Cara Menghilangkan Garis Halus di Wajah, Anti Keliatan Tua!

Cara Menghilangkan Garis Halus di Wajah, Anti Keliatan Tua!

Sering ngerasa nggak pede karena ada garis halus atau garis senyum di wajah? Ini bisa bikin penampilan jadi terlihat lebih tua!

Tenang, dalam artikel ini, kita akan bahas cara menghilangkan garis halus di wajah, termasuk menghilangkan garis senyum yang mengganggu. Simak terus ya!

Apa itu Garis Halus di Wajah?

Garis halus atau kerutan di wajah adalah bagian alami dari proses penuaan, yang muncul sebagai lipatan, retakan, bahkan tonjolan. 

Meskipun garis halus bisa muncul di bagian tubuh manapun, tapi umumnya ini muncul pertama kali pada area wajah yang sering bergerak, seperti area sekitar mata, dahi, dan sekitar mulut.

Secara umum, ada lima jenis garis halus, antara lain:

  • Kerutan Dinamis: Terbentuk karena gerakan wajah berulang, atau ekspresi wajah. Contohnya kerutan di sekitar mata, garis dahi, dan garis senyum.
  • Kerutan Statis: Terjadi akibat hilangnya elastisitas dan efek gravitasi pada kulit. Contohnya garis marionette, lipatan nasolabial, dan garis leher.
  • Kerutan Lipatan: Disebabkan struktur wajah yang kendur, sehingga muncul lekukan dalam antara hidung dan mulut, seperti lipatan nasolabial.
  • Kerutan Kompresi: Terjadi saat wajah tertekan oleh sesuatu, dalam waktu yang lama, misalnya bantal saat tidur. 

Penyebab Muncul Garis Halus

Secara umum, elastisitas kulit dipengaruhi oleh kolagen dan elastis. Kolagen sendiri merupakan protein dalam tubuh yang berfungsi untuk memberikan struktur pada kulit.

Seiring bertambahnya usia, secara alami kemampuan sel-sel tubuh akan semakin melambat untuk memproduksi protein tersebut. 

Kulit yang menua juga lama-lama kurang bisa menjaga kelembapan, produksi sebum berkurang, dan kulit juga jadi lebih lambat pulih. 

Faktor-faktor inilah yang membuat penuaan jadi faktor utama munculnya garis halus.

Selain faktor penuaan, garis halus di wajah juga bisa disebabkan hal-hal berikut ini:

  1. Kontraksi Otot Wajah

Bruver perlu tau kalau gerakan-gerakan kecil kayak tersenyum, merengut, mengerutkan kening, menyipitkan mata, dan melakukan ekspresi wajah lainnya bisa menyebabkan kerutan, lho.

Garis halus yang muncul pada wajah bisa terbentuk karena kontraksi otot kecil ini, ditambah dengan gravitasi.

  1. Kerusakan Akibat Sinar Matahari

Kerusakan akibat sinar matahari adalah salah satu penyebab utama penuaan dini kulit, khususnya pada orang yang mudah terbakar matahari. 

Sinar UV yang merusak ini bekerja dengan cara memecah serat kolagen dan elastin, yang merupakan komponen penting dalam menjaga kekencangan dan elastisitas kulit. 

Tanpa dukungan jaringan ikat yang kuat ini, kulit akan kehilangan kekuatannya dan mulai muncul garis-halus serta kerutan. 

Paparan sinar matahari yang berlebihan juga memicu produksi elastin yang tidak normal dan membentuk serat-serat yang tidak teratur, mempercepat proses penuaan dan mengakibatkan kondisi yang disebut elastosis surya. 

  1. Merokok

Merokok nggak cuma buruk untuk paru-paru, tapi juga bisa membuat lebih cepat muncul garis halus di kulitmu. Kok bisa? 

Asap rokok ternyata bisa mengganggu produksi kolagen, protein penting yang menjaga kulit tetap kencang dan elastis. Kurangnya kolagen ini yang menyebabkan munculnya garis-garis halus dan kerutan di wajah. 

Studi di jurnal Tanaffos (2019) menunjukkan kulit perokok kurang elastis, lebih kasar, dan lebih rentan terhadap kerutan dibandingkan yang nggak merokok. 

Selain itu, merokok sering melibatkan gerakan berulang seperti mengerutkan bibir atau menyipitkan mata, yang akhirnya menciptakan garis halus di sekitar area tersebut. Semakin sering Bruver merokok, semakin terlihat pula garis halus dan kerutan yang muncul.

  1. Faktor Lingkungan

Polusi di udara di lingkungan bisa menyebabkan kolagen tubuh rusak saat polusi masuk melalui pori-porimu. Cleveland Clinic menyebutkan jenis polusi yang paling umum di lingkungan, antara lain:

  • Partikel padat: Partikel padat adalah campuran padat dan cair mikroskopis di udara yang termasuk debu, kotoran, dan asap.
  • Jelaga: Jelaga adalah bahan padat mikroskopis berbasis karbon yang terbentuk ketika sesuatu terbakar. Jelaga terjadi di lingkungan dari emisi kendaraan dan fasilitas manufaktur.
  • Nitrogen dioksida: Nitrogen dioksida adalah gas yang ada di lingkungan. Ini paling umum ditemukan di dekat kendaraan, fasilitas manufaktur industri, lokasi konstruksi, dan di beberapa peralatan taman dan kebun.

Baca Juga: Cara Menghilangkan Bintik Hitam di Wajah Seperti Tahi Lalat.

Cara Menghilangkan Garis Halus di Wajah

Meskipun ada banyak penyebabnya, tapi nggak perlu khawatir! Ada banyak cara menghilangkan garis halus di wajah yang bisa kita lakukan, antara lain:

  1. Lindungi Kulit dari Sinar Matahari

Dalam sebuah penelitian, orang yang rutin pakai sunscreen mengalami penuaan kulit 24% lebih sedikit dibanding yang jarang pakai.

Artinya, melindungi kulit dari sinar matahari menggunakan sunscreen bisa jadi cara menghilangkan garis halus di wajah.

Pilih sunscreen dengan label broad spectrum SPF, yang bisa melindungi kulit dari UVA dan UVB. Jangan lupa reapply setiap dua jam, terutama saat melakukan aktivitas yang bikin banyak berkeringat. 

Cari tempat teduh saat matahari sedang terik, dan pakai pakaian pelindung seperti topi lebar dan kacamata hitam.

  1. Lakukan Senam Wajah

Kedengarannya mungkin sedikit nggak biasa, tapi senam wajah dan pijatan semakin populer sebagai cara alami buat mengencangkan otot wajah, meningkatkan sirkulasi, dan mengurangi kerutan.

Meskipun hasilnya nggak terlalu signifikan, ini menunjukkan senam wajah bisa punya manfaat dalam melawan tanda-tanda penuaan.

Beberapa teknik yang bisa dicoba:

  • Tekan dahi sambil mencoba mengangkat alis.
  • Senyum lebar, tahan, lalu tekan jari ke tulang pipi secara perlahan.
  • Menyipitkan mata beberapa detik, lalu relaks.

Sementara itu, pijat wajah melibatkan gerakan mengelus dan menekan dengan lembut untuk meningkatkan aliran darah. 

Gunakan jari, jade roller, atau gua sha untuk memijat wajahmu. Ini membantu merelaksasi otot, mengurangi ketegangan, bengkak, dan memperbaiki warna kulit.

  1. Gunakan Produk Skincare Anti-Aging 

Sekarang ini, banyak sekali skincare yang memang diformulasikan khusus untuk mengatasi tanda-tanda penuaan. 

Jadi, sebagai cara menghilangkan garis halus di wajah, pastikan bahan-bahan ini ada dalam produk skincare Bruver:

  • Peptide: Rangkaian asam amino pendek yang mendorong kulit memproduksi kolagen, sehingga mengencangkan dan mengurangi kedalaman kerutan. Cari di serum, krim mata, atau pelembap.
  • Hyaluronic Acid: Zat yang menarik air ke kulit dan membuatnya tampak lebih kenyal. Membantu mengurangi garis halus dan kerutan sementara. Biasanya ditemukan di serum, pelembap, dan sheet mask.
  • Vitamin C: Antioksidan kuat yang melindungi kulit dari radikal bebas dan mencerahkan. Cari produk dengan L-ascorbic acid.
  • Niacinamide: Bahan serbaguna yang mengurangi kerutan, mengecilkan pori-pori, dan meratakan warna kulit. Ditemukan di serum, pelembap, dan toner.
  1. Berhenti Merokok 

Merokok bisa mempercepat penuaan kulit dan pembentukan kerutan. Tanpa paparan racun rokok, kulit Bruver akan punya kesempatan untuk memperbaiki diri dan aliran darah pun kembali lancar. 

Jadi, berhenti mengonsumsinya adalah cara menghilangkan garis halus di wajah.

  1. Istirahat Cukup

Kurang tidur mengganggu proses perbaikan alami kulit dan membuatnya sulit mempertahankan tampilan awet muda.

Studi tahun 2013 di Clinical and Experimental Dermatology menunjukkan kualitas tidur buruk berkaitan dengan peningkatan tanda penuaan kulit seperti garis halus dan kerutan. 

Pastikan Bruver tidur 7-8 jam setiap malam biar kulit punya waktu buat regenerasi.

  1. Treatment di Klinik

Cara menghilangkan garis halus di wajah yang udah disebut di  atas mungkin bisa memberikan hasil yang bagus, tapi kalau butuh solusi yang lebih spesifik dan cepat, perawatan di klinik kecantikan bisa jadi pilihan.

Baca Juga: Cara Menghilangkan Kerutan di Bawah Mata.

Jadi, Bruver, itulah beberapa cara menghilangkan garis halus di wajah yang bisa dilakukan, supaya tetap keliatan awet muda. Ingat, kunci utama adalah konsistensi dan kesabaran. Dengan perawatan yang rutin, hasilnya pasti akan terlihat seiring waktu. 

Jangan lupa selalu cuci muka pakai Bruv For Men biar kulit tetap bersih, segar, dan siap menyerap perawatan lainnya dengan maksimal. Tetap jaga kulitmu, Bruver, dan tampil percaya diri setiap hari!

Apa itu Essence? Sering Banget Kedengeran di Dunia Skincare!

Apa itu Essence? Sering Banget Kedengeran di Dunia Skincare!

Bruver, sering denger soal essence dalam Korean 10-step skincare routines, tapi masih bingung apa itu essence? 

Sebenarnya, essence untuk apa? Kenapa banyak yang bilang produk ini penting banget dalam skincare rutin?

Buat Bruver yang pengen punya kulit wajah yang sehat dan terawat, essence bisa jadi langkah awal yang nggak boleh dilewatkan. Yuk, kita bahas lebih lanjut kenapa essence ini penting buat perawatan kulit!

Apa itu Essence?

Essence merupakan skincare berbasis air yang punya kandungan bahan-bahan aktif yang berfungsi untuk menghidrasi, melindungi, dan meningkatkan kesehatan kulit secara keseluruhan.

Essence pertama kali diperkenalkan sebagai produk perawatan kulit pada tahun 1897 di Korea. Tapi, essence mulai mendapat sorotan pada tahun 2011, setelah muncul tren 10-step skincare

Sejak saat itu, semakin banyak perusahaan skincare yang memformulasikan essence, dengan formula dan tujuan yang berbeda-beda.

Essence menjadi salah satu langkah penting dalam skincare routine, terutama karena formulanya mampu menembus lapisan kulit lebih dalam dibandingkan produk skincare lain seperti toner atau moisturizer

Essence punya tekstur yang cair, tapi lebih kental dari toner, dan nggak sepadat serum. Produk ini juga relatif lembut dan punya efek yang lebih ringan untuk kulit.

Secara umum, essence punya kandungan seperti berikut ini:

  • Pelembap, seperti hyaluronic acid, untuk menghidrasi kulit.
  • Antioksidan, seperti niacinamide dan vitamin C, untuk menetralkan kerusakan akibat radikal bebas.
  • Probiotik dan prebiotik, seperti lactobacillus, untuk menyeimbangkan mikroorganisme kulit.
  • Eksfoliator, seperti salicylic acid, yang bisa membantu mengangkat sel-sel kulit mati.

Ketika memilih essence, sebaiknya pertimbangkan jenis kulitmu. Soalnya, essence punya kandungan yang beda-beda, yang mungkin kurang cocok untuk jenis kulit tertentu. Berikut ini jenis essence berdasarkan jenis kulit:

  1. Kulit Kering

Kalau Bruver punya kulit yang kering, pertimbangkan untuk memilih essence dengan bahan-bahan yang ekstra melembapkan (hydrating), misalnya glycerin atau hyaluronic acid.

Bruver juga bisa menggunakan oil-based essence yang mengandung minyak alami bermanfaat untuk kulit. Biasanya ini punya tekstur yang lebih ringan dari face oil, sehingga nggak akan bikin kulit terasa greasy.

  1. Kulit Berminyak

Untuk kulit berminyak, gunakan essence yang nggak meninggalkan residu lengket atau rasa berminyak. Selain itu, pastikan essence juga non-comedogenic.

Usahakan untuk memilih water-based essence yang punya tekstur sangat ringan dan cepat menyerap, seperti air. Bruver juga bisa sesekali menggunakan essence yang punya kandungan eksfoliasi.

  1. Kulit Sensitif

Kulit sensitif, sebaiknya pilih soothing essence yang punya bahan-bahan menenangkan, kayak aloe vera dan bisa mengatasi kemerahan dan iritasi pada kulit. Teksturnya ringan dan bisa menenangkan kulit.

Selain itu, ada juga essence yang diformulasikan sesuai dengan kebutuhan kulit, misalnya brightening essence untuk mencerahkan, anti-aging essence untuk mencegah penuaan dini, dan lainnya.

Dengan memilih essence yang sesuai dengan jenis dan kebutuhan kulitmu, Bruver bisa mendapatkan hasil yang lebih maksimal.

Baca Juga: Kandungan Centella Asiatica Tidak Boleh Dicampur Dengan?

Manfaat Essence

Meskipun essence nggak sepopuler toner ataupun serum, tapi essence dirancang untuk memberikan hidrasi dan nutrisi tambahan, sekaligus memaksimalkan fungsi skincare lainnya. Apa saja kegunaan essence?

  1. Melembapkan dan Menutrisi Kulit

Essence dirancang untuk memberikan hidrasi mendalam pada kulit, yang sangat penting untuk menjaga kelembapan dan elastisitas kulit. 

Berbeda dengan moisturizer biasa, essence memiliki tekstur yang lebih cair sehingga lebih mudah menyerap ke lapisan kulit yang lebih dalam. 

Selain memberikan kelembapan, essence juga mengandung berbagai nutrisi penting seperti vitamin, mineral, dan antioksidan yang membantu menjaga kesehatan kulit dan melindunginya dari kerusakan lingkungan.

  1. Memperbaiki Tekstur Kulit

Essence mengandung bahan-bahan aktif seperti niacinamide, hyaluronic acid, dan peptida yang efektif dalam memperbaiki tekstur kulit. 

Penggunaan essence secara rutin dapat membantu menghaluskan permukaan kulit, membuat kulit terasa lebih lembut, serta mengurangi tampilan pori-pori yang besar. 

Hasilnya, kulit jadi lebih halus dan tampak lebih sehat, sehingga foundation atau makeup akan terlihat lebih flawless saat diaplikasikan.

  1. Mencerahkan Kulit

Salah satu manfaat utama essence adalah kemampuannya untuk mencerahkan kulit. 

Essence biasanya mengandung bahan-bahan seperti vitamin C, ekstrak tumbuhan, dan fermentasi yang dapat membantu mengurangi noda hitam dan hiperpigmentasi. 

Dengan penggunaan rutin, kulit akan terlihat lebih cerah, glowing, dan bebas dari tampilan kusam, membuat wajah tampak lebih segar dan bercahaya.

Baca Juga: Perbedaan Essence dan Serum

  1. Membantu Penyerapan Produk Selanjutnya

Essence berfungsi sebagai booster dalam rutinitas skincare, yang membantu produk-produk berikutnya seperti serum, pelembap, dan sunscreen untuk lebih efektif menyerap ke dalam kulit. 

Kulit yang lembap dan terhidrasi setelah penggunaan essence akan lebih siap untuk menerima bahan aktif dari produk skincare lainnya. 

Ini berarti, bahan-bahan yang terkandung dalam serum atau pelembap dapat bekerja lebih optimal dan memberikan hasil yang lebih maksimal.

  1. Mencegah Tanda Penuaan

Essence mengandung bahan-bahan anti-aging seperti peptida, kolagen, dan antioksidan yang berfungsi untuk mencegah tanda-tanda penuaan. 

Dengan penggunaan essence secara rutin, kamu dapat membantu mengurangi tampilan garis halus dan kerutan, meningkatkan elastisitas kulit, serta melindungi kulit dari kerusakan akibat radikal bebas dan paparan sinar UV. 

Selain itu, essence juga membantu menjaga kekencangan dan kekenyalan kulit, sehingga wajah tetap terlihat muda dan segar.

Baca Juga: Cara Cek BPOM Produk Kosmetik.

Apakah Boleh Pakai Essence Tiap Hari?

Tentu, Bruver bisa menggunakan essence setiap harinya sebagai bagian dari skincare routine-mu. Bahkan, kebanyakan produk direkomendasikan untuk digunakan dua kali sehari, pada pagi dan malam.

Banyak sumber yang menyebutkan kalau pemakaian essence setiap hari secara rutin bisa membantu menjaga hidrasi kulit yang optimal dan meningkatkan kesehatan kulit secara keseluruhan.

Tapi, frekuensi dan konsistensi penggunaan essence juga perlu disesuaikan dengan jenis kulit dan kebutuhanmu. Lebih baik, tetap ikuti petunjuk pemakaian yang ada dalam kemasan essence.

Cara Menggunakan Essence

  • Pastikan kulit telah dibersihkan secara menyeluruh. 
  • Bila perlu, gunakan toner untuk mengembalikan pH kulit dan mengangkat sisa kotoran yang tertinggal.
  • Tuangkan beberapa tetes essence ke telapak tangan. Ingat, jangan berlebihan!
  • Usapkan essence secara perlahan ke seluruh wajah dan leher dengan gerakan menepuk-nepuk lembut.
  • Hindari menggosok kulit agar essence dapat meresap dengan baik. 
  • Setelah essence benar-benar meresap, lanjutkan dengan penggunaan serum dan pelembap.

Bisakah Essence digunakan Sebagai Pelembab?

Meskipun salah satu fungsi essence adalah untuk melembapkan dan menghidrasi kulit, tapi essence nggak bisa digunakan sebagai pengganti pelembap.

Essence dirancang untuk digunakan bersama produk skincare lainnya, misalnya toner dan serum, untuk memaksimalkan efektivitasnya.

Selain itu, essence juga punya tekstur yang cair, sehingga fungsi melembapkannya juga kurang tahan lama.

Jadi, meskipun Bruver udah pakai essence, Bruver masih perlu menggunakan pelembap atau moisturizer tambahan.

Gimana? Sekarang sudah paham kan, apa itu essence dan kenapa essence bisa jadi langkah penting dalam rutinitas skincare

Dengan manfaatnya yang baik untuk kulit, essence benar-benar bisa jadi kunci kulit yang sehat dan glowing

Tapi ingat, menjaga kulit nggak cuma soal pakai essence aja. Membersihkan wajah secara rutin juga penting, terutama setelah seharian beraktivitas. 

Nah, untuk hasil yang maksimal, pakai Bruv For Men sebagai sabun pembersih wajah andalanmu! 

Bruv punya kandungan activated bamboo charcoal, argan oil, dan peppermint oil yang bisa bantu mengangkat kotoran dan minyak berlebih, sehingga kulit siap menerima manfaat dari produk skincare lainnya. 

Gunakan Bruv For Men secara rutin, dan tampil percaya diri dengan kulit yang bersih dan terawat!

Cara Menghapus Makeup Tebal, Gak Se-Susah Payah Itu, Kok!

Cara Menghapus Makeup Tebal, Gak Se-Susah Payah Itu, Kok!

Habis datang ke acara penting seharian emang paling enak kalau pas sampai rumah langsung istirahat dan tidur. Eits, tapi sebelum tidur jangan lupa hapus makeup ya! 

Soalnya kalau Bruver malas menghapus makeup, kulit bisa kusam dan jerawatan. Makanya, dalam artikel ini kita akan bahas cara menghapus makeup tebal yang benar dan efektif.

Risiko Jika Salah Saat Menghapus Makeup Tebal

Sebelum kita bahas cara menghapus makeup tebal, Bruver perlu tau kalau membersihkan makeup itu nggak bisa sembarangan! Ada beberapa kesalahan yang biasa dilakukan saat menghapus makeup, antara lain:

  • Menggosok Terlalu Keras

Ketika menghapus makeup, hindari gesekan kasar yang bisa bikin kulit iritasi atau bahkan bikin kerutan. Cukup usap lembut dan biarkan makeup remover bekerja. Kalau perlu, tekan lembut kapas di kulit selama beberapa detik biar makeup terangkat lebih mudah.

  • Tidak Bersih Sepenuhnya

Kadang, Bruver mungkin buru-buru dan nggak kasih waktu cukup buat makeup remover bekerja. Produk seperti oil cleanser atau micellar water butuh waktu buat melarutkan makeup, terutama yang tebal. Makeup yang nggak dibersihkan dengan tuntas bisa ninggalin residu di kulit.

  • Menggunakan Bahan Kimia

Banyak cleanser mengandung bahan kimia yang membantu membersihkan kulit dari makeup, kotoran, dan minyak, tapi nggak semua bahan tersebut baik untuk kulit. 

Beberapa bahan bisa efektif, sementara yang lain justru bisa menyebabkan iritasi atau masalah jangka panjang. Bahan kimia yang sebaiknya dihindari antara lain surfactant, alkohol, paraben, pewangi, pewarna, dan lainnya.

  • Terlalu Hemat

Pakai terlalu sedikit makeup remover bisa bikin Bruver bersihin makeup nggak maksimal. Bruver butuh produk yang cukup biar makeup bisa benar-benar terangkat, terutama buat makeup yang tebal.

Kalau Bruver melakukan kesalahan kayak di atas, siap-siap. Berikut ini beberapa risiko jika salah saat menghapus makeup tebal:

  1. Iritasi

Kalau Bruver membersihkan makeup menggunakan sesuatu yang kasar atau menggosoknya terlalu kuat, bisa menyebabkan iritasi, kemerahan, terasa panas, bahkan sampai mengelupas.

  1. Penuaan Dini

Kebiasaan menghapus makeup dengan terlalu kuat atau kasar juga bisa merusak elastisitas kulit, lho. Akibatnya, lebih cepat muncul garis halus, terutama di area sensitif kayak bawah mata.

  1. Kulit jadi kering dan iritasi

Kalau cara menghapus makeup tebal terlalu kasar, kulit bisa kering dan kemerahan, Bruver. Makeup remover yang nggak sesuai juga bisa bikin kulit kering dan berasa ketarik. Kulit wajah itu sensitif, jadi kalau kebiasaan salah terus, bisa bikin iritasi.

  1. Pori-pori tersumbat

Menghapus makeup, tapi nggak bersih bisa ninggalin sisa-sisa produk di pori-pori. Kalau tersumbat, bisa muncul jerawat atau komedo membandel. 

Baca Juga: Skin Minimalism.

Apa yang Terjadi Jika Tidak Menghapus Make up?

Makeup yang tebal kalau dibersihin tapi salah aja bisa berisiko, apalagi kalau nggak dibersihin sama sekali? Ini yang mungkin terjadi jika tidak menghapus makeup:

  1. Kulit Kusam

Kalau Bruver malas menghapus makeup, kulit akan jadi kusam. Ini karena produk makeup biasanya mengandung bahan-bahan yang mengeringkan, seperti alkohol, pewangi, dan lainnya,

Makeup yang menempel di wajah semalaman juga bisa mengganggu keseimbangan alami minyak dan air yang menjaga kulit tetap terhidrasi, sekaligus mengganggu proses regenerasi sel kulit.

  1. Pori-pori Tersumbat

Situs Byrdie menyebut kalau makeup bisa ‘memerangkap’ debu, kotoran, dan polutan lingkungan pada kulit. Kalau nggak dibersihin, campuran ini masuk ke pori-pori dan bikin mereka tersumbat.

  1. Jerawat

Masih berkaitan sama poin sebelumnya, pori-pori yang tersumbat itu bisa mengundang munculnya komedo dan jerawat. Saat sumbatan ini terinfeksi oleh bakteri, tubuh akan meresponnya dengan peradangan. 

Hasilnya, muncul jerawat yang merah, bengkak, bahkan bisa jadi jerawat bernanah.

  1. Penuaan Dini

Makeup yang menempel seharian pasti udah tercampur dengan polusi, debu, dan radikal bebas dari lingkungan. 

Kalau makeup nggak dihapus, semua racun ini bisa merusak sel-sel kulit, termasuk yang bertanggung jawab untuk memproduksi kolagen. Ini bisa mempercepat munculnya kerutan dan tanda-tanda penuaan.

  1. Iritasi 

Beberapa produk makeup mungkin bisa menyebabkan ketidaknyamanan dan sensitivitas kulit jangka panjang. Sisa-sisa makeup yang menempel bisa menyebabkan peradangan di kulit, kayak ruam atau bintik merah. Ini lebih parah kalau makeup yang dipakai punya kandungan bahan kimia yang keras.

Tips Cara Menghapus Makeup Tebal

Setelah tau risikonya, mungkin Bruver jadi penasaran, bagaimana cara membersihkan riasan yang tebal? Nah, berikut ini beberapa metode atau cara menghapus makeup tebal yang bisa Bruver pilih:

  1. Menggunakan Micellar Water

Micellar water adalah salah satu produk yang jadi cara menghapus makeup tebal secara praktis. Produk ini terdiri dari air, humektan seperti glycerin, dan surfaktan ringan. 

Humektan menarik dan mengikat kelembapan kulit, sedangkan surfaktan merupakan pembersih yang menghilangkan kotoran.

Micellar water bisa membersihkan dengan lembut, mencegah kulit kering, dan bisa menjaga minyak alami kulit. Selain itu, micellar water juga aman untuk kulit sensitif.

Cara memakainya juga sangat gampang. Tuangkan micellar water secukupnya ke kapas. Kemudian usap dengan gerakan memutar ke seluruh wajah, supaya makeup terangkat dengan sempurna.

Setelah itu, Bruver bisa melanjutkannya dengan mencuci muka, atau menggunakan skincare selanjutnya, karena sebenarnya micellar water nggak wajib dibilas. Praktis kan?

  1. Menggunakan Cleansing Balm

Bruver kesusahan menghapus eye makeup atau makeup waterproof lainnya? Mungkin cleansing balm bisa jadi jawabannya.

Cleansing balm yang terbuat dari minyak bekerja dengan cara menarik minyak dan membersihkannya, tanpa perlu menggosoknya terlalu keras dan membuat kulit kering. 

Produk ini punya tekstur yang padat, creamy, tapi bisa meleleh setelah diaplikasikan ke kulit. Ini juga menyebabkan cleansing balm bisa melembapkan dan melembutkan kulit.

Cara menghapus makeup tebal adalah dengan mengaplikasikannya menggunakan jari. Setelah balm meleleh, oleskan ke wajah dengan cara dipijat lembut. Tunggu sampai makeup mulai luntur. Setelah itu, bersihkan menggunakan kain atau kapas yang bersih.

Tapi, sebaiknya hati-hati untuk pemilik kulit berminyak dan berjerawat dalam menggunakan cleansing balm. Soalnya, minyak dan kandungan lain di dalamnya biasanya memicu komedo.

  1. Menggunakan Oil Cleansing

Ahli dermatologis mulai menyoroti manfaat minyak untuk kulit, terutama untuk membersihkan wajah. Oil cleansing dipercaya bisa membersihkan makeup, menenangkan kulit iritasi, sampai mengurangi jerawat.

Minyak yang digunakan bisa berbeda-beda, tergantung dengan kebutuhan dan jenis kulitmu.

  • Kulit Kering: Pilih minyak yang kaya vitamin dan bisa meningkatkan hidrasi. Misalnya, minyak zaitun, minyak kelapa, atau minyak alpukat.
  • Kulit Berminyak: Pilih yang bisa membantu menyeimbangkan produksi minyak. Misalnya minyak jojoba.
  • Kulit Sensitif: Hindari minyak yang bersifat astringen seperti minyak jarak, supaya kulit nggak iritasi.

Baca Juga: Urutan Makeup untuk Pemula.

Tips Menghapus Makeup

Cara menghapus makeup tebal itu perlu perhatian ekstra biar kulit tetap sehat, Bruver. Berikut beberapa tips simpel dan efektif buat Bruver yang sering pakai makeup tebal:

  1. Lakukan Double Cleansing

Metode double cleansing adalah cara menghapus makeup tebal dalam dua langkah. Umumnya, terdiri dari pembersih berbasis minyak, kemudian dilanjutkan pembersih berbasis air.

Melakukan double cleansing secara teratur dapat membantu membersihkan permukaan kulit secara menyeluruh dan juga lapisan pori-pori terdalam, sehingga bisa mengatasi berbagai masalah kulit, seperti jerawat, komedo, dan kulit kusam.

Step pertama yang perlu dilakukan untuk melakukan double cleansing adalah dengan menggunakan oil-based cleanser yang non-comedogenic ke kulit, untuk membantu menghilangkan kotoran, minyak, sisa skincare, maupun makeup. 

Gunakan sekitar 2-3 pump oil-cleanser, dan oleskan secara merata pada seluruh permukaan kulit. Bruver bisa menggunakan aplikator atau tangan dalam kondisi bersih.

Setelah menggunakan pembersih berbasis minyak, langkah selanjutnya adalah dengan menggunakan pembersih berbasis air. 

Untuk kulit berminyak, sebaiknya gunakan face wash atau cleanser dengan bahan aktif kayak salicylic acid, glycolic acid dan benzoyl peroxide. Ini akan membantu Bruver membersihkan pori-pori dan minyak berlebih.

Sedangkan, untuk kulit normal dan kering, gunakan cleanser yang punya kandungan pelembap, misalnya hyaluronic acid, ceramide, glycerin, dan lainnya. 

  1. Fokus pada Area Mata

Makeup mata kayak maskara dan eyeliner biasanya lebih susah dihapus. Gunakan cleanser khusus buat area mata. 

Plus, gunakan kapas yang udah direndam remover di kelopak mata selama 10-15 detik sebelum mulai usap lembut. Ini bisa mengurangi risiko iritasi di area mata yang sensitif.

  1. Gunakan Kapas Lembut 

Pilih kapas yang lembut atau lap microfiber biar nggak bikin gesekan terlalu kasar di kulit. Kapas berkualitas rendah bisa ninggalin serat atau malah bikin kulit jadi iritasi.

  1. Pilih dengan Kandungan Lembut

Pastikan Bruver pilih produk cleanser yang lembut di kulit dan bebas dari bahan kimia keras. Lebih baik pilih produk yang non-comedogenic dan paraben-free, biar kulit tetap aman dan sehat.

  1. Bersihkan Hingga ke Garis Rambut dan Leher

Jangan lupa bersihkan area yang sering terlewat, seperti garis rambut, telinga, dan leher, apalagi kalau Bruver pakai makeup tebal. Ini penting biar nggak ada sisa makeup yang bikin pori-pori tersumbat di area tersebut.

  1. Gunakan Toner

Setelah makeup hilang, pastikan Bruver pakai toner untuk mengangkat sisa-sisa kotoran yang mungkin masih tertinggal. Toner juga bantu mengembalikan pH kulit setelah dibersihkan.

  1. Jangan Lupa Pakai Pelembap

Setelah membersihkan wajah, selalu gunakan moisturizer. Ini penting buat mengunci kelembapan dan menenangkan kulit, setelah melewati proses pembersihan.

Dengan cara menghapus makeup tebal ini, Bruver bisa memastikan makeup tebal terangkat dengan bersih tanpa merusak kulit.

Abis bersihin makeup, kurang lengkap rasanya kalau Bruver nggak cuci muka. Fungsinya adalah untuk membersihkan sisa makeup dan sisa pembersih yang mungkin masih tertinggal di permukaan kulit.

Gunakan pembersih wajah yang ringan dan aman digunakan segala jenis kulit, kayak Bruv For Men

Kandungan alaminya bisa membantu membersihkan wajah dari kotoran, minyak, dan polusi, sekaligus membantu mencerahkan dan menyegarkan kulit, tanpa bikin kulit kering.

Sabun Bruv For Men telah teruji klinis dan terdaftar BPOM, jadi nggak ada alasan lagi deh, cobain Bruv sekarang juga!

Model Rambut Pria Wajah Lonjong Kurus, Bikin Penampilan Makin PD!

Model Rambut Pria Wajah Lonjong Kurus, Bikin Penampilan Makin PD!

Ngerasa bingung memilih gaya rambut yang cocok untuk wajah yang lonjong? 

Bentuk wajah ini memang butuh model yang tepat supaya penampilanmu terlihat maksimal dan nggak keliatan semakin tirus, meskipun tubuhmu kurus.

Tapi jangan khawatir, artikel ini hadir untuk membantu Bruver menemukan model rambut pria wajah lonjong kurus yang cocok untukmu.

Model Rambut Pria Wajah Lonjong Kurus

Ciri-ciri umum pemilik wajah lonjong adalah wajahnya yang lebih panjang dari lebarnya. Kemudian, dagu dan tulang pipinya membulat dan relatif sempit. Dahi, pipi, dan garis rahang punya lebar yang hampir sama dan nggak punya sudut yang tajam, atau membulat.

Bentuk wajah yang satu ini bisa bikin kesan wajah yang lebih tirus dan panjang, apalagi kalau emang pada dasarnya Bruver punya badan yang kurus. Sayangnya, kalau pakai model rambut yang asal-asalan, wajah bakal keliatan lebih panjang dan kurang proporsional. 

Berikut ini beberapa rekomendasi model rambut pria wajah lonjong kurus yang bisa Bruver coba:

  1. Two Block
Model Rambut Pria Wajah Lonjong Kurus

Model rambut two block bisa memberi kontras antara bagian samping dan atas wajah, sehingga bisa menyeimbangkan proporsi wajah lonjong dan membuatnya keliatan lebih lebar.

  1. Ivy League
model rambut Ivy League

Bruver mungkin nggak asing kan, sama model rambut pria wajah lonjong kurus yang satu ini? Ivy league memberi kesan rapi dan klasik, sehingga bisa membantu mendefinisikan garis rahang dan tulang pipi. Ini bisa membuat wajah lonjong menjadi lebih tegas.

  1. Undercut
Undercut model rambut pria

Karena rambut di bagian samping dan belakang lebih pendek dari bagian atas, ini menciptakan kontras menarik dan bisa mengurangi kesan wajah yang panjang.

  1. Side Part
model rambut side part

Gaya klasik yang membiarkan rambut dibelah samping bisa menambah dimensi horizontal pada wajah. Model rambut side part bisa memberikan tampilan yang lebih seimbang pada wajah lonjong dan kurus.

  1. Middle Part
gaya rambut Middle Part

Buat Bruver yang pengen kaya oppa-oppa Korea, model middle part bisa dicoba! Tapi, Bruver perlu berhati-hati, pastikan untuk menambah tekstur atau volume, supaya bisa menambah dimensi pada wajah lonjong kurus. 

  1. Textured Crop
gaya rambut Textured Crop

Model rambut textured Crop menambahkan banyak tekstur dan volume di bagian atas, yang membantu menyeimbangkan panjang wajah. 

  1. Spike
model rambut spike

Gaya rambut spike menambahkan ketinggian dan tekstur di bagian atas kepala, tetapi tidak terlalu tinggi sehingga tidak memperpanjang wajah. Dengan menambahkan tekstur yang cukup, gaya ini memberikan dimensi dan mengurangi kesan panjang wajah lonjong.

  1. Quiff
potongan rambut quiff

Quiff memberikan volume dan tinggi di bagian depan kepala, tetapi juga memiliki volume di bagian samping. Model rambut pria wajah lonjong kurus ini memberikan keseimbangan yang baik.

Lihat Juga: Model Rambut Pria Wajah Bulat Gemuk.

  1. Curtain Bangs

Hampir sama kayak middle part, curtain bangs juga membelah poni di tengah, untuk membingkai wajah. Beri sedikit tekstur, supaya ada dimensi pada rambut. 

  1. Messy Flow

Messy Flow adalah gaya rambut yang lebih panjang dan dibiarkan alami dengan sedikit tekstur. Model rambut pria wajah lonjong kurus ini bisa menambah volume di sekitar wajah.

  1. Pompadour

Pompadour, atau gaya jambul versi modern ini cocok untuk semua bentuk wajah lho. Potongan rambut wajah lonjong pria  dengan volume di bagian atas kepala membantu menyeimbangkan proporsi wajah dengan menambahkan lebar pada dahi dan membuat wajah terlihat lebih proporsional.

  1. Wolf Cut

Wolf cut yang sempat trending beberapa tahun terakhir juga bisa jadi model rambut pria wajah lonjong kurus selanjutnya. Layer dan tekstur pada wolf cut membantu menambah volume pada rambut di bagian samping, sehingga ngasih ilusi wajah yang lebih lebar dan proporsional.

  1. Top Knot

Model rambut pria wajah lonjong kurus yang satu ini keren banget Bruver! Rambut bagian atas dikumpulkan dan diikat di tengah kepala, sementara bagian samping dan belakang rambut dicukur rapi. Top knot membantu menyeimbangkan proporsi wajah dengan menarik perhatian ke bagian atas kepala, sehingga membuat dahi dan dagu tampak lebih pendek dan pipi lebih lebar.

Model Rambut yang Sebaiknya Dihindari

Meskipun secara umum bentuk wajah yang lurus cocok dengan banyak model rambut, tapi ada beberapa model rambut yang sebaiknya dihindari, supaya proporsinya lebih seimbang, antara lain:

  1. Rambut Panjang dan Lurus

Bruver pengen coba model rambut gondrong? Hati-hati! Model rambut yang panjang dan lurus bisa bikin wajah terlihat lebih panjang dan kurang proporsional. 

  1. Flat Top

Flat top adalah potongan rambut di mana bagian atas kepala dipotong rata dan bagian samping dipotong sangat pendek. Gaya ini bisa bikin wajah lonjong Bruver terlihat lebih panjang.

  1. Gaya Rambut Slicked Back

Gaya rambut kayak slicked-back, bisa menonjolkan bentuk wajah yang lonjong dan kurus. Model rambut ini menarik perhatian ke panjang wajah dan dapat membuatnya terlihat lebih tirus.

  1. Model Rambut Mohawk

Model rambut yang memotong habis bagian sisi kiri dan kanan hingga menyisakan bagian tengahnya saja ini, bisa  memperpanjang tampilan wajah lonjong. 

  1. Gaya Rambut yang Sangat Simetris

Potongan rambut yang sangat simetris bisa menonjolkan bentuk wajah lonjong. Gaya yang lebih asimetris atau dengan sedikit variasi di satu sisi dapat membantu menyeimbangkan tampilan wajah.

Tips Memilih Model Rambut yang Cocok

Terus gimana cara menentukkan model rambut yang cocok? Bruver bisa mengikuti tips memilih model rambut yang cocok di bawah ini:

  1. Inspirasi dari Selebriti

Perhatikan gaya rambut yang pernah dicoba selebriti-selebriti yang punya bentuk wajah yang sama. Biasanya selebriti mengikuti tren rambut dan suka mencoba berbagai macam gaya rambut.

Apalagi, model rambut selebriti biasanya ditentukan oleh barberman atau penata rambut profesional. Ini bisa jadi inspirasi Bruver dalam menentukan model rambut pria wajah lonjong kurus yang cocok untukmu.

Selebriti pria yang dikenal punya bentuk wajah yang lonjong antara lain:

  • Adam Levine
  • Benedict Cumberbatch
  • Zayn Malik
  • Liam Payne
  • Chris Evans
  • Ariel Noah
  • Nicholas Saputra
  • Chicco Jerikho
  • Adipati Dolken
  • Jefri Nichol
  1. Pertimbangkan Kegiatan

Pertimbangkan aktivitas sehari-hari saat memilih model rambut. Jika Bruver punya pekerjaan yang menuntut tampilan rapi dan formal, pilihlah gaya rambut yang mudah diatur dan nggak memerlukan banyak waktu untuk penataan setiap hari, seperti crew cut atau side part

Kalau Bruver punya lebih banyak waktu luang, gaya rambut yang lebih eksperimental dan fleksibel seperti textured crop atau quiff bisa menjadi pilihan.

  1. Pertimbangkan Panjang Rambut

Panjang rambut sangat mempengaruhi bagaimana model rambut pria wajah lonjong kurus yang cocok.

  • Rambut Pendek: Potongan seperti buzz cut atau crew cut dapat memberikan kesan bersih dan maskulin, serta menonjolkan bentuk wajah tanpa membuatnya terlihat terlalu panjang.
  • Rambut Sedang: Gaya seperti quiff atau pompadour dapat memberikan volume di atas kepala dan menyeimbangkan panjang wajah.
  • Rambut Panjang: Gaya rambut panjang seperti wolf cut atau top knot dapat menambah dimensi dan memberikan kesan lebih penuh pada wajah.
  1. Konsultasi dengan Hairstylist

Kalau ada budget lebih, Bruver bisa konsultasi dengan hairstylist profesional. Stylist bisa memberikan saran yang tepat berdasarkan bentuk wajah, jenis rambut, dan gaya hidup Bruver. Mereka juga bisa memberikan rekomendasi produk yang tepat untuk menata dan merawat rambut agar tetap sehat dan terlihat terbaik. 

Jangan takut untuk bereksperimen dengan gaya rambut yang berbeda. Cobalah berbagai potongan dan gaya untuk menemukan yang paling cocok dengan bentuk wajah dan kepribadianmu.

Tambah PD dengan Model Rambut Keren + Muka Glowing

Bruv Shareable Bar Soap and Face Wash

Kalau Bruver udah menemukan model rambut yang cocok dan keren, otomatis penampilan akan makin oke. Tapi, kalau muka masih kusam, auto nggak PD! 

Nah, supaya dapetin muka yang sehat dan glowing, Bruver harus rajin merawat kulit, caranya dengan pakai skincare.

Buat Bruver yang males ribet, sini kenalan dulu sama sabun Bruv the first shareable bar soap in Indonesia!

Diperkaya dengan activated bamboo charcoal, argan oil, dan peppermint oil, Bruv merawat kulit 3x lebih efektif dibandingkan sabun biasa.

Bruv membantu membersihkan kotoran, minyak, dan sel kulit mati, sehingga wajah tampak lebih bersih, cerah, dan bebas kusam, tanpa terasa kering.

Buruan coba Bruv For Men supaya Bruver tambah PD dengan model rambut keren dan muka glowing!

White Cast adalah? Sunscreen “Enthusiast” Wajib Paham Ini!

White Cast adalah? Sunscreen “Enthusiast” Wajib Paham Ini!

Siapa yang males pakai sunscreen gara-gara residu putih setelahnya yang bikin wajah berasa kayak pakai topeng? Nah, fenomena ini biasa disebut white cast. White cast adalah masalah yang cukup umum, tapi bikin kulit keliatan nggak natural.

Kira-kira, apa sih penyebab white cast ini? Apakah berbahaya buat kulit? Dan gimana cara mengatasinya supaya kulit tetap terlindungi dari sinar UV? Yuk, simak penjelasan lengkapnya di artikel ini!

White Cast adalah

Physical atau mineral sunscreen adalah salah satu jenis sunscreen yang berfungsi untuk melindungi dari paparan sinar matahari. 

Cara kerjanya adalah dengan membentuk lapisan pelindung di atas kulit, dan memantulkannya supaya sinar matahari nggak bisa masuk ke kulit.

Di dalam physical sunscreen, ada kandungan mineral seperti titanium dioxide atau titanium dioxide.

Banyak orang yang lebih suka menggunakan physical sunscreen karena dinilai lebih efektif dan bisa langsung aktif bekerja setelah diaplikasikan. 

Para ahli juga menilai bahwa physical sunscreen tidak terlalu mengiritasi kulit, jadi cocok untuk kulit sensitif.

Meskipun physical sunscreen efektif melindungi kulit dari sinar UV, tapi punya kelemahan yaitu teksturnya yang lebih padat, kental, susah menyerap, dan meninggalkan white cast

White cast adalah efek putih atau lapisan warna putih yang terlihat pada kulit setelah mengaplikasikan sunscreen. Efek ini muncul karena kandungan mineral di dalamnya sedang bekerja. 

Meskipun efektif, partikel mineral ini cenderung lebih sulit menyatu dengan kulit, sehingga menghasilkan tampilan putih atau abu-abu, terutama pada kulit yang lebih gelap. 

Pentingnya Sunscreen Tanpa White Cast

Menggunakan sunscreen tanpa white cast penting, untuk menjaga kulit tetap terlindungi, tanpa bikin kulit keliatan kusam atau abu-abu.

Selain itu, beberapa alasan lain kenapa banyak orang nggak suka pakai sunscreen yang meninggalkan white cast adalah:

  • White cast bisa bikin tampilan makeup atau kulit terlihat nggak rata, dan nggak natural. 
  • Saat berkeringat atau terkena air, sunscreen dengan white cast bisa lebih gampang luntur dan bikin wajah tampak belang atau nggak rata.
  • Kekurangan lain white cast adalah bisa bikin wajah terlihat lebih terang dari bagian tubuh lainnya, terutama saat terkena cahaya flash kamera.
  • White cast yang mengganggu penampilan bisa membuat kita kurang percaya diri.

Karena alasan-alasan ini, banyak orang sekarang lebih memilih sunscreen tanpa white cast yang lebih ringan, nyaman, dan nggak mengganggu penampilan sehari-hari.

Penyebab Whitecast

Kalau ingin tau cara mengatasi white cast, artinya Bruver perlu tau dulu nih, apa aja sih penyebab whitecast?

  1. Formula Sunscreen

Kayak yang udah disinggung di atas, penyebab utama white cast adalah dari formulanya. Jurnal penelitian menyebutkan bahwa titanium dioxide dan zinc oxide bisa menimbulkan efek lapisan putih.

Bahan-bahan tersebut bekerja sebagai filter fisik yang memantulkan sinar UV dari kulit, sehingga lebih efektif dalam melindungi kulit dari sinar matahari. 

Namun, karena sifatnya yang tidak mudah menyerap dan cenderung berwarna putih, efek white cast ini menjadi lebih jelas terutama pada kulit dengan tone yang lebih gelap.

  1. Terlalu Banyak

Saat menggunakan sunscreen, kita sering kali berpikir bahwa semakin banyak, semakin baik.

Padahal, penggunaan dalam jumlah berlebihan justru membuat sunscreen jadi sulit di-blend atau menyatu dengan kulit. Akibatnya, lapisan putih akan terlihat lebih jelas karena produk tidak bisa menyerap dengan sempurna. 

  1. Cara Penggunaan yang Salah

White cast bisa muncul karena cara penggunaan sunscreen yang kurang tepat. 

Misalnya, kalau Bruver tidak meratakan sunscreen dengan baik atau mengaplikasikannya pada kulit yang masih basah setelah cuci muka, sunscreen bisa mengendap di permukaan kulit dan menciptakan lapisan putih. 

Beberapa orang juga cenderung menggosok sunscreen terlalu keras saat mengaplikasikannya, yang justru membuat produk sulit menyerap dengan baik. 

  1. Tidak Cocok dengan Kulit

Penyebab lain munculnya white cast adalah sunscreen yang nggak cocok sama jenis kulitmu. Misalnya, kalau Bruver punya kulit berminyak, sunscreen yang salah akan lebih susah menyerap, dan cenderung meninggalkan white cast.

Sebaliknya, untuk kulit kering, sunscreen jenis tertentu bisa lebih mudah menyerap tetapi tetap meninggalkan residu putih kalau formulanya kurang sesuai.

  1. Mengandung SPF Tinggi

Beberapa sumber juga menyebutkan kalau SPF yang lebih tinggi biasanya mengandung lebih banyak mineral blocker, yang bisa memicu terbentuknya white cast.

Baca Juga: Perbedaan Sunscreen dan Sunblock.

Efek Samping White Cast Sunscreen

Efek samping white cast pada sunscreen paling jelas terlihat dari perubahan warna kulit yang jadi kusam, nggak merata, dan cenderung abu-abu. Tapi, apakah white cast ini berbahaya?

Jawabannya, white cast sebenarnya nggak berbahaya. Itu cuma masalah penampilan aja. Meski bikin kulit tampak putih atau abu-abu, white cast nggak memberi efek negatif pada kesehatan kulitmu. 

Jadi, meskipun mungkin mengganggu secara penampilan, Bruver nggak perlu khawatir soal dampak kesehatan.

Baca Juga: Takaran Memakai Sunscreen.

Cara Mengatasi White Cast

Menggunakan sunscreen yang menyebabkan white cast adalah sesuatu yang bikin penampilan kita terganggu. Untuk mengatasinya, lakukan hal-hal di bawah ini:

  1. Pakai Moisturizer Dulu

Sebelum mengaplikasikan sunscreen, selalu gunakan moisturizer terlebih dahulu. Dengan menggunakan moisturizer sebelum sunscreen, kulit akan lembap dan halus. Ini memudahkan sunscreen untuk tercampur lebih merata dan mengurangi white cast.

Selain itu, kulit yang kering dan kasar juga bisa membuat white cast lebih terlihat.

  1. Pilih Sunscreen yang Ringan

Cara untuk meminimalisir white cast adalah dengan memilih sunscreen yang punya formula ringan, atau yang berbasis kimia. 

Chemical sunscreen biasanya lebih mudah menyerap ke dalam kulit dan tidak meninggalkan lapisan putih. 

Selain itu, ada juga sunscreen jenis hybrid yang menggabungkan chemical dan physical sunscreen, memberikan perlindungan maksimal dengan efek white cast yang minim. 

  1. Aplikasikan dengan Perlahan

Saat mengaplikasikan sunscreen, hindari langsung menggunakan banyak produk sekaligus. Sebaiknya, aplikasikan sedikit demi sedikit dan baurkan dengan gerakan lembut. 

Dengan cara ini, sunscreen akan lebih mudah menyatu dengan kulit dan memberikan hasil yang lebih merata. Kalau langsung diaplikasikan sekaligus, ada kemungkinan sunscreen akan sulit menyerap dan meninggalkan white cast.

  1. Hindari Menggosok Terlalu Kuat

Masih berhubungan dengan cara aplikasi, sebaiknya hindari menggosok sunscreen terlalu kuat pada wajah. Menggosok dengan keras bisa membuat sunscreen sulit menyerap dan malah menumpuk di permukaan kulit, sehingga white cast jadi lebih terlihat.

Sebaliknya, lakukan gerakan menepuk secara perlahan untuk membantu sunscreen meresap lebih baik ke dalam kulit.

  1. Jangan Berlebihan

Menggunakan sunscreen berlebihan bukan berarti bikin perlindungan jadi lebih baik, Bruver! Faktanya, penggunaan berlebihan malah bisa meningkatkan risiko white cast

Ikuti jumlah yang disarankan pada label produk atau gunakan sunscreen sebanyak dua ruas jari untuk wajah dan leher. Jumlah ini sudah cukup memberikan perlindungan optimal tanpa meninggalkan lapisan putih yang terlalu tebal.

  1. Pastikan Merata

Pastikan untuk mengaplikasikan sunscreen secara merata ke seluruh bagian wajah dan leher. Bagian yang sering terlewat seperti sudut hidung, sekitar mata, dan garis rambut juga perlu diperhatikan. 

Dengan memastikan sunscreen tersebar merata, Bruver bisa mengurangi risiko munculnya white cast di beberapa area wajah yang tampak lebih jelas.

  1. Cari Sunscreen Berwarna

Sunscreen yang berwarna atau tinted sunscreen bisa jadi alternatif untuk Bruver yang mau tampilan alami tanpa white cast. Ini bisa melindungi kulit dari sinar matahari, sekaligus bisa meratakan warna kulit.

Itu dia pembahasan tentang white cast sunscreen artinya apa, penyebab, efek samping, sampai cara mengatasinya. 

Penting untuk memilih sunscreen yang cocok dan aplikasikan dengan cara yang tepat. Dengan begitu, kulitmu tetap terlindungi dari sinar UV tanpa harus khawatir penampilan nggak on point.

Selain menggunakan sunscreen, jangan lupa juga untuk merawat kulit dengan rutin membersihkan wajah dengan tepat menggunakan Bruv For Men

Sabun pembersih wajah ini akan membantu menjaga kulit tetap bersih, segar, dan siap menerima manfaat dari sunscreen maupun produk skincare lainnya. 

Jadi,mulai rawat kulitmu dengan langkah yang tepat setiap hari!

Takaran Memakai Sunscreen, Jangan Sampai Berlebih dan Kurang!

Takaran Memakai Sunscreen, Jangan Sampai Berlebih dan Kurang!

Pakai sunscreen masih sembarangan? Nggak heran deh, kalau kulitmu nggak terlindungi secara maksimal, akibatnya dampak negatifnya masih sering terasa.

Mulai sekarang, jangan asal pakai! Takaran memakai sunscreen yang tepat itu penting banget untuk mendapatkan perlindungan optimal dari sinar matahari. 

Pentingnya Memakai Sunscreen Sesuai Takaran

Semua orang yang berusia di atas enam bulan wajib pakai sunscreen, lho. Ini karena terlalu banyak terpapar sinar matahari bisa menyebabkan berbagai masalah, seperti di bawah ini:

  • Sunburn 

Kalau sering kena sinar UV tanpa perlindungan, kulit bisa kena sunburn alias terbakar. Tandanya, kulit jadi kemerahan, terasa panas, nyeri, dan kadang sampai mengelupas. Ini pertanda sel kulit kita udah rusak, Bruver! 

Sunburn itu respon inflamasi dari kulit karena kerusakan langsung akibat sinar UV, dan kalau dibiarkan terus, bisa jadi masalah lebih serius di masa depan.

  • Hiperpigmentasi

Sinar UV memicu sel kulit kita, yaitu melanosit, untuk memproduksi melanin lebih banyak. Melanin ini sebenarnya punya tugas untuk melindungi kulit, tapi kalau produksinya berlebihan, jadinya muncul masalah hiperpigmentasi. 

Ini biasanya berupa bintik hitam, kulit yang menggelap di area tertentu, atau warna kulit jadi nggak merata.

  • Penuaan Dini

Paparan sinar UV juga bisa merusak kolagen dan elastin yang bikin kulit kita tetap kencang. Jadi, nggak heran kalau kulit jadi kendur, muncul kerutan, dan garis halus lebih cepat dari yang seharusnya. 

Sinar UVA dan UVB bisa menembus sampai ke lapisan kulit yang dalam dan merusak sel, bikin flek hitam dan tanda penuaan lain jadi muncul lebih awal.

  • Peradangan

Buat Bruver yang punya kulit sensitif, hati-hati banget sama sinar UV. Paparan berlebihan bisa bikin kulit jadi iritasi, merah, bahkan muncul ruam. 

Apalagi kalau kulit kamu baru sembuh dari luka atau jerawat, efeknya bisa makin parah.

  • Kerusakan Kulit Jangka Panjang

Efek sinar UV ini nggak langsung kelihatan, Bruver. Tapi kalau sering terpapar, lama-lama kulit bisa mengalami kerusakan yang lebih sulit diperbaiki. 

Regenerasi kulit jadi lambat, dan bekas luka atau noda hitam bakal makin susah hilang.

  • Risiko Kanker Kulit Meningkat

Nah, yang paling serius, sinar UV bisa merusak DNA di sel kulit. Kalau kerusakannya parah, sel-sel kulit bisa tumbuh nggak terkendali dan ini bisa jadi pemicu kanker kulit. Apalagi kalau sering kena sunburn, risiko ini makin meningkat.

Sayangnya, kebanyakan orang nggak pakai sunscreen dalam jumlah yang cukup. Sehingga, kulit bisa terbakar, bahkan berubah warna menjadi lebih gelap.

Bahkan, dilansir dari laman YouTube Dr. Sam Ellis, rata-rata orang hanya menggunakan 25-75 persen dari takaran memakai sunscreen yang disarankan.

Kenapa kita perlu tau takaran menggunakan sunscreen yang benar?

Karena, label SPF (Sun Protection Factor) yang tercantum dalam sunscreen, itu mencantumkan perlindungan yang bisa diberikan oleh sunscreen dalam jumlah tertentu.

Misalnya, ketika Bruver mengaplikasikan sunscreen dengan SPF 30, tapi hanya setengah dari takaran pemakaian sunscreen yang disarankan, maka Bruver hanya memperoleh manfaat sebesar SPF 15 saja.

Takaran Memakai Sunscreen

takaran memakai sunscreen

Skin Cancer Foundation mengatakan, untuk mendapatkan perlindungan maksimal dari sinar matahari, takaran memakai sunscreen yang direkomendasikan adalah sekitar 2mg/cm² permukaan kulit.

Kalau Bruver susah buat mengukurnya, situs Eucerin memberikan tips untuk mengetahui takaran memakai sunscreen dengan menggunakan telapak tangan.

  1. Lotion atau krim untuk dewasa: Oleskan garis tebal sunscreen dari ujung jari tengah sampai pergelangan tangan pada setiap bagian tubuh.
  2. Spray untuk dewasa: Semprotkan 15 kali pada setiap bagian tubuh. Kocok sebelum digunakan dan oleskan secara merata hingga kulit terlihat glowing.
  3. Lotion untuk anak usia 3-6 tahun: Oleskan garis tebal sunscreen sepanjang jari tengah dan setengah jari telunjuk pada setiap bagian tubuh. Untuk kepala dan leher, oleskan dua kali lipat.
  4. Lotion untuk anak usia 6-10 tahun: Oleskan garis tebal sunscreen sepanjang jari tengah dan telunjuk pada setiap bagian tubuh. Untuk anak yang berusia lebih dari 10 tahun, ikuti petunjuk untuk dewasa di atas.
  5. Spray untuk anak: Semprotkan 5 kali pada setiap bagian tubuh untuk anak usia 3-6 tahun, 7-10 kali untuk anak usia 6-10 tahun, dan 10-15 kali untuk anak yang berusia lebih dari 10 tahun.

Selain dengan telapak tangan, beberapa dermatologist juga mengukur takaran memakai sunscreen sebanyak ¹/₄ sendok teh untuk wajah, dan 1,5 oz (42,52 gram) untuk badan.

Perlu diingat, Bruver juga sebaiknya nggak menggunakan sunscreen dalam jumlah yang berlebihan. Soalnya, bisa-bisa sunscreen akan terasa tebal dan berat untuk kulit, bahkan meninggalkan whitecast.

Baca Juga: Apa itu UV Index dan Pengaruhnya ke Kulit?

Apakah Memakai Sunscreen Harus dengan 2 Jari?

Memang ada banyak versi tentang takaran memakai sunscreen, tapi yang paling populer itu adalah dua ruas jari. Sebenarnya berapa ruas jari untuk menggunakan sunscreen? 

Gagasan takaran memakai sunscreen sebanyak dua ruas jari itu hanya mitos, lho. Ini hanya metode sederhana yang dibuat untuk memperkirakan jumlah sunscreen yang cukup untuk wajah.

Faktanya, setiap orang punya ukuran wajah dan jari yang beda-beda. Jadi, ini nggak bisa dijadikan patokan, Bruver. Apalagi, jumlah kebutuhan sunscreen juga perlu disesuaikan dengan kebutuhan dan jenis kulitmu.

Takaran memakai sunscreen yang baik pada dasarnya adalah yang sekiranya cukup untuk meng-cover seluruh area kulit. Jadi, pastikan Bruver mengoleskan sunscreen secara merata ya.

Jangan Sampai Keliru: Ini Perbedaan Sunscreen dan Sunblock.

Cara Menggunakan Sunscreen yang Benar

Melindungi kulit dari sinar matahari itu penting banget, bukan cuma harus memperhatikan takaran memakai sunscreen, tapi caranya juga nggak boleh sembarangan. Berikut ini cara menggunakan sunscreen yang benar biar perlindungannya maksimal:

  1. Pilih SPF yang Tepat

American Academy of Dermatology merekomendasikan minimal SPF 30 karena bisa menghalangi sekitar 97% sinar UVB. Kalau Bruver sering beraktivitas di luar ruangan, pilih yang SPF-nya lebih tinggi untuk perlindungan ekstra. 

  1. Pilih yang Water Resistant

Kalau suka olahraga outdoor, berenang, atau aktivitas yang menyebabkan keringat, pastikan pilih sunscreen yang water resistant

Ini bikin sunscreen tetap nempel dan efektif meskipun Bruver berkeringat atau kena air. Tapi, ingat, tetap perlu re-apply, ya.

  1. Pilih Formula yang Tepat untuk Kulitmu

Buat Bruver yang punya kulit sensitif atau berjerawat, cari sunscreen yang bebas minyak dan non-comedogenic. Ini penting supaya nggak bikin kulit makin bermasalah. Kalau kulit kamu gampang iritasi, pilih sunscreen yang khusus buat kulit sensitif biar aman.

  1. Bentuk Sunscreen yang Paling Nyaman

Sunscreen sekarang ada banyak bentuknya, mulai dari krim, stik, bedak, sampai spray. Kalau suka yang praktis, spray bisa jadi pilihan, tapi pastikan tetap diaplikasikan secara merata, ya. Buat yang pakai makeup, pilih sunscreen dengan tekstur ringan dan mudah menyerap, biar nggak ganggu riasan.

  1. Aplikasikan Sebelum Beraktivitas

Selalu oleskan sunscreen 30 menit sebelum keluar rumah. Ini waktu yang pas buat sunscreen menyerap dan siap melindungi kulit dari sinar matahari. Kalau langsung dipakai dan keluar, perlindungannya belum optimal, Bruver.

  1. Aplikasikan ke Secara Merata

Jangan cuma fokus ke wajah aja, ya! Lengan, leher, telinga, punggung tangan, bahkan bagian kaki yang nggak tertutup juga perlu perlindungan dari sinar UV. 

Pastikan semua area yang terpapar sinar matahari udah terkena sunscreen secara merata. 

  1. Reapply Setiap 2 Jam Sekali

Sunscreen nggak bertahan selamanya, apalagi kalau kamu banyak berkeringat atau berenang. Re-apply setiap 2 jam sekali buat perlindungan yang maksimal. Biar aman, selalu bawa sunscreen di tasmu kalau beraktivitas di luar.

  1. Tambahkan Proteksi Ekstra

Selain pakai sunscreen, lindungi juga kulit dengan topi, kacamata hitam, atau baju lengan panjang. Ini bakal kasih perlindungan ekstra dari paparan sinar UV, apalagi kalau matahari lagi terik.

Ingat, Bruver, menjaga kulit dari sinar UV itu investasi jangka panjang buat kesehatan kulitmu. Jadi, jangan malas pakai sunscreen, ya.

Kulit nggak cuma butuh sunscreen! Tapi biasakan untuk selalu menjaga kebersihan kulitmu dengan menggunakan Bruv For Men setiap harinya. 

Dengan formula Triple Active Skin Repair, yang terdiri dari activated charcoal, argan oil, dan peppermint oil, Bruv mampu bekerja secara optimal untuk membersihkan dan sekaligus merawat kesehatan kulit wajah.

Gunakan Bruv For Men secara rutin, untuk memaksimalkan manfaat sunscreen.

UV Index: Pengertian, Jenis, dan Cara Mencegah Bahayanya

UV Index: Pengertian, Jenis, dan Cara Mencegah Bahayanya

Bruver, pernah dengar istilah UV Index? Ini penting banget buat kesehatan kulit, lho. UV Index itu bisa ngasih tau seberapa kuat paparan sinar ultraviolet (UV) dari matahari di tempat Bruver berada, sehingga meminimalisir efek negatif sinar matahari. 

Yuk, kenalan lebih jauh sama UV Index biar kulit tetap aman dan terlindungi!

UV Index Adalah

Indonesia dilewati oleh garis khatulistiwa. Jadi, nggak heran kalau Indonesia punya iklim tropis dan mendapatkan sinar matahari sepanjang tahun. 

Paparan sinar matahari emang bisa meningkatkan produksi vitamin D. Tapi, kalau terlalu berlebihan, bisa-bisa malah memberikan dampak buruk, kayak sunburn, hiperpigmentasi, bahkan sampai kanker kulit.

Karena tingkat paparan sinar UV bisa berubah-ubah sepanjang hari, kita perlu melakukan pemantauan secara berkala, melalui UV Index. 

Terus, apa itu UV Index?

UV Index (Ultraviolet Index) adalah ukuran tingkat radiasi ultraviolet dari matahari, dan seberapa besar kerusakan yang bisa ditimbulkan pada kulit dan mata.

UV Index merupakan prakiraan harian yang berkisar dari 1 sampai >11. Semakin tinggi angkanya, risiko bahayanya juga akan semakin besar.

Ini bisa berbeda, tergantung pada posisi matahari. Faktor yang memengaruhi perbedaan UV Index adalah musim, waktu, garis lintang geografis, konsentrasi ozon pada atmosfer, tingkat kekeruhan, dan ketinggian suatu lokasi.

Jangan dikira ketika langit berawan, UV Index juga akan berkurang. Sebaliknya, beberapa kondisi ketika langit tertutup, UV Index justru meningkat dalam jangka pendek, karena radiasi yang tersebar bertambah. 

Di Indonesia sendiri, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) adalah lembaga yang bertugas memantau tinggi rendahnya sinar matahari yang masuk ke permukaan bumi.

Secara umum, tingkatan ultraviolet Indonesia cenderung rendah di pagi dan sore hari, kemudian mencapai puncaknya pada tengah hari.

Jenis-jenis UV Index

UV Index didasarkan pada pengukuran ilmiah tentang seberapa banyak energi radiasi UV yang mencapai bumi dan bagaimana energi ini berinteraksi dengan kulit manusia.

BMKG menyebutkan, setiap skala pada UV Indeks setara dengan 0.025 Wm2 radiasi sinar ultraviolet.  Berikut adalah beberapa jenis UV Index yang umum digunakan:

  1. Rendah

Biasanya warna skalanya adalah hijau. UV Index mulai dari 0-2, yang juga bisa diartikan risiko bahaya yang rendah (low) bagi kebanyakan orang.

Secara umum, Bruver bisa melakukan kegiatan outdoor dengan aman. Tapi, sebaiknya gunakan sunscreen dengan SPF 30+ dan gunakan kacamata hitam pada hari yang cerah.

Permukaan yang cerah, seperti air, pasir, maupun salju bisa meningkatkan paparan UV sampai dua kali lipat. 

  1. Sedang

Dengan UV Index 3-5, tingkat bahayanya cenderung sedang, terutama kalau Bruver terpapar sinar matahari tanpa perlindungan. 

Makanya, Bruver perlu melakukan pencegahan dengan cara menggunakan sunscreen, pakaian panjang, topi lebar, dan kacamata hitam saat di luar ruangan.

  1. Tinggi

Tingkat UV Index yang tinggi, sekitar 6-7, tentunya butuh perlindungan lebih. Kurangi paparan radiasi sinar matahari, dengan cara mencari tempat yang teduh di siang hari.

Pakai sunscreen SPF 30+ setiap 2 jam sekali dan pakai pakaian yang bisa melindungi kulit dari sinar matahari.

  1. Sangat Tinggi

Ketika UV Index mencapai 8-10 dan ditandai dengan warna merah, tandanya tingkat bahayanya lebih tinggi dan perlu pencegahan ekstra, soalnya kulit dan mata bisa lebih mudah terbakar.

Usahakan untuk menghindari paparan sinar matahari langsung, pada pukul 10 pagi, sampai 4 sore.

Jangan lupa pakai sunscreen dan re-apply setiap 2 jam sekali, bahkan saat hari berawan. 

  1. Ekstrem

Dengan warna skala ungu dan UV Index >11, kondisi ini punya risiko bahaya yang sangat ekstrem (extreme). Kulit dan mata bisa rusak dan terbakar dalam hitungan menit.

Hindari paparan sinar matahari, dengan tetap di tempat yang teduh, menggunakan pakaian pelindung matahari, topi lebar, kacamata hitam, dan pastinya sunscreen minimal SPF 30+.

Baca Juga: Seberapa Penting Sunscreen untuk Pria?

Berapa UV Index yang aman?

UV Index pada skala 0-2 (low) dianggap rendah dan aman bagi kebanyakan orang. Bruver masih bisa melakukan kegiatan di luar ruangan dengan perlindungan minimal.

Sayangnya, rata-rata UV Index di Indonesia ada di level 8-10, atau termasuk kategori very high, dengan risiko bahaya sangat tinggi. 

Makanya, orang Indonesia wajib banget untuk menggunakan sunscreen dan pakaian yang bisa melindungi kulit dari paparan sinar matahari langsung. Kalau tidak, ini bisa membahayakan kulitmu.

Bahaya Sinar UV untuk Kulit

Jangan mengabaikan bahaya sinar UV untuk kulit! Soalnya, tanpa perlindungan yang tepat, sinar UV bisa menyebabkan hal-hal di bawah ini:

  1. Sunburn

Sinar UV bisa mengakibatkan sunburn, atau kulit terbakar. Ciri-cirinya terlihat kemerahan, terasa panas dan nyeri, bahkan mengelupas.

Sunburn menunjukkan bahwa sel-sel kulit telah rusak dan dapat menyebabkan masalah kulit yang lebih serius dalam jangka panjang. Ini merupakan reaksi inflamasi kulit akibat kerusakan langsung.

  1. Hiperpigmentasi

Sinar UV akan memicu melanosit untuk memproduksi melanin, yang berfungsi memberikan perlindungan terhadap kulit. Ketika melanin diproduksi secara berlebihan, akan terjadi hiperpigmentasi.

Ini bisa berupa bintik hitam, kulit yang menggelap, dan warna kulit yang tidak merata.

  1. Penuaan Dini

Sinar UV juga bisa merusak kolagen dan elastin di kulit, menyebabkan kulit jadi kendur. 

Nggak cuma itu, paparan sinar UV, baik itu UVA maupun UVB juga bisa menembus ke lapisan kulit yang dalam, lho. Ini bisa merusak sel, dan bikin tanda-tanda penuaan muncul, termasuk flek hitam, keriput, dan garis halus.

  1. Peradangan

Sinar ultraviolet bisa bikin kulit iritasi, kemerahan, bahkan bisa muncul ruam yang parah. Ini adalah respons inflamasi dari kulit. Apalagi bagi pemilik kulit sensitif, atau kulit yang baru sembuh dari luka dan jerawat. 

  1. Kerusakan Kulit Jangka Panjang

Efek dari paparan sinar UV emang nggak selalu langsung kelihatan. Tapi dalam jangka panjang, kulit bisa mengalami kerusakan permanen yang lebih sulit diatasi. 

Paparan sinar UV bisa memperlambat proses regenerasi kulit, sehingga bekas luka juga jadi lebih gelap dan susah hilang.

  1. Risiko Kanker Kulit

Kerusakan DNA akibat paparan sinar UV yang parah, bisa membuat sel-sel tumbuh di luar kendali, yang bisa menyebabkan kanker kulit. Terlalu sering terkena sunburn juga bisa meningkatkan risiko kanker kulit.

Baca Juga: Perbedaan Antara Sunscreen dan Sunblock.

Cara Mengatasi Bahaya Sinar UV

Supaya nggak perlu menghadapi bahaya akibat sinar UV, Bruver perlu tau cara mengatasinya. Berikut ini cara yang bisa Bruver coba:

  1. Gunakan Sunscreen

Sunscreen itu penting banget buat mengatasi bahaya sinar UV. Sunscreen wajib dipakai setiap hari, karena kulit bisa tetap terpapar sinar UV meskipun cuaca mendung, bahkan ketika Bruver beraktivitas di dalam ruangan.

Gunakan sunscreen dengan SPF minimal 30, yang bisa melindungi hingga 97% sinar matahari. Pastikan untuk mengaplikasikan sunscreen secara merata ke seluruh bagian kulit yang terpapar sinar matahari.

  1. Pakai Pakaian yang Melindungi

Bruver bisa menggunakan kemeja lengan panjang, celana panjang, jaket yang tipis, dan topi lebar untuk mengurangi paparan sinar UV sebanyak mungkin. 

Usahakan, kain yang digunakan terbuat daru tenunan rapat yang memberikan perlindungan. Bahan seperti denim, wol, kanvas, atau serat sintetis, juga dipercaya lebih sulit ditembus sinar UV.

Supaya lebih yakin, cari pakaian dengan label Ultraviolet Protection Factor (UPF). UPF 30 hingga 49 melindungi dengan sangat baik, sedangkan UPF 50+ dinilai sangat baik.

  1. Hindari Beraktivitas di Luar Ruangan Saat Panas

Kayak yang udah kita bahas di atas, sinar matahari terasa paling panas pada jam 10 pagi sampai 4 sore. Makanya, pada waktu tersebut, usahakan untuk tetap di dalam ruangan, atau tempat-tempat yang teduh.

Kalau terpaksa melakukan kegiatan di luar ruangan, gunakan topi, payung, kanopi, atau bentuk peneduh lainnya untuk meminimalkan paparan sinar matahari langsung.

  1. Perlindungan dari dalam

Bruver, menjaga kulit itu nggak cuma soal perawatan dari luar aja, lho. Perlindungan dari dalam dengan cara konsumsi makanan yang kaya akan vitamin C, vitamin E, karotenoid, niacin, dan folat juga penting. 

Nutrisi ini adalah sumber antioksidan yang bagus banget untuk bantu perbaikan sel kulit. Jadi, kulit bisa terlindungi dari dampak buruk sinar matahari.

Selain itu, jangan lupa juga untuk membersihkan kulit secara rutin ya, Bruver. Proses ini penting buat menghilangkan kotoran, minyak, dan sel kulit mati yang bisa numpuk di permukaan kulit. 

Kalau rutin dibersihkan, pori-pori nggak bakal gampang tersumbat, dan kulit bakal lebih sehat serta siap menghadapi kerusakan akibat sinar UV.

Ngomong-ngomong soal pembersih wajah, Bruv For Men bisa jadi pilihan yang tepat, nih! Sabun batang ini bukan cuma sekadar sabun biasa, tapi punya konsep shareable yang unik banget. 

Kandungan aktifnya juga nggak main-main, Bruver. Activated charcoal-nya bantu membersihkan dan menyerap minyak berlebih, argan oil bisa menjaga kelembapan dan menutrisi kulit, dan peppermint oil yang kasih sensasi dingin dan segar.

Jadi, kalau mau kulit Bruver tetap terlindungi dan terawat, coba deh pakai Bruv For Men. Rasain sendiri bedanya!

Seberapa Penting Sunscreen Untuk Pria? Dan Akibatnya Kalau Tak Pakai

Seberapa Penting Sunscreen Untuk Pria? Dan Akibatnya Kalau Tak Pakai

Menurut survei, di Indonesia hanya 46,9% pria yang menggunakan sunscreen. Artinya, masih banyak yang belum aware tentang seberapa penting sunscreen untuk pria. 

Dalam artikel ini, kita akan bahas manfaat dan alasan pria butuh sunscreen setiap hari.

Manfaat dan Alasan Pria Butuh Sunscreen Setiap Hari

Kenapa cowok harus pakai sunscreen? Alasan utama kenapa pria butuh sunscreen adalah karena sinar matahari punya banyak efek negatif yang merugikan untuk tubuh, termasuk kulit.

Sunscreen nggak cuma buat melindungi kulit dari matahari, tapi juga punya banyak manfaat penting lainnya buat kulit, antara lain:

  1. Mencegah Sunburn

Sinar UVA dan UVB dari matahari bisa bikin kulit terbakar, atau biasa dikenal sebagai sunburn. Gejalanya bisa berupa kemerahan, rasa panas, kulit jadi nyeri, bahkan sampai mengelupas. 

  1. Mencegah Hiperpigmentasi

Seberapa penting sunscreen untuk pria dalam mencegah hiperpigmentasi? 

Saat kulit terkena sinar UV, melanosit akan bereaksi dengan menghasilkan melanin yang bertujuan untuk melindungi kulit. Melanin, atau zat pewarna alami kulit, ketika diproduksi secara berlebihan bisa menyebabkan hiperpigmentasi, atau area kulit menjadi lebih gelap. Bisa-bisa warna kulit juga jadi nggak merata.

  1. Mencegah Penuaan Dini

Pernah dengar kalau pria lebih awet muda dari wanita? Sebenernya, ini nggak 100 persen benar! Faktanya, pria juga bisa mengalami penuaan dini yang disebabkan paparan sinar matahari, lho. 

Paparan sinar UVA dan UVB bisa menembus sampai ke lapisan dalam kulit, ngerusak sel-sel, dan bikin muncul tanda-tanda penuaan dini kayak keriput, garis halus, dan flek hitam. 

Sinar UV juga bisa merusak kolagen dan elastin di kulitmu. Inilah yang membuat kulit terlihat kendur. 

  1. Mencegah Terjadinya Iritasi 

Buat yang punya kulit sensitif, sinar matahari bisa jadi musuh besar karena bikin kulit gampang iritasi, merah-merah, atau bahkan muncul ruam. Sunscreen bisa melindungi kulit sensitif dari iritasi akibat sinar UV.

  1. Mempercepat Penyembuhan Luka

Kulit yang baru sembuh dari luka atau jerawat lebih rentan terhadap sinar matahari. Paparan sinar UV bisa memperlambat proses regenerasi kulit, bahkan bikin bekas jerawat atau luka jadi lebih gelap. 

  1. Mengurangi Risiko Munculnya Jerawat 

Meski beberapa orang takut sunscreen bikin kulit berminyak dan jerawatan. Padahal, banyak produk sunscreen sekarang udah diformulasi khusus buat kulit berminyak atau acne-prone

Sunscreen justru membantu melindungi kulit dari stres oksidatif akibat sinar matahari, yang bisa memicu peradangan dan memperburuk kondisi jerawat.

  1. Melindungi dari Blue Light 

Selain sinar matahari, kulit juga sering terpapar blue light dari layar gadget. Cahaya biru ini bisa menyebabkan penuaan dini dan hiperpigmentasi, sama seperti sinar UV. 

Dilansir dari nbcnews, dermatologis telah menyarankan untuk memakai sunscreen saat di depan layar komputer. Makanya, sekarang beberapa sunscreen sekarang udah dilengkapi proteksi terhadap blue light, jadi selain ngelindungin dari sinar matahari, Bruver juga bisa aman saat mantengin layar gadget.

  1. Mengurangi Risiko Kanker Kulit

Terlalu banyak terpapar sinar UV bisa merusak DNA dalam sel-sel kulit kita. Cancer Research UK menyebut kalau kerusakan DNA yang parah bisa menyebabkan sel-sel tumbuh di luar kendali, yang bisa menyebabkan kanker kulit.

Baca Juga: Kandungan Sunscreen yang Bagus.

Seberapa Penting Sunscreen Untuk Pria?

Sering kali pria merasa kebal terhadap sinar matahari dan nggak merasa perlu pakai sunscreen, padahal risiko kerusakan kulit yang dialami pria bisa lebih besar. 

Banyak pria yang belum terlalu sadar akan bahaya paparan sinar UV terhadap kesehatan kulit. Berikut ini seberapa penting sunscreen untuk pria:

  1. Pria Lebih Sering Terpapar Sinar UV

Udah jadi rahasia umum kalau pria itu lebih sering melakukan aktivitas di luar ruangan dengan paparan sinar matahari yang kuat. Mulai dari olahraga, nonton bola, hiking, memancing, naik motor, dan aktivitas lainnya.

Nggak heran, ini jadi salah satu alasan kenapa pria harus pakai sunscreen.

  1. Kulit Lebih Rentan

Kulit pria secara alami lebih tebal daripada kulit wanita, tapi itu bukan berarti jadi kebal dari sinar UV. Justru karena lebih tebal, kerusakan kulit bisa lebih parah kalau nggak dilindungi dengan baik. 

Sunscreen membantu melindungi lapisan kulit terdalam dari bahaya sinar UV yang bisa menyebabkan masalah kulit jangka panjang.

  1. Lebih Sering Berkeringat 

Pria cenderung lebih sering berkeringat, terutama saat beraktivitas di luar ruangan. Keringat bisa menghilangkan perlindungan alami kulit dan bikin paparan sinar UV jadi lebih berbahaya. 

Sunscreen dengan formula water-resistant atau sweat-resistant bisa membantu kulit tetap terlindungi meskipun berkeringat banyak.

  1. Kebiasaan Cukur Membuat Kulit Rentan 

Mencukur rambut di wajah secara rutin emang bagus dari segi estetika dan kebersihan. Tapi, ini bisa bikin kulit lebih rentan terhadap iritasi dan peradangan, apalagi kalau Bruver sering mengalami luka atau razor bumps

Kulit yang habis dicukur jadi lebih sensitif dan rawan terhadap kerusakan sinar UV, yang bisa memperlambat proses penyembuhan dan bikin luka cukur lebih parah. Sunscreen bisa bantu mempercepat regenerasi kulit yang habis dicukur dan melindungi dari sinar matahari.

Baca Juga: Bedanya Sunscreen dan Sunblock.

Akibat Tidak Memakai Sunscreen

Meskipun mungkin dampaknya nggak selalu langsung keliatan, tapi kalau Bruver nggak melindungi kulit dari paparan sinar matahari, akan ada akibatnya. Berikut ini akibat tidak memakai sunscreen:

  1. Sunburn dan Iritasi Kulit

Akibat tidak memakai sunscreen yang pertama, kulit akan lebih rentan kena sunburn, yang bisa menyebabkan kulit kemerahan, sakit, dan dalam beberapa kasus, kulit bisa mengelupas.

Apalagi, penelitian juga menunjukkan kalau semakin sering terkena sunburn, akan semakin tinggi risiko terkena kanker kulit.

  1. Muncul Tanda Penuaan Dini

Tanpa sunscreen, sinar UV langsung merusak sel-sel kulit, yang mempercepat munculnya tanda-tanda penuaan seperti keriput, garis halus, dan flek hitam.

  1. Risiko Kanker Kulit Meningkat

Kayak yang udah dibahas sebelumnya, kanker kulit adalah melanoma yang berbahaya. Sering terpapar sinar matahari tanpa perlindungan bisa meningkatkan risikonya. 

  1. Kulit Kusam dan Hiperpigmentasi

Paparan sinar UV tanpa sunscreen bikin produksi melanin berlebih, yang akhirnya bikin warna kulit jadi nggak rata dan lebih kusam.

  1. Tekstur Kulit Jadi Kasar 

Kalau sering kena sinar matahari tanpa perlindungan, kulit bisa kehilangan kelembapan dan elastisitasnya, yang akhirnya bikin teksturnya jadi kasar dan nggak halus. Selain itu, kulit juga jadi lebih rentan terhadap iritasi dan luka.

  1. Kerusakan Jangka Panjang pada Kulit

Efek dari nggak pakai sunscreen nggak langsung kelihatan, tapi dalam jangka panjang, kulit bisa mengalami kerusakan permanen yang lebih sulit diatasi. 

Nggak mau kan, mengalami semua itu?

Jadi, kalau ditanya seberapa penting sunscreen untuk pria, jawabannya penting banget!

Sunscreen adalah produk yang wajib dipakai setiap hari, karena kulit bisa tetap terpapar sinar UV meskipun cuaca mendung, bahkan di dalam ruangan sekalipun.

Berapa SPF yang terbaik untuk pria?

Untuk mendapatkan manfaat sunscreen secara maksimal, Bruver harus memilih sunscreen dengan kandungan SPF yang tepat. Apa itu SPF?

SPF (Sun Protection Factor) adalah angka yang menunjukkan seberapa baik sunscreen dapat melindungi kulit dari sinar UVB. Semakin tinggi angka SPF, semakin baik perlindungan yang diberikan sunscreen.

Sebuah penelitian menunjukan bahwa SPF 15 dapat menyaring 93% sinar UVB matahari, SPF 30 melindungi hingga 97% dan SPF 50 sebanyak 98%.

Lantas, berapa SPF yang terbaik untuk pria?

American Academy of Dermatology menganjurkan untuk menggunakan sunscreen dengan SPF minimal 30 setiap harinya, baik untuk pria maupun wanita.

Nah, nggak cuma memperhatikan SPF, tapi Bruver juga perlu memilih sunscreen yang cocok dan aman buat kulitmu, terutama kalau punya kulit yang sensitif, supaya nggak bikin iritasi.

Biar tetap nyaman saat beraktivitas seharian dan nggak terasa lengket, pilih sunscreen yang bebas minyak dan non-comedogenic. Sedangkan, kalau Bruver melakukan aktivitas air, pilih sunscreen yang water resistant

Pastikan Bruver mengaplikasikan sunscreen secara merata ke seluruh bagian kulit yang terpapar sinar matahari. Jangan lupa area aplikasikan juga ke telinga, leher, dan punggung tangan.

Sekarang ini, sunscreen udah banyak dijual di pasaran dan ada dalam berbagai bentuk, seperti krim, stik, bedak, spray, dan lainnya. Jadi, nggak ada alasan lagi buat skip sunscreen. Apalagi setelah Bruver tau seberapa penting sunscreen untuk pria.

Sebelum pakai sunscreen, pastikan wajah udah bersih dengan rutin menggunakan Bruv Face Wash. Sabun ini punya formula Triple Active Skin Repair yang terdiri dari activated charcoal, argan oil, dan peppermint oil. Jadi, bisa membersihkan dan mencerahkan kulit secara optimal. 

Pakai Bruv Face Wash setiap hari supaya manfaat sunscreen yang Bruver pakai bisa bekerja lebih maksimal!

Kandungan Sunscreen yang Bagus, Cek Supaya Gak Tersesat Pas Mau Beli!

Kandungan Sunscreen yang Bagus, Cek Supaya Gak Tersesat Pas Mau Beli!

Sunscreen itu penting banget untuk melindungi kulit dari bahaya sinar matahari. Tapi, dalam menggunakan sunscreen, ada beberapa hal yang harus kita perhatikan, salah satunya adalah kandungannya. Bagaimana kandungan sunscreen yang bagus? Yuk bahas dalam artikel ini!

Kandungan Sunscreen yang Bagus

Secara umum, sunscreen harus mengandung SPF dan PA. SPF atau Sun Protection Factor adalah angka yang menunjukkan seberapa efektif sunscreen melindungi kulit dari paparan sinar UVB. 

Semakin tinggi angka SPF, makin kuat perlindungannya. Menurut sebuah penelitian, SPF 15 bisa menyaring sekitar 93% sinar UVB, SPF 30 memberikan perlindungan sekitar 97%, dan SPF 50 bisa mencapai 98%.

Sementara itu, PA (Protection Grade of UVA) adalah sistem yang menunjukkan seberapa baik sunscreen melindungi kulit dari sinar UVA. 

Sinar UVA bisa menembus lebih dalam ke lapisan kulit dibanding UVB dan menyebabkan kerusakan yang lebih parah. Bahkan sinar UVA dapat menembus kaca, lho.

Selain SPF dan PA, sunscreen yang bagus memiliki kandungan apa saja?

Pada tahun 2019, FDA mengakui kedua bahan ini sebagai GRASE (generally recognized as safe and effective), atau kandungan sunscreen yang bagus dan aman, yaitu:

  1. Titanium Dioxide

Titanium dioxide yang biasanya ditemukan dalam physical sunscreen, merupakan penyaring UV spektrum yang luas, meskipun belum bisa menghalangi sinar UVA1 yang panjang.

Penelitian menunjukkan kalau ini merupakan kandungan sunscreen yang bagus dan lebih aman dari kandungan lain, untuk kulit. Bahkan, bisa mulai digunakan anak-anak berusia enam bulan.

  1. Zinc Oxide

Zinc oxide merupakan bahan tabir surya GRASE kedua, yang diizinkan dalam konsentrasi hingga 25 persen.

Penelitian menunjukkan bahwa zinc oxide aman, tanpa bukti adanya penyerapan ke kulit, bahkan setelah penggunaan berulang.

Kandungan Sunscreen Berdasarkan Jenis Kulit

Bukan cuma aman, tapi kita juga harus menyesuaikan sunscreen yang akan kita pakai dengan jenis dan kondisi kulit. Berikut ini adalah kandungan sunscreen yang cocok untuk berbagai tipe kulit:

  1. Kandungan Sunscreen yang Bagus untuk Kulit Kusam

Untuk kulit kusam, kandungan yang bisa mencerahkan sekaligus melindungi kulit adalah pilihan yang tepat. 

Kandungan seperti Vitamin C, Niacinamide, dan Licorice Extract efektif membantu mencerahkan kulit dan meratakan warna kulit. Sunscreen dengan kandungan ini akan membantu mengatasi kulit yang terlihat kusam dan nggak glowing.

  1. Kandungan Sunscreen yang Bagus untuk Kulit Berjerawat

Kulit berjerawat membutuhkan sunscreen yang non-comedogenic. Kandungan yang cocok antara lain Zinc Oxide, Tea Tree Oil, dan Salicylic Acid. 

Kandungan ini punya sifat antibakteri dan anti-inflamasi yang dapat membantu mencegah munculnya jerawat baru. 

  1. Kandungan Sunscreen yang Bagus untuk Kulit Berminyak

Bagi kulit berminyak, pilih sunscreen yang dapat mengontrol produksi minyak dan memberikan hasil akhir yang matte. Kandungan seperti Silica Microspheres, Niacinamide, serta Zinc Oxide atau Titanium Dioxide sangat cocok. 

Sunscreen dengan tekstur gel atau berbasis air akan memberikan perlindungan tanpa membuat kulit semakin berminyak.

  1. Kandungan Sunscreen yang Bagus untuk Kulit Kombinasi

Kulit kombinasi membutuhkan sunscreen yang bisa menyeimbangkan area kulit berminyak dan kering. Pilih sunscreen dengan Hyaluronic Acid, Niacinamide, dan Aloe Vera yang dapat melembapkan tanpa membuat kulit terasa berat. Tekstur sunscreen yang ringan dan non-comedogenic sangat ideal untuk kulit kombinasi.

Ingredients Sunscreen

Setelah kita memahami pentingnya SPF dan PA dalam sunscreen serta memilih kandungan yang tepat sesuai jenis kulit, langkah selanjutnya adalah mengenal lebih jauh bahan-bahan yang biasanya ada dalam produk sunscreen, antara lain: 

  1. Mexoryl SX

Mexoryl SX merupakan kandungan sunscreen yang bagus, dan sering ditemukan pada chemical sunscreen. Karena, ini bisa menjadi penyaring UV dan memiliki kemampuan untuk menghalangi sinar UVA1, yang merupakan sinar gelombang panjang yang memicu penuaan kulit.

Mexoryl SX juga telah terbukti efektif untuk mencegah kerusakan akibat sinar matahari. Bukan cuma itu, secara medis, bahan ini aman digunakan anak-anak di atas enam bulan, sampai orang dewasa.

  1. Oxybenzone

Kandungan sunscreen yang satu ini sering ditemukan dalam sunscreen dengan spektrum luas, yang bisa menyaring sinar UVB dan UVA.

Oxybenzone mudah diserap melalui kulit, ini membuat banyak orang merasa khawatir akan potensi efek jangka panjang karena keberadaannya dalam tubuh.

  1. Octinoxate 

Octinoxate, atau Ethylhexyl Methoxycinnamate, merupakan penyerap UVB yang umum dan ampuh, yang berarti efektif untuk mencegah kerusakan akibat sinar matahari.

Meskipun octinoxate efektif sebagai penyaring UV, tapi cukup menimbulkan kekhawatiran signifikan terkait gangguan hormonal, penyerapan sistemik, dan dampak lingkungan.

  1. Avobenzone

Avobenzone berfungsi untuk memblokir seluruh spektrum sinar UVA, makanya bisa jadi kandungan sunscreen yang bagus. 

Sayangnya, bahan ini nggak bisa stabil saat terkena cahaya sendirian. Untuk mengatasi masalah ini, biasanya avobenzone sering dipasangkan dengan kandungan lain seperti mexoryl, zinc oxide, dan titanium dioxide.

  1. Octocrylene

Octocrylene bisa menyerap sinar UVB, sehingga bisa mencegah kerusakan kulit akibat paparan sinar matahari. Octocrylene juga  dapat membantu melindungi kulit dari penuaan dini dan tanda-tanda kerusakan akibat sinar matahari, seperti kerutan dan bintik-bintik penuaan. Hal ini dikarenakan kemampuannya untuk menyerap sinar UVA.

  1. Propylene Glycol

Kandungan sunscreen ini memberikan kontribusi pada tekstur sunscreen, untuk mencegahnya berminyak, dan tetap mempertahankan kelembapan kulit.

Ini bisa diserap kulit, dan secara umum dianggap aman. Bahkan, propylene glycol juga bisa meningkatkan penetrasi bahan aktif lainnya, sehingga bisa meningkatkan efektivitasnya.

Baca Juga: Perbedaan Sunscreen dan Sunblock.

Bahan Sunscreen Alami

Selain bahan-bahan kimia yang sering kita temukan dalam produk sunscreen, ada juga bahan alami yang bisa memberikan perlindungan dari sinar matahari. Perlu diperhatikan bahwa bahan sunscreen alami ini bukanlah pengganti, melainkan hanya pelengkap.

  1. Aloe Vera

Aloe vera atau lidah buaya terkenal akan manfaatnya dalam melindungi kulit dari matahari, terutama dalam kandungan sunscreen. Penelitian menunjukkan bahwa ekstrak gel lidah buaya dapat meningkatkan efektivitas produk sunscreen dengan meningkatkan nilai SPF.

Nilai SPF tertinggi yang tercatat adalah 10,21 dengan konsentrasi gel aloe vera sebesar 20%, yang berada dalam kisaran yang dapat diterima untuk sunscreen yang ada di pasaran (SPF 2-60).

  1. Rasberi

Minyak biji rasberi nggak cuma kaya akan antioksidannya, tapi juga mengandung SPF alami, dari 28 sampai 50. Minyak ini dipercaya efektif melindungi kulit dari sinar UVA dan UVB, sekaligus memberikan kelembapan untuk kulit.

  1. Minyak Kelapa 

Meskipun cuma mengandung SPF 4 sampai 10, tapi minyak kelapa tetap ngasih perlindungan terhadap sinar matahari. Asam lemak alaminya melembapkan dan menutrisi kulit secara mendalam, sehingga menjadikannya bahan yang bermanfaat dalam produk sunscreen

  1. Wortel 

Diperkaya dengan antioksidan, vitamin, dan karotenoid, minyak biji wortel bisa melindungi kulit dari sinar matahari, dengan SPF alami sekitar 38 hingga 40. Minyak ini bisa membantu melindungi kulit dari kerusakan akibat sinar matahari.

  1. Minyak Zaitun

Data menunjukkan minyak zaitun mengandung SPF 7 sampai 8. Meskipun terbilang kecil, tapi minyak zaitun punya banyak manfaat lain untuk kulit, khususnya untuk menjaga kelembapannya.

  1. Biji Gandum

Biji gandum udah dikenal akan kandungan vitamin E yang tinggi dan bisa menutrisi kulit. Tapi, ternyata minyak biji gandum juga bisa memberikan perlindungan terhadap sinar matahari, bahkan sampai SPF 20, lho.

  1. Shea Butter

Shea butter memiliki SPF alami sekitar 4 hingga 7, yang hanya memberikan perlindungan minimal terhadap sinar UV. 

Kadar ini dianggap belum cukup untuk perlindungan matahari yang efektif, terutama bagi orang dengan kulit cerah atau selama paparan sinar matahari yang lama. Makanya, perlu dikombinasikan dengan bahan lain.

Tips Memilih Sunscreen

Nah, Bruver, selain memperhatikan kandungan sunscreen yang bagus, ada beberapa hal lain yang mesti dipertimbangkan sebelum memilih sunscreen:

  1. Sesuaikan Perlindungan dengan Aktivitas

Pilih sunscreen yang punya kadar perlindungan sesuai kebutuhan. Misalnya, buat Bruver yang sering beraktivitas di luar ruangan, pilih minimal SPF 30 PA +++ biar perlindungannya maksimal.

  1. Gunakan Tekstur yang Tepat 

Buat yang suka pakai makeup, coba pilih chemical sunscreen dengan tekstur yang ringan dan gampang meresap. Ini bikin kulit tetap nyaman dan nggak terasa berat.

  1. Hindari Sunscreen yang Terlalu Berminyak

Biar nggak lengket atau terasa nggak nyaman, pilih sunscreen yang bebas minyak (oil-free). Ini cocok banget buat kulit berminyak atau yang gampang berjerawat.

  1. Pilih yang Water-Resistant

Kalau Bruver sering berkeringat, suka olahraga outdoor, atau hobi berenang, pastikan sunscreen yang dipilih punya label water-resistant. Ini penting supaya sunscreen tetap bekerja meskipun kulit terkena air atau keringat.

  1. Perhatikan Bahan yang Aman

Buat yang kulitnya sensitif, pilih sunscreen dengan bahan yang aman dan bebas dari zat iritan. Ini untuk mencegah risiko iritasi atau alergi pada kulit.

  1. Pilih Bentuk Sunscreen yang Sesuai

Sunscreen punya berbagai bentuk, seperti krim, stik, bedak, atau semprot. Pilih yang paling sesuai dengan aktivitas dan kebutuhanmu, biar pemakaiannya juga lebih praktis dan nyaman.

Dengan mempertimbangkan poin-poin ini, Bruver jadi bisa lebih mudah memilih sunscreen yang paling cocok untuk aktivitas sehari-hari.

Supaya perlindungan makin maksimal, pastikan wajahmu bersih sebelum pakai sunscreen. Cuci muka pakai sabun yang lembut dan bisa membersihkan hingga pori terdalam, misalnya Bruv Face Wash

Sabun ini dilengkapi formula Triple Active Skin Repair yang menggabungkan activated charcoal, argan oil, dan peppermint oil. Kombinasi ini bikin kulit bersih, cerah, dan siap untuk perlindungan optimal.

Tunggu apalagi? Rutin pakai Bruv supaya kulit terawat!

Perawatan Kulit Wajah Pria dan Wanita Apakah Beda? Cek Faktanya

Perawatan Kulit Wajah Pria dan Wanita Apakah Beda? Cek Faktanya

Masih kemakan hoax soal perawatan kulit cuma buat wanita? Ketinggalan zaman! Justru, pria lebih rentan terkena masalah kulit, lho. Tapi, perawatan kulit wajah pria dan wanita apakah beda? Bahas bareng-bareng yuk!

Perbedaan Karakteristik Kulit Wajah Pria dan Wanita

Sebelum bahas perawatan kulit wajah pria dan wanita apakah beda, kita perlu tau dulu kalau ada beberapa perbedaan karakteristik kulit wajah pria dan wanita. Berikut ini perbedaan yang perlu Bruver pahami:

  1. Ketebalan

Tahukah Bruver? Rata-rata kulit pria 20-25 persen lebih tebal dan bertekstur lebih keras dibanding kulit wanita lho. Ini karena stimulasi androgen, atau hormon testosteron pada pria.

Lapisan dermal yang lebih tebal ini memengaruhi kekencangan dan ketahananya. Jadi, nggak heran kalau kulit pria lebih kebal dan awet muda.

  1. Hidrasi

Beberapa penelitian, seperti dikutip dalam jurnal berjudul ‘Male versus female skin: What dermatologists and cosmeticians should know’ (2018), menyebutkan bahwa umumnya wanita cenderung punya tingkat hidrasi kulit yang lebih tinggi daripada pria, terutama saat usia muda.

  1. Jumlah Sebum

Meskipun kulit wanita lebih terhidrasi dari pria, tapi ternyata kulit pria cenderung lebih berminyak, lho. Bailey et al. (2012) menemukan bahwa kadar sebum pada pria lebih tinggi dibanding wanita, kecuali pada bagian dahi. 

Pria punya kelenjar sebaceous yang lebih aktif, sehingga punya pori-pori yang lebih besar. Akibatnya, produksi sebum bisa dua kali lipat dibandingkan wanita. Ini yang jadi penyebab kulit pria cenderung lebih berminyak dan rentan mengalami jerawat.

  1. Jumlah pH Kulit

Perbedaan karakteristik kulit wajah pria dan wanita selanjutnya terletak pada jumlah pH kulit. Kulit wanita umumnya punya nilai pH yang lebih rendah daripada kulit pria, sehingga lebih asam.

Penelitian menunjukkan bahwa pH kulit wanita rata-rata sekitar 5,54, sedangkan pH kulit pria sekitar 5,80. 

  1. Elastisitas Kulit

Secara umum, pria punya kepadatan kolagen yang lebih tinggi daripada wanita. Bukan hanya itu, kolagen pada pria berkurang secara konstan selama bertahun-tahun, sedangkan produksi kolagen pada kulit wanita cenderung berkurang saat usia semakin menua, khususnya setelah menopause. 

Ini yang menyebabkan tanda-tanda penuaan pada wanita muncul lebih dini. Tapi, ketika pria mengalaminya, efeknya bisa lebih drastis. Kebanyakan pria mengalami kulit kendur, mata bengkak, dan lingkaran hitam di area mata.

  1. Rambut di Wajah

Bukan rahasia lagi kalau di kulit wajah pria biasanya tumbuh rambut seperti janggut dan kumis, terutama saat pubertas. Ini sebagian besar dipengaruhi oleh genetik dan hormonal, khususnya testosteron.

Ini akan menjadi masalah, ketika Bruver tidak merawat rambut wajah ini dengan baik, atau mencukurnya secara sembarangan. Ini bisa mengakibatkan luka dan iritasi pada kulit.

Baca Juga: Selain beda kulit pria dan wanita, warna kulit juga bisa bikin cara perawatan beda! Yuk cek cara Merawat Kulit Sawo Matang.

Perawatan Kulit Wajah Pria dan Wanita Apakah Beda?

Secara umum, kandungan skincare itu genderless atau bisa digunakan, baik untuk pria atau wanita. Tapi, karena kulit pria punya karakteristik yang cukup berbeda dengan kulit wanita, sekarang ini banyak produk skincare yang diformulasikan secara khusus mengikuti kebutuhan kulit pria.

Misalnya, bahan aktif yang ada di dalam skincare pria biasanya berfokus untuk mengatasi masalah wajah yang sering dialami pria, seperti mengontrol minyak, mengatasi jerawat, mengurangi iritasi, dan lain sebagainya.

Secara tekstur, perawatan kulit wajah pria dan wanita apakah beda?

Ya, biasanya tekstur skincare-nya dibuat seringan mungkin dan lebih cepat menyerap, supaya nggak bikin greasy pada kulit pria yang jauh lebih berminyak.

Selain itu, pria cenderung mencari produk yang sederhana dan serbaguna, baik dari segi packaging maupun fungsi.

Benarkah Kulit Pria Lebih Cepat Glow Up?

Situs Eucerin menyebutkan kalau kulit pria lebih tebal dan mengandung lebih banyak kolagen dari kulit wanita. Jumlah ini kolagen dipercaya memiliki efek signifikan terhadap kesehatan kulit. 

Jadi, semakin tinggi kadar kolagen, kulit akan lebih sehat, glowing, kencang, lembap, dan awet muda.

Makanya, nggak heran kalau kulit pria lebih cepat glow up, Bruver. Tapi, dengan catatan rajin dirawat dengan benar, ya.

Tips Merawat Kulit Wajah Khusus Pria

Supaya lebih cepat glow up, berikut ini rutinitas skincare yang bisa Bruver coba lakukan setiap hari agar kulit selalu sehat, bersih, dan bebas masalah:

  1. Membersihkan Wajah

Membersihkan wajah di pagi dan malam hari adalah langkah krusial. Soalnya, kita perlu menghempaskan minyak, kotoran, dan sel kulit mati yang udah menumpuk di permukaan kulit sepanjang hari.

Mencuci muka juga dipercaya bisa meningkatkan efektivitas skincare selanjutnya.

Gunakan facial wash yang lembut dan sesuai jenis kulit. Misalnya, kalau kulit berminyak, pilih produk yang bisa mengontrol sebum, tapi nggak bikin kulit kering. 

Hindari air panas saat mencuci muka karena bisa membuat kulit kehilangan kelembapannya. Pijat wajah pakai jari dengan gerakan memutar selama 2-3 menit, biar kotoran lebih terangkat, lalu bilas dengan air bersih dan keringkan dengan handuk bersih. 

  1. Gunakan Toner

Toner sering dianggap nggak penting, tapi ternyata punya peran besar dalam menjaga kesehatan kulit. 

Selain bisa bikin kulit terasa lebih segar, toner juga membantu membersihkan sisa-sisa kotoran dan makeup yang masih tersisa setelah mencuci muka. 

Toner juga membantu menyeimbangkan pH kulit yang bisa terganggu akibat penggunaan sabun muka. 

Ada dua jenis toner yang perlu Bruver tahu:

  • Hydrating Toner: Berfungsi untuk menghidrasi kulit dan cocok digunakan oleh semua jenis kulit, terutama yang kering atau sensitif.
  • Exfoliating Toner: Mengandung bahan aktif yang bisa membantu mengangkat sel-sel kulit mati, sehingga cocok untuk kulit berminyak dan berjerawat.

Baca Juga: Glass Skin Pada Wajah, Apa Itu?

  1. Gunakan Serum

Kalau Bruver mau kulit makin glowing dan sehat, serum adalah jawabannya. 

Dengan kandungan bahan aktif yang terkonsentrasi, serum bekerja lebih efektif untuk menargetkan masalah kulit spesifik seperti jerawat, garis halus, atau noda hitam. 

Serum juga membantu memperbaiki kerusakan akibat sinar UV dan menjaga kelembapan kulit lebih dalam. 

Beberapa bahan aktif yang umum di dalam serum, antara lain niacinamide, vitamin C, hyaluronic acid, peptides, green tea, dan banyak lagi. 

Pilih serum sesuai kebutuhan kulitmu dan aplikasikan setelah menggunakan toner.

  1. Jaga Kelembapan Kulit

Menjaga kelambapan kulit itu wajib hukumnya, baik di pagi maupun malam hari. 

Pelembap membantu menjaga keseimbangan air di kulit, mencegah kulit kering, dan berfungsi sebagai pelindung dari polusi dan sinar UV. 

Aplikasikan pelembap setelah menggunakan serum, dengan cara mengoleskannya ke seluruh wajah hingga ke leher. 

  1. Lindungi dari Sinar Matahari

Sinar matahari memang bermanfaat untuk kesehatan tubuh, tapi paparan yang berlebihan bisa menyebabkan masalah kulit, mulai dari flek hitam, penuaan dini, hingga kanker kulit. 

Oleh karena itu, penting banget buat pakai sunscreen setiap hari, bahkan ketika mendung sekalipun.

Ada dua jenis sunscreen:

  • Chemical Sunscreen: Bekerja dengan menyerap sinar UV dan mengubahnya jadi panas sebelum dibuang oleh tubuh. Biasanya lebih ringan dan cepat menyerap di kulit.
  • Physical Sunscreen: Berfungsi memantulkan sinar UV agar nggak menembus kulit. Namun, teksturnya lebih tebal dan sedikit lengket.

Pilih sunscreen dengan minimal SPF 30 dan aplikasikan sebanyak dua ruas jari ke seluruh wajah dan leher. 

Jangan lupa untuk mengaplikasikan ulang setiap dua jam sekali, terutama kalau Bruver berkeringat atau sedang berenang.

Baca Juga: Perbedaan Kulit Sawo Matang VS Kuning Langsat.

  1. Eksfoliasi Kulit

Eksfoliasi membantu mengangkat sel-sel kulit mati yang bikin kulit terlihat kusam. Proses ini juga membantu regenerasi kulit baru yang lebih sehat dan cerah. 

Selain itu, eksfoliasi jangka panjang dipercaya bisa merangsang produksi kolagen, yang penting untuk menjaga elastisitas kulit.

Ada dua metode eksfoliasi yang bisa Bruver pilih:

  • Physical Exfoliation: Menggunakan scrub atau alat khusus yang bisa mengikis lapisan kulit mati secara manual. Meski efektif, terlalu sering melakukan eksfoliasi fisik bisa menyebabkan iritasi, apalagi jika digosok terlalu keras.
  • Chemical Exfoliation: Menggunakan bahan aktif seperti AHA (Alpha Hydroxy Acid) atau BHA (Beta Hydroxy Acid) untuk melarutkan sel-sel kulit mati tanpa perlu digosok. Ini metode yang lebih lembut, tapi Bruver tetap harus hati-hati dalam penggunaannya, terutama terkait frekuensi agar kulit tidak iritasi.
  1. Masker Wajah

Masker wajah adalah tambahan yang bisa bikin kulit langsung terasa lebih segar dan bercahaya. 

Selain memberikan hasil instan, masker juga bisa membantu menenangkan kulit yang iritasi atau meredakan jerawat. 

Beberapa jenis masker yang bisa Bruver coba, yaitu mud mask, sheet mask, gel mask, peel-off mask, masker bubuk, dan clay mask.

Pilih masker sesuai kebutuhan kulitmu dan gunakan secara rutin untuk hasil yang maksimal.

  1. Eye Cream

Kulit di sekitar mata lebih tipis dan sensitif, jadi membutuhkan perawatan khusus. Eye cream bisa membantu melembapkan, mencegah dehidrasi, dan mengurangi tampilan garis halus serta kerutan di area ini. 

Produk ini biasanya mengandung bahan-bahan seperti antioksidan, peptida, atau retinol yang ampuh dalam melawan tanda-tanda penuaan.

  1. Bercukur dengan Hati-hati

Rambut di wajah pria tumbuh secara alami. Untuk menjaga penampilan supaya tetap on point, kuncinya adalah dengan bercukur.

Umumnya pria bercukur setiap dua minggu sampai sebulan sekali, tapi ada juga yang mencukur lebih sering. Tapi, Bruver perlu berhati-hati, soalnya mencukur secara asal-asalan bisa menyebabkan iritasi, atau razor burn.

Sebelum mencukur, basuh dengan air hangat terlebih dahulu, untuk melembutkan janggut atau kumis. Kemudian, gunakan shaving cream pada area yang ingin dicukur, diamkan kurang lebih tiga menit.

Cukur dengan lembut, searah dengan arah tumbuhnya rambut dengan pisau cukur yang tajam dan bersih. Setelah itu, basuh dengan air dingin, supaya pori-pori kulit tertutup dengan baik.

Rutinitas ini kalau dilakukan secara konsisten bakal bikin kulit Bruver tetap sehat, bersih, dan terawat sepanjang hari.

Supaya makin maksimal gunakan skincare yang berkualitas dan diformulasikan khusus untuk memenuhi kebutuhan kulit pria, salah satunya adalah Bruv For Men face wash!

Bruver harus pilih sabun ini karena Bruv For Men mengandung Activated Charcoal, Argan Oil, dan Peppermint Essential Oil yang punya banyak manfaat untuk kulitmu.

Sabun ini bener-bener nyaman buat kulit, memberikan kelembapan tanpa bikin kulit kering. Wanginya juga segar, tapi nggak terlalu strong, cocok buat pria maskulin.

Nggak usah mikir dua kali, Bruv For Men udah pasti yang paling tepat buat kebutuhan kulit pria!