Perbedaan Kulit Kering dan Dehidrasi

Perbedaan Kulit Kering dan Dehidrasi, dari Penyebab Sampai Solusinya!

Sering dengar istilah kulit kering dan dehidrasi? Dua kondisi ini memang sering dianggap sama, karena punya ciri-ciri yang hampir mirip. Tapi,  apakah kulit kering dan dehidrasi itu sama?

Yuk, kita bahas bareng tentang perbedaan kulit kering dan dehidrasi!

Pengertian Kulit Kering

Kulit kering adalah salah satu jenis kulit yang ditandai dengan produksi sebum yang lebih rendah dibandingkan kulit normal atau berminyak. 

Ketika produksi sebum berkurang, kulit menjadi lebih rentan kehilangan kelembapan, yang pada akhirnya menyebabkan kekeringan. 

Faktor genetik seringkali menjadi penyebab utama, namun seiring bertambahnya usia, kulit cenderung semakin kering akibat penurunan fungsi alami kulit dalam mempertahankan kelembapan.

Secara medis, kondisi ini dikenal sebagai xerosis atau xeroderma, yaitu keadaan di mana lapisan terluar kulit (stratum corneum) mengalami kekurangan kelembapan yang signifikan. 

Akibatnya, kulit dapat menjadi kasar, bersisik, bahkan terasa gatal. Selain itu, kulit kering sering menunjukkan gejala retak-retak halus, yang semakin parah di area tubuh tertentu seperti tangan, kaki, dan lengan, di mana kulit cenderung lebih sering terekspos.

Pengertian Kulit Dehidrasi

Kulit dehidrasi adalah kondisi di mana kulit mengalami kekurangan air, bukan minyak, sehingga menyebabkan tampilan kulit tampak kusam, terasa kencang, dan kurang elastis. 

Kondisi ini bisa dialami oleh semua jenis kulit, baik itu kulit berminyak, kombinasi, maupun kering. 

Berbeda dengan kulit kering yang disebabkan oleh kurangnya produksi minyak alami atau sebum, kulit dehidrasi lebih dipengaruhi oleh kurangnya kelembapan dalam lapisan kulit.

Kulit yang sehat secara ideal memiliki kadar air sekitar 30%, yang berfungsi untuk menjaga elastisitas, kelembapan, dan kekuatan skin barrier. 

Jika kadar air ini menurun, kulit bisa kehilangan fleksibilitasnya, rentan terhadap iritasi, bahkan mempercepat tanda-tanda penuaan seperti garis halus dan kerutan. 

Perbedaan Kulit Kering dan Dehidrasi

Setelah mengetahui pengertian kulit kering dan dehidrasi, muncul pertanyaan baru, apakah kulit kering termasuk dehidrasi?

Meskipun kulit kering dapat mengalami dehidrasi karena kurangnya air di dalam kulit, kulit kering itu sendiri tidak sama dengan dehidrasi. 

Jadi, seseorang dengan kulit kering masih bisa mengalami dehidrasi, tetapi kulit kering itu tidak termasuk dehidrasi.

Supaya lebih gampang dalam membedakannya, simak perbedaan kulit kering dan dehidrasi di bawah ini:

Kondisi Kulit

Kulit kering merupakan jenis kulit, yang berarti seseorang terlahir dengan kondisi ini karena dipengaruhi oleh genetik, dan mungkin akan mengalaminya sepanjang hidup.

Sedangkan, kulit dehidrasi adalah kondisi yang sementara dan bisa terjadi pada jenis kulit apapun, termasuk kulit kering dan kulit berminyak.

Penyebab

Perbedaan kulit kering dan dehidrasi selanjutnya bisa dilihat dari penyebabnya.

Penyebab Kulit Kering

Kulit kering bisa disebabkan faktor berikut ini:

  1. Genetik 

Faktor genetik memainkan peran besar dalam menentukan jenis kulit seseorang. Kalau anggota keluargamu memiliki kulit kering, kemungkinan besar Bruver juga akan mengalami hal yang sama. 

Genetik memengaruhi kemampuan kulit untuk memproduksi minyak alami yang berfungsi menjaga kelembapan kulit.

  1. Kekurangan Sebum

Sebum adalah minyak alami yang diproduksi oleh kelenjar sebaceous. Fungsinya adalah menjaga kelembapan kulit dan melindunginya dari kerusakan. 

Ketika produksi sebum berkurang, kulit kehilangan lapisan pelindungnya dan menjadi lebih rentan terhadap kekeringan. Kondisi ini dapat terjadi akibat penuaan, perubahan hormon, atau penggunaan produk yang mengikis minyak alami kulit.

  1. Sering Mandi Air Panas

Meskipun lebih nyaman, tapi mandi air panas ternyata bisa mengikis minyak alami di permukaan kulit, lho. 

Air panas mempercepat penguapan kelembapan dari kulit dan membuatnya rentan terhadap iritasi. Kebiasaan ini bisa memperburuk kondisi kulit kering, terutama kalau dilakukan terlalu sering. 

  1. Cuaca Ekstrem

Cuaca memainkan peran penting dalam kesehatan kulit. Cuaca dingin dan rendahnya tingkat kelembapan di udara dapat menghilangkan kelembapan alami kulit.

Sementara itu, cuaca panas atau paparan sinar matahari berlebihan merusak lapisan pelindung kulit, skin barrier, serta kolagen dan elastin. Hal ini menyebabkan kulit menjadi kering, kusam, dan lebih cepat mengalami penuaan.

  1. Gaya Hidup

Merokok, kurang tidur, dan stres bisa menghambat regenerasi sel kulit dan menurunkan produksi kolagen, sehingga kulit kehilangan elastisitas dan menjadi lebih kering. 

Pola makan yang kurang seimbang, terutama kekurangan vitamin E, C, dan omega-3, juga bisa membuat kulit terlihat kusam dan kurang sehat.

  1. Faktor Lingkungan

Lingkungan tempat tinggal juga dapat memengaruhi kondisi kulit. Polusi udara, debu, dan asap kendaraan mengandung partikel-partikel yang dapat menyumbat pori-pori dan mengiritasi kulit. Ini sangat umum terjadi pada mereka yang sering beraktivitas di luar ruangan. 

Bagi Bruver yang sering beraktivitas di luar, kondisi ini bisa memburuk, sehingga kulit makin mudah mengalami kekeringan.

  1. Produk Berbahan Keras

Penggunaan produk perawatan yang mengandung bahan kimia keras, seperti deterjen kuat dalam sabun atau alkohol dalam toner, dapat menghilangkan minyak alami kulit secara berlebihan. 

Produk-produk ini dapat merusak skin barrier dan menyebabkan kulit iritasi serta kering. 

Selain itu, menggunakan produk yang tidak cocok dengan jenis kulit juga dapat memperparah kekeringan. 

Baca Juga: Udah Pakai Skincare, Kok Malah Kusam?

Penyebab Kulit Dehidrasi

Dehidrasi bisa disebabkan faktor berikut ini:

  1. Paparan Sinar Matahari

Ketika kulit terpapar sinar matahari, suhu kulit meningkat, dan penguapan air terjadi lebih cepat. 

Radiasi UV juga merusak skin barrier, mengurangi kemampuan kulit untuk mempertahankan kelembapan.

  1. Lingkungan

Udara yang kering, baik di dalam ruangan maupun di luar, menarik kelembapan dari kulit, menyebabkan dehidrasi. 

Angin kencang juga memperburuk kondisi ini karena angin mengangkat kelembapan dari permukaan kulit, membuatnya terasa lebih kering.

  1. Penggunaan AC

Meskipun AC sangat membantu dalam menjaga ruangan tetap sejuk, udara dingin yang dikeluarkannya cenderung kering. 

Udara ini menyerap kelembapan dari kulit, menyebabkan kulit kehilangan air dan menjadi dehidrasi. 

  1. Kurang Cairan

Kondisi kurangnya cairan tubuh, atau dehidrasi, secara keseluruhan bisa berdampak langsung pada kulit. 

Ketika tubuh tidak mendapatkan cukup air, organ-organ termasuk kulit, harus menggunakan cadangan cairan yang terbatas. Akibatnya, kulit kehilangan kelembapannya dan menjadi kering serta kusam. 

  1. Menggunakan Skincare yang Salah

Beberapa produk skincare memang bertujuan untuk merawat kulit, tapi nggak semua bahan di dalamnya cocok untuk semua jenis kulit. 

Kandungan seperti alkohol, eksfoliator berlebihan, dan astringent dapat menghilangkan minyak alami dan air dari lapisan kulit, sehingga menyebabkan dehidrasi. 

Eksfoliasi yang terlalu sering juga bisa merusak skin barrier , yang seharusnya menjaga kelembapan. 

Selain itu, beberapa produk yang mengandung alergen bisa menyebabkan reaksi iritasi yang juga berkontribusi pada dehidrasi kulit.

  1. Perubahan Hormonal

Hormon sangat memengaruhi hidrasi kulit. Misalnya, hormon estrogen dan progesteron yang membantu mempertahankan kelembapan kulit. 

Ketika terjadi ketidakseimbangan hormon, seperti penurunan hormon testosteron pada pria atau fluktuasi hormon pada wanita selama siklus menstruasi atau menopause, kulit bisa kehilangan kelembapannya dan menjadi kering. 

Kondisi ini juga sering dialami oleh mereka yang memiliki masalah dengan tiroid, di mana rendahnya kadar hormon tiroid menghambat produksi minyak alami.

  1. Kebiasaan Cuci Muka yang Salah

Cuci muka terlalu sering atau menggunakan air panas bisa menghilangkan minyak alami dan kelembapan dari kulit. 

Sabun muka yang mengandung bahan kimia keras atau deterjen kuat juga dapat menyebabkan dehidrasi kulit. 

Baca Juga: Efek Polusi Bagi Kulit.

Ciri-ciri

Perbedaan kulit kering dan dehidrasi selanjutnya bisa dilihat dari ciri-cirinya.

Kulit Kering

Ciri-ciri kulit kering meliputi:

  • Kulit Terasa Kasar 

Kulit tampak kasar, terutama pada area tertentu seperti siku, lutut, dan tangan. Kulit juga sering terlihat bersisik atau pecah-pecah di permukaannya.

  • Kulit Terasa Ketarik

Sensasi kaku seperti ketarik ini biasanya terasa setelah mencuci wajah atau mandi, karena hilangnya minyak alami.

  • Kulit Mudah Teriritasi

Kulit kering sering kali lebih sensitif terhadap produk skincare atau bahan kimia keras, menyebabkan kemerahan, gatal, dan bahkan peradangan.

  • Kulit Mengelupas

Kulit kering yang parah bisa menyebabkan munculnya retakan kecil atau terjadi pengelupasan yang kadang terasa perih atau bahkan berdarah, terutama di area seperti tangan dan kaki.

  • Kulit Kusam

Kulit kering sering terlihat kusam dan kurang glowing, karena kurangnya kelembapan alami yang dipertahankan oleh sebum.

Kulit Dehidrasi

Ciri-ciri kulit dehidrasi meliputi:

  • Kulit Kusam

Kulit dehidrasi sering kali terlihat kusam, kurang bercahaya, dan tampak lelah.

  • Muncul Garis-garis Halus 

Dehidrasi memperlihatkan garis halus lebih cepat, terutama di area wajah seperti dahi, sekitar mata, dan bibir.

  • Kulit Kombinasi

Ini adalah ciri yang jadi perbedaan kulit kering dan dehidrasi. Kulit dehidrasi bisa memproduksi minyak berlebih sebagai respons terhadap kekurangan air, jadi terlihat berminyak di permukaan, tetapi tetap terasa kering di bawahnya.

  • Kulit Mudah Terkelupas

Sama seperti kulit kering, kulit dehidrasi juga bisa mengalami pengelupasan halus, terutama jika kondisinya sudah cukup parah.

  • Terasa Gatal

Kulit yang dehidrasi sering kali menimbulkan rasa gatal ringan karena permukaan kulit kehilangan air dan mengalami ketidakseimbangan hidrasi.

Cara Mengatasi

Meskipun cara mengatasi kulit kering dan dehidrasi hampir sama, tapi ada beberapa perbedaan, karena kondisi keduanya.

Cara Mengatasi Kulit Kering

Untuk mengatasi kulit kering, kita perlu menambah minyak alami dan memperbaiki skin barrier.

  1. Minum Air yang Cukup

Walaupun kulit kering disebabkan oleh kurangnya produksi minyak alami, tetap penting untuk menjaga hidrasi tubuh. 

Minum air yang cukup membantu menjaga kelembapan dari dalam tubuh, meskipun fokus utama perawatan kulit kering adalah menambah minyak pada lapisan luar kulit.

  1. Gunakan Pelembap

Pelembap atau moisturizer yang cocok untuk kulit kering harus mengandung bahan-bahan emolien yang dapat menambah minyak alami dan memperbaiki skin barrier

Pilih produk yang mengandung bahan seperti Shea butter, Ceramides, Hyaluronic acid, Glycerin, serta minyak alami.

Produk dengan kandungan ini dapat mengunci kelembapan lebih lama dan membuat kulit terasa lebih lembut. 

  1. Gunakan Skincare yang Melembapkan

Skincare untuk kulit kering sebaiknya terdiri dari produk-produk yang lembut dan tidak mengandung bahan iritan. Hindari produk dengan alkohol tinggi, parfum, atau bahan pengering.

  1. Istirahat Cukup

Kurang tidur bisa memperburuk kondisi kulit kering karena regenerasi kulit terjadi saat tidur. Pastikan tidur yang cukup, sekitar 7-9 jam per malam, untuk membantu proses pemulihan kulit dan menjaga produksi minyak alami.

  1. Hindari Mandi Air Panas

Sebaiknya mandi menggunakan air hangat atau suam-suam kuku. Selain itu, batasi waktu mandi sekitar 5-10 menit untuk menghindari hilangnya kelembapan lebih lanjut.

Cara Mengatasi Kulit Dehidrasi

Untuk mengatasi kulit dehidrasi, kita perlu berfokus untuk menambah dan menjaga kandungan air di lapisan kulit. 

  1. Cukupi Kebutuhan Cairan

Kulit dehidrasi membutuhkan cairan lebih banyak dari dalam tubuh. Minumlah air minimal 8 gelas per hari untuk menjaga keseimbangan cairan. 

Selain air putih, Bruver juga bisa mengonsumsi makanan yang mengandung banyak air seperti buah-buahan untuk membantu hidrasi dari dalam.

  1. Pakai Pelembap yang Menghidrasi

Kulit dehidrasi memerlukan pelembap yang mampu menarik dan mengunci air ke dalam kulit. Pilih pelembap dengan kandungan humektan yang bisa menarik air dari udara ke kulit,

  1. Pakai Skincare yang Lembut

Skincare untuk kulit dehidrasi harus difokuskan pada hidrasi. Hindari penggunaan produk yang mengandung alkohol, eksfolian berlebihan, atau astringen yang bisa menghilangkan kelembapan alami kulit.

Gimana? Sekarang makin jelas kan, perbedaan kulit kering dan dehidrasi? Jadi jangan sampai salah ya, Bruver!

Supaya kulit kering atau dehidrasimu terawat secara maksimal, gunakan sabun Bruv For Men!

Sabun muka Bruv For Men diformulasikan khusus untuk mengatasi masalah kulit pria. 

Bruv For Men diformulasikan dengan kandungan alami seperti activated charcoal, argan oil, dan peppermint oil.

Dengan kandungan yang aman dan cocok digunakan segala jenis kulit, Bruv For Men menjadi solusi ideal untuk kamu yang mau mendapatkan kulit wajah yang bersih, sehat, dan cerah tanpa bikin kulit kering dan ketarik.

Share This Post

Bruv Shareable Bar Soap and Face Wash

40% Off

BRUV FOR MEN WITH TRIPLE ACTIVE SKIN REPAIR UNTUK GLOW UP 3X LEBIH CEPAT!