Di era yang serba digital ini, mungkin hampir semua orang akrab dengan gadget seperti smartphone, laptop, dan televisi. Sayangnya, meskipun teknologi canggih ini mempermudah hidup, ada efek berbahaya yang perlu kita waspadai. Salah satunya adalah bahaya blue light untuk kulit wajah.
Yuk, simak artikel ini untuk memahami efek blue light pada kulit dan apa yang bisa kita lakukan untuk melindunginya.
Apa itu Blue Light?
Blue light adalah salah satu komponen dari spektrum cahaya tampak yang terdiri dari warna-warna seperti merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu.
Cahaya ini punya panjang gelombang terpendek dalam spektrum cahaya tampak, yakni sekitar 420–490 nm, dengan puncak emisi antara 440–460 nm.
Karena panjang gelombangnya pendek, blue light memiliki energi yang sangat tinggi dibandingkan dengan warna lain dalam spektrum tampak. Hal ini membuatnya lebih dekat secara sifat dengan sinar ultraviolet (UV) dalam spektrum elektromagnetik.
Bruver perlu tau kalau sumber utama blue light yang paling kuat adalah cahaya matahari. Selain itu, lampu LED yang sering digunakan sebagai pencahayaan juga menjadi sumber blue light.
Selain untuk pencahayaan, LED juga banyak digunakan di perangkat elektronik seperti kamera, layar ponsel, komputer, dan televisi.
Ini menjadi perhatian utama, karena di era digital seperti saat ini, penggunaan gadget semakin meningkat, entah untuk berkomunikasi, hiburan, bekerja, belajar, dan lain sebagainya.
Apalagi, saat menggunakan gadget, biasanya orang akan menggunakannya dalam jarak dekat, sehingga meningkatkan paparan langsung ke kulit dan mata.
Apakah cahaya biru aman untuk kulit?
Cahaya biru (blue light) tidak sepenuhnya aman untuk kulit, terutama jika paparan berlangsung dalam jangka waktu yang lama atau intensitas tinggi.
Artikel jurnal berjudul The impact of blue light and digital screens on the skin (2023), menjelaskan bagaimana blue light mempengaruhi kulit, antara lain:
- Mengganggu Ritme Sirkadian Sel Kulit
Penelitian menunjukkan bahwa blue light dengan panjang gelombang 410 nm dapat menurunkan ekspresi gen PER1 pada keratinosit, yaitu gen yang berperan dalam mengatur ritme sirkadian kulit.
Ritme ini penting untuk regenerasi dan perbaikan sel kulit pada malam hari. Paparan blue light di malam hari membuat sel kulit mengira malam hari adalah siang, sehingga proses perbaikan dan regenerasi terganggu.
- Meningkatkan Produksi Radikal Bebas
Blue light memicu penurunan kadar karotenoid pada kulit, yang mengakibatkan stres oksidatif. Hal ini memunculkan radikal bebas seperti superoksida (O2-), yang merupakan molekul tidak stabil. Radikal bebas ini merusak DNA sel kulit, menghancurkan kolagen dan elastin.
- Memecah Kolagen dan Elastin
Blue light mengaktifkan enzim matrix metalloproteinases (MMPs), yang memecah kolagen yang ada di kulit dan menghambat produksi kolagen baru. Proses ini mempercepat tanda-tanda penuaan, seperti kulit kendur dan garis halus.
- Menghabiskan Antioksidan Alami Kulit
Antioksidan dalam kulit bertugas melawan radikal bebas. Namun, paparan blue light yang berkelanjutan mengurangi cadangan antioksidan ini, sehingga kulit menjadi lebih rentan terhadap kerusakan. Pemulihan alami kulit bisa memakan waktu hingga 24 jam.
- Menembus Kulit Lebih Dalam
Blue light dapat menembus kulit hingga lapisan dermis, lebih dalam dibandingkan sinar UV. Ini menyebabkan kerusakan langsung pada DNA sel kulit dan serat pendukung seperti kolagen dan elastin. Akibatnya, kulit menjadi lebih rentan terhadap penuaan dini, seperti munculnya garis halus dan kerutan.
Baca Juga: Apa itu Hiperpigmentasi Kulit?
Bahaya Blue Light untuk Kulit Wajah
Terlalu lama terpapar blue light bisa memengaruhi kesehatan kulit. Berikut ini penjelasan lebih lengkap tentang bahaya blue light untuk kulit wajah:
- Penuaan Dini
Blue light dapat menembus hingga ke lapisan dermis kulit dan memicu produksi radikal bebas atau reactive oxygen species (ROS).
Radikal bebas ini merusak kolagen dan elastin, dua protein penting yang menjaga kekenyalan dan elastisitas kulit, sehingga menyebabkan bahaya blue light untuk kulit wajah, yaitu mempercepat munculnya garis halus, kerutan, dan kulit kendur.
- Menimbulkan Hiperpigmentasi
Paparan blue light merangsang aktivitas melanosit, terutama pada kulit berwarna lebih gelap. Ini menyebabkan produksi melanin berlebih, sehingga muncul bintik hitam, melasma, dan warna kulit tidak merata.
- Menyebabkan Peradangan
Bahaya blue light untuk kulit wajah selanjutnya adalah meningkatkan produksi sitokin proinflamasi, seperti TNF-α, yang memicu kemerahan, bengkak, dan iritasi.
- Memicu Kerusakan Kulit
Potensi kerusakan kulit juga bisa menjadi bahaya blue light untuk kulit wajah. Penelitian menunjukkan bahwa blue light bisa mengurangi ketebalan lapisan lipid dan merusak skin barrier. Akibatnya, ini bisa memicu kerusakan kulit.
Baca Juga: Perbedaan Purging dan Breakout.
Perlindungan untuk Kulit dari Bahaya Blue Light
Udah paham kan, bahaya blue light untuk kulit wajah? Untuk mencegahnya, lakukan langkah-langkah perlindungan berikut ini:
- Gunakan Sunscreen
Sunscreen nggak cuma melindungi kulit dari sinar UV tetapi juga dapat menjadi penghalang dari blue light. Untuk perlindungan maksimal, pilih sunscreen dengan kandungan mineral seperti zinc oxide dan titanium dioxide.
Keduanya punya kemampuan untuk memblokir seluruh spektrum cahaya UV dan sebagian besar cahaya tampak, termasuk blue light.
Pastikan mengaplikasikan sunscreen secara merata dan ulangi setiap 2-3 jam, terutama jika banyak menggunakan gadget atau berada di bawah sinar matahari.
- Aplikasikan Produk Antioksidan
Antioksidan bekerja melawan radikal bebas dan memperbaiki kerusakan pada kulit.
Produk-produk dengan kandungan antioksidan seperti vitamin C, vitamin E, niacinamide, dan antioksidan lainnya bisa membantu mencerahkan kulit, memperbaiki kerusakan akibat radikal bebas, dan merangsang produksi kolagen.
- Kurangi Screentime
Blue light dari perangkat elektronik, seperti ponsel, laptop, dan televisi, sering menjadi sumber paparan utama di dalam ruangan.
Untuk meminimalkan risiko, tetapkan batas waktu penggunaan perangkat elektronik, terutama di malam hari.
Hindari penggunaan perangkat 1-2 jam sebelum tidur untuk menjaga ritme sirkadian kulit dan tubuh tetap optimal.
- Gunakan Blue Light Filter
Blue light filter dirancang untuk mengurangi intensitas blue light dari layar perangkat elektronik. Beberapa cara untuk memanfaatkan filter ini:
- Aktifkan mode malam atau night shift pada ponsel atau komputer. Fitur ini mengubah tampilan layar menjadi lebih hangat, dengan mengurangi emisi blue light.
- Gunakan screen protector khusus blue light, yang dapat dibeli untuk ponsel, laptop, atau tablet.
- Pasang software filter blue light, atau fitur bawaan pada perangkat tertentu, untuk mengatur intensitas cahaya.
- Gunakan kacamata pelindung blue light jika bekerja di depan layar dalam waktu lama, untuk melindungi kulit di sekitar mata yang lebih sensitif.
- Hindari paparan langsung ke perangkat elektronik di ruangan gelap, karena cahaya dari layar lebih intens di kondisi minim cahaya.
- Gunakan Skincare
Selain menggunakan sunscreen dan antioksidan, gunakan skincare lainnya. Perawatan kulit yang rutin dan tepat dapat membantu meminimalkan efek buruk blue light. Fokus pada langkah-langkah berikut:
- Mencuci Wajah: Langkah pertama untuk melindungi kulit dari efek blue light adalah dengan mencuci wajah secara teratur. Gunakan sabun muka yang lembut dan cocok untuk kulitmu, misalnya Bruv For Men.
Diformulasikan dengan perpaduan activated bamboo charcoal, argan oil, dan peppermint oil, Bruv bekerja secara sinergis untuk membersihkan, menyegarkan, dan menutrisi kulitmu.
- Pelembap: Blue light dapat mengurangi kelembapan kulit, sehingga menggunakan pelembap membantu menjaga skin barrier tetap sehat dan terlindungi.
- Eksfoliasi: Gunakan eksfoliator lembut untuk menghilangkan sel kulit mati dan memaksimalkan penyerapan produk perawatan kulit.
- Masker wajah dengan bahan alami: Pilih masker berbahan dasar antioksidan, seperti teh hijau atau lidah buaya, untuk menenangkan kulit yang terpapar cahaya.
Selain melakukan cara-cara di atas, lakukan gaya hidup sehat seperti mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi, mencukupi kebutuhan cairan, istirahat yang cukup dan olahraga yang teratur.
Jangan lupa untuk selalu membersihkan wajah menggunakan Bruv For Men yang telah teruji klinis dan pastinya aman untuk segala jenis kulit.