Jangan gampang tergiur klaim produk yang berlebihan! Bisa jadi, kosmetik yang Bruver gunakan mengandung bahan kosmetik yang berbahaya menurut BPOM. Bahan apa saja yang berbahaya dalam kosmetik? Yuk bahas dalam artikel ini!
Pentingnya Memilih Produk Kosmetik yang Aman
Kosmetik adalah salah satu produk yang paling populer di kalangan masyarakat, terutama di kalangan wanita. Produk ini digunakan untuk berbagai keperluan, seperti mempercantik penampilan, melindungi kulit, hingga merawat kesehatan kulit.
Kosmetik mencakup beragam jenis produk kecantikan, mulai dari bedak, lipstik, eyeshadow, blush on, maskara, pensil alis, alas bedak, hingga produk perawatan diri seperti face wash, moisturizer, serum, toner, dan sunscreen.
Memilih produk kosmetik yang aman sangat penting untuk menjaga kesehatan kulit dan tubuh secara keseluruhan. Berikut ini alasan kenapa Bruver perlu memilih produk kosmetik yang aman:
- Menghindari Bahan Berbahaya
Produk yang tidak aman bisa jadi mengandung bahan kimia berbahaya yang dapat merusak kulit dan organ tubuh. Bahan berbahaya dapat memicu alergi, iritasi, atau bahkan masalah serius seperti kanker kulit dan gangguan kesehatan lainnya.
- Menjamin Kualitas Produk
Produk yang aman telah melalui uji kualitas untuk memastikan efektifitasnya. Bruver bisa menghindari risiko overclaim atau klaim yang tidak sesuai dengan kenyataan.
- Mencegah Kerusakan Kulit
Bahan kosmetik yang tidak aman bisa menyebabkan iritasi, alergi, jerawat, hiperpigmentasi, hingga masalah serius seperti dermatitis atau rosacea.
Bahkan, penggunaan jangka panjang berpotensi merusak struktur kulit secara permanen.
- Melindungi Kesehatan Tubuh
Bahan berbahaya dalam produk kosmetik bisa terserap ke dalam tubuh, memengaruhi organ vital seperti ginjal, hati, dan sistem saraf.
Disamping itu, ada risiko kesehatan jangka panjang yang meliputi gangguan sistemik seperti kerusakan organ, gangguan saraf, hingga dampak pada janin bagi wanita hamil.
- Menghindari Masalah Psikologis
Kerusakan kulit atau gangguan kesehatan akibat kosmetik yang mengandung bahan tidak aman dapat memengaruhi rasa percaya diri dan menyebabkan stres psikologis.
- Menghindari Biaya Perawatan yang Mahal
Pemakaian kosmetik yang berbahaya bisa mengakibatkan kerusakan yang memerlukan biaya besar untuk perawatan medis dan pemulihan kulit.
Artinya, Bruver akan menghemat biaya dengan memilih produk yang aman sejak awal.
- Meningkatkan Kepercayaan pada Produk yang Digunakan
Produk aman akan memberikan rasa tenang karena telah teruji dan tidak menimbulkan risiko yang tidak diinginkan. Bruver dapat menggunakan produk tanpa khawatir terhadap efek samping atau dampak buruk lainnya.
Bahan Kosmetik yang Berbahaya Menurut BPOM
Untuk menilai keamanan suatu produk, Bruver bisa mengeceknya melalui BPOM. Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) adalah lembaga pemerintah yang bertugas melakukan pengawasan terhadap peredaran makanan, obat, suplemen kesehatan, kosmetik, dan produk lainnya di Indonesia.
Ada beberapa bahan kosmetik yang berbahaya menurut BPOM, yang disebutkan dalam peraturan BPOM RI No 18 Tahun 2015, tentang Persyaratan Teknis Bahan Kosmetika, antara lain:
- Merkuri
Salah satu bahan kosmetik yang berbahaya menurut BPOM yang paling terkenal dan sering disalahgunakan dalam kosmetik adalah merkuri.
Merkuri banyak digunakan sebagai bahan pencerah kulit, namun memiliki sifat karsinogenik yang dapat memicu kanker dan teratogenik yang berpotensi menyebabkan cacat pada janin.
Penggunaan kosmetik yang mengandung merkuri biasanya akan langsung menunjukkan reaksi pada kulit seperti iritasi atau alergi. Seiring berjalannya waktu, bintik-bintik hitam atau perubahan warna kulit lainnya bisa muncul.
Penggunaan merkuri secara berkelanjutan dapat merusak kulit secara permanen dan menimbulkan masalah kesehatan lebih serius.
- Asam Retinoat
Asam Retinoat adalah bahan kosmetik yang berbahaya menurut BPOM, meskipun sering digunakan dalam produk kosmetik untuk meremajakan kulit atau mengatasi masalah seperti jerawat.
Asam retinoat bersifat teratogenik, yang berarti dapat merusak janin pada wanita hamil. Selain itu, produk yang mengandung asam retinoat juga dapat menyebabkan kulit mengelupas dan menjadi sangat sensitif dan rentan terhadap iritasi.
- Hydroquinone
Hydroquinone dikenal luas dalam kosmetik sebagai bahan untuk mencerahkan kulit. Namun, meskipun memiliki efek mencerahkan yang cepat, hydroquinone dapat menyebabkan efek samping yang berbahaya, seperti ochronosis, yaitu kondisi di mana kulit menjadi gelap permanen.
Penggunaan hydroquinone dalam jangka panjang dapat menyebabkan kulit menjadi kehitaman, yang sulit dihilangkan dan menimbulkan kerusakan permanen.
Baca Juga: Cara Mengecek BPOM Kosmetik Asli.
- Resorcinol
Resorcinol adalah senyawa yang digunakan dalam produk kosmetik sebagai obat jerawat dan pengelupas sel kulit. Sayangnya, ketika resorcinol diaplikasikan ke kulit, akan muncul efek samping berbahaya seperti iritasi, alergi, dan efek kesehatan lainnya.
Sejak tahun 2009, BPOM telah mengeluarkan surat edaran yang menyatakan bahwa penggunaan resorcinol dalam produk kosmetik hanya diizinkan untuk sediaan pewarna rambut dengan kadar 5% dan dalam sediaan losion rambut dan sampo dengan kadar 0,5%.
- Klindamisin
Meskipun dikenal sebagai antibiotik yang efektif dalam mengatasi jerawat, klindamisin merupakan bahan kosmetik yang berbahaya menurut BPOM.
Ini karena menimbulkan efek samping iritasi, terutama menyebabkan kulit mengelupas.
- Bahan Pewarna Merah K3 dan Merah K10
Bahan kosmetik yang berbahaya menurut BPOM yang satu ini sering ditemukan dalam produk kosmetik seperti lipstik, eyeshadow, dan blush on.
Pewarna ini berfungsi untuk memberi warna cerah pada produk kosmetik, tapi sangat berbahaya bagi tubuh.
Kedua zat pewarna ini dapat mengganggu fungsi hati dan berpotensi menyebabkan kanker hati jika digunakan dalam jangka panjang.
- Formaldehida
Sebagai kandungan yang digunakan untuk menjadi pengawet dalam kosmetik, formaldehida juga termasuk dalam daftar bahan kosmetik yang berbahaya menurut BPOM. Formaldehida memiliki sifat karsinogenik (penyebab kanker) dan mutagenik (menyebabkan perubahan genetik).
Paparan terhadap formaldehida dapat menyebabkan iritasi kulit, gangguan pernapasan, hingga kanker jika terpapar dalam waktu lama.
- Paraben
Paraben adalah bahan pengawet yang sangat umum ditemukan dalam berbagai produk kosmetik, seperti pelembap, bedak, dan makeup.
Namun, paraben berisiko mengganggu keseimbangan hormon dalam tubuh. Meskipun tidak dilarang sepenuhnya, tapi BPOM membatasi penggunaan paraben dengan konsentrasi maksimal 0,8%.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa paparan paraben dalam kosmetik bisa meningkatkan risiko kanker kulit dan gangguan kesehatan lainnya karena kemampuannya untuk meniru hormon estrogen, yang dapat memengaruhi sistem reproduksi dan kesehatan secara keseluruhan.
- Arsenik
Dulu, arsenik sering digunakan dalam kosmetik untuk memutihkan kulit atau mewarnai pigmen. Saat ini penggunaannya telah dilarang karena sifatnya yang sangat beracun dan karsinogenik.
Dikutip dari alodokter.com, terdapat penelitian yang menunjukkan bahwa paparan arsenik dalam jumlah besar dapat meningkatkan risiko kanker kulit dan gangguan kesehatan lainnya.
- Phthalates
Bahan yang digunakan untuk memperpanjang daya tahan produk atau meningkatkan aroma ini, juga bahan kosmetik yang berbahaya menurut BPOM.
Phthalates dapat merusak keseimbangan hormon tubuh dan meningkatkan risiko kanker kulit. Bahan kimia ini juga dapat merusak DNA sel-sel kulit, yang memperbesar kemungkinan mutasi dan perkembangan kanker, terutama jika produk digunakan dalam jangka panjang atau pada kulit yang luas.
Selain bahan-bahan tersebut, BPOM juga mencatat sejumlah bahan lain yang dilarang untuk digunakan dalam kosmetik berdasarkan nomor CAS (Chemical Abstracts Service).
Beberapa di antaranya adalah Dibromoethane (CAS 106-93-4), Diphenylguanidine (CAS 105-41-9), Bromopropane n-propyl bromide (CAS 106-94-5), dan Dinitrotoluene (CAS 602-01-7).
Semua bahan ini memiliki potensi untuk menimbulkan dampak toksik dan berbahaya bagi kesehatan jika digunakan dalam produk kosmetik.
Secara keseluruhan, penting bagi konsumen untuk selalu memastikan bahwa produk kosmetik yang digunakan tidak mengandung bahan berbahaya ini.
Dengan memeriksa label dan memilih produk yang telah terdaftar dan diuji oleh BPOM, kita bisa lebih aman dari risiko kesehatan yang dapat timbul akibat penggunaan kosmetik yang mengandung bahan berbahaya.
Baca Juga: Mengenal Kandungan Essences dalam Skincare.
Menilai Kosmetik Aman atau Tidak Apakah Cukup dengan Cek BPOM?
Tapi tunggu dulu, Bruver jangan hanya mengecek nomor BPOM untuk menilai apakah kosmetik yang Bruver gunakan tidak menggunakan bahan berbahaya. Lakukan cara-cara di bawah ini untuk mengecek apakah kosmetik yang Bruver gunakan aman untuk kulit:
- Lakukan Patch Test
Patch test merupakan salah satu cara yang efektif untuk memastikan apakah produk kosmetik yang Bruver pakai cocok dan aman digunakan.
Caranya, aplikasikan sedikit produk pada area kecil pada kulit, misalnya di belakang telinga atau lipatan siku. Diamkan selama 24 jam.
Ketika tidak muncul reaksi seperti kemerahan, gatal, alergi atau iritasi, artinya produk tersebut aman untuk kulit.
- Beli di Distributor Resmi
Hindari membeli kosmetik di sembarang tempat! Untuk memastikan keaslian dan keamanan produk, Bruver bisa membeli langsung di toko resmi, baik itu toko fisik maupun toko online.
Selain itu, membeli dari distributor resmi yang memiliki izin resmi juga bisa menjadi pilihan yang tepat.
- Periksa Tekstur, Warna, dan Aroma
Produk kosmetik yang aman itu biasanya punya tampilan yang menarik dan aroma yang lembut. Kalau teksturnya aneh, warnanya nggak rata, atau baunya menyengat, sebaiknya dihindari karena bisa berbahaya untuk kulit.
Selain itu, produk juga harus punya tekstur dan warna yang konsisten, tidak berubah-ubah meskipun sudah disimpan lama. Kalau ada yang beda, berarti kualitasnya kurang bagus.
- Jangan Tergiur Overclaim
Banyak produk yang punya klaim tidak masuk akal, misalnya bisa memutihkan kulit secara instan, mengencangkan kulit dalam semalam, atau klaim lainnya untuk kebutuhan marketing.
Produk ini sebaiknya dihindari, karena mengklaim khasiat melebihi kemampuannya tanpa dasar ilmiah. Klaim ini biasanya tidak realistis.
Penelitian menunjukkan bahwa produk yang overclaim bisa menimbulkan efek negatif bagi kulit, seperti iritasi, alergi, dan kerusakan kulit.
Memilih produk kosmetik yang aman adalah langkah penting untuk mendapatkan kulit sehat. Dengan memahami bahan kosmetik yang berbahaya menurut BPOM, Bruver bisa memaksimalkan manfaat dari produk yang digunakan.
Buat Bruver yang lagi cari skincare yang pasti aman, terjamin, serta sudah BPOM, coba Bruv For Men!
Dengan kandungan activated charcoal, argan oil, dan peppermint oil, Bruv mampu membersihkan hingga ke dalam pori-pori, menjaga kelembapan kulit, sekaligus memberikan sensasi dingin yang menyegarkan.
Nggak heran kalau banyak yang memilih Bruv sebagai sabun 2in1 yang praktis dan multifungsi.
Gunakan Bruv secara rutin, dan wujudkan kulit sehat yang kamu mau. Yuk, coba Bruv For Men sekarang juga!