Apa itu Hiperpigmentasi Kulit? Masalah yang Sering Mampir di Wajah!

Apa itu Hiperpigmentasi Kulit

Bruver punya bintik hitam atau bercak kecokelatan di kulit? Kondisi ini bisa disebut dengan hiperpigmentasi kulit. Penasaran apa itu hiperpigmentasi kulit, penyebab, dan cara mengatasinya? Yuk, bahas selengkapnya dalam artikel ini!

Apa itu Hiperpigmentasi Kulit?

Singkatnya, hiperpigmentasi kulit adalah kondisi meningkatnya produksi melanin pada kulit wajah, sehingga sebagian area kulit jadi lebih gelap atau berpigmen, dibandingkan dengan kulit sekitarnya.

Hiperpigmentasi dapat muncul sebagai bintik atau bercak berwarna cokelat, hitam, abu-abu, merah atau merah muda. 

Meskipun bukan kondisi yang membuat penderitanya merasa gatal atau nyeri, tapi ini mengganggu penampilan dan seringkali membuat orang merasa minder atau kurang percaya diri.

Pengertian dan Penyebab Hiperpigmentasi Kulit

Masih belum paham, apa itu hiperpigmentasi kulit?

National Cancer Institute mendefinisikan hiperpigmentasi kulit sebagai kondisi umum yang nggak berbahaya, dimana bercak-bercak kulit lebih gelap dari kulit di sekitarnya.

Kondisi kulit ini umum terjadi pada segala jenis kulit, terutama yang berwarna lebih gelap.

Kenapa begitu?

Semakin gelap warna kulit, kandungan melanin akan semakin tinggi. Jadi, ketika muncul faktor penyebab hiperpigmentasi, kulit akan memproduksi melanin lebih banyak dan menyebabkan munculnya bintik hitam.

Berikut ini beberapa faktor penyebab hiperpigmentasi kulit yang perlu Bruver tau:

  1. Genetika

Bruver, tahu nggak kalau gen dan hormon ternyata bisa ngaruh ke produksi melanin? 

Jadi, genetik kita bisa menentukan seberapa banyak melanosit yang kita punya. Melanosit ini adalah sel-sel yang bertugas membuat pigmen kulit, yaitu melanin. 

Misalnya, orang yang punya kulit lebih gelap biasanya punya kadar melanin lebih tinggi dibanding yang kulitnya lebih terang. Ini karena tubuh mereka otomatis memproduksi lebih banyak melanin buat ngasih warna ke kulit mereka.

  1. Paparan Sinar Matahari

Nah, salah satu penyebab utama kulit jadi lebih gelap atau muncul hiperpigmentasi adalah paparan sinar matahari. 

Sinar matahari punya radiasi ultraviolet (UV) yang bisa memicu produksi melanin di kulit. Melanin ini fungsinya bukan cuma ngasih warna, tapi juga buat melindungi kulit dari kerusakan akibat sinar UV. 

Tapi, hati-hati ya, Bruver. Kalau terlalu sering kena sinar matahari tanpa perlindungan, itu bisa bikin kulitmu jadi hiperpigmentasi. Nggak cuma itu, risiko penuaan kulit dan kanker kulit juga bisa meningkat. 

  1. Peradangan

Kalau kulit Bruver pernah terluka, terbakar, muncul jerawat atau mengalami peradangan lainnya, bisa ninggalin bekas berupa hiperpigmentasi. 

Kondisi ini sering disebut dengan Post-inflammatory Hyperpigmentation (PIH), di mana kulit jadi lebih gelap di area yang pernah bermasalah. 

  1. Hormon 

Perubahan hormon juga bisa jadi faktor utama, terutama pada wanita. Kondisi yang disebut melasma sering muncul saat kehamilan, penggunaan pil KB, atau terapi hormon. 

Ini bikin munculnya bercak gelap, terutama di wajah. Tapi nggak cuma wanita, pria juga bisa kena, meski lebih jarang.

  1. Usia 

Semakin bertambah usia, kulit kita juga mengalami perubahan. Age spots atau bintik-bintik hitam yang muncul pada kulit orang dewasa sering disebabkan oleh paparan sinar matahari bertahun-tahun. Jadi, makin tua kita, makin rentan kulit terhadap hiperpigmentasi.

  1. Skincare atau Makeup yang Kurang Cocok

Kalau Bruver sering pakai produk skincare atau makeup yang nggak cocok atau mengandung bahan yang terlalu keras, bisa menyebabkan iritasi. 

Nah, iritasi ini kadang memicu produksi melanin berlebih, yang akhirnya menyebabkan hiperpigmentasi.

  1. Kondisi Medis 

Ada beberapa kondisi medis yang juga bisa memicu hiperpigmentasi. Misalnya, penyakit Addison yang mengganggu kelenjar adrenal dan bisa bikin kulit jadi lebih gelap secara tidak merata.

  1. Obat-obatan Tertentu 

Beberapa jenis obat juga bisa bikin kulitmu jadi lebih gelap, lho. Contohnya, obat golongan antibiotik bisa bikin produksi melanin meningkat, yang akhirnya bikin warna kulit lebih gelap. 

Makanya, sebelum minum obat apa pun, sebaiknya konsultasi dulu ke dokter biar tahu efek sampingnya, termasuk soal perubahan warna kulit.

Baca Juga: Jenis Bercak Hitam Pada Wajah.

Jenis Hiperpigmentasi Kulit

Setelah memahami apa itu hiperpigmentasi kulit, Bruver juga perlu tau, kalau hiperpigmentasi nggak semuanya sama. Ada beberapa jenis hiperpigmentasi kulit, antara lain:

  1. Age Spots

Age spots atau bintik-bintik penuaan adalah bintik kecoklatan atau hitam yang muncul pada kulit akibat sinar matahari berlebihan. Ukurannya bervariasi dan biasanya muncul di area yang terpapar sinar matahari, seperti wajah, tangan, bahu, dan lengan.

Kayak yang udah kita tau, sinar UV merangsang produksi melanin, atau pigmen alami pemberi warna kulit. Age spots disebabkan oleh sel-sel pigmen yang terlalu aktif tersebut.

Meskipun disebut bintik penuaan, tapi jenis hiperpigmentasi yang satu ini bisa muncul di usia dini, bahkan pada anak-anak. Ini mungkin karena waktu yang dihabiskan di bawah paparan sinar matahari terlalu lama.

  1. Melasma

Melasma adalah kondisi kulit yang ditandai dengan adanya bercak besar yang tidak teratur, berwarna cokelat muda hingga kehitaman, yang muncul di area wajah seperti pipi, dahi, dagu, dan bahkan perut.

Kebanyakan, melasma disebabkan perubahan hormon, misalnya estrogen dan progesteron.

American Academy of Dermatology Association menyebutkan bahwa melasma lebih umum terjadi pada wanita. Biasanya, ini terjadi selama kehamilan, atau ketika mengonsumsi pil KB.

  1. Post-Inflammatory Hyperpigmentation (PIH)

PIH atau Post-inflammatory Hyperpigmentation terjadi akibat produksi melanin yang berlebihan di bagian epidermis pasca peradangan.

Ketika kulit mengalami peradangan, sel-sel penghasil warna kulit, atau melanosit akan bekerja lebih keras untuk memproduksi melanin lebih banyak. Warna ini kemudian akan menyebar ke sel-sel kulit di sekitarnya, sehingga kulit menjadi lebih gelap di area yang meradang.

PIH lebih sering dialami orang dengan jenis kulit gelap dan bisa bertahan dari berbulan-bulan sampai bertahun-tahun tanpa pengobatan.

Baca Juga: Perbedaan Wajah Purging dan Breakout.

Tips Mengatasi Hiperpigmentasi Pada Kulit

Bruver, sayangnya nggak ada cara instan kalau mau menghilangkan hiperpigmentasi. Dibutuhkan kesabaran dan konsistensi. Berikut beberapa cara yang bisa dicoba:

  1. Pakai Sunscreen Setiap Hari

Sunscreen adalah kunci buat mencegah munculnya hiperpigmentasi baru dan menghentikan yang udah ada biar nggak makin parah. Sunscreen bisa melindungi kulit dari sinar UV yang bisa bikin hiperpigmentasi makin buruk. 

Pilih sunscreen dengan SPF yang sesuai sama kebutuhan kulit lo, dan pastikan mengoleskan secara rata di wajah dan leher setiap hari. Jangan lupa re-apply setiap dua jam sekali, atau lebih sering.

  1. Gunakan Produk Pencerah Kulit

Produk pencerah sering kali mengandung bahan aktif kayak vitamin C, kojic acid, niacinamide, atau azelaic acid, yang bisa menghambat produksi melanin. 

Jadi, produk ini nggak cuma buat mencerahkan, tapi juga menyamarkan bercak hitam atau area yang lebih gelap, bikin tampilan kulit lebih merata. Gunakan secara rutin supaya hasilnya maksimal.

  1. Jaga Kebersihan Kulit

Kulit yang nggak dibersihkan bisa bikin hiperpigmentasi makin parah, lho. Jaga kebersihan wajahmu supaya kotoran, minyak, dan sel kulit mati yang menumpuk dan menyumbat pori-pori bisa terangkat. 

Cuci muka dua kali sehari, waktu pagi dan malam. Pakai sabun cuci muka yang sesuai dengan jenis kulit Bruver dan punya kandungan yang bagus buat kulit.

Salah satu rekomendasi sabun muka yang bisa bantu mengurangi hiperpigmentasi adalah Bruv For Men. Kandungan aktif yang terdiri dari activated bamboo charcoal, argan oil dan peppermint oil bisa menghilangkan kotoran, minyak, dan sel kulit mati yang ada di permukaan kulit, sehingga kulit bisa lebih cerah.

Tenang aja, sabun ini aman digunakan segala jenis kulit, dan pastinya nggak bikin kulit kering! Jadi, nggak usah ragu lagi deh buat pakai Bruv.

  1. Eksfoliasi Rutin

Bukan cuma cuci muka, tapi eksfoliasi juga penting buat menghilangkan hiperpigmentasi. Bruver bisa pakai physical exfoliation atau chemical exfoliation buat mengangkat sel-sel kulit mati. 

Ini membantu regenerasi kulit baru yang lebih merata dan bikin hiperpigmentasi perlahan memudar. Tapi, hati-hati, eksfoliasi jangan terlalu sering, karena bisa bikin kulit iritasi.

  1. Coba Bahan Alami

Ada beberapa bahan alami yang katanya bisa bantu meratakan warna kulit, misalnya pepaya, tomat, kunyit, mentimun, lidah buaya, lemon ataupun jeruk nipis. 

Kandungan di dalamnya bisa membantu menyamarkan hiperpigmentasi, sekaligus mencerahkan kulit. Bruver tinggal menyesuaikan dengan kebutuhan kulit.

  1. IPL Treatment

Kalau mau cara yang lebih canggih, IPL treatment bisa jadi pilihan. Ini semacam terapi laser yang bisa mengurangi kelebihan pigmen di kulit dan bikin warna kulit lebih merata. 

IPL bekerja di lapisan kulit yang lebih dalam tanpa bikin iritasi di permukaan. Cocok buat yang mau hasil lebih cepat tapi tetap aman.

Ingat, Bruver, menghilangkan hiperpigmentasi nggak bisa cepat, jadi harus konsisten. Setiap orang punya jenis kulit berbeda, jadi hasil perawatan bisa bervariasi. 

Share This Post

Discover More

Ricco Bruv

GLOW UP FOR ALL

40% Off

BRUV FOR MEN WITH TRIPLE ACTIVE SKIN REPAIR UNTUK GLOW UP 3X LEBIH CEPAT!