dimana niacinamide itu asam yang lemah, sementara benzoyl peroxide adalah oxidan yang kuat. Kalau dicampur, Niacinamide bisa jadi rusak dan kehilangan manfaatnya.

17. Retinol dan benzoyl peroxide

Retinol itu bahan aktif yang bisa bikin kulit jadi sensitif. Benzoyl Peroxide juga bisa bikin kulit jadi sensitif. kalau dicampur, kedua bahan ini bisa bikin kulit jadi iritasi, kemerahan, bahkan terbakar. kalau dicampur, kedua bahan ini bisa saling menetralkan manfaatnya, sehingga efeknya jadi kurang optimal.

Itu dia kandungan-kandungan skincare yang tidak boleh dipakai bersamaan. Tapi bukan berarti Bruver nggak boleh pakai skincare dengan bahan-bahan tadi ya, Bruver bisa pakai secara selang-seling, atau gantian. Sekarang Bruver udah paham kan? 

Supaya lebih mudah inget, Bruver bisa unduh infografis berikut:

infografis kandungan skincare yang tidak boleh dipakai bersamaan (1)

Kalau Bruver mau skincare yang pasti aman, Bruver bisa cobain Bruv For Men. Sabun ini diformulasikan khusus buat pria-pria aktif yang nggak mau ribet! Kandungan aktif yang ada di dalam Bruv For Men seperti activated bamboo charcoal, argan oil, dan peppermint oil bisa membantu merawat kulit dan membantu Bruver mencapai kulit impian. 

Cobain Bruv For Men sekarang juga, dan rasain sendiri efeknya!

Share This Post

Discover More