Salicylic Acid Tidak Boleh Dicampur dengan? Wajib Hindari, Nih!
Buat skin enthusiast, pasti udah nggak asing lagi dengan kandungan salicylic acid yang ada di skincare. Sekarang banyak banget produk yang pakai kandungan ini, misalnya sabun cuci wajah, toner, serum, sampai pelembap.
Apalagi, salicylic acid merupakan salah satu bahan aktif yang efektif buat mengatasi jerawat di wajah plus bisa mengangkat sel kulit mati. Tapi, Bruver juga harus paham kalau bahan ini nggak bisa sembarangan dipakai karena bisa menyebabkan efek samping di kulit.
Buat cari tahu lebih dalam soal asam salisilat, MinBruv bakal bahas lebih lengkap di artikel ini. Yuk disimak!
Apa Itu Salicylic Acid?
Asam salisilat atau salicylic acid merupakan eksfoliator kimia berjenis Beta Hydroxy Acid (BHA) yang sering digunakan untuk produk perawatan kulit. Umumnya, kandungan ini dijual bebas sebagai bahan aktif dalam serum, sabun cuci muka, toner, hingga pelembap.
Secara kimia, asam salisilat berhubungan dengan aspirin atau obat yang biasa digunakan untuk meredakan nyeri. Kedua bahan ini sama-sama bekerja untuk mengurangi peradangan yang ada di tubuh.
Salicylic acid yang kita temui dalam bentuk skincare saat ini memang lebih banyak dibuat secara sintetis di laboratorium. Tapi, komponen ini juga ada di beberapa tumbuhan, seperti kulit pohon white willow dan semak winter green.
Di Indonesia, skincare dengan salicylic acid tidak boleh dijual dengan kadar tertentu. Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menetapkan, menetapkan, batas kandungan salicylic acid untuk penggunaan skincare adalah dua persen. Selebihnya, Bruver cuma boleh mendapatkannya dengan menggunakan resep dari dokter.
Manfaat Salicylic Acid

Oh iya, mungkin ada yang belum tau soal manfaat salicylic acid untuk wajah untuk apa? Nah,salicylic acid yang ada di skincare kalau dipakai secara rutin bakal ngasih beberapa manfaat ini:
1. Mengatasi dan Mencegah Jerawat
Jerawat terbentuk saat minyak berlebih dan sel kulit mati menyumbat pori-pori di dalam kulit. Selain dua hal itu, ada juga bakteri yang terperangkap dan menyebabkan peradangan plus jerawat yang isinya nanah.
Nah, asam salisilat bakal bekerja dengan cara membuka pori-pori yang tersumbat. Salicylic acid akan memecah ikatan antara sel kulit mati biar bisa keluar dari pori-pori dengan lebih mudah untuk mengatasi jerawat.
2. Mengeksfoliasi Kulit Lebih Dalam
Karena termasuk jenis BHA, salicylic acid merupakan eksfoliator kimia yang dapat mengeksfoliasi kulit. Bahan ini mengeksfoliasi wajah lebih dalam daripada jenis eksfoliator kimia lainnya berupa Alpha Hydroxy Acid (AHA).
Jenis eksfoliator ini termasuk larut dalam minyak, sehingga bisa menembus ke pori-pori lebih dalam dan baik untuk mengatasi masalah kulit yang lebih advance. Makanya Bruver disarankan untuk memakai salicylic acid ketika wajah sedang berjerawat, ada komedo, atau punya minyak berlebih.
3. Meredakan peradangan dan kemerahan
Nggak cuma meredakan jerawat, komponen ini mampu meredakan peradangan dan kemerahan, lho. Salicylic acid yang ada di skincare memiliki sifat anti-inflamasi yang bagus untuk menenangkan kulit meradang.
Komponen ini juga bisa memperlambat kecepatan pelepasan sel kulit di dalam folikel. Cara kerja seperti ini akan mencegah penyumbatan di dalam pori-pori wajah.
Salicylic Acid Bagus untuk Jenis Kulit Apa?
Sekarang Bruver sudah tahu apa saja manfaat salicylic acid untuk kulit. Karena itu, kandungan ini cocok banget dipakai buat Bruver yang punya jenis kulit berminyak dan berjerawat.
Asam salisilat dapat menghilangkan kelebihan dan mengurangi sebum atau minyak di dalam kulit. Apabila digunakan secara rutin, skincare dengan kandungan ini mampu mengontrol minyak yang diproduksi di wajah.
Efek mengurangi sebum ini secara tidak langsung juga mencegah kulit berjerawat, Bruver. Soalnya, sebum berlebih di kulit kalau nggak diatasi bisa menyumbat pori-pori dan bikin bakteri makin banyak yang nantinya bisa bikin wajah jadi jerawatan.
Selain itu, salicylic acid punya sifat anti-inflamasi dan anti-mikroba ringan yang bisa mencegah dan mengobati jerawat. Ditambah, BHA jenis ini juga memiliki efek pengelupasan pada kulit yang dapat membuka pori-pori tersumbat untuk mengatasi jerawat.
Salicylic Acid Tidak Boleh Dicampur dengan Bahan Apa?

Walaupun salicylic acid bagus banget buat kulit berjerawat, kandungan ini nggak boleh dipakai bersamaan dengan beberapa produk ini:
1. Vitamin C
Salicylic acid memang bagus banget buat mengatasi jerawat dan vitamin C biasa dipakai buat mengatasi bekasnya. Tapi, Bruver jangan sampai pakai dua bahan ini secara bersamaan, ya.
Vitamin C dan salicylic acid sama-sama bersifat asam dengan pH di bawah 4 yang bisa bikin iritasi, terutama yang kulitnya sensitif. Selain itu, bahan ini juga bikin vitamin C nggak stabil dan efektifitasnya di wajah jadi berkurang.
2. Retinol
Skincare dengan retinol umumnya digunakan oleh orang di atas usia 20 tahun untuk mencegah dan mengatasi penuaan dini. Bahan yang satu ini juga bisa dipakai buat mengatasi jerawat yang sedang meradang. Tapi, Bruver jangan sampai mencampurkan kedua bahan ini ya.
Dokter kulit dari Amerika Serikat, Brooke Sikora dalam laman Everydayhealth menyarankan buat nggak pakai salicylic acid dan retinol bersamaan. Meskipun punya efek yang bagus di kulit, asam salisilat dan retinol sama-sama bisa bikin kulit kering.
Pakai retinol dan salicylic acid bersamaan justru bisa bikin kulit jadi kering banget plus berpotensi bikin iritasi. Padahal, kulit yang terlalu kering dan iritasi membuat jerawat di kulit nggak sembuh-sembuh.
3. Eksfoliator jenis AHA
Bruver pasti pernah lihat serum dengan kandungan BHA dan Alpha Hydroxy Acid (AHA) di satu produk yang sama. Kalau dipakai, serum ini bakal gong banget buat membersihkan sel kulit mati di wajah.
Tapi, jangan coba-coba buat pakai AHA dan BHA dari dua produk yang berbeda, ya. AHA dan BHA yang nggak dirancang khusus buat satu produk yang sama memang harus dipakai secara terpisah.
Kalau masih dipakai, kulit justru jadi over-eksfoliasi yang bikin wajah jadi memerah, gatal, meradang, dan iritasi. Apalagi, risiko ini bakal lebih tinggi kalau Bruver menggunakan dua produk dengan konsentrasi tinggi.
4. Benzoyl Peroxide
Benzoyl peroxide atau benzoil peroksida adalah zat aktif yang dipakai buat obat jerawat dalam bentuk oles. Meskipun bahan ini dan salicylic acid sama-sama mengatasi jerawat, jangan sampai Bruver pakai keduanya barengan.
Dua bahan ini kalau dipakai bersamaan bakal bikin iritasi sampai ada sedikit rasa perih di wajah. Bukan cuma itu, kulit juga bisa jadi kering banget sampai mengelupas kalau pakai skincare salicylic acid dan benzoyl peroxide di waktu yang sama.
Efek Samping Jika Tidak Cocok dengan Salicylic Acid
Overall, salicylic acid termasuk bahan aktif yang aman buat wajah. Tapi, nggak menutup kemungkingan ada reaksi sementara bahkan tidak cocok dengan eksfoliator kimia ini.
Buat yang baru pertama kali pakai salicylic acid, produk skincare dengan bahan ini memang bisa bikin kulit jadi purging. Di tahap ini, biasanya muncul berbagai masalah kulit setelah menggunakan kandungan tertentu.
Asisten profesor dermatologi dari Amerika Serikat, Arielle Nagler mengatakan, proses ini wajar terjadi dan berlangsung sementara. Produk yang menyebabkan purging biasanya bakal mempercepat proses pembuangan sel kulit mati yang menimbukan jerawat, komedo, sampai beruntusan.
Umumnya, proses ini berlangsung selama 4-8 minggu setelah pemakaian pertama. Tapi kalau lebih dari itu, bisa jadi Bruver nggak cocok dengan salicylic acid dan masalah yang timbul adalah efek samping produk.
Efek samping asam salisilat biasanya lebih parah daripada ketika mengalami purging. Umumnya, orang yang tidak cocok dengan salicylic acid akan mengalami efek samping berupa kulit kesemutan atau menyengat, gatal, hingga kulit mengelupas.
Nggak jarang juga, orang yang tidak cocok dengan eksfoliator ini akan mengalami minyak berlebih namun wajah justru menjadi sangat kering. Kalau sudah begini, kulit jadi rentan banget iritasi dan malah memperparah kondisi jerawat.
Apakah Salicylic Acid Boleh Dicampur dengan Centella Asiatica?
Bruver pasti udah nggak asing lagi dengan daun pegagan atau yang dikenal dengan centella asiatica (cica). Bahan alami ini pertama kali booming di Korea Selatan karena manfaatnya untuk mengatasi sekaligus menenangkan jerawat.
Nah, banyak orang yang bertanya, apakah salicylic acid boleh dicampur dengan centella asiatica? Dokter Nadia Nurotul Fuadah dalam laman Alodokter menyebut, dua kandungan ini boleh dicampur dan digunakan dalam waktu yang sama.
Sebagai eksfoliator, salicylic acid memang punya potensi membuat kulit jadi iritasi walaupun bisa menyembuhkan jerawat. Buat meminimalisir efek sampingnya, Bruver bisa pakai skincare yang mengandung centella asiatica yang bikin kulit jadi lebih kalem plus lembap.
Di sisi lain, cica juga bisa berguna buat menenangkan dan membantu menyembuhkan jerawat yang lagi meradang. Jadi, dua bahan ini akan bekerja dengan baik di kulit yang lagi meradang.
Recent Posts
- Salicylic Acid Tidak Boleh Dicampur dengan? Wajib Hindari, Nih!
- Inilah Ciri Pria Maskulin, Kamu Termasuk Nggak?
- Mengenal Daun Pegagan (Centella Asiatica), Bukan Cuma untuk Perawatan Muka!
- Cara Menghidrasi Kulit Wajah, Fresh Seharian dengan BRUV!
- Sabun Muka Pria yang Mengandung Niacinamide? Inilah BRUV Power Balance!
Produk
-
BRUV Power Balance Face Wash 1 Pcs Rp99.000
-
BRUV Power Balance Face Wash 2 Pcs Rp193.000
-
BRUV Power Balance Face Wash 3 Pcs Rp284.000

Dukungan Pelanggan
Gratis konsultasi dengan BRUV Skin Expert

Pengiriman Cepat
Dengan 5 gudang yang tersebar di Indonesia

Pengembalian
Garansi uang kembali jika produk rusak (S&K berlaku)

Transaksi Aman
Proses transaksi aman di official store BRUV