Hormon Penyebab Jerawat

Hormon Penyebab Jerawat, Ini Juga Gak Kalah Penting Buat Diketahui!

Salah satu masalah kulit yang umum terjadi pada remaja adalah jerawat. Hal ini karena saat masa pubertas, terjadi peningkatan hormon. Makanya, ini biasanya disebut dengan jerawat hormonal. 

Bukan cuma remaja, wanita yang menstruasi dan orang yang sedang mengalami stres juga bisa mengalami jerawat hormonal, lho. Kira-kira apa saja hormon penyebab jerawat? Yuk, bahas dalam artikel ini!

Jenis Hormon Tubuh yang Menyebabkan Jerawat

Jerawat hormonal terbentuk ketika terjadi perubahan hormonal yang signifikan dan menyebabkan meningkatnya jumlah minyak yang diproduksi kulit.

Kelebihan minyak ini bisa tercampur dengan sel kulit mati, kotoran lain dan bakteri, sehingga menyebabkan jerawat. Penasaran apa saja hormon yang berpengaruh? Berikut ini beberapa jenis hormon penyebab jerawat:

  1. Androgen

Hormon penyebab jerawat yang paling umum adalah androgen. Ini merupakan sekelompok hormon yang berhubungan dengan seks.

Androgen berperan penting dalam perkembangan seksual, kesehatan reproduksi, dan perkembangan tubuh manusia. Cleveland Clinic menyebut bahwa kadar androgen bisa berubah, tergantung tahap kehidupan, misalnya saat pubertas dan menopause. 

Bruver yang punya kadar androgen level yang tinggi, terutama hormon testosteron, bisa memicu munculnya jerawat hormon pria. 

Ini karena bisa menstimulasi kelenjar sebaceous untuk memproduksi minyak alami pada kulit secara berlebihan. Penumpukan minyak inilah yang menyebabkan penyumbatan pori-pori dan memicu jerawat.

  1. Estrogen

Hampir sama kayak hormon androgen, estrogen juga merupakan hormon penyebab jerawat yang berhubungan dengan seks dan reproduksi.

Bedanya, pria lebih banyak memproduksi androgen, sedangkan wanita memiliki lebih banyak hormon estrogen. 

Hormon estrogen punya fungsi untuk mengatur siklus menstruasi, menunjang kehamilan, serta pertumbuhan tulang, selaput lendir, payudara, dan ciri seksual sekunder lainnya.

Estrogen juga bisa menekan fungsi kelenjar sebaceous yang bisa meningkatkan kemungkinan timbulnya jerawat pada wanita, saat memasuki masa menstruasi, atau menjelang menopause, yang disebut dengan perimenopausal acne.

  1. Progesteron

Kalau hormon estrogen meningkat saat awal siklus menstruasi, hormon progesteron akan meningkat ketika terjadi ovulasi. Fungsi hormon ini adalah untuk menerima sel telur yang telah dibuahi.

Ketika mengalami peningkatan, progesteron juga jadi salah satu hormon penyebab jerawat, Bruver.

Review artikel tahun 2016 berjudul Hormonal treatment of acne vulgaris: an update menyebut hormon progesteron merangsang produksi sebum secara berlebihan.

  1. Kortisol

Ketika stres, tubuh akan melepaskan hormon kortisol. Kortisol adalah hormon glukokortikoid yang diproduksi dan dilepaskan oleh kelenjar adrenal.

Kortisol adalah hormon penting yang memengaruhi hampir setiap organ dan jaringan dalam tubuh, termasuk kulit. Ketika kortisol meningkat, produksi minyak pada kelenjar sebaceous juga akan meningkat.

Ini bisa menyumbat pori-pori, memicu peradangan, dan kemudian menyebabkan jerawat. 

Bukan cuma itu, kadar kortisol yang tinggi juga bisa membuat kolagen berkurang, dan proses regenerasi sel kulit melambat. Sehingga, jerawat jadi lebih lama sembuh dan meninggalkan bekas luka.

  1. Insulin

Secara umum, insulin merupakan hormon yang diproduksi secara alami oleh pankreas dan berfungsi untuk mengubah gula (glukosa) menjadi energi.

Ketika Bruver mengonsumsi makanan yang tinggi gula dan karbohidrat sederhana, seperti kue, roti, nasi putih, makanan cepat saji, minuman bersoda, dan lainnya, maka kadar insulin akan meningkat.

Insulin yang tinggi akan merangsang pertumbuhan dan pematangan kelenjar sebaceous, dengan cara meningkatkan ekspresi reseptor hormon pertumbuhan pada sel-sel kelenjar.

Aktivitas inilah yang menyebabkan produksi sebum menjadi berlebih dan membuat insulin menjadi hormon penyebab jerawat selanjutnya.

infografis Hormon Penyebab Jerawat

Baca Juga: List Kebiasaan yang Bikin Gampang Jerawatan, Catat!

Letak Jerawat Hormon

Seperti jerawat pada umumnya, jerawat hormon juga bisa menyebabkan bintik-bintik pada seluruh tubuh, termasuk leher, dada, bahu, punggung, serta wajah. 

Tapi, umumnya letak jerawat hormon di pipi, dagu, dan garis rahang. Jerawat hormon bisa berbeda-beda bentuknya, antara lain:

  • Komedo: Benjolan kecil pada pori-pori yang merupakan bakal jerawat.
  • Papula: Benjolan padat yang meradang, atau terinfeksi. Papula terlihat seperti jerawat merah, ungu, atau cokelat.
  • Pustula: Ini adalah papula yang berisi nanah.
  • Nodul: Ini adalah jerawat yang lebih besar dan lebih dalam, terasa sakit, dan keras saat disentuh.
  • Kista: Ini adalah nodul yang berisi nanah.

Cara Menstabilkan Hormon Penyebab Jerawat

Salah satu cara untuk mencegah munculnya jerawat hormonal adalah dengan cara menstabilkan hormon pemicunya. Berikut ini beberapa cara menstabilkannya:

  1. Makan Makanan Bergizi

Sejumlah penelitian menunjukkan makanan yang tinggi indeks glikemik seperti permen, kue, roti putih, cokelat, dan lainnya bisa memicu munculnya jerawat hormon.

Oleh karena itu, untuk menstabilkan hormon penyebab jerawat, Bruver perlu mengurangi makanan tersebut.

Ganti dengan makanan yang sehat dan bisa menstabilkan gula darah, misalnya sayuran, biji-bijian utuh, buah-buahan, telur, ayam, dan lain sebagainya.

Situs Medical News Today menyebut untuk mengurangi konsumsi susu sapi, dan menggantinya dengan alternatif lain, seperti susu kedelai atau almond.

  1. Hindari Stres

Kayak yang udah dibahas di atas, stres adalah salah satu faktor yang sering memengaruhi kesehatan kulit, termasuk memicu meningkatnya hormon penyebab jerawat.

Bruver bisa melakukan meditasi, yoga, dan deep breathing, untuk menenangkan pikiran dan menurunkan kadar kortisol. Selain itu, Bruver juga melakukan hobi, atau aktivitas lain supaya terhindar dari stres.

  1. Istirahat Cukup

Tidur adalah salah satu aspek penting dalam menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan, terutama pada kesehatan kulit. 

Saat tidur, tubuh melakukan berbagai proses pemulihan, termasuk menyeimbangkan kadar hormon. Tubuh akan memproduksi hormon melatonin yang dapat membantu mengurangi produksi minyak dan peradangan pada kulit.

Sebuah riset menunjukkan bahwa jam tidur yang ideal untuk orang dewasa adalah sekitar 7-9 jam per hari, supaya kulit bisa beregenerasi secara maksimal.

  1. Olahraga Teratur

Siapa yang suka olahraga? Ini penting banget lho. Bukan cuma menjaga kesehatan tubuh, tapi juga untuk menyeimbangkan hormon.

Ketika berolahraga, sirkulasi darah meningkat, yang berarti lebih banyak oksigen dan nutrisi yang dibawa ke seluruh tubuh, termasuk kulit. 

Proses ini membantu kulit tetap sehat, mempercepat regenerasi sel, dan mengurangi risiko peradangan yang dapat memicu jerawat.

Bruver bisa mulai dengan olahraga yang ringan kayak jogging, berenang, senam, atau yoga.

Baca Juga: Jerawat di Hidung Pertanda Apa, Sih?

Skincare untuk Jerawat Hormonal

Bruver, jerawat hormonal memang butuh perhatian khusus karena sering dipicu oleh fluktuasi hormon yang bikin kulit lebih berminyak. 

Tapi tenang, Bruver. Ada beberapa kandungan skincare yang cocok untuk jerawat hormonal, antara lain: 

  1. Benzoyl Peroxide

Kalau Bruver punya jerawat hormonal yang susah hilang, benzoyl peroxide bisa jadi pilihan. Bahan ini bekerja efektif dengan membasmi bakteri penyebab jerawat, membersihkan pori-pori tersumbat, dan mengurangi peradangan. 

Untuk hasil maksimal, pilih konsentrasi 5%-10%. Tapi, kalau kulit Bruver sensitif, mulailah dengan konsentrasi yang lebih rendah, yaitu 2,5%.  

  1. Salicylic Acid

Jerawat hormonal sering kali disebabkan pori-pori tersumbat. Nah, salicylic acid, sebagai salah satu Beta Hydroxy Acid (BHA), punya fungsi untuk mengelupas sel kulit mati dan membersihkan minyak berlebih di dalam pori-pori. 

Bahan ini juga membantu meredakan kemerahan dan memberikan efek menenangkan pada peradangan dan jerawat.  

  1. Glycolic Acid

Jerawat hormonal biasanya juga meninggalkan bekas yang cukup mengganggu. Glycolic acid, yang termasuk Alpha Hydroxy Acid (AHA), bisa bantu mengatasinya.

Selain mengangkat sel kulit mati, kandungan ini merangsang pertumbuhan kulit baru dan mengurangi kemerahan akibat peradangan. Cocok buat Bruver yang pengen kulit lebih mulus!  

  1. Azelaic Acid

Kalau kulit Bruver sensitif terhadap bahan-bahan yang terlalu kuat, azelaic acid adalah pilihan yang lebih lembut. Kandungan ini punya sifat antibakteri dan antiinflamasi, sehingga efektif mengatasi jerawat hormonal tanpa bikin iritasi. 

Azelaic acid juga membantu mencegah pori-pori tersumbat dengan mengurangi penumpukan keratin.  

  1. Vitamin C

Selain buat daya tahan tubuh, vitamin C juga bagus untuk kulit yang bermasalah dengan jerawat hormonal. 

Sebagai antioksidan, vitamin C melindungi kulit dari kerusakan akibat radikal bebas dan mengurangi kemerahan. Kandungan ini juga bisa bantu mencerahkan kulit kusam akibat bekas jerawat.  

  1. Niacinamide

Perubahan hormonal sering kali bikin kulit berminyak sekaligus iritasi, yang jadi pemicu munculnya jerawat. 

Niacinamide bisa jadi penyelamat karena membantu mengatur produksi minyak, memperkuat skin barrier, dan meredakan kemerahan. Bahan ini cocok banget buat Bruver yang punya kulit sensitif.  

Itu dia pembahasan seputar hormon penyebab jerawat, dari jenis, cara menyeimbangkan, sampai skincare yang bisa digunakan untuk mengatasi jerawat hormonal.

Supaya jerawat hormonal cepat hilang, Bruver bisa menggunakan Bruv Face Wash, yang punya kandungan  activated charcoal yang bisa merawat kulit dengan membersihkan kulit hingga pori terdalam, sehingga bisa terhindar dari komedo dan jerawat.

Selain itu, kandungan argan oil dan peppermint oil di dalamnya juga bisa membantu melembabkan dan menutrisi kulit. 

Nggak perlu khawatir! Bruv telah terdaftar BPOM dan aman digunakan segala jenis kulit. Tunggu apa lagi? Cuci muka pakai Bruv dan rasakan bedanya!

Share This Post

bruv background FAQ

40% Off

BRUV FOR MEN WITH TRIPLE ACTIVE SKIN REPAIR UNTUK GLOW UP 3X LEBIH CEPAT!