Bruver, pernah ngerasa kulit wajahmu kering, iritasi, atau malah jerawatan parah? Bisa jadi skin barrier-mu lagi rusak nih!
Nggak usah khawatir, kita bahas bareng secara lengkap yuk, skin barrier rusak seperti apa. Biar Bruver bisa langsung cari solusi yang tepat buat kulit wajahmu.
Skin Barrier Rusak adalah
Skin barrier adalah lapisan terluar kulit yang tidak hidup, dan terdiri dari sel-sel mati, lipid, protein, serta lemak.
Ini punya fungsi untuk melindungi kulit dari polusi, sinar UV, dehidrasi, racun, iritasi, peradangan, dan infeksi lainnya.
Selain itu, skin barrier juga punya tugas untuk mengatur kehilangan air dari dalam kulit, mempertahankan kelembapan, sekaligus menjaga hidrasi kulit.
Sayangnya, lapisan pelindung ini juga bisa rusak. Skin barrier rusak seperti apa?
Skin barrier rusak adalah kerusakan yang terjadi pada lapisan luar kulit, atau stratum corneum ini, sehingga tidak berfungsi dengan baik.
Skin barrier bisa rusak karena beberapa faktor, misalnya:
- Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan seperti polusi udara dan udara yang kering dapat menjadi penyebab utama kerusakan pada skin barrier.
Paparan yang berlebihan terhadap udara dingin dari AC juga bisa memperburuk kondisi ini.
Selain itu, paparan sinar matahari secara berlebihan dapat mengganggu proses pengelupasan sel-sel kulit mati, serta memicu peradangan, sehingga memperburuk kerusakan pada skin barrier.
- Kurang Hidrasi
Baik kulit yang kering, maupun berminyak memerlukan hidrasi dan kelembapan yang cukup.
Kulit yang tetap lembab dapat membantu mempertahankan minyak alami atau sebum pada skin barrier, yang penting untuk menjaga keseimbangan dan kesehatan kulit.
- Skincare Berbahan Keras
Skincare yang mengandung bahan aktif seperti alkohol, paraben, pewangi, retinol, AHA, BHA, dan vitamin C dalam konsentrasi tinggi, jika digunakan secara berlebihan atau tidak sesuai dengan jenis kulit, dapat merusak skin barrier.
Penggunaan produk berbahan keras ini perlu diperhatikan agar tidak menyebabkan iritasi atau kerusakan pada kulit.
- Eksfoliasi Berlebihan
Eksfoliasi, yang berguna untuk mengangkat sel-sel kulit mati dan kotoran, bisa menjadi masalah jika dilakukan secara berlebihan. Hal ini dapat menghilangkan lapisan pelembap alami kulit.
Menurut Hello Sehat, eksfoliasi yang berlebihan mungkin terjadi jika menggunakan scrub yang terlalu kasar, chemical exfoliation dengan konsentrasi yang terlalu tinggi, atau mencuci muka terlalu sering.
- Gaya Hidup Tidak Sehat
Gaya hidup yang kurang sehat, seperti merokok, konsumsi alkohol yang berlebihan, stres, serta diet yang tidak seimbang, dapat menyebabkan kerusakan pada skin barrier.
Penting untuk menjalani gaya hidup sehat dan mengonsumsi makanan bergizi untuk mendukung kesehatan kulit secara keseluruhan.
Skin Barrier Rusak Seperti Apa?
Bayangkan skin barrier sebagai sebuah pelindung yang menjaga kelembapan kulit dan menghalangi masuknya zat-zat berbahaya.
Ketika pelindung ini rusak, kulit akan kehilangan kemampuannya untuk mempertahankan kelembapan alami. Akibatnya, kulit menjadi kering, bersisik, dan mudah teriritasi.
Selain itu, skin barrier yang rusak juga dapat menyebabkan kulit menjadi lebih rentan terhadap infeksi bakteri dan jamur. Kondisi ini ditandai dengan munculnya jerawat, ruam kemerahan, atau bahkan eksim.
Ciri-ciri Skin Barrier Rusak
Supaya Bruver makin paham skin barrier rusak seperti apa, berikut ini ciri-ciri umumnya:
- Jerawat
Skin barrier yang rusak bisa menyebabkan peningkatan produksi minyak dan penumpukan kotoran di pori-pori, yang bisa menyebabkan jerawat. Kulit yang nggak terlindungi dengan baik juga bisa lebih gampang teriritasi oleh bakteri dan kotoran, yang memperburuk masalah jerawat.
- Kulit Kering
Skin barrier berfungsi untuk menjaga kelembapan kulit dengan cara mencegah kehilangan air. Ketika skin barrier rusak, kulit akan kehilangan kemampuannya untuk mempertahankan kelembapan, yang menyebabkan kulit menjadi kering, kusam, dan sampai bersisik.
- Infeksi
Skin barrier yang terganggu dapat memungkinkan bakteri, virus, dan patogen lain untuk masuk ke dalam lapisan kulit yang lebih dalam. Hal ini dapat menyebabkan infeksi, yang sering ditandai dengan kemerahan, pembengkakan, dan rasa sakit.
- Iritasi
Skin barrier rusak seperti apa yang menandakan masalah serius pada lapisan pelindung kulit? Jawabannya ketika muncul gejala-gejala iritasi kayak kemerahan, gatal, dan pembengkakan.
Kulit yang tidak dilindungi dengan baik dapat menjadi sangat sensitif terhadap produk perawatan kulit, polusi, atau bahan kimia.
- Terasa Gatal
Kerusakan pada skin barrier sering menyebabkan kulit terasa gatal. Ini karena lapisan pelindung kulit tidak dapat mencegah zat-zat asing atau alergen masuk dan merangsang ujung saraf di kulit.
- Bertekstur Kasar
Skin barrier yang rusak dapat membuat permukaan kulit menjadi kasar dan tidak merata. Ini bisa terjadi karena kekurangan kelembapan dan kerusakan pada lapisan pelindung kulit, yang mempengaruhi tekstur kulit.
- Terasa Perih
Kulit yang rusak dapat menyebabkan sensasi perih atau terbakar, terutama saat terkena produk perawatan kulit atau bahan kimia yang biasanya tidak menimbulkan masalah pada kulit yang sehat.
- Lebih Sensitif
Kulit yang memiliki skin barrier rusak biasanya menjadi lebih sensitif terhadap berbagai rangsangan, baik dari lingkungan sekitar maupun produk yang digunakan.
Sensitivitas ini bisa mengakibatkan reaksi yang lebih kuat terhadap faktor eksternal, seperti cuaca ekstrem atau bahan-bahan tertentu.
- Peningkatan Masalah Kulit yang Ada
Kalau Bruver sudah memiliki kondisi kulit tertentu seperti eksim atau rosacea, kerusakan pada skin barrier bisa memperburuk gejala dan meningkatkan frekuensi flare-up.
Perbedaan Skin Barrier Rusak dan Jerawat
Bukan cuma skin barrier rusak, tapi jerawat juga jadi salah satu masalah kulit yang mengganggu. Jerawat sendiri merupakan sebuah kondisi yang terjadi ketika folikel rambut atau pori-pori, tersumbat sebum, sel kulit mati dan kotoran lainnya.
Ini akan menyebabkan peradangan dengan gejala benjolan kecil yang kadang berisi nanah.
Meskipun keduanya bisa terjadi bersamaan, tapi ada beberapa perbedaan antara skin barrier rusak dan jerawat untuk membedakan cara perawatan yang tepat.
Secara umum, skin barrier rusak adalah gangguan pada lapisan pelindung kulit, sementara jerawat adalah peradangan yang terjadi pada folikel rambut.
Skin barrier rusak cenderung menyebabkan kulit kering dan sensitif, sedangkan jerawat seringkali diiringi kulit berminyak.
Skin barrier rusak juga bisa menjadi faktor penyebab jerawat, tetapi nggak selalu demikian. Makanya, keduanya adalah masalah kulit yang berbeda.
Ciri Skin Barrier Normal
Setelah paham skin barrier rusak seperti apa, sekarang gantian kita bahas, gimana sih ciri-ciri skin barrier yang normal.
Ciri utama skin barrier yang normal adalah struktur utuh yang terdiri dari beberapa lapisan. Selain itu, skin barrier normal ditandai dengan ciri berikut ini:
- Hidrasi yang Seimbang
Skin barrier normal bisa menjaga tingkat hidrasi yang seimbang. Ini memungkinkan untuk mengurangi jumlah uap air yang hilang.
Selain itu, skin barrier juga kaya akan lipid, termasuk ceramide, kolesterol, dan asam lemak, yang penting untuk menjaga keseimbangan kelembapan. Sehingga, kulit akan terhindar dari kekeringan ataupun iritasi.
- Kulit Halus dan Lembut
Kulit yang sehat dan memiliki skin barrier yang normal akan terasa halus dan lembut saat disentuh.
Tidak ada tekstur kasar, bersisik, atau kekasaran di permukaan kulit. Jadi, kulit terasa kenyal dan nyaman.
- Warna Kulit Merata
Dengan skin barrier yang normal, warna kulit tampak merata dan konsisten. Kulit tidak menunjukkan bercak kemerahan, hiperpigmentasi, atau perubahan warna yang mencolok.
Keseimbangan melanin dan sirkulasi darah di kulit terjaga dengan baik, menghasilkan warna kulit yang sehat dan merata.
- Tidak Sensitif
Skin barrier yang berfungsi dengan baik melindungi kulit dari rangsangan yang bisa memicu sensitivitas.
Kulit yang tidak sensitif berarti tidak mudah bereaksi terhadap produk perawatan kulit, bahan-bahan lingkungan, atau perubahan kondisi cuaca.
Tidak ada rasa gatal, perih, atau iritasi setelah menggunakan produk atau terkena paparan lingkungan.
- Terlindungi Sepenuhnya
Kulit dengan skin barrier yang normal memiliki perlindungan optimal terhadap faktor eksternal seperti polusi, sinar UV, dan bakteri.
Skin barrier mencegah masuknya bahan-bahan berbahaya dan menjaga kelembapan serta kesehatan kulit. Perlindungan ini mengurangi risiko infeksi, iritasi, atau kerusakan akibat lingkungan.
- Bebas dari Masalah Kulit
Kulit yang sehat dengan skin barrier yang normal biasanya bebas dari masalah kulit seperti jerawat, komedo, atau eksim. Kulit tidak mengalami kekeringan, pengelupasan, atau pembengkakan.
Semua fungsi kulit berjalan dengan baik, sehingga masalah kulit yang umum tidak muncul dan kulit tetap dalam kondisi optimal.
Baca Juga: Akibat Cuci Muka Terlalu Sering.
Cara Memperbaiki Skin Barrier yang Rusak
Seiring bertambahnya usia, kemampuan kulit kita untuk memperbaiki skin barrier menjadi lebih lambat dan kurang efektif. Tapi ini nggak menutup kemungkinan untuk mengembalikannya menjadi normal.
Kuncinya ada pada perawatan yang tepat dan konsisten. Lalu, cara memperbaiki skin barrier rusak seperti apa?
- Bersihkan Wajah
Membersihkan wajah emang udah jadi salah satu skincare routine yang nggak boleh di-skip. Untuk memperbaiki dan menjaga skin barrier, cuci muka dengan sabun yang sesuai dengan jenis kulit dan lembut.
Salah satu rekomendasi sabun cuci muka yang bebas bahan kimia keras, pewangi, dan alkohol adalah Bruv For Men Face Wash.
Sabun cuci muka ini diformulasikan dengan bahan-bahan alami kayak activated charcoal, argan oil, dan peppermint oil, yang bisa membersihkan wajah secara menyeluruh, tanpa bikin kulit kering atau iritasi, dan juga membantu merawat skin barrier Bruver.
- Kurangi Eksfoliasi
Meskipun eksfoliasi bagus untuk mengangkat sel-sel kulit mati, tapi untuk sementara, kurangi frekuensi eksfoliasi menjadi 1-2 kali seminggu saja, supaya skin barrier nggak semakin rusak, karena bahan abrasifnya.
- Jaga Kelembapan Kulit
Kulit yang lembap punya pertahanan alami yang lebih kuat, lho! Ini bisa mencegah jerawat, kulit kusam, dan tanda-tanda penuaan.
Gunakan pelembap sesuai jenis kulit, cukupi kebutuhan air putih, dan konsumsi makanan kaya vitamin A, C, dan E. Vitamin-vitamin ini akan merawat kulitmu dari dalam, membuatnya lebih kenyal dan glowing.
- Lindungi dari Paparan Sinar Matahari
Bruver wajib banget melindungi skin barrier dari paparan sinar matahari yang berlebihan. Caranya, pakai sunscreen minimal SPF 30 setiap hari, meskipun cuaca mendung ataupun di dalam ruangan, soalnya sinar UV bisa menembus ke dalam.
Oleskan sunscreen 15 menit sebelum keluar ruangan dan ulangi setiap 2 jam sekali, atau lebih sering. Pakai juga pakaian yang tertutup dan topi.
- Pakai Skincare dengan Kandungan Tertentu
Nggak usah khawatir, ada skincare yang emang bisa digunakan untuk memperbaiki skin barrier yang rusak, antara lain:
- Ceramide: Lemak alami yang mengisi celah antar sel kulit, tujuannya untuk memperkuat skin barrier.
- Allantoin: Mengatasi iritasi, mengangkat sel kulit mati, dan mempercepat regenerasi kulit. Allantoin cocok untuk segala jenis kulit, termasuk kulit yang sensitif.
- Niacinamide: Meningkatkan produksi ceramide, memiliki antioksidan, dan mengurangi peradangan.
- Hyaluronic Acid: Menjaga kelembapan, mengencangkan kulit, dan membuat kulit lebih halus.
- Fatty Acid (Linoleic Acid): Memiliki sifat anti-inflamasi, memperbaiki dan mempertahankan skin barrier.
- Squalane: Mirip sebum alami, antioksidan, cocok untuk semua jenis kulit. Squalane non-comedogenic, sehingga cocok untuk semua jenis kulit, termasuk kulit berjerawat.
- Gliserin: Menarik air, melembapkan, dan menenangkan kulit. Sifat emolien-nya juga bisa membantu membantu melembutkan dan memperbaiki penampilan kulit kering dan kasar.
- Centella Asiatica: Menenangkan kulit, anti-inflamasi, cocok untuk kulit sensitif.
Tambahan Tips: Langkah Double Cleansing untuk Kulit Berminyak dan Jerawat.
Merawat skin barrier itu investasi jangka panjang buat kesehatan kulitmu, Bruver. Dengan memahami kondisi skin barrier dan memilih produk skincare yang tepat, Bruver bisa memiliki kulit yang sehat dan terawat, sehingga bisa lebih percaya diri.