Bruver, pengguna krim wajah dari dokter? Banyak rumor yang beredar mengatakan bahwa penggunaan krim wajah yang diresepkan oleh dokter bisa menyebabkan ketergantungan, muncul bruntusan, bahkan membuat kulit menggelap. Sebenarnya benar nggak sih?
Dalam artikel ini, kita akan membahas bagaimana cara mengatasi ketergantungan krim wajah dan menjaga kulit tetap sehat tanpa khawatir akan efek samping yang merugikan.
Benarkah Krim Dokter Bikin Ketergantungan?
Krim dokter adalah produk yang diresepkan oleh dokter kulit untuk mengatasi masalah spesifik, seperti jerawat, flek hitam, atau iritasi.
Tidak seperti produk skincare yang dijual bebas di pasaran, krim dokter biasanya mengandung bahan aktif dengan dosis yang disesuaikan dengan kebutuhan kulit pasien. Biasanya, krim ini mengandung bahan aktif seperti:
- Steroid
Steroid topikal membantu mengatasi berbagai kondisi kulit dan gejala terkait, seperti bengkak atau kemerahan, dengan mengurangi peradangan melalui beberapa mekanisme.
Mekanisme ini meliputi menghalangi reaksi kimia, mengubah cara kerja sel-sel kekebalan tubuh, dan menyempitkan pembuluh darah.
Ketika digunakan dalam jangka panjang, steroid bisa menyebabkan penipisan kulit dan munculnya garis halus.
Dilansir dalam situs WebMD, menghentikan penggunaan steroid juga bisa membuat kondisi kulit memburuk, bahkan muncul peradangan dan jerawat yang parah.
- Hydroquinone
Hydroquinone adalah bahan yang digunakan untuk mencerahkan kulit. Bahan ini bekerja dengan menghambat produksi melanin, yang dapat membantu dalam mengatasi berbagai jenis hiperpigmentasi.
Tapi, FDA menemukan bahwa banyak produk hydroquinone yang mengandung kontaminan seperti merkuri. Kandungan inilah yang menyebabkan beberapa efek samping.
Jika digunakan terlalu lama, kulit dapat menjadi lebih gelap atau kusam setelah penghentian penggunaannya. Ini karena kulit belum siap menghadapi paparan UV atau polusi setelah berhenti menggunakan hydroquinone.
- Tretinoin/Retinoid
Tretinoin digunakan untuk mengobati jerawat, garis halus, bintik hitam atau penyakit kulit lainnya, dengan menjaga pori-pori kulit tetap bersih.
Mekanisme kerjanya adalah dengan mendorong pengelupasan lapisan kulit terluar, sehingga pori-pori yang sebelumnya tertutup dapat terbuka kembali.
Ketika berhenti menggunakan tretinoin, mungkin terjadi perubahan pada kulit, misalnya jerawat kembali muncul atau tekstur menjadi kasar. Ini karena melambatnya proses regenerasi alami kulit setelah penghentian penggunaan tretinoin.
Jadi, sebenarnya krim dokter tidak secara langsung menyebabkan ketergantungan jika digunakan dengan benar dan sesuai resep dokter. Tapi, kemungkinan terjadi efek rebound, atau kembalinya kondisi kulit seperti sebelum pemakaian, ketika berhenti menggunakan krim wajah.
Selain itu, beberapa sumber juga menyebut ketergantungan akan krim wajah disebabkan oleh efek psikologis, dimana orang merasa lebih percaya diri ketika bebas dari masalah kulit. Sehingga tidak mau menghentikan pemakaian.
Ciri-ciri Ketergantungan Skincare
Ketergantungan skincare harus segera dihentikan, sebelum menyebabkan masalah lainnya. Ketahui ciri-ciri ketergantungan skincare di bawah ini terlebih dahulu:
- Rasa Tidak Percaya Diri
Salah satu ciri-ciri ketergantungan skincare adalah perasaan cemas atau tidak percaya diri ketika tidak menggunakan produk skincare tertentu.
Pengguna merasa kulit mereka akan terlihat lebih buruk atau mengalami masalah kalau tidak menggunakan produk tersebut.
- Menggunakan Terlalu Banyak Produk
Ketergantungan sering ditandai dengan penggunaan beragam produk dalam satu waktu atau menggunakannya secara berlebihan. Hal ini bisa menyebabkan kulit kewalahan dan justru tidak mendapatkan manfaat yang maksimal.
- Cemas Saat Kehabisan Produk
Muncul rasa panik dan cemas ketika produk skincare yang biasa digunakan habis juga merupakan ciri-ciri ketergantungan skincare. Pengguna merasa harus segera membeli agar rutinitas tidak terganggu.
- Muncul Iritasi
Penggunaan produk secara berlebihan dapat menyebabkan kulit mengalami kemerahan, kering, atau breakout. Ini menunjukkan bahwa keinginan untuk memperbaiki kulit justru berdampak negatif.
Cara Mengatasi Ketergantungan Krim Wajah
Ketergantungan pada krim wajah sering kali membuat kulit mengalami berbagai masalah kulit setelah penghentian pemakaian. Lantas, bagaimana cara lepas cream dokter? Berikut cara mengatasi ketergantungan krim wajah yang bisa dilakukan:
- Hentikan Pemakaian Secara Bertahap
Menghentikan pemakaian secara mendadak bukan cara mengatasi ketergantungan krim wajah yang baik. Karena, ini justru dapat menyebabkan efek rebound, seperti jerawat yang memburuk, kemerahan, atau kulit menjadi sangat sensitif.
Kurangi frekuensi penggunaan, misalnya dari setiap hari menjadi dua kali seminggu. Setelah beberapa minggu, hentikan sepenuhnya dan gantikan dengan perawatan alternatif yang lebih lembut.
- Konsultasikan dengan Dokter Kulit
Jangan mencoba menangani sendiri, terutama jika krim yang digunakan sebelumnya mengandung bahan keras. Konsultasi dengan profesional adalah cara mengatasi ketergantungan krim wajah yang paling aman.
Dokter kulit bisa mendiagnosis kondisi kulit secara akurat dan menentukan langkah yang tepat berdasarkan tingkat kerusakan atau ketergantungan. Mereka juga bisa memberikan alternatif produk yang lebih aman untuk memperbaiki kesehatan kulit.
- Gunakan Basic Skincare
Kulit yang sedang sensitif akibat ketergantungan membutuhkan skincare routine sederhana yang tidak memperburuk kondisinya. Berikut ini urutan basic skincare sebagai cara mengatasi ketergantungan krim wajah:
- Face wash: Bersihkan wajah secara teratur menggunakan face wash yang ringan dan lembut. Hindari sabun dengan kandungan keras seperti SLS (sodium lauryl sulfate). Pilih pembersih dengan pH seimbang.
- Pelembap: Gunakan pelembap yang sesuai jenis kulit dan menghidrasi tanpa kandungan aktif yang keras.
- Sunscreen: Gunakan sunscreen dengan SPF minimal 30 untuk melindungi kulit dari sinar UV yang dapat memperburuk kondisi kulit.
- Lindungi Kulit dari Sinar Matahari
Kulit yang sebelumnya menggunakan krim pencerah seperti hydroquinone atau tretinoin biasanya lebih sensitif terhadap sinar matahari. Paparan sinar UV dapat memperburuk hiperpigmentasi atau merusak kulit yang sudah rapuh.
Gunakan sunscreen berspektrum luas, atau yang bisa melindungi UVA dan UVB setiap pagi. Reapply setiap 2-3 jam, terutama jika terpapar sinar matahari langsung.
Gunakan pakaian tertutup, topi, dan cari tempat yang teduh. Selain itu, hindari melakukan kegiatan outdoor saat matahari sedang terik.
- Hindari Produk Berbahaya
Produk yang tidak memiliki izin edar resmi dari BPOM atau mengandung bahan seperti merkuri, hydroquinone dalam dosis tinggi, maupun kortikosteroid tanpa resep, sering menjadi penyebab utama ketergantungan.
Selalu beli produk dari toko resmi dan periksa nomor registrasi BPOM di situs resminya. Hindari produk yang tidak jelas komposisinya.
- Lakukan Gaya Hidup Sehat
Gaya hidup yang sehat juga berperan penting dalam mengurangi ketergantungan terhadap skincare. Stres dapat memperburuk kondisi kulit, jadi usahakan untuk rileks dan tidur cukup.
Konsumsi makanan bergizi, terutama yang kaya akan vitamin C, vitamin E, dan antioksidan untuk mendukung regenerasi kulit.
Jaga hidrasi tubuh dengan minum air putih secukupnya, untuk membantu kulit pulih dari dalam.
Baca Juga: Bahan Kosmetik yang Berbahaya Menurut BPOM
Cara Mengatasi Wajah Bruntusan Akibat Berhenti Cream Dokter
Breakout atau bruntusan setelah berhenti menggunakan krim dokter adalah reaksi umum yang bisa terjadi. Lakukan tips di bawah ini untuk mengatasi breakout setelah lepas krim dokter:
- Bersihkan Wajah Secara Rutin
Cuci wajah dua kali sehari menggunakan pembersih lembut yang cocok dengan jenis kulitmu. Pastikan semua kotoran, minyak, dan sisa makeup benar-benar terangkat.
- Gunakan Produk Non-comedogenic
Pilih skincare dan makeup yang berlabel non-comedogenic atau tidak menyumbat pori-pori. Ini penting untuk mencegah bruntusan semakin parah.
- Eksfoliasi Secara Teratur
Eksfoliasi kulitmu 1-2 kali seminggu untuk mengangkat sel kulit mati yang bisa membuat pori-pori tersumbat. Tapi ingat, pilih produk eksfoliasi yang lembut supaya kulit nggak makin iritasi.
- Istirahatkan Kulit
Coba kurangi pemakaian produk skincare yang berat-berat dan biarkan kulit beristirahat. Kalau bisa, hindari makeup dulu selama masa ini supaya kulit lebih tenang.
Mengatasi ketergantungan krim wajah memang membutuhkan kesabaran dan perawatan yang tepat, Bruver. Dengan melakukan cara mengatasi ketergantungan krim wajah di atas secara konsisten, bisa membantu kulitmu pulih dan kembali sehat.
Untuk mendukung proses ini, coba gunakan Bruv Face Wash, pembersih wajah dengan kandungan aktif seperti activated bamboo charcoal, argan oil, dan peppermint oil yang efektif membersihkan kotoran dan minyak berlebih tanpa membuat kulit kering.
Tenang, Bruv sudah terdaftar BPOM, jadi aman dan terpercaya untuk menemani rutinitas skincare-mu. Saatnya upgrade perawatan kulitmu bersama Bruv, dan nikmati kulit yang lebih segar dan sehat setiap hari!