Bahan Aktif Skincare untuk Wajah Glowing, Langsung List Yuk!

Bahan Aktif Skincare untuk Wajah Glowing, Langsung List Yuk!

Saat ini, banyak orang yang berlomba-lomba untuk mendapatkan kulit yang sehat dan glowing. Salah satu kunci pentingnya adalah dengan menggunakan skincare yang punya bahan aktif.

Tapi, kandungan apa saja yang bagus untuk skincare? Yuk, kita bahas bahan aktif skincare untuk wajah glowing yang wajib Bruver coba dalam artikel ini!

Pengertian dan Fungsi Bahan Aktif dalam Skincare

Bahan aktif merupakan senyawa atau zat yang ditambahkan ke dalam produk untuk mengatasi masalah tertentu, misalnya jerawat, hiperpigmentasi, penuaan dini, bahkan sampai membuat wajah menjadi glowing.

Menurut dr. Emily Newsom, M.D., dari UCLA Medical Center, bahan aktif telah melalui berbagai tahap pengujian di laboratorium untuk memastikan efektivitas dan keamanannya. 

Ada beberapa fungsi utama bahan aktif dalam skincare, antara lain:

  1. Menargetkan Masalah Tertentu

Setiap bahan aktif dirancang untuk mengatasi masalah kulit tertentu. Misalnya, retinoid efektif melawan tanda-tanda penuaan dan jerawat, sementara niacinamide dapat membantu mengatasi hiperpigmentasi dan peradangan.

  1. Meningkatkan Kesehatan Kulit

Banyak bahan aktif yang berkontribusi terhadap kesehatan kulit secara keseluruhan dengan meningkatkan hidrasi, memperbaiki tekstur, memperkuat skin barrier dan merangsang produksi kolagen.

  1. Meregenerasi Sel Kulit

Beberapa bahan aktif membantu mengelupas kulit dengan menghilangkan sel-sel kulit mati. Proses ini meningkatkan pergantian sel dan dapat menghasilkan kulit yang lebih cerah serta tekstur kulit yang lebih baik.

  1. Melindungi Kulit

Bahan aktif biasanya memiliki fungsi sebagai pelindung kulit dari kerusakan akibat radikal bebas yang disebabkan oleh faktor lingkungan, polusi, dan sinar UV.

Bahan Aktif Skincare untuk Wajah Glowing

Bahan aktif dalam skincare apa saja yang bisa membuat kulit lebih sehat dan glowing? Tentu saja, setiap bahan memiliki fungsi spesifik yang disesuaikan dengan kebutuhan kulit. Berikut ini penjelasan tentang bahan aktif skincare untuk wajah glowing:

  1. Alpha hydroxy acids (AHAs)

AHA merupakan sekelompok asam yang meliputi glycolic acid, lactic acid, tartaric acid, citric acid, malic acid, dan mandelic acid. 

AHA merupakan bahan aktif skincare untuk wajah glowing yang bekerja dengan cara mengangkat sel kulit mati yang kusam dan kasar, sehingga kulit tampak lebih cerah dan halus. 

AHA juga membantu meningkatkan produksi kolagen, sehingga kulit terasa lebih kenyal dan teksturnya lebih rata.

  1. Beta hydroxy acids (BHAs)

Hampir sama seperti AHA, BHA juga sekelompok asam yang terdiri dari salicylic acid, mandelic acid lisinate, tretinoin, sampai tropic acid.

Perbedaan AHA dan BHA terletak pada struktur molekul dan sifat kelarutannya. AHA larut dalam air, sedangkan BHA larut dalam minyak.

BHA memiliki kemampuan untuk menembus ke dalam pori-pori kulit yang lebih dalam. BHA juga sangat efektif untuk kulit berminyak atau rentan terhadap jerawat dan komedo.

Dengan mengelupas sel-sel kulit mati dan mendorong pergantian sel, BHA dapat membantu menampilkan permukaan kulit yang lebih cerah dan warna kulit lebih merata.

  1. Retinol

Retinol sebenarnya adalah salah satu bentuk vitamin A yang punya banyak kegunaan untuk kulit. Retinol bekerja dengan meningkatkan produksi sel kulit, untuk membantu membuka pori-pori tersumbat.

Retinol adalah bahan aktif skincare untuk wajah glowing dengan membantu mengangkat sel-sel kulit mati yang menumpuk di permukaan kulit. 

Retinol juga merangsang produksi kolagen, protein alami yang memberikan struktur dan elastisitas pada kulit. Dengan meningkatnya produksi kolagen, kulit akan terlihat lebih kencang dan awet muda.

  1. Vitamin C

Vitamin C, atau ascorbic acid, adalah vitamin yang larut dalam air dan sering menjadi bahan aktif skincare untuk wajah glowing.

Vitamin C adalah antioksidan utama yang terdapat pada kulit manusia, yang bertugas untuk melawan kerusakan akibat radikal bebas dan melindungi kulit dari sinar UV.

Kandungan ini mengganggu kerja enzim tyrosinase yang bertanggung jawab untuk memproduksi melanin, sehingga mengurangi pembentukan flek hitam dan hiperpigmentasi.

Vitamin C juga berperan penting dalam regenerasi kulit. Ini bisa membantu mengelupas sel-sel kulit mati, sehingga sel-sel kulit baru yang lebih sehat bisa muncul ke permukaan.

  1. Niacinamide

Niacinamide sebenarnya adalah turunan dari vitamin B3, yang merupakan nutrisi penting yang berperan dalam berbagai fungsi tubuh. 

Jurnal penelitian menemukan bahwa niacinamide bisa menghambat produksi melanin, sehingga kulit akan tetap cerah.

Niacinamide berperan penting dalam pembentukan keratin, atau protein yang bisa menjaga kulit tetap kuat. Selain itu, niacinamide juga bisa merangsang pembentukan lapisan ceramide yang bertugas untuk menjaga dan melindungi kelembapan kulit.

  1. Peptida 

Peptida merupakan bahan yang secara alami terdapat di kulit, tetapi juga terdapat dalam banyak produk perawatan kulit. Ini adalah rantai pendek asam amino yang membentuk protein tertentu yang dibutuhkan oleh kulit.

Peptida dapat menembus lapisan luar kulit, sehingga bisa meresap lebih dalam. Ini bekerja dengan mengirimkan sinyal untuk memberi tahu sel-sel untuk memproduksi kolagen dan elastin, sehingga kulit tetap sehat dan glowing.

  1. Hyaluronic Acid

Hyaluronic acid adalah glikosaminoglikan (GAG) atau zat yang diproduksi secara alami oleh tubuh, termasuk di kulit. Semakin banyak hyaluronic acid dalam tubuh, akan semakin banyak air yang bisa diikat dan didistribusikan secara merata. 

Hyaluronic acid sangat bermanfaat bagi kulit karena kemampuannya mengikat air untuk menjaga kelembapan, merangsang produksi kolagen untuk meningkatkan elastisitas, serta mengangkat sel kulit mati untuk memberikan tampilan kulit yang lebih cerah dan sehat, sehingga kulit terlihat lebih glowing dan awet muda.

  1. Ceramides

Ceramide adalah komponen alami kulit yang berperan penting dalam menjaga kesehatan kulit. Ini membentuk lapisan skin barrier, sehingga kulit lebih terlindungi dan terhidrasi.

Sebagai bahan skincare, ceramide membantu mempercepat proses regenerasi sel kulit, sehingga sel-sel kulit mati terangkat dan digantikan oleh sel-sel kulit baru yang sehat. Pergantian sel kulit ini akan membuat kulit terlihat lebih cerah dan glowing.

Baca Juga: Perbedaan Skincare dan Makeup.

  1. Activated Charcoal

Bahan aktif skincare untuk wajah glowing selanjutnya adalah activated charcoal, atau arang aktif. Jangan salah, kandungan ini punya banyak manfaat untuk kulit, lho.

Activated charcoal memiliki kemampuan menyerap kotoran, minyak berlebih, dan racun dari kulit, membantu membersihkan pori-pori secara mendalam. 

Selain itu, sifat eksfoliasinya membantu mengangkat sel-sel kulit mati, sehingga kulit tampak lebih cerah dan glowing

  1. Argan Oil

Argan oil, yang kaya akan asam lemak dan vitamin E, adalah pelembap alami yang menjaga kulit tetap lembut tanpa terasa berminyak. 

Kandungan antioksidannya melindungi kulit dari penuaan dini, mengurangi garis halus, dan mencerahkan kulit kusam. 

Minyak ini juga meningkatkan elastisitas kulit dengan merangsang produksi kolagen, menjadikannya lebih kencang dan sehat.

  1. Peppermint Oil

Peppermint oil menjadi bahan aktif skincare untuk wajah glowing dengan cara memberikan efek menyegarkan sekaligus membantu mengontrol minyak berlebih pada kulit. 

Dengan sifat antimikroba dan antiinflamasi, minyak ini dapat meredakan jerawat serta iritasi, sambil membersihkan pori-pori dari kotoran. Kulit terasa lebih bersih, segar, dan tampak lebih bercahaya.

  1. Aloe Vera

Aloe vera atau lidah buaya mengandung banyak nutrisi penting seperti vitamin, mineral, dan zat yang dapat mengunci kelembapan kulit. 

Nutrisi-nutrisi ini sangat bermanfaat bagi kulit Bruver karena dapat menjaga kulit tetap lembap, mengurangi risiko masalah kulit, serta mencerahkan kulit yang kusam. 

  1. Tea Tree Oil

Tea tree oil adalah bahan aktif skincare untuk wajah glowing selanjutnya. Minyak ini punya kekuatan untuk menutrisi dan melindungi kulitmu dengan maksimal.

Tea tree oil punya  sifat antibakteri dan anti-inflamasi yang ampuh banget untuk melawan jerawat, bikin kulit lebih bersih dan cerah. 

Minyak ini juga bisa membantu membuka pori-pori, membersihkan kotoran dan minyak yang menyumbat, yang sering jadi penyebab komedo, jerawat meradang, dan bekas jerawat.

Adakah Skincare yang Tak Memiliki Bahan Aktif?

Skincare yang tidak memiliki bahan aktif umumnya mengandung bahan-bahan yang disebut bahan tidak aktif, atau inactive ingredients

Bahan-bahan tidak aktif dalam perawatan kulit umumnya meliputi air, emolien, pengental, pengemulsi, pengawet, pewangi, pewarna, dan berbagai alkohol.

Kebalikan dari bahan aktif, bahan ini tidak secara langsung menargetkan masalah kulit, tetapi mereka memiliki fungsi penting dalam formula skincare. Bahan tidak aktif berperan untuk:

  1. Mendukung Bahan Aktif 

Bahan ini membantu bahan aktif bekerja lebih efektif. Misalnya, air digunakan sebagai pelarut untuk melarutkan bahan aktif tertentu.

  1. Memberikan Tekstur atau Konsistensi

Beberapa bahan tidak aktif memberikan tekstur lembut dan membuat produk lebih mudah diaplikasikan.

  1. Melindungi dan Menstabilkan Formula

Pengawet menjaga produk tetap aman digunakan dengan mencegah pertumbuhan mikroorganisme.

Sebenarnya, zat aktif pada skincare apa saja perlu bahan yang tidak aktif, supaya bisa memberikan manfaat maksimal sekaligus aman dan nyaman digunakan.

Kombinasi inilah yang membuat skincare bekerja efektif tanpa menyebabkan iritasi, sehingga kulit tetap sehat dan terawat. 

Untuk Bruver yang ingin mencoba face wash dengan kandungan aktif unggulan seperti activated bamboo charcoal, argan oil, dan peppermint oil, coba Bruv Face Wash

Dengan konsep shareable, produk ini dirancang untuk kebutuhan perawatan kulit harian yang praktis dan memberikan hasil kulit yang bersih, segar, dan glowing. Yuk, coba sekarang dan rasakan manfaatnya, Bruver!

Cara Mengatasi Ketergantungan Krim Wajah dan Tips Berhenti Pemakaian

Cara Mengatasi Ketergantungan Krim Wajah dan Tips Berhenti Pemakaian

Bruver, pengguna krim wajah dari dokter? Banyak rumor yang beredar mengatakan bahwa penggunaan krim wajah yang diresepkan oleh dokter bisa menyebabkan ketergantungan, muncul bruntusan, bahkan membuat kulit menggelap. Sebenarnya benar nggak sih?

Dalam artikel ini, kita akan membahas bagaimana cara mengatasi ketergantungan krim wajah dan menjaga kulit tetap sehat tanpa khawatir akan efek samping yang merugikan.

Benarkah Krim Dokter Bikin Ketergantungan?

Krim dokter adalah produk yang diresepkan oleh dokter kulit untuk mengatasi masalah spesifik, seperti jerawat, flek hitam, atau iritasi. 

Tidak seperti produk skincare yang dijual bebas di pasaran, krim dokter biasanya mengandung bahan aktif dengan dosis yang disesuaikan dengan kebutuhan kulit pasien. Biasanya, krim ini mengandung bahan aktif seperti:

  • Steroid

Steroid topikal membantu mengatasi berbagai kondisi kulit dan gejala terkait, seperti bengkak atau kemerahan, dengan mengurangi peradangan melalui beberapa mekanisme. 

Mekanisme ini meliputi menghalangi reaksi kimia, mengubah cara kerja sel-sel kekebalan tubuh, dan menyempitkan pembuluh darah.

Ketika digunakan dalam jangka panjang, steroid bisa menyebabkan penipisan kulit dan munculnya garis halus. 

Dilansir dalam situs WebMD, menghentikan penggunaan steroid juga bisa membuat kondisi kulit memburuk, bahkan muncul peradangan dan jerawat yang parah.

  • Hydroquinone 

Hydroquinone adalah bahan yang digunakan untuk mencerahkan kulit. Bahan ini bekerja dengan menghambat produksi melanin, yang dapat membantu dalam mengatasi berbagai jenis hiperpigmentasi.

Tapi, FDA menemukan bahwa banyak produk hydroquinone yang mengandung kontaminan seperti merkuri. Kandungan inilah yang menyebabkan beberapa efek samping.

Jika digunakan terlalu lama, kulit dapat menjadi lebih gelap atau kusam setelah penghentian penggunaannya. Ini karena kulit belum siap menghadapi paparan UV atau polusi setelah berhenti menggunakan hydroquinone.

  • Tretinoin/Retinoid 

Tretinoin digunakan untuk mengobati jerawat, garis halus, bintik hitam atau penyakit kulit lainnya, dengan menjaga pori-pori kulit tetap bersih. 

Mekanisme kerjanya adalah dengan mendorong pengelupasan lapisan kulit terluar, sehingga pori-pori yang sebelumnya tertutup dapat terbuka kembali.

Ketika berhenti menggunakan tretinoin, mungkin terjadi perubahan pada kulit, misalnya jerawat kembali muncul atau tekstur menjadi kasar. Ini karena melambatnya proses regenerasi alami kulit setelah penghentian penggunaan tretinoin.

Jadi, sebenarnya krim dokter tidak secara langsung menyebabkan ketergantungan jika digunakan dengan benar dan sesuai resep dokter. Tapi, kemungkinan terjadi efek rebound, atau kembalinya kondisi kulit seperti sebelum pemakaian, ketika berhenti menggunakan krim wajah.

Selain itu, beberapa sumber juga menyebut ketergantungan akan krim wajah disebabkan oleh efek psikologis, dimana orang merasa lebih percaya diri ketika bebas dari masalah kulit. Sehingga tidak mau menghentikan pemakaian.

Ciri-ciri Ketergantungan Skincare

Ketergantungan skincare harus segera dihentikan, sebelum menyebabkan masalah lainnya. Ketahui ciri-ciri ketergantungan skincare di bawah ini terlebih dahulu:

  1. Rasa Tidak Percaya Diri

Salah satu ciri-ciri ketergantungan skincare adalah perasaan cemas atau tidak percaya diri ketika tidak menggunakan produk skincare tertentu. 

Pengguna merasa kulit mereka akan terlihat lebih buruk atau mengalami masalah kalau tidak menggunakan produk tersebut.

  1. Menggunakan Terlalu Banyak Produk

Ketergantungan sering ditandai dengan penggunaan beragam produk dalam satu waktu atau menggunakannya secara berlebihan. Hal ini bisa menyebabkan kulit kewalahan dan justru tidak mendapatkan manfaat yang maksimal.

  1. Cemas Saat Kehabisan Produk

Muncul rasa panik dan cemas ketika produk skincare yang biasa digunakan habis juga merupakan ciri-ciri ketergantungan skincare. Pengguna merasa harus segera membeli agar rutinitas tidak terganggu.

  1. Muncul Iritasi

Penggunaan produk secara berlebihan dapat menyebabkan kulit mengalami kemerahan, kering, atau breakout. Ini menunjukkan bahwa keinginan untuk memperbaiki kulit justru berdampak negatif.

Cara Mengatasi Ketergantungan Krim Wajah

Ketergantungan pada krim wajah sering kali membuat kulit mengalami berbagai masalah kulit setelah penghentian pemakaian. Lantas, bagaimana cara lepas cream dokter? Berikut cara mengatasi ketergantungan krim wajah yang bisa dilakukan:

  1. Hentikan Pemakaian Secara Bertahap

Menghentikan pemakaian secara mendadak bukan cara mengatasi ketergantungan krim wajah yang baik. Karena, ini justru dapat menyebabkan efek rebound, seperti jerawat yang memburuk, kemerahan, atau kulit menjadi sangat sensitif.

Kurangi frekuensi penggunaan, misalnya dari setiap hari menjadi dua kali seminggu. Setelah beberapa minggu, hentikan sepenuhnya dan gantikan dengan perawatan alternatif yang lebih lembut.

  1. Konsultasikan dengan Dokter Kulit

Jangan mencoba menangani sendiri, terutama jika krim yang digunakan sebelumnya mengandung bahan keras. Konsultasi dengan profesional adalah cara mengatasi ketergantungan krim wajah yang paling aman.

Dokter kulit bisa mendiagnosis kondisi kulit secara akurat dan menentukan langkah yang tepat berdasarkan tingkat kerusakan atau ketergantungan. Mereka juga bisa memberikan alternatif produk yang lebih aman untuk memperbaiki kesehatan kulit.

  1. Gunakan Basic Skincare

Kulit yang sedang sensitif akibat ketergantungan membutuhkan skincare routine sederhana yang tidak memperburuk kondisinya. Berikut ini urutan basic skincare sebagai cara mengatasi ketergantungan krim wajah:

  • Face wash: Bersihkan wajah secara teratur menggunakan face wash yang ringan dan lembut. Hindari sabun dengan kandungan keras seperti SLS (sodium lauryl sulfate). Pilih pembersih dengan pH seimbang.
  • Pelembap: Gunakan pelembap yang sesuai jenis kulit dan menghidrasi tanpa kandungan aktif yang keras.
  • Sunscreen: Gunakan sunscreen dengan SPF minimal 30 untuk melindungi kulit dari sinar UV yang dapat memperburuk kondisi kulit.
  1. Lindungi Kulit dari Sinar Matahari

Kulit yang sebelumnya menggunakan krim pencerah seperti hydroquinone atau tretinoin biasanya lebih sensitif terhadap sinar matahari. Paparan sinar UV dapat memperburuk hiperpigmentasi atau merusak kulit yang sudah rapuh.

Gunakan sunscreen berspektrum luas, atau yang bisa melindungi UVA dan UVB setiap pagi. Reapply setiap 2-3 jam, terutama jika terpapar sinar matahari langsung. 

Gunakan pakaian tertutup, topi, dan cari tempat yang teduh. Selain itu, hindari melakukan kegiatan outdoor saat matahari sedang terik. 

  1. Hindari Produk Berbahaya

Produk yang tidak memiliki izin edar resmi dari BPOM atau mengandung bahan seperti merkuri, hydroquinone dalam dosis tinggi, maupun kortikosteroid tanpa resep, sering menjadi penyebab utama ketergantungan.

Selalu beli produk dari toko resmi dan periksa nomor registrasi BPOM di situs resminya. Hindari produk yang tidak jelas komposisinya.

  1. Lakukan Gaya Hidup Sehat 

Gaya hidup yang sehat juga berperan penting dalam mengurangi ketergantungan terhadap skincare. Stres dapat memperburuk kondisi kulit, jadi usahakan untuk rileks dan tidur cukup.

Konsumsi makanan bergizi, terutama yang kaya akan vitamin C, vitamin E, dan antioksidan untuk mendukung regenerasi kulit.

Jaga hidrasi tubuh dengan minum air putih secukupnya, untuk membantu kulit pulih dari dalam.

Baca Juga: Bahan Kosmetik yang Berbahaya Menurut BPOM

Cara Mengatasi Wajah Bruntusan Akibat Berhenti Cream Dokter

Breakout atau bruntusan setelah berhenti menggunakan krim dokter adalah reaksi umum yang bisa terjadi. Lakukan tips di bawah ini untuk mengatasi breakout setelah lepas krim dokter:

  1. Bersihkan Wajah Secara Rutin

Cuci wajah dua kali sehari menggunakan pembersih lembut yang cocok dengan jenis kulitmu. Pastikan semua kotoran, minyak, dan sisa makeup benar-benar terangkat.

  1. Gunakan Produk Non-comedogenic

Pilih skincare dan makeup yang berlabel non-comedogenic atau tidak menyumbat pori-pori. Ini penting untuk mencegah bruntusan semakin parah.

  1. Eksfoliasi Secara Teratur

Eksfoliasi kulitmu 1-2 kali seminggu untuk mengangkat sel kulit mati yang bisa membuat pori-pori tersumbat. Tapi ingat, pilih produk eksfoliasi yang lembut supaya kulit nggak makin iritasi.

  1. Istirahatkan Kulit

Coba kurangi pemakaian produk skincare yang berat-berat dan biarkan kulit beristirahat. Kalau bisa, hindari makeup dulu selama masa ini supaya kulit lebih tenang.

Mengatasi ketergantungan krim wajah memang membutuhkan kesabaran dan perawatan yang tepat, Bruver. Dengan melakukan cara mengatasi ketergantungan krim wajah di atas secara konsisten, bisa membantu kulitmu pulih dan kembali sehat. 

Untuk mendukung proses ini, coba gunakan Bruv Face Wash, pembersih wajah dengan kandungan aktif seperti activated bamboo charcoal, argan oil, dan peppermint oil yang efektif membersihkan kotoran dan minyak berlebih tanpa membuat kulit kering. 

Tenang, Bruv sudah terdaftar BPOM, jadi aman dan terpercaya untuk menemani rutinitas skincare-mu. Saatnya upgrade perawatan kulitmu bersama Bruv, dan nikmati kulit yang lebih segar dan sehat setiap hari! 

Cara Mengurangi Minyak Wajah dengan Moisturizer

Cara Mengurangi Minyak Wajah dengan Moisturizer

Banyak yang bilang kulit berminyak tidak butuh moisturizer. Faktanya, pelembap justru bisa mengurangi minyak atau sebum lho. Penasaran? Yuk bahas bagaimana cara mengurangi minyak wajah dengan moisturizer!

Penyebab Minyak Berlebih di Wajah

Sebenarnya, minyak atau sebum muncul secara alami untuk menjaga kulit tetap terhidrasi dan sehat. 

Tapi, beberapa faktor bisa memicu kelenjar sebaceous memproduksi minyak lebih banyak dan menyebabkan munculnya minyak berlebih di wajah, antara lain:

  1. Genetika

Kulit berminyak cenderung menurun dalam keluarga. Seperti yang kita tau, genetika berperan penting dalam berbagai organ tubuh, termasuk kulit.

Jadi, kalau orang tuamu punya jenis kulit yang berminyak, kemungkinan besar Bruver juga akan punya kulit berminyak.

  1. Perubahan Hormon 

Di masa remaja kadar hormon pertumbuhan cenderung meningkat, sehingga memicu produksi sebum berlebih. Begitu juga ketika menstruasi, kehamilan, dan menopause, kelenjar minyak jadi terlalu aktif, dan menyebabkan kulit berminyak.

  1. Lingkungan

Pada cuaca kering dan panas, kelenjar minyak cenderung menghasilkan lebih banyak sebum untuk menyeimbangkan kadar minyak kulit dan mencegah dehidrasi. 

  1. Pori-pori Membesar

Pori-pori bisa membesar karena beberapa faktor seperti usia, kenaikan berat badan, atau mengalami jerawat. Nah, pori-pori yang besar ini cenderung menghasilkan lebih banyak minyak.

  1. Menggunakan Produk Skincare yang Salah

Menggunakan produk skincare yang salah dapat memperparah kulit berminyak, misalnya pelembap yang terlalu berat, eksfoliasi berlebihan, atau pembersih dengan alkohol tinggi yang membuat kulit dehidrasi sehingga memproduksi lebih banyak minyak. 

Selain itu, tidak menggunakan pelembap atau menggunakan produk makeup berbasis minyak juga bisa menyumbat pori-pori dan meningkatkan produksi minyak. 

  1. Stres 

Stres bisa memicu lepasnya hormon ke dalam aliran darah. Kortikotropin merupakan hormon pelepas stres yang memengaruhi kelenjar sebaceous pada kulit, dan meningkatkan produksi minyak.

Risiko Punya Kulit Wajah Berminyak

Memiliki kulit berminyak punya tantangan tersendiri. Ini karena risiko yang ditimbulkan, misalnya seperti:

  1. Mudah Terkena Jerawat

Kulit yang berminyak berisiko menyebabkan sebum bercampur dengan kotoran dan sel kulit mati. Ini dapat menyumbat pori-pori dan menciptakan lingkungan ideal untuk pertumbuhan bakteri penyebab jerawat. 

Akibatnya, kulit menjadi lebih rentan terhadap komedo, bruntusan, hingga jerawat meradang.

  1. Membuat Wajah Berkilau

Produksi minyak berlebih pada kulit wajah sering kali menghasilkan tampilan kulit yang mengilap, terutama di sekitar dahi, hidung, dan dagu. 

Efek ini dapat memberikan kesan kurang segar, sehingga membuat penampilan terlihat kurang maksimal, terutama dalam pencahayaan tertentu.

  1. Pori-pori Terlihat Besar

Kulit berminyak sering kali dikaitkan dengan pori-pori yang lebih besar dan terlihat jelas. Ini terjadi karena minyak dan kotoran dapat meregangkan pori-pori seiring waktu. 

  1. Makeup Mudah Rusak

Pada kulit berminyak, makeup cenderung sulit menempel dengan baik dan cepat luntur. Minyak berlebih dapat membuat foundation, bedak, atau produk kosmetik lainnya “bergeser” dari kulit, sehingga perlu diperbaiki secara terus menerus. 

Baca Juga: Perbedaan Pelembap dan Moisturizer.

Pentingnya Moisturizer untuk Kulit Berminyak

Moisturizer atau pelembap adalah produk perawatan kulit yang dirancang untuk menjaga kelembapan kulit tetap optimal. Selain itu, pelembap juga berperan penting dalam melindungi skin barrier, mengurangi kekeringan, mengatasi kulit yang mengelupas, menenangkan iritasi, dan bahkan mencegah tanda-tanda penuaan.

Moisturizer sering diasosiasikan dengan kulit kering, tapi apakah kulit berminyak juga memerlukannya? Jawabannya, tentu saja iya! Banyak yang salah kaprah dan menganggap bahwa kulit berminyak tidak membutuhkan pelembap. Padahal, ini hanyalah mitos, Bruver!

Kelenjar sebaceous memang menghasilkan sebum yang membuat kulit tampak berminyak, tapi itu tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidrasi kulit. 

Minyak dan air adalah dua hal yang berbeda, dan kulit memerlukan keduanya untuk tetap sehat. Menurut seorang dermatologis, dr. David Orentreich, sebum memang membantu menjaga kelembapan permukaan kulit, tetapi tidak cukup untuk mencegah hilangnya air dari lapisan kulit.

Jadi, meskipun kulit terlihat mengkilap, bagian dalamnya bisa saja mengalami dehidrasi akibat kurangnya kadar air. Di sinilah pelembap memainkan peran penting, yakni memberikan hidrasi sekaligus membantu mengatur produksi minyak. 

Jika kulit berminyak tidak cukup terhidrasi, kelenjar sebaceous akan bekerja lebih keras untuk menghasilkan lebih banyak minyak sebagai respon alami. 

Akibatnya, kulit menjadi semakin berminyak, pori-pori tersumbat, dan masalah seperti jerawat serta komedo pun muncul.

Oleh karena itu, meskipun memiliki kulit berminyak, Bruver tetap membutuhkan moisturizer untuk menjaga keseimbangan antara produksi minyak dan hidrasi kulit.

Baca Juga: Cara Memilih Pelembap

Cara Mengurangi Minyak Wajah dengan Moisturizer

Step penting dalam cara mengurangi minyak wajah dengan moisturizer adalah memilih produk yang tepat, supaya kulit tidak terasa berat atau semakin greasy.

  1. Pilih Pelembap yang Ringan

Pelembap berbentuk gel atau lotion adalah pilihan terbaik sebagai cara mengurangi minyak wajah dengan moisturizer. Teksturnya ringan, mudah menyerap, dan tidak meninggalkan rasa lengket di kulit. 

Pelembap jenis ini membantu menjaga kelembapan kulit tanpa memicu produksi minyak berlebih. Beberapa bahan seperti hyaluronic acid dan aloe vera sangat cocok karena memberikan hidrasi maksimal tanpa membuat kulit terlihat berminyak.

  1. Kenali Sifat Pelembap

Moisturizer yang baik untuk kulit berminyak biasanya memiliki tiga sifat utama:

  • Oklusif: Membentuk lapisan pelindung pada kulit untuk mencegah kehilangan air. Bahan seperti dimethicone dan squalane cocok digunakan.
  • Humektan: Menarik air ke permukaan kulit untuk menjaga kelembapan. Pilih pelembap dengan gliserin, hyaluronic acid, atau panthenol.
  • Emolien: Membuat kulit terasa lembut dan halus. Ceramides adalah salah satu emolien yang cocok untuk kulit berminyak.
  1. Pilih Produk Non-Comedogenic

Produk moisturizer non-comedogenic dirancang agar tidak menyumbat pori-pori, sehingga mencegah jerawat. Pelembap jenis ini bekerja efektif menjaga keseimbangan kulit tanpa meningkatkan risiko komedo atau jerawat. 

Hindari pelembap dengan minyak berat yang dapat memicu minyak berlebih.

  1. Perhatikan Kandungan Pelembap

Kulit berminyak memerlukan bahan-bahan yang mampu menghidrasi sekaligus mengontrol produksi minyak. 

Sebaliknya, hindari pelembap dengan bahan-bahan seperti mineral oil, petrolatum, lanolin, alkohol, atau pewangi. Bahan-bahan ini berpotensi menyumbat pori-pori dan membuat kulit semakin berminyak.

  1. Gunakan Pelembap Secara Rutin

Cara mengurangi minyak wajah dengan moisturizer adalah dengan menggunakan pelembap dua kali sehari, pagi dan malam, setelah membersihkan wajah. 

Langkah ini membantu menjaga kulit tetap terhidrasi dan mengontrol produksi minyak sepanjang hari.

Skincare Mengurangi Minyak di Wajah

Untuk mengurangi minyak berlebih di wajah, Bruver perlu menggunakan skincare yang mengandung bahan-bahan khusus. Berikut adalah beberapa kandungan yang cocok untuk membantu mengontrol minyak di wajah:

  1. Niacinamide
    Niacinamide, atau vitamin B3, adalah bahan yang sangat bermanfaat untuk kulit berminyak. Kandungan ini dapat membantu mengatur produksi minyak agar tidak berlebihan, sekaligus menjaga keseimbangan kadar air di kulit.

Niacinamide juga efektif untuk mengecilkan pori-pori yang tampak besar. Selain itu, bahan ini aman untuk semua jenis kulit, termasuk kulit sensitif, sehingga sangat cocok untuk digunakan oleh Bruver dengan kulit berminyak dan sensitif.

  1. Salicylic Acid
    Salicylic acid dikenal karena kemampuannya mengontrol produksi minyak di kulit. Sebagai salah satu jenis BHA, bahan ini larut dalam minyak sehingga dapat menembus jauh ke dalam pori-pori dan mengangkat sel kulit mati. 

Salicylic acid juga memiliki sifat anti-inflamasi yang membantu meredakan peradangan, sehingga efektif untuk mengatasi jerawat dan bruntusan. Kandungan ini juga dapat melawan bakteri penyebab jerawat, membuatnya ideal untuk kulit berminyak.

  1. Hyaluronic Acid
    Meskipun identik dengan kulit kering, hyaluronic acid juga penting untuk kulit berminyak. Bahan ini bekerja seperti spons, menarik dan mengunci kelembapan tanpa membuat kulit terasa lebih berminyak. 

Selain itu, hyaluronic acid membantu meningkatkan elastisitas kulit dan menjaga hidrasi, yang penting untuk mencegah berbagai masalah kulit.

  1. Retinol
    Sebagai turunan vitamin A, retinol adalah bahan aktif populer untuk mengatasi kulit berminyak dan berjerawat. Retinol dapat mengurangi produksi minyak, memperkecil pori-pori, serta merangsang produksi kolagen. 

Penelitian menunjukkan bahwa retinol dapat mengurangi sebum hingga 30%, sehingga sangat efektif untuk mengatasi jerawat dan pori-pori besar.

  1. Clay
    Clay, atau tanah liat, sering digunakan sebagai salah satu cara menghilangkan minyak berlebih di wajah secara alami dan cepat. 

Bahan ini dapat menyerap minyak berlebih dan membersihkan kotoran dari pori-pori. Kaolin clay adalah pilihan umum untuk kulit berminyak karena dapat menyerap minyak tanpa membuat kulit terasa kering. 

Sementara itu, bentonite clay kaya akan mineral seperti kalsium dan magnesium, yang tidak hanya menyerap minyak tetapi juga melindungi kulit dari radikal bebas.

Dengan kandungan-kandungan ini, skincare Bruver akan lebih efektif untuk mengontrol minyak sekaligus menjaga kesehatan kulit wajah.

Selain menggunakan moisturizer, Bruver juga wajib untuk rutin menjaga kebersihan kulit, untuk mencegah produksi minyak berlebih dan pori-pori tersumbat yang memicu jerawat.

Bruv Facial Wash dengan Triple Active Skin Repair dirancang khusus untuk merawat kulit berminyak dan rentan berjerawat. 

Diperkaya dengan activated charcoal, produk ini membersihkan secara mendalam, mengangkat minyak dan kotoran berlebih tanpa membuat kulit kering. 

Tidak hanya itu, argan oil juga melembapkan dan memperbaiki skin barrier. Dilengkapi peppermint oil, sabun ini memberikan sensasi segar yang membantu melawan bakteri, menjadikan wajah terasa bersih dan segar sepanjang hari. 

Bruv Facial Wash adalah solusi terbaik untuk kulit bebas minyak dan tetap terawat.

Bahan Kosmetik yang Berbahaya Menurut BPOM, harus Banget Dihindari!

Bahan Kosmetik yang Berbahaya Menurut BPOM, harus Banget Dihindari!

Jangan gampang tergiur klaim produk yang berlebihan! Bisa jadi, kosmetik yang Bruver gunakan mengandung bahan kosmetik yang berbahaya menurut BPOM. Bahan apa saja yang berbahaya dalam kosmetik? Yuk bahas dalam artikel ini!

Pentingnya Memilih Produk Kosmetik yang Aman

Kosmetik adalah salah satu produk yang paling populer di kalangan masyarakat, terutama di kalangan wanita. Produk ini digunakan untuk berbagai keperluan, seperti mempercantik penampilan, melindungi kulit, hingga merawat kesehatan kulit. 

Kosmetik mencakup beragam jenis produk kecantikan, mulai dari bedak, lipstik, eyeshadow, blush on, maskara, pensil alis, alas bedak, hingga produk perawatan diri seperti face wash, moisturizer, serum, toner, dan sunscreen.

Memilih produk kosmetik yang aman sangat penting untuk menjaga kesehatan kulit dan tubuh secara keseluruhan. Berikut ini alasan kenapa Bruver perlu memilih produk kosmetik yang aman:

  1. Menghindari Bahan Berbahaya

Produk yang tidak aman bisa jadi mengandung bahan kimia berbahaya yang dapat merusak kulit dan organ tubuh. Bahan berbahaya dapat memicu alergi, iritasi, atau bahkan masalah serius seperti kanker kulit dan gangguan kesehatan lainnya.

  1. Menjamin Kualitas Produk

Produk yang aman telah melalui uji kualitas untuk memastikan efektifitasnya. Bruver bisa menghindari risiko overclaim atau klaim yang tidak sesuai dengan kenyataan.

  1. Mencegah Kerusakan Kulit

Bahan kosmetik yang tidak aman bisa menyebabkan iritasi, alergi, jerawat, hiperpigmentasi, hingga masalah serius seperti dermatitis atau rosacea.

Bahkan, penggunaan jangka panjang berpotensi merusak struktur kulit secara permanen.

  1. Melindungi Kesehatan Tubuh

Bahan berbahaya dalam produk kosmetik bisa terserap ke dalam tubuh, memengaruhi organ vital seperti ginjal, hati, dan sistem saraf.

Disamping itu, ada risiko kesehatan jangka panjang yang meliputi gangguan sistemik seperti kerusakan organ, gangguan saraf, hingga dampak pada janin bagi wanita hamil.

  1. Menghindari Masalah Psikologis

Kerusakan kulit atau gangguan kesehatan akibat kosmetik yang mengandung bahan tidak aman dapat memengaruhi rasa percaya diri dan menyebabkan stres psikologis.

  1. Menghindari Biaya Perawatan yang Mahal

Pemakaian kosmetik yang berbahaya bisa mengakibatkan kerusakan yang memerlukan biaya besar untuk perawatan medis dan pemulihan kulit.

Artinya, Bruver akan menghemat biaya dengan memilih produk yang aman sejak awal.

  1. Meningkatkan Kepercayaan pada Produk yang Digunakan

Produk aman akan memberikan rasa tenang karena telah teruji dan tidak menimbulkan risiko yang tidak diinginkan. Bruver dapat menggunakan produk tanpa khawatir terhadap efek samping atau dampak buruk lainnya.

Bahan Kosmetik yang Berbahaya Menurut BPOM

Untuk menilai keamanan suatu produk, Bruver bisa mengeceknya melalui BPOM. Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) adalah lembaga pemerintah yang bertugas melakukan pengawasan terhadap peredaran makanan, obat, suplemen kesehatan, kosmetik, dan produk lainnya di Indonesia.

Ada beberapa bahan kosmetik yang berbahaya menurut BPOM, yang disebutkan dalam peraturan BPOM RI No 18 Tahun 2015, tentang Persyaratan Teknis Bahan Kosmetika, antara lain:

  1. Merkuri

Salah satu bahan kosmetik yang berbahaya menurut BPOM yang paling terkenal dan sering disalahgunakan dalam kosmetik adalah merkuri. 

Merkuri banyak digunakan sebagai bahan pencerah kulit, namun memiliki sifat karsinogenik yang dapat memicu kanker dan teratogenik yang berpotensi menyebabkan cacat pada janin. 

Penggunaan kosmetik yang mengandung merkuri biasanya akan langsung menunjukkan reaksi pada kulit seperti iritasi atau alergi. Seiring berjalannya waktu, bintik-bintik hitam atau perubahan warna kulit lainnya bisa muncul. 

Penggunaan merkuri secara berkelanjutan dapat merusak kulit secara permanen dan menimbulkan masalah kesehatan lebih serius.

  1. Asam Retinoat

Asam Retinoat adalah bahan kosmetik yang berbahaya menurut BPOM, meskipun sering digunakan dalam produk kosmetik untuk meremajakan kulit atau mengatasi masalah seperti jerawat. 

Asam retinoat bersifat teratogenik, yang berarti dapat merusak janin pada wanita hamil. Selain itu, produk yang mengandung asam retinoat juga dapat menyebabkan kulit mengelupas dan menjadi sangat sensitif dan rentan terhadap iritasi.

  1. Hydroquinone

Hydroquinone dikenal luas dalam kosmetik sebagai bahan untuk mencerahkan kulit. Namun, meskipun memiliki efek mencerahkan yang cepat, hydroquinone dapat menyebabkan efek samping yang berbahaya, seperti ochronosis, yaitu kondisi di mana kulit menjadi gelap permanen. 

Penggunaan hydroquinone dalam jangka panjang dapat menyebabkan kulit menjadi kehitaman, yang sulit dihilangkan dan menimbulkan kerusakan permanen.

Baca Juga: Cara Mengecek BPOM Kosmetik Asli.

  1. Resorcinol 

Resorcinol adalah senyawa yang digunakan dalam produk kosmetik sebagai obat jerawat dan pengelupas sel kulit. Sayangnya, ketika resorcinol diaplikasikan ke kulit, akan muncul efek samping berbahaya seperti iritasi, alergi, dan efek kesehatan lainnya.

Sejak tahun 2009, BPOM telah mengeluarkan surat edaran yang menyatakan bahwa penggunaan resorcinol dalam produk kosmetik hanya diizinkan untuk sediaan pewarna rambut dengan kadar 5% dan dalam sediaan losion rambut dan sampo dengan kadar 0,5%.

  1. Klindamisin 

Meskipun dikenal sebagai antibiotik yang efektif dalam mengatasi jerawat, klindamisin merupakan bahan kosmetik yang berbahaya menurut BPOM. 

Ini karena menimbulkan efek samping iritasi, terutama menyebabkan kulit mengelupas.

  1. Bahan Pewarna Merah K3 dan Merah K10 

Bahan kosmetik yang berbahaya menurut BPOM yang satu ini sering ditemukan dalam produk kosmetik seperti lipstik, eyeshadow, dan blush on

Pewarna ini berfungsi untuk memberi warna cerah pada produk kosmetik, tapi sangat berbahaya bagi tubuh. 

Kedua zat pewarna ini dapat mengganggu fungsi hati dan berpotensi menyebabkan kanker hati jika digunakan dalam jangka panjang.

  1. Formaldehida

Sebagai kandungan yang digunakan untuk menjadi pengawet dalam kosmetik, formaldehida juga termasuk dalam daftar bahan kosmetik yang berbahaya menurut BPOM. Formaldehida memiliki sifat karsinogenik (penyebab kanker) dan mutagenik (menyebabkan perubahan genetik). 

Paparan terhadap formaldehida dapat menyebabkan iritasi kulit, gangguan pernapasan, hingga kanker jika terpapar dalam waktu lama.

  1. Paraben 

Paraben adalah bahan pengawet yang sangat umum ditemukan dalam berbagai produk kosmetik, seperti pelembap, bedak, dan makeup

Namun, paraben berisiko mengganggu keseimbangan hormon dalam tubuh. Meskipun tidak dilarang sepenuhnya, tapi BPOM membatasi penggunaan paraben dengan konsentrasi maksimal 0,8%.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa paparan paraben dalam kosmetik bisa meningkatkan risiko kanker kulit dan gangguan kesehatan lainnya karena kemampuannya untuk meniru hormon estrogen, yang dapat memengaruhi sistem reproduksi dan kesehatan secara keseluruhan.

  1. Arsenik

Dulu, arsenik sering digunakan dalam kosmetik untuk memutihkan kulit atau mewarnai pigmen. Saat ini penggunaannya telah dilarang karena sifatnya yang sangat beracun dan karsinogenik. 

Dikutip dari alodokter.com, terdapat penelitian yang menunjukkan bahwa paparan arsenik dalam jumlah besar dapat meningkatkan risiko kanker kulit dan gangguan kesehatan lainnya.

  1. Phthalates

Bahan yang digunakan untuk memperpanjang daya tahan produk atau meningkatkan aroma ini, juga bahan kosmetik yang berbahaya menurut BPOM.

Phthalates dapat merusak keseimbangan hormon tubuh dan meningkatkan risiko kanker kulit. Bahan kimia ini juga dapat merusak DNA sel-sel kulit, yang memperbesar kemungkinan mutasi dan perkembangan kanker, terutama jika produk digunakan dalam jangka panjang atau pada kulit yang luas.

Selain bahan-bahan tersebut, BPOM juga mencatat sejumlah bahan lain yang dilarang untuk digunakan dalam kosmetik berdasarkan nomor CAS (Chemical Abstracts Service). 

Beberapa di antaranya adalah Dibromoethane (CAS 106-93-4), Diphenylguanidine (CAS 105-41-9), Bromopropane n-propyl bromide (CAS 106-94-5), dan Dinitrotoluene (CAS 602-01-7). 

Semua bahan ini memiliki potensi untuk menimbulkan dampak toksik dan berbahaya bagi kesehatan jika digunakan dalam produk kosmetik.

Secara keseluruhan, penting bagi konsumen untuk selalu memastikan bahwa produk kosmetik yang digunakan tidak mengandung bahan berbahaya ini. 

Dengan memeriksa label dan memilih produk yang telah terdaftar dan diuji oleh BPOM, kita bisa lebih aman dari risiko kesehatan yang dapat timbul akibat penggunaan kosmetik yang mengandung bahan berbahaya.

Baca Juga: Mengenal Kandungan Essences dalam Skincare.

Menilai Kosmetik Aman atau Tidak Apakah Cukup dengan Cek BPOM?

Tapi tunggu dulu, Bruver jangan hanya mengecek nomor BPOM untuk menilai apakah kosmetik yang Bruver gunakan tidak menggunakan bahan berbahaya. Lakukan cara-cara di bawah ini untuk mengecek apakah kosmetik yang Bruver gunakan aman untuk kulit:

  1. Lakukan Patch Test

Patch test merupakan salah satu cara yang efektif untuk memastikan apakah produk kosmetik yang Bruver pakai cocok dan aman digunakan.

Caranya, aplikasikan sedikit produk pada area kecil pada kulit, misalnya di belakang telinga atau lipatan siku. Diamkan selama 24 jam.

Ketika tidak muncul reaksi seperti kemerahan, gatal, alergi atau iritasi, artinya produk tersebut aman untuk kulit.

  1. Beli di Distributor Resmi

Hindari membeli kosmetik di sembarang tempat! Untuk memastikan keaslian dan keamanan produk, Bruver bisa membeli langsung di toko resmi, baik itu toko fisik maupun toko online

Selain itu, membeli dari distributor resmi yang memiliki izin resmi juga bisa menjadi pilihan yang tepat.

  1. Periksa Tekstur, Warna, dan Aroma

Produk kosmetik yang aman itu biasanya punya tampilan yang menarik dan aroma yang lembut. Kalau teksturnya aneh, warnanya nggak rata, atau baunya menyengat, sebaiknya dihindari karena bisa berbahaya untuk kulit.

Selain itu, produk juga harus punya tekstur dan warna yang konsisten, tidak berubah-ubah meskipun sudah disimpan lama. Kalau ada yang beda, berarti kualitasnya kurang bagus.

  1. Jangan Tergiur Overclaim

Banyak produk yang punya klaim tidak masuk akal, misalnya bisa memutihkan kulit secara instan, mengencangkan kulit dalam semalam, atau klaim lainnya untuk kebutuhan marketing.

Produk ini sebaiknya dihindari, karena mengklaim khasiat melebihi kemampuannya tanpa dasar ilmiah. Klaim ini biasanya tidak realistis.

Penelitian menunjukkan bahwa produk yang overclaim bisa menimbulkan efek negatif bagi kulit, seperti iritasi, alergi, dan kerusakan kulit.

Memilih produk kosmetik yang aman adalah langkah penting untuk mendapatkan kulit sehat. Dengan memahami bahan kosmetik yang berbahaya menurut BPOM, Bruver bisa memaksimalkan manfaat dari produk yang digunakan. 

Buat Bruver yang lagi cari skincare yang pasti aman, terjamin, serta sudah BPOM, coba Bruv For Men!  

Dengan kandungan activated charcoal, argan oil, dan peppermint oil, Bruv mampu membersihkan hingga ke dalam pori-pori, menjaga kelembapan kulit, sekaligus memberikan sensasi dingin yang menyegarkan.  

Nggak heran kalau banyak yang memilih Bruv sebagai sabun 2in1 yang praktis dan multifungsi. 

Gunakan Bruv secara rutin, dan wujudkan kulit sehat yang kamu mau. Yuk, coba Bruv For Men sekarang juga!

Urutan Skincare untuk Menghilangkan Bekas Jerawat, Harus Pas dan Urut!

Urutan Skincare untuk Menghilangkan Bekas Jerawat, Harus Pas dan Urut!

Jerawat bukan cuma ganggu pas lagi meradang, tapi bekas jerawatnya juga mengganggu penampilan. Alhasil, banyak orang yang merasa nggak percaya diri. Tapi tenang, dengan perawatan yang tepat, Bruver bisa mengatasinya.

Dalam artikel ini, kita akan bahas tentang urutan skincare untuk menghilangkan bekas jerawat. Jadi, simak sampai habis ya!

Berapa Lama Bekas Jerawat Hilang dengan Skincare?

Bekas jerawat terbentuk sebagai hasil dari proses peradangan pada kulit akibat jerawat. Bagaimana prosesnya?

Ketika pori-pori kulit tersumbat oleh minyak, sel kulit mati, dan bakteri, terjadi peradangan yang menyebabkan jerawat. Peradangan ini membuat dinding pori-pori menjadi lemah atau bahkan pecah.

Karenanya, tubuh mencoba memperbaiki jaringan yang rusak dengan memproduksi melanin. Tapi, ketika produksi melanin berlebihan, akan menyebabkan noda gelap atau kemerahan.

Jika kerusakan terjadi dekat permukaan kulit, biasanya dapat sembuh dengan baik tanpa meninggalkan bekas. Namun, jika kerusakan terjadi lebih dalam, kulit akan sulit pulih sepenuhnya dan meninggalkan bekas jerawat berupa noda atau jaringan parut.

Kembali ke topik utama, lamanya bekas jerawat hilang tergantung pada jenis bekasnya, intensitas peradangan, dan metode perawatan yang digunakan. 

Bekas jerawat kemerahan biasanya akan memudar dalam waktu 1-4 minggu. Tapi, apabila bekas jerawat muncul sebagai noda gelap atau bintik hitam saja, bekas jerawat bisa pudar dalam waktu 3-6 bulan dengan menggunakan skincare secara rutin.

Kandungan Apa yang Ampuh Menghilangkan Bekas Jerawat?

Sebelum membahas tentang urutan skincare untuk menghilangkan bekas jerawat, Bruver perlu tau kandungan apa saja yang wajib ada dalam produk skincare, supaya bisa menghilangkan bekas jerawat secara efektif. Kandungan tersebut antara lain:

  1. Niacinamide

Niacinamide adalah kandungan yang serba bisa untuk mengatasi berbagai masalah kulit, termasuk bekas jerawat. Kandungan ini membantu memperbaiki skin barrier, meratakan warna kulit, dan mengurangi noda hitam bekas jerawat. 

Niacinamide juga memiliki sifat anti-inflamasi yang dapat meredakan kemerahan, sehingga kulit terlihat lebih sehat dan cerah.

  1. Vitamin C

Sebagai antioksidan kuat, vitamin C membantu melindungi kulit dari kerusakan akibat radikal bebas dan menghambat produksi melanin, penyebab noda hitam. 

Kandungan ini juga merangsang produksi kolagen yang dapat membantu memperbaiki tekstur kulit dan memudarkan bekas jerawat, menjadikan kulit lebih cerah dan bercahaya.

  1. Glycolic Acid (AHA)

Glycolic acid adalah salah satu jenis Alpha Hydroxy Acid (AHA) yang bekerja dengan mengangkat sel kulit mati dan mempercepat regenerasi kulit baru. 

Selain membantu menghilangkan bekas jerawat, glycolic acid juga efektif meratakan tekstur kulit dan mencerahkan warna kulit.

  1. Retinol

Retinol adalah bentuk vitamin A yang sering digunakan untuk merangsang produksi kolagen dan mempercepat regenerasi sel kulit. 

Kandungan ini membantu memudarkan bekas jerawat dan meningkatkan elastisitas kulit. Penggunaan rutin retinol juga bisa membuat kulit terlihat lebih halus dan bercahaya.

  1. Azelaic Acid

Azelaic acid merupakan kandungan yang lembut dan cocok untuk kulit sensitif. Kandungan ini memiliki sifat anti-inflamasi dan membantu mengurangi hiperpigmentasi, sehingga efektif untuk memudarkan noda hitam bekas jerawat.

  1. Salicylic Acid (BHA)

Salicylic acid adalah Beta Hydroxy Acid (BHA) yang mampu masuk ke dalam pori-pori untuk membersihkan minyak berlebih dan kotoran. 

Selain itu, kandungan ini juga membantu mengurangi peradangan serta mempercepat hilangnya bekas jerawat dengan membersihkan lapisan kulit yang rusak.

  1. Tranexamic Acid

Tranexamic acid pada skincare adalah bahan aktif yang berfungsi untuk mencerahkan kulit dan membantu mengatasi hiperpigmentasi, seperti flek hitam atau bekas jerawat.

Cara kerjanya adalah dengan mengganggu aktivitas melanosit dan mencegah transfer melanin dari melanosit ke keratinosit, sehingga kulit akan lebih cerah.

Baca Juga: Perbedaan Jerawat PIH dan PIE

Urutan Skincare untuk Menghilangkan Bekas Jerawat

Supaya bekas jerawat cepat hilang, Bruver perlu menerapkan urutan skincare untuk menghilangkan bekas jerawat. Berikut ini urutannya:

  1. Membersihkan Wajah

Langkah pertama dalam urutan skincare untuk menghilangkan bekas jerawat adalah membersihkan wajah. Cuci muka dua kali sehari, pagi dan malam, menggunakan sabun cuci muka yang sesuai dengan jenis kulit Bruver. 

Pembersihan ini membantu mengangkat kotoran, minyak, dan sel kulit mati yang bisa menyumbat pori-pori, mencegah jerawat, dan mengurangi risiko munculnya bekas jerawat baru.

  1. Lakukan Eksfoliasi

Rutin eksfoliasi sekitar 2-3 kali seminggu untuk mengangkat sel kulit mati dan mempercepat regenerasi kulit. Pilih produk eksfoliasi yang mengandung AHA, BHA, atau retinoid untuk hasil yang efektif. 

Eksfoliasi membantu kulit menyerap produk skincare lain dengan lebih baik dan mempercepat hilangnya bekas jerawat hitam.

  1. Gunakan Toner

Setelah membersihkan wajah dan melakukan eksfoliasi, langkah selanjutnya dalam urutan skincare untuk menghilangkan bekas jerawat adalah dengan menggunakan toner.

Toner berfungsi untuk menyeimbangkan pH kulit dan mempersiapkan kulit untuk menerima produk skincare selanjutnya. 

Pilih toner yang mengandung niacinamide atau vitamin C untuk membantu memudarkan bekas jerawat dan meratakan warna kulit.

  1. Gunakan Serum

Gunakan serum sebagai langkah perawatan intensif. Serum dengan kandungan vitamin C, niacinamide, azelaic acid atau tranexamic acid bisa membantu mencerahkan kulit dan memudarkan noda hitam. 

Kalau Bruver ingin hasil yang lebih maksimal, coba tambahkan serum retinol di malam hari untuk merangsang pertumbuhan sel kulit baru.

  1. Aplikasikan Pelembap

Kulit yang lembap adalah kunci kulit yang sehat. Menggunakan pelembap berfungsi untuk mengunci hidrasi dan melindungi skin barrier. Pelembap juga membantu bahan aktif bekerja lebih efektif. 

Pilih pelembap yang ringan namun cukup melembapkan, sesuai dengan jenis kulit Bruver. 

  1. Lindungi dengan Sunscreen

Sunscreen adalah langkah terakhir dalam urutan skincare untuk menghilangkan bekas jerawat di pagi hari. Ini sangat penting untuk mencegah bekas jerawat semakin gelap.

Gunakan sunscreen dengan minimal SPF 30 dan pastikan untuk reapply setiap 2-3 jam saat beraktivitas di luar ruangan. Sunscreen melindungi kulit dari sinar UV yang dapat merusak hasil perawatanmu.

Baca Juga: Sabun Muka untuk Pria Berjerawat dan Berminyak.

Apa Nama Perawatan untuk Menghilangkan Bekas Jerawat?

Kalau Bruver mau menghilangkan bekas jerawat dengan hasil yang instan dan maksimal, Bruver bisa melakukan berbagai macam perawatan yang ada di klinik. Berikut ini beberapa jenis perawatan untuk menghilangkan bekas jerawat:

  1. Laser Treatment

Laser treatment menggunakan sinar laser untuk merangsang produksi kolagen di lapisan kulit dan mengurangi bekas jerawat, baik berupa noda gelap maupun cekungan. 

Ada dua jenis utama, yaitu ablative laser yang mengangkat lapisan atas kulit, dan non-ablative laser yang merangsang regenerasi kulit tanpa merusak lapisan atas. Dengan beberapa sesi, bekas jerawat dapat memudar, membuat kulit lebih halus dan merata.

  1. Chemical Peeling

Chemical peeling menggunakan bahan kimia seperti AHA, BHA, atau TCA untuk mengangkat lapisan kulit mati dan merangsang regenerasi kulit baru. 

Perawatan ini cocok untuk bekas jerawat ringan hingga sedang, terutama noda hitam akibat hiperpigmentasi. Jenis peeling yang lebih dalam dapat membantu mengatasi bekas jerawat yang lebih dalam, namun biasanya membutuhkan waktu pemulihan lebih lama.

  1. Microneedling

Microneedling bekerja dengan menggunakan alat yang dilengkapi jarum-jarum kecil untuk menciptakan luka mikro di kulit, yang merangsang tubuh memproduksi kolagen dan elastin. 

Perawatan ini efektif untuk mengurangi bekas jerawat atrofik seperti cekungan, sekaligus memperbaiki tekstur kulit. Hasilnya terlihat bertahap setelah beberapa sesi perawatan.

  1. Photodynamic Therapy (PDT)

Photodynamic Therapy (PDT) adalah perawatan non-invasif yang menggunakan cahaya khusus yang diaktifkan oleh obat tertentu untuk menghancurkan bakteri penyebab jerawat dan mengurangi noda hitam. 

Selain membantu mencegah jerawat baru, PDT juga efektif dalam memperbaiki kulit yang rusak akibat jerawat inflamasi tanpa merusak jaringan di sekitarnya.

Menghilangkan bekas jerawat memang memerlukan kesabaran dan konsistensi dalam perawatan. Dengan mengikuti urutan skincare untuk menghilangkan bekas jerawat dengan konsisten, Bruver bisa mendapatkan hasil yang maksimal. 

Supaya perawatan kulitmu makin efektif dan maksimal, cuci muka pakai Bruv For Men

Sabun Bruv dengan Triple Active Skin Repair adalah solusi yang dirancang khusus buat Bruver yang ingin wajah lebih cerah dan bersih. 

Kombinasi activated charcoal, argan oil, dan peppermint oil bekerja dengan baik untuk membersihkan, merawat, sekaligus mencerahkan kulit, tanpa membuat kulit kering atau iritasi.

Rutin pakai Bruv untuk kulit yang sehat dan bebas bekas jerawat, supaya penampilan semakin maksimal.

Bahaya Blue Light untuk Kulit Wajah, Yang Sering Ngadep Layar Mana Suaranya?

Bahaya Blue Light untuk Kulit Wajah, Yang Sering Ngadep Layar Mana Suaranya?

Di era yang serba digital ini, mungkin hampir semua orang akrab dengan gadget seperti smartphone, laptop, dan televisi. Sayangnya, meskipun teknologi canggih ini mempermudah hidup, ada efek berbahaya yang perlu kita waspadai. Salah satunya adalah bahaya blue light untuk kulit wajah.

Yuk, simak artikel ini untuk memahami efek blue light pada kulit dan apa yang bisa kita lakukan untuk melindunginya.

Apa itu Blue Light?

Blue light adalah salah satu komponen dari spektrum cahaya tampak yang terdiri dari warna-warna seperti merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu.

Cahaya ini punya panjang gelombang terpendek dalam spektrum cahaya tampak, yakni sekitar 420–490 nm, dengan puncak emisi antara 440–460 nm.

Karena panjang gelombangnya pendek, blue light memiliki energi yang sangat tinggi dibandingkan dengan warna lain dalam spektrum tampak. Hal ini membuatnya lebih dekat secara sifat dengan sinar ultraviolet (UV) dalam spektrum elektromagnetik.

Bruver perlu tau kalau sumber utama blue light yang paling kuat adalah cahaya matahari. Selain itu, lampu LED yang sering digunakan sebagai pencahayaan juga menjadi sumber blue light.

Selain untuk pencahayaan, LED juga banyak digunakan di perangkat elektronik seperti kamera, layar ponsel, komputer, dan televisi. 

Ini menjadi perhatian utama, karena di era digital seperti saat ini, penggunaan gadget semakin meningkat, entah untuk berkomunikasi, hiburan, bekerja, belajar, dan lain sebagainya.

Apalagi, saat menggunakan gadget, biasanya orang akan menggunakannya dalam jarak dekat, sehingga meningkatkan paparan langsung ke kulit dan mata.

Apakah cahaya biru aman untuk kulit?

Cahaya biru (blue light) tidak sepenuhnya aman untuk kulit, terutama jika paparan berlangsung dalam jangka waktu yang lama atau intensitas tinggi.

Artikel jurnal berjudul The impact of blue light and digital screens on the skin (2023), menjelaskan bagaimana blue light mempengaruhi kulit, antara lain:

  1. Mengganggu Ritme Sirkadian Sel Kulit

Penelitian menunjukkan bahwa blue light dengan panjang gelombang 410 nm dapat menurunkan ekspresi gen PER1 pada keratinosit, yaitu gen yang berperan dalam mengatur ritme sirkadian kulit. 

Ritme ini penting untuk regenerasi dan perbaikan sel kulit pada malam hari. Paparan blue light di malam hari membuat sel kulit mengira malam hari adalah siang, sehingga proses perbaikan dan regenerasi terganggu.

  1. Meningkatkan Produksi Radikal Bebas

Blue light memicu penurunan kadar karotenoid pada kulit, yang mengakibatkan stres oksidatif. Hal ini memunculkan radikal bebas seperti superoksida (O2-), yang merupakan molekul tidak stabil. Radikal bebas ini merusak DNA sel kulit, menghancurkan kolagen dan elastin.

  1. Memecah Kolagen dan Elastin

Blue light mengaktifkan enzim matrix metalloproteinases (MMPs), yang memecah kolagen yang ada di kulit dan menghambat produksi kolagen baru. Proses ini mempercepat tanda-tanda penuaan, seperti kulit kendur dan garis halus.

  1. Menghabiskan Antioksidan Alami Kulit

Antioksidan dalam kulit bertugas melawan radikal bebas. Namun, paparan blue light yang berkelanjutan mengurangi cadangan antioksidan ini, sehingga kulit menjadi lebih rentan terhadap kerusakan. Pemulihan alami kulit bisa memakan waktu hingga 24 jam.

  1. Menembus Kulit Lebih Dalam

Blue light dapat menembus kulit hingga lapisan dermis, lebih dalam dibandingkan sinar UV. Ini menyebabkan kerusakan langsung pada DNA sel kulit dan serat pendukung seperti kolagen dan elastin. Akibatnya, kulit menjadi lebih rentan terhadap penuaan dini, seperti munculnya garis halus dan kerutan.

Baca Juga: Apa itu Hiperpigmentasi Kulit?

Bahaya Blue Light untuk Kulit Wajah

Terlalu lama terpapar blue light bisa memengaruhi kesehatan kulit. Berikut ini penjelasan lebih lengkap tentang bahaya blue light untuk kulit wajah:

  1. Penuaan Dini

Blue light dapat menembus hingga ke lapisan dermis kulit dan memicu produksi radikal bebas atau reactive oxygen species (ROS). 

Radikal bebas ini merusak kolagen dan elastin, dua protein penting yang menjaga kekenyalan dan elastisitas kulit, sehingga menyebabkan bahaya blue light untuk kulit wajah, yaitu mempercepat munculnya garis halus, kerutan, dan kulit kendur.

  1. Menimbulkan Hiperpigmentasi

Paparan blue light merangsang aktivitas melanosit, terutama pada kulit berwarna lebih gelap. Ini menyebabkan produksi melanin berlebih, sehingga muncul bintik hitam, melasma, dan warna kulit tidak merata. 

  1. Menyebabkan Peradangan

Bahaya blue light untuk kulit wajah selanjutnya adalah meningkatkan produksi sitokin proinflamasi, seperti TNF-α, yang memicu kemerahan, bengkak, dan iritasi.

  1. Memicu Kerusakan Kulit

Potensi kerusakan kulit juga bisa menjadi bahaya blue light untuk kulit wajah. Penelitian menunjukkan bahwa blue light bisa mengurangi ketebalan lapisan lipid dan merusak skin barrier. Akibatnya, ini bisa memicu kerusakan kulit.

Baca Juga: Perbedaan Purging dan Breakout.

Perlindungan untuk Kulit dari Bahaya Blue Light

Udah paham kan, bahaya blue light untuk kulit wajah? Untuk mencegahnya, lakukan langkah-langkah perlindungan berikut ini:

  1. Gunakan Sunscreen

Sunscreen nggak cuma melindungi kulit dari sinar UV tetapi juga dapat menjadi penghalang dari blue light. Untuk perlindungan maksimal, pilih sunscreen dengan kandungan mineral seperti zinc oxide dan titanium dioxide.

Keduanya punya kemampuan untuk memblokir seluruh spektrum cahaya UV dan sebagian besar cahaya tampak, termasuk blue light. 

Pastikan mengaplikasikan sunscreen secara merata dan ulangi setiap 2-3 jam, terutama jika banyak menggunakan gadget atau berada di bawah sinar matahari.

  1. Aplikasikan Produk Antioksidan

Antioksidan bekerja melawan radikal bebas dan memperbaiki kerusakan pada kulit. 

Produk-produk dengan kandungan antioksidan seperti vitamin C, vitamin E, niacinamide, dan antioksidan lainnya bisa membantu mencerahkan kulit, memperbaiki kerusakan akibat radikal bebas, dan merangsang produksi kolagen.

  1. Kurangi Screentime

Blue light dari perangkat elektronik, seperti ponsel, laptop, dan televisi, sering menjadi sumber paparan utama di dalam ruangan. 

Untuk meminimalkan risiko, tetapkan batas waktu penggunaan perangkat elektronik, terutama di malam hari.

Hindari penggunaan perangkat 1-2 jam sebelum tidur untuk menjaga ritme sirkadian kulit dan tubuh tetap optimal.

  1. Gunakan Blue Light Filter

Blue light filter dirancang untuk mengurangi intensitas blue light dari layar perangkat elektronik. Beberapa cara untuk memanfaatkan filter ini:

  • Aktifkan mode malam atau night shift pada ponsel atau komputer. Fitur ini mengubah tampilan layar menjadi lebih hangat, dengan mengurangi emisi blue light.
  • Gunakan screen protector khusus blue light, yang dapat dibeli untuk ponsel, laptop, atau tablet.
  • Pasang software filter blue light, atau fitur bawaan pada perangkat tertentu, untuk mengatur intensitas cahaya.
  • Gunakan kacamata pelindung blue light jika bekerja di depan layar dalam waktu lama, untuk melindungi kulit di sekitar mata yang lebih sensitif.
  • Hindari paparan langsung ke perangkat elektronik di ruangan gelap, karena cahaya dari layar lebih intens di kondisi minim cahaya.
  1. Gunakan Skincare

Selain menggunakan sunscreen dan antioksidan, gunakan skincare lainnya. Perawatan kulit yang rutin dan tepat dapat membantu meminimalkan efek buruk blue light. Fokus pada langkah-langkah berikut:

  • Mencuci Wajah: Langkah pertama untuk melindungi kulit dari efek blue light adalah dengan mencuci wajah secara teratur. Gunakan sabun muka yang lembut dan cocok untuk kulitmu, misalnya Bruv For Men.

Diformulasikan dengan perpaduan activated bamboo charcoal, argan oil, dan peppermint oil, Bruv bekerja secara sinergis untuk membersihkan, menyegarkan, dan menutrisi kulitmu.

  • Pelembap: Blue light dapat mengurangi kelembapan kulit, sehingga menggunakan pelembap membantu menjaga skin barrier tetap sehat dan terlindungi.
  • Eksfoliasi: Gunakan eksfoliator lembut untuk menghilangkan sel kulit mati dan memaksimalkan penyerapan produk perawatan kulit.
  • Masker wajah dengan bahan alami: Pilih masker berbahan dasar antioksidan, seperti teh hijau atau lidah buaya, untuk menenangkan kulit yang terpapar cahaya.

Selain melakukan cara-cara di atas, lakukan gaya hidup sehat seperti mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi, mencukupi kebutuhan cairan, istirahat yang cukup dan olahraga yang teratur.

Jangan lupa untuk selalu membersihkan wajah menggunakan Bruv For Men yang telah teruji klinis dan pastinya aman untuk segala jenis kulit.

Cara Memilih Pelembap, Gak Boleh Lagi Main Asal Tunjuk!

Cara Memilih Pelembap, Gak Boleh Lagi Main Asal Tunjuk!

Kulit butuh moisturizer untuk memberikan kelembapan tambahan yang lebih tahan lama. Tapi, mungkin Bruver masih bingung, pelembab muka yang bagus apa ya?

Langkah pertama dalam cara memilih pelembap adalah dengan mengenali jenis kulit. Karena setiap jenis kulit membutuhkan pelembap yang berbeda. Selain itu, bagaimana cara mencari moisturizer yang cocok? Yuk, kita bahas dalam artikel ini!

Pentingnya Memilih Pelembap Sesuai Jenis Kulit

Menjaga kelembapan kulit adalah salah satu faktor utama yang membuat kulit sehat, awet muda, dan bebas dari masalah kulit. Kulit yang kering bisa memicu munculnya rasa gatal, kemerahan, mengelupas, perih, iritasi, kulit kusam, sampai menimbulkan jerawat.

Kulit yang lembap bermanfaat untuk menjaga elastisitas kulit, mencegah kulit kering dan kusam, sekaligus mengoptimalkan fungsi skin barrier.

Untuk menjaga kelembapan kulit, Bruver bisa minum air putih yang cukup, mengkonsumsi makanan yang kaya vitamin, istirahat secukupnya, dan pastinya rutin pakai skincare dalam bentuk moisturizer atau pelembap.

Tapi jangan sembarangan pilih pelembap!  Soalnya, setiap kulit punya karakteristik dan kebutuhan yang berbeda-beda.

Memilih pelembap yang sesuai dengan jenis kulit bisa membantu menjaga kesehatan kulit secara keseluruhan. Sebaliknya, produk yang nggak cocok bisa memperburuk kondisi kulit.

Cara Memilih Moisturizer untuk Kulit Kombinasi

Kulit kombinasi biasanya memiliki area yang kering di area pipi, tapi berminyak pada area dahi, hidung, dan dagu (T-zone). Jenis kulit ini mungkin mengalami masalah-masalah seperti sensitivitas di area wajah yang lebih kering, dan pori-pori tersumbat atau jerawat di area yang lebih berminyak.

Jadi, dibutuhkan pelembap yang seimbang untuk memenuhi kebutuhan kulit. Perhatikan cara memilih pelembap untuk kulit kombinasi di bawah ini:

  1. Hindari Produk Berbahan Keras

Kulit kombinasi biasanya punya sebagian area yang lebih kering dan sensitif. Jadi, hindari menggunakan pelembap yang mengandung bahan-bahan keras seperti alkohol, pewangi, dan bahan kimia keras lainnya.

  1. Pilih Produk Non-comedogenic

Pemilik kulit kombinasi tidak disarankan untuk menggunakan produk yang comedogenic. Karena, kulit di area yang berminyak punya pori-pori yang cenderung lebih besar dan gampang tersumbat. Pastikan untuk memilih pelembap dengan label non-comedogenic.

  1. Pakai Dua Jenis Pelembap

Dilansir dari colorescience.com, banyak orang dengan jenis kulit kombinasi yang memakai  dua jenis pelembap yang berbeda. Bruver bisa memakai pelembap dengan tekstur krim untuk area yang kering, dan pakai pelembap dengan tekstur cair yang lebih ringan untuk area yang berminyak.

Cara Memilih Moisturizer untuk Kulit Kering

Kulit kering punya ciri-ciri yang kencang, bertekstur kasar, dan bersisil. Jenis kulit ini umumnya kekurangan minyak alami, sehingga tekstur moisturizer untuk kulit kering membutuhkan produk yang kaya akan pelembap. Berikut ini cara memilih pelembap untuk kulit kering:

  1. Perhatikan Kandungan

Cara memilih pelembap untuk kulit kering yang pertama adalah dengan memperhatikan kandungan utamanya. Menurut situs Very Well Health, pelembap yang efektif biasanya mengandung tiga elemen utama:

  • Agen Oklusif
    Bahan ini berfungsi menjaga kelembapan dengan menciptakan lapisan pelindung di permukaan kulit. Contoh kandungan oklusif adalah dimethicone, cyclomethicone, dan squalane.
  • Humektan
    Humektan bekerja menarik air dari lapisan kulit terdalam ke permukaan. Beberapa bahan yang cocok untuk kulit berminyak di antaranya gliserin, hyaluronic acid, dan panthenol.
  • Emolien
    Emolien berfungsi membuat kulit lebih halus dan kenyal. Kandungan ini bekerja dengan mencegah penguapan air terlalu cepat. 

Produk dengan kandungan tersebut bisa mengunci kelembapan lebih lama dan membuat kulit terasa lebih lembut. 

  1. Hindari Alkohol dan Pewangi

Pelembap untuk kulit kering sebaiknya terdiri dari produk-produk yang lembut dan tidak mengandung bahan iritan. Hindari produk dengan alkohol tinggi, pewangi, atau bahan pengering.

Cara Memilih Pelembap untuk Kulit Berminyak

Banyak orang yang mengira kalau kulit berminyak nggak perlu pakai pelembap. Faktanya, minyak alami  atau sebum belum tentu cukup untuk memenuhi kebutuhan kelembapan kulit.

Meskipun kulit berminyak terlihat mengkilap di permukaan kulit, tapi di dalamnya bisa terjadi dehidrasi. Jadi, kulit berminyak tetap butuh pelembap untuk menjaga keseimbangan sebum dan kelembapan di kulit.

Supaya kulit nggak makin greasy atau berminyak, Bruver perlu tau cara memilih pelembap untuk kulit berminyak berikut ini:

  1. Gunakan Pelembap Bertekstur Ringan
    Kulit berminyak butuh pelembap yang ringan dan mudah menyerap, seperti gel atau lotion. Jenis ini nggak akan bikin kulit terasa berat atau lengket. 

Selain itu, pelembap ringan membantu menjaga keseimbangan minyak di kulit tanpa memicu produksi minyak berlebih. Jadi, wajah tetap lembap tanpa terlihat makin berminyak.

  1. Cari yang Non-Comedogenic
    Produk non-comedogenic dirancang supaya nggak menyumbat pori-pori atau memicu jerawat. Dengan molekul yang lebih kecil, pelembap ini mudah meresap tanpa meninggalkan rasa berminyak.

Untuk kulit berminyak, hindari bahan seperti minyak kelapa, minyak alpukat, atau minyak zaitun yang cenderung berat.

  1. Pilih Kandungan yang Tepat
    Kulit berminyak butuh kandungan yang nggak hanya melembapkan, tapi juga membantu mengontrol minyak. Cari pelembap dengan kandungan hyaluronic acid, niacinamide, green tea, aloe vera, salicylic acid, centella asiatica, ceramides, dan kandungan lainnya. 

Baca Juga: Bedanya Moisturizer dan Pelembap Itu Apa?

Cara Memilih Pelembap untuk Kulit Normal Remaja

Kulit normal merupakan jenis kulit yang seimbang, tidak terlalu berminyak, dan tidak terlalu kering. Biasanya, kulit normal punya tekstur yang halus, lembut, pori-pori yang kecil, dan warna kulit yang merata.

Meskipun umumnya kulit normal remaja memiliki kelembapan yang seimbang, tapi tetap diperlukan pelembab agar wajah glowing. Kulit normal cocok pakai moisturizer apa?

Berikut ini adalah cara memilih pelembap untuk remaja dengan kulit normal:

  1. Pilih Pelembap dengan Tekstur Ringan

Kulit normal remaja umumnya nggak membutuhkan pelembap berat. Gunakan produk berbentuk gel atau lotion yang ringan dan cepat meresap agar nyaman dipakai sehari-hari. Tekstur ringan ini membantu menjaga keseimbangan hidrasi tanpa meninggalkan rasa lengket.

  1. Pilih Produk yang Non-Comedogenic

Karena usia remaja cenderung rentan terhadap jerawat, pastikan memilih pelembap yang non-comedogenic agar tidak menyumbat pori-pori. Pelembap ini membantu menjaga kulit tetap sehat tanpa memicu jerawat atau komedo.

  1. Hindari Pelembap dengan Kandungan Berat

Untuk kulit normal remaja, hindari produk yang mengandung minyak berat seperti minyak kelapa, minyak zaitun, atau lanolin. Bahan-bahan tersebut bisa membuat kulit terasa berminyak dan berpotensi menimbulkan masalah kulit.

  1. Perhatikan Kandungan Utama

Pilih pelembap dengan bahan-bahan yang membantu menjaga hidrasi kulit sekaligus menutrisi, seperti hyaluronic acid, aloe vera, ceramides, vitamin E, dan kandungan lainnya.

  1. Gunakan Produk yang Bebas Pewangi dan Alkohol

Kulit remaja bisa lebih sensitif terhadap bahan tambahan seperti pewangi atau alkohol. Pastikan memilih pelembap yang lembut dan tidak mengiritasi kulit.

Cek Fakta atau Mitos: Kulit Berminyak Tidak Perlu Pakai Pelembap?

Bruv Face Wash Juga Melembapkan, Perawatan Praktis untuk Pria!

Bukan cuma butuh pelembap, tapi menjaga kelembapan kulit bisa dimulai dari langkah pertama, yaitu mencuci wajah. Bruv Face Wash hadir sebagai solusi praktis untuk pria aktif. 

Dengan konsep shareable dan kandungan unggulannya, face wash ini bukan hanya membersihkan, tapi juga membantu menjaga kulit tetap terhidrasi.

Bruv Face Wash mengombinasikan kandungan aktif seperti activated bamboo charcoal yang membersihkan kotoran dan minyak dari pori-pori tanpa menghilangkan kelembapan alami kulit. Argan oil yang menutrisi dan menjaga kelembapan kulit agar tetap elastis dan lembut. Terakhir, ada peppermint oil yang memberikan sensasi segar sekaligus menenangkan kulit setelah seharian beraktivitas.

Dapatkan kelembapan maksimal tanpa harus ribet dengan menggunakan Bruv Face Wash, sebelum mengaplikasikan pelembap. 

Manfaat Glycerin untuk Kulit dan Cara Pakainya

Manfaat Glycerin untuk Kulit dan Cara Pakainya

Punya kulit wajah yang gampang kering dan kusam? Kuncinya ada pada pelembap! Salah satu kandungan yang dipercaya efektif untuk menjaga kelembapan kulit adalah glycerin. Kandungan apakah itu? 

Dalam artikel ini, kita akan membahas manfaat glycerin untuk kulit beserta cara menggunakannya supaya mendapatkan hasil yang maksimal.

Mengenal Kandungan Glycerin untuk Kulit

Glycerin (gliserin) memang sering ada dalam kandungan skincare, terutama pelembap. Tapi, sebenarnya bahan ini merupakan salah satu jenis karbohidrat yang dikenal sebagai gula alkohol atau poliol.

Glycerin terbuat dari apa? Secara umum, glycerin dapat diperoleh secara alami melalui fermentasi gula pada tumbuhan. Glycerin juga dapat dihasilkan sebagai produk sampingan dari proses pembuatan asam lemak, ester lemak, atau sabun dari minyak dan lemak.

Dikutip dari American Chemical Society, glycerin pertama kali diproduksi oleh seorang ahli kimia asal Swedia, Carl Wilhelm Scheele pada tahun 1783.

Saat itu, Scheele merebus campuran minyak zaitun dan bahan kimia lain yang mengandung timbal. Ini menghasilkan cairan yang kental, transparan, dan memiliki rasa yang manis. 

Inilah yang mendasari Chevreul menamai glycerin, yang diambil dari bahasa Yunani yaitu glyceros, yang berarti manis pada tahun 1811. 

Kemudian, pada tahun 1949, glycerol sintetik ditemukan dan mulai diproduksi dalam skala industri, untuk berbagai produk seperti makanan, sabun, obat-obatan, sampai skincare.

Dalam industri skincare, glycerin dikenal sebagai kandungan humektan yang paling efektif. Humektan sendiri merupakan zat penyerap air yang bisa membantu mempertahankan kelembapan kulit.

Manfaat Glycerin untuk Kulit

Menurut Personal Care Products Council (PCPC), glycerin digunakan pada konsentrasi hingga 99,4% dalam beberapa produk kecantikan. Ini menunjukkan bahwa ada banyak manfaat glycerin untuk kulit. Berikut ini beberapa manfaat yang perlu Bruver tahu:

  1. Menjaga Kelembapan Kulit

Manfaat glycerin untuk kulit yang paling utama adalah untuk menjaga kelembapan kulit, bahkan disebut sebagai “the most effective humectant”. 

Sebagai humektan, glycerin secara efektif mengunci kelembapan kulit dan mencegah terjadinya penguapan air dari permukaan kulit, sehingga bisa terhidrasi lebih lama.

Selain itu, karena glycerin dapat menarik molekul air, ini juga dapat membantu menarik kelembapan dari lapisan kulit yang lebih dalam hingga ke lapisan luar. 

Hal ini menjadikan glycerin sebagai bahan yang sangat baik untuk jenis kulit kering dan berminyak, atau bagi mereka yang memiliki kulit pecah-pecah atau kering.

  1. Melembutkan dan Menutrisi Kulit

Sifat emolien yang ada di dalamnya membuat manfaat glycerin untuk kulit adalah untuk melembutkan, sekaligus menutrisi kulit.

Penelitian menunjukkan bahwa produk perawatan kulit yang mengandung glycerin dapat melembutkan dan memperbaiki tampilan kulit yang kasar dan kering secara signifikan.

  1. Mencegah Penuaan Dini

Menggunakan glycerin dalam rutinitas skincare dipercaya bisa memerangkap kelembapan kulit dan menjaga cahaya alami kulit. Kulit yang lembap bisa mencegah munculnya kerutan dan garis halus.

Dalam Journal of Investigative Dermatology, glycerin juga terbukti bisa membantu efektifitas regenerasi sel kulit, sekaligus memperkuat skin barrier, sehingga kulit tetap kencang, lembut, dan tampak muda.

  1. Menyembuhkan Jerawat

Karena fungsinya sebagai humektan, salah satu manfaat glycerin untuk wajah adalah untuk menyembuhkan jerawat yang meradang. 

Dilansir dari National Institutes of Health, glycerin bersifat antibakteri dan antimikroba, yang membantu membunuh bakteri penyebab jerawat.

Glycerin juga merupakan kandungan yang bebas minyak dan non-comedogenic, sehingga tidak akan menyumbat pori-pori dan memicu munculnya jerawat baru. 

  1. Membersihkan Kulit

Salah satu manfaat glycerin untuk kulit yang masih jarang diketahui adalah untuk membersihkan kulit. Glycerin dipercaya bisa mengangkat sel kulit mati, tanpa menghilangkan minyak alami wajah.

  1. Melawan Peradangan

Glycerin memiliki sifat melembapkan kulit yang sangat baik, karena fungsinya sebagai humektan. Nggak heran, glycerin bisa membantu meredakan ruam, gatal, kemerahan, dan gejala peradangan lainnya.

  1. Mempercepat Penyembuhan Kulit

Manfaat glycerin untuk kulit selanjutnya adalah untuk mengatasi masalah kulit seperti luka, kulit pecah-pecah, sampai eksim dan psoriasis. 

Glycerin yang tersimpan dalam stratum korneum membantu kulit mempertahankan kelembapan dan mempercepat penyembuhan luka.

Glycerin umumnya aman untuk segala jenis kulit, baik itu pada kulit kering, sensitif, maupun berminyak. Tapi, kalau setelah menggunakan glycerin muncul efek samping seperti kemerahan, gatal, atau ruam, segera hentikan penggunaan.

Baca Juga: Apakah Pore Pack Aman untuk Kulit?

Cara Menggunakan Gliserin untuk Wajah

Menggunakan glycerin nggak boleh sembarangan! Dilansir dari Healthline, penting untuk mengencerkan glycerin sebelum menggunakannya secara langsung untuk mencegah iritasi. Supaya aman, berikut ini cara menggunakan gliserin untuk wajah:

  1. Sebagai Pembersih Wajah

Glycerin dapat menghilangkan kotoran dan polusi yang menumpuk di kulit. Selain itu, glycerin juga merupakan penghapus makeup yang sangat baik.  

Glycerin memiliki sifat yang lembut dan tidak akan membuat kulit terasa kering, sehingga sangat cocok digunakan oleh semua jenis kulit, termasuk kulit sensitif.  

  • Bilas wajahmu dengan air.  
  • Ambil sedikit glycerin dengan kapas, lalu tepuk-tepuk lembut ke seluruh wajah.  
  • Hindari area mata dan mulut.  
  • Biarkan glycerin meresap ke kulit, lalu bilas setelah beberapa menit.  
  1. Sebagai Toner

Selain itu, glycerin juga memberikan efek menenangkan dan mencegah kulit mengalami iritasi atau kekeringan. Bruver juga bisa mencampur glycerin dengan bahan lain untuk dijadikan sebagai toner. Berikut adalah caranya:

  • Tambahkan beberapa tetes glycerin ke setengah cangkir air mawar.  
  • Oleskan perlahan ke kulit menggunakan kapas sebelum memakai pelembap.  
  1. Sebagai Pelembap

Seperti yang dibahas di atas, manfaat glycerin untuk kulit adalah sebagai pelembap. Lakukan cara di bawah ini untuk mengaplikasikannya dengan baik: 

  • Pastikan kulit dalam keadaan bersih dan kering.
  • Oleskan pelembap berbasis glycerin dengan lembut ke seluruh wajah. Hindari area mata dan mulut.
  1. Sebagai Sabun

Glycerin umumnya ditemukan dalam berbagai jenis sabun, terutama sabun yang diformulasikan untuk menjaga kelembapan kulit. 

Salah satu fungsi gliserin pada sabun adalah membantu mempertahankan kelembapan alami kulit dengan menarik air dari lingkungan sekitar ke permukaan kulit. 

Sabun berbahan dasar glycerin memiliki karakteristik unik, yaitu teksturnya yang tembus cahaya. Hal ini terjadi karena adanya penambahan alkohol dalam proses pembuatannya, yang berfungsi mencegah sabun mengkristal sehingga menghasilkan sabun yang lebih halus dan transparan. Sabun glycerin juga cenderung lebih ramah lingkungan karena bahan-bahannya mudah terurai secara alami.

Meskipun glycerin adalah kandungan skincare yang lembut, tapi kalau Bruver baru mencobanya, sebaiknya lakukan patch test terlebih dahulu dan amati reaksinya.

Supaya mendapatkan hasil yang lebih maksimal, jangan lupa untuk selalu merawat kulitmu menggunakan Bruv Face Wash yang diformulasikan khusus dengan kandungan alami yang telah teruji klinis.

Kandungan activated bamboo charcoal bantu membersihkan kotoran dan minyak berlebih, argan oil melembapkan kulit, dan peppermint oil bikin wajahmu segar setiap hari.

Gunakan Bruv secara rutin untuk kulit yang sehat dan terawat secara maksimal!

Face Scrub Bisa Membuat Pori-Pori Membesar? Fakta atau Cuma Mitos, Sih?

Face Scrub Bisa Membuat Pori-Pori Membesar? Fakta atau Cuma Mitos, Sih?

Face scrub adalah salah satu satu skincare routine yang cukup ampuh dalam mencegah kulit kusam dan masalah kulit lainnya. Bruver masih percaya rumor kalau face scrub bisa membuat pori-pori membesar? Jangan buru-buru, cek faktanya dulu dalam artikel ini.

Manfaat Face Scrub

Face scrub adalah produk skincare yang berfungsi untuk membersihkan wajah dari segala kotoran, minyak berlebih, sampai sel-sel kulit mati yang menumpuk.

Sedikit berbeda dengan face wash biasa, face scrub lebih fokus pada pengelupasan sel kulit, atau eksfoliasi. Tujuan utamanya adalah untuk menghasilkan kulit yang lebih halus dan cerah. Selain itu, ada beberapa manfaat face scrub, antara lain:

  1. Menghaluskan Tekstur Kulit

Setiap hari, ada sel kulit mati, kotoran, dan minyak yang menumpuk dan membuat tekstur kulit jadi kasar, kering, dan kusam. 

Face scrub dengan eksfoliasi lembut bisa membersihkan tumpukan ini, membuat kulit terasa lebih halus, segar, dan terlihat lebih sehat.

  1. Mencerahkan Wajah

Kalau kulit Bruver terlihat kusam, face scrub adalah jawabannya! Dengan kemampuannya mengangkat sel kulit mati, face scrub membantu memperbarui lapisan kulit, sehingga wajah tampak lebih cerah dan bercahaya.

  1. Mengatasi Hiperpigmentasi

Face scrub bisa membantu meratakan warna kulit dengan cara mengangkat sel kulit mati yang kering. Secara bertahap, noda hitam, bekas jerawat, dan hiperpigmentasi pun akan memudar. Selain itu, face scrub juga mempercepat proses regenerasi alami kulit, memberikan hasil yang lebih merata dan cerah.

  1. Mencegah Penuaan Dini

Seiring bertambahnya usia, regenerasi kulit akan semakin melambat. Face scrub berfungsi untuk membantu mempercepat proses regenerasi kulit, sehingga wajah terlihat lebih segar dan muda.

  1. Mencegah Jerawat

Penyumbatan pada pori-pori akibat tumpukan minyak, kotoran, dan polusi dari aktivitas sehari-hari bisa memicu jerawat. Face scrub membantu membersihkan pori-pori dari kotoran ini, sehingga mampu mencegah jerawat dan komedo dengan lebih efektif.

  1. Membantu Penyerapan Produk Skincare

Lapisan sel kulit mati yang tebal di permukaan kulit dapat menghalangi penyerapan produk skincare seperti serum dan pelembap. Dengan eksfoliasi menggunakan face scrub, lapisan tersebut terangkat, sehingga produk skincare bisa meresap lebih optimal dan bekerja dengan maksimal.

Secara umum, face scrub terbuat dari bahan abrasif seperti kristal garam, biji-bijian, oatmeal, butiran apricot, maupun bahan kimia.

Hubungan Antar Face Scrub dengan Pori Pori Wajah

Face scrub punya peran penting dalam menjaga kebersihan pori-pori wajah, karena membantu mengangkat kotoran dan sel kulit mati yang menumpuk di permukaan kulit. 

Tumpukan ini, kalau dibiarkan, bisa menyumbat pori-pori dan menyebabkan berbagai masalah, seperti komedo, jerawat, atau kulit kusam.

Butiran halus pada face scrub bekerja sebagai agen fisik yang membantu menggosok lapisan kulit mati secara perlahan. Saat digunakan dengan gerakan melingkar yang lembut, face scrub mampu memecah penumpukan yang menghalangi pori-pori tersebut. 

Proses ini bukan hanya membersihkan kotoran, tetapi juga memungkinkan minyak alami kulit keluar secara normal, sehingga pori-pori tidak terlihat membesar atau tersumbat.

Selain itu, dengan pori-pori yang bersih, kulit lebih siap untuk menyerap nutrisi dari produk skincare lainnya seperti serum atau pelembap. 

Ini membuat kulit terlihat lebih segar, halus, dan bercahaya. Namun, penggunaan face scrub perlu dilakukan secara tepat untuk menghindari iritasi atau over-exfoliation yang dapat merusak lapisan skin barrier.

Baca Juga: Apa itu Acne Prone Skin?

Face Scrub Bisa Membuat Pori-Pori Membesar

Banyak rumor yang beredar kalau face scrub bisa membuat pori-pori membesar. Mungkin ini jadi salah satu alasan kenapa banyak yang ragu untuk menggunakan produk ini. 

Faktanya, ukuran pori-pori bisa dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti genetik, pertambahan usia, produksi sebum berlebih, perubahan hormon, sampai paparan sinar matahari berlebih.

Meskipun begitu, penggunaan face scrub yang berlebihan dinilai terlalu abrasif pada kulit dan bisa menyebabkan robekan mikro yang membuat pori-pori iritasi dan terlihat lebih besar.

Jadi, selama kita melakukannya secukupnya saja, rumor face scrub bisa membuat pori-pori membesar, hanya mitos belaka.

Kapan Perlu Pakai Face Scrub?

Pakai face scrub pagi atau malam?

Banyak ahli yang berpendapat kalau face scrub lebih baik dilakukan pada pagi hari. Ini karena pada saat malam hari, kulit memperbaiki dirinya sepanjang malam, melakukan regenerasi dan meninggalkan sel kulit mati.

Bukan cuma itu, minyak yang diproduksi kulit sepanjang malam juga akan lebih mudah untuk dibersihkan. Sehingga, kulit akan lebih siap untuk menerima skincare dan makeup selanjutnya.

Tapi, menggunakan face scrub di malam hari juga boleh kok. Setelah seharian kena debu, polusi, dan keringat, kulit perlu eksfoliasi buat bersihin pori-pori yang tersumbat.

Face scrub dipakai berapa kali?

Setiap orang memiliki jenis kulit dan kebutuhan yang berbeda dalam menggunakan face scrub. Dokter Lian A. Mack, MD dan Neda Mehr, MD, melalui situs roseinc.com memberikan saran penggunaan face scrub berdasarkan jenis kulit, antara lain:

  1. Kulit Kering

Kulit kering disarankan untuk menggunakan face scrub sekali atau dua kali seminggu untuk menghindari kulit semakin kering dan iritasi. Tapi, dr. Mehr mengatakan bahwa pemilik kulit kering bisa meningkatkan frekuensi pengelupasan sesuai dengan toleransi kulit.

  1. Kulit Berminyak

dr. Mack menyarankan pemilik kulit berminyak melakukan face scrub sampai tiga kali seminggu untuk hasil yang lebih optimal.

  1. Acne-prone Skin

Orang dengan acne-prone skin, atau mudah berjerawat disarankan untuk melakukan facial scrub tiga sampai empat kali seminggu.

  1. Kulit Normal

Kulit normal atau kombinasi berada di antara kulit berminyak dan kering. Jadi, dr. Mehr merekomendasikan untuk melakukannya setiap dua hari sekali. 

Jika kulit berubah menjadi kering dan kencang, tandanya Bruver mengalami over-exfoliation. Tapi, kalau kulit menjadi kusam dan rentan berjerawat, tandanya Bruver bisa menambah frekuensi penggunaan face scrub.

Cara Menggunakan Face Scrub

Untuk mendapatkan manfaat face scrub secara maksimal, ikuti langkah-langkah berikut ini:

  1. Basahi Wajah

Pastikan wajah benar-benar basah sebelum menggunakan face scrub. Air membantu mengurangi gesekan, sehingga kulit terhindar dari risiko iritasi.

  1. Ambil Secukupnya

Tuang face scrub ke telapak tangan secukupnya. Gunakan dalam jumlah yang pas untuk seluruh wajah, tidak terlalu banyak atau sedikit.

  1. Oleskan Merata

Aplikasikan scrub secara merata ke seluruh wajah, pastikan setiap area tertutupi.

  1. Gosok dengan Lembut

Usap face scrub dengan gerakan memutar perlahan. Hindari menekan atau menggosok terlalu keras agar kulit tetap nyaman dan bebas iritasi.

  1. Fokus di Area Bermasalah

Perhatikan area yang sering berminyak atau berkomedo, seperti hidung, dahi, dan pipi. Berikan pijatan ringan untuk hasil yang lebih optimal.

  1. Durasi Pijatan

Pijat wajah sekitar 30 detik agar sel kulit mati dan kotoran terangkat dengan maksimal.

  1. Bilas dengan Air

Bilas wajah menggunakan air hangat atau dingin. Air dingin membantu menutup pori-pori, sementara air hangat memberikan rasa nyaman pada kulit.

  1. Keringkan dengan Lembut

Gunakan handuk bersih dan tepuk-tepuk wajah secara perlahan untuk mengeringkannya. Cara ini menjaga kelembapan kulit dan menghindari gesekan kasar.

Efek Memakai Facial Scrub Setiap Hari

Secara umum, dokter kulit bersertifikat Lian A. Mack, MD, mengatakan bahwa memakai facial scrub setiap hari tidak direkomendasikan, terutama untuk kulit sensitif. 

Ini karena over-exfoliation bisa menghilangkan minyak alami kulit, sehingga kulit bisa menjadi terlalu kering, bahkan sampai muncul iritasi dan peradangan.

Menggosok kulit menggunakan face scrub setiap hari juga bisa menyebabkan pori-pori terbuka, sehingga lebih mudah terpapar polusi dan sinar UV.

Apakah scrub bisa mengangkat komedo?

Komedo adalah masalah kulit yang disebabkan penyumbatan pori-pori akibat sel kulit mati, minyak berlebih, dan kotoran lainnya. 

Secara umum, ada dua jenis komedo, yaitu komedo hitam dan komedo putih. Keduanya tergolong jerawat non-inflamasi, atau tidak menyebabkan peradangan. 

Eksfoliasi menggunakan scrub dianggap sebagai metode yang efektif untuk menghilangkan komedo yang ada di wajah. Caranya adalah dengan membersihkan pori-pori dan mengangkat sel kulit mati.

Apakah face scrub termasuk eksfoliasi?

Betul, face scrub itu salah satu jenis eksfoliasi fisik. Artinya, scrub bekerja dengan cara menggosok sel kulit mati secara mekanis. Melakukan eksfoliasi menggunakan face scrub akan membuat kulit menjadi lebih halus, cerah, dan bebas dari masalah kulit lainnya.

Pastikan untuk menggunakan face scrub secara rutin dan jaga kebersihan kulit menggunakan Bruv face wash!

Dengan kandungan aktif seperti activated bamboo charcoal yang bantu mengangkat sel kulit mati dan mengontrol minyak. Kandungan argan oil dan peppermint oil juga bisa bantu jaga kelembapan dan menyegarkan wajah.

Nggak perlu khawatir! Bruv face wash telah teruji klinis dan aman digunakan segala jenis kulit. Tunggu apa lagi? Dapatkan kulit yang sehat terawat sepanjang hari dengan Bruv!

Penyebab Keriput di Usia Muda dan Cara Pasti Buat Cegah Itu Terjadi!

Penyebab Keriput di Usia Muda dan Cara Pasti Buat Cegah Itu Terjadi!

Keriput biasanya identik dengan usia tua dan dilihat sebagai salah satu tanda penuaan. Tapi, saat ini semakin banyak orang dengan usia muda, atau bahkan remaja yang mengalami masalah ini.

Kenapa wajah keriput padahal masih muda? Yuk kita bahas apa saja penyebab keriput di usia muda dan bagaimana cara mengatasinya!

Penyebab Keriput di Usia Muda

Keriput merupakan garis atau lipatan yang terbentuk pada kulit. Ini merupakan salah satu tanda-tanda penuaan yang paling umum lho. 

Seiring bertambahnya usia, secara alami kulit menjadi kering dan kurang elastis. Ini karena berkurangnya lemak dan kolagen yang ada di lapisan terdalam.

Kerutan umumnya muncul saat usia 25-30 tahun, tapi ada beberapa kasus dimana muncul kerutan wajah remaja. Kenapa bisa begitu? Berikut ini penyebab keriput di usia muda:

  1. Genetika

Penyebab kulit wajah keriput di usia muda yang pertama adalah faktor genetika.Sudah jadi rahasia umum kalau genetik punya peranan penting dalam struktur kulit dan elastisitasnya.

Jadi, kalau memiliki orang tua yang mengalami keriput di usia muda, ada kemungkinan besar ini diturunkan kepada anaknya.

  1. Paparan Sinar Matahari

Paparan sinar matahari memang bermanfaat untuk memperoleh vitamin D. Tapi, ketika Bruver terpapar secara berlebihan, ini justru bisa jadi penyebab kulit kaki keriput di usia muda.

Radiasi sinar UV bisa memecah serat elastin, yang memberikan struktur pada kulit. Sehingga, stres oksidatif ini bisa menyebabkan hilangnya elastisitas kulit.

Dilansir dari Medical News Today, sebuah penelitian menyimpulkan bahwa paparan sinar matahari bisa menyebabkan sekitar 80% penuaan kulit yang terlihat, termasuk keriput.

  1. Merokok

Merokok bisa memengaruhi kesehatan tubuh secara keseluruhan, termasuk kesehatan kulit. Zat beracun yang ada dalam tembakau bisa mengurangi aliran darah ke sel-sel kulit, mengurangi kelembapan dalam dermis, serta memecah kolagen dan elastis.

Kerusakan kolagen dan elastin inilah yang menjadi penyebab keriput di usia muda. Situs Healthline menyebut keriput akan lebih cepat muncul pada orang yang merokok lebih dari 40 bungkus per tahun.

  1. Polusi Udara

Faktor lingkungan, khususnya polusi udara menjadi penyebab kulit kering dan keriput di usia muda. Polusi udara mengandung partikel-partikel mikroskopis yang berbahaya.

Kulit, sebagai penghalang terluar tubuh, secara langsung terpapar berbagai polutan udara. Oleh karena itu, hubungan antara polusi udara dan kerusakan kulit yang menyebabkan penuaan kulit sangat mungkin terjadi.

Penelitian menunjukkan bahwa polusi udara bisa mempercepat penuaan kulit, menyebabkan munculnya bintik hitam dan keriput.

  1. Dehidrasi

Penyebab keriput di usia muda selanjutnya adalah dehidrasi. Kulit yang dehidrasi ditandai adanya kekurangan air di lapisan paling atas kulit.

Padahal, kelembapan kulit penting untuk proses regenerasi sel kulit. Elastisitas dan ketahanan pada kulit dehidrasi juga akan berkurang, sehingga mempercepat munculnya garis-garis halus dan keriput.

  1. Kurang Tidur

Selama tidur di malam hari, tubuh akan mengalami berbagai proses pemulihan, termasuk proses regenerasi kulit. Selain itu, tubuh juga memproduksi hormon pertumbuhan manusia, yang berperan penting dalam perbaikan dan peremajaan kulit. 

Sehingga, ketika seseorang kurang tidur, bisa menyebabkan meningkatnya garis halus, kerutan, dan penurunan elastisitas kulit. Ini adalah penyebab kulit tangan keriput di usia muda.

  1. Menggunakan Skincare yang Terlalu Keras

Merawat kulit tidak bisa dilakukan dengan sembarangan! Bruver perlu memperhatikan kandungan apa saja yang ada di dalam produk tersebut.

Karena, kalau kandungannya terlalu keras, mungkin bisa menghilangkan minyak alami kulit, mengganggu fungsi skin barrier, serta menyebabkan kulit kering dan munculnya keriput atau garis halus.

  1. Gerakan Otot Wajah Berulang

Setiap kali kita tersenyum lebar, mengerutkan kening, atau membuat ekspresi wajah lainnya, otot-otot wajah kita berkontraksi. 

Gerakan berulang ini, seiring berjalannya waktu, dapat menyebabkan kulit terlipat dan membentuk garis-garis halus yang kemudian menjadi penyebab keriput di usia muda. 

Cleveland Clinic menjelaskan bahwa kombinasi antara kontraksi otot dan gaya gravitasi bumi secara bertahap membentuk kerutan pada wajah kita.

Baca Juga: Wajah Kekurangan Kolagen, Bahayakah?

Bagian Kulit yang Mudah Keriput di Usia Muda

Keriput dan garis halus bisa muncul dimana saja. Tapi, biasanya area kulit yang sering terpapar sinar matahari dan berekspresi lebih mudah keriput di usia muda, misalnya seperti:

  1. Sekitar Mata

Kulit di sekitar mata umumnya lebih tipis dan halus, sehingga lebih mudah keriput. Biasanya, ini terjadi karena gerakan otot saat menyipitkan mata dan tersenyum.

  1. Dahi

Garis horizontal di dahi dapat timbul akibat mengangkat alis atau mengerutkan dahi. 

  1. Sekitar Alis

Garis vertikal, sering disebut sebagai garis kerutan atau garis glabellar, dapat terbentuk karena seringnya mengerutkan kening atau ekspresi lainnya.

  1. Area Mulut

Keriput di sekitar bibir, dapat terbentuk dari mengerutkan bibir saat merokok atau bahkan dari ekspresi wajah yang biasa terjadi seperti tertawa atau berbicara.

Selain di area wajah, keriput juga sering muncul di kulit tangan, kaki, dan bagian tubuh lainnya.

Baca Juga: Kulit Sawo Matang VS Kuning Langsat, Apa Bedanya?

Apakah Keriput Bisa Hilang?

Keriput merupakan proses alami dari penuaan, sehingga untuk menghilangkan sepenuhnya bisa memakan waktu, atau sulit untuk dilakukan, kecuali dengan prosedur invasif. 

Tapi, jangan khawatir! Ada beberapa cara yang bisa mengatasi wajah keriput dan kusam secara signifikan.

Cara Mengatasi Kulit Keriput di Usia Muda

Bagaimana agar muka tidak keriput? Berikut ini cara mengatasi kulit keriput di usia muda yang bisa Bruver lakukan:

  1. Lindungi Kulit dari Paparan Sinar Matahari

Seperti yang sudah dibahas di atas, sinar matahari adalah salah satu penyebab utama munculnya keriput di wajah. Makanya, melindungi kulit dari sinar UV adalah langkah penting untuk mencegah keriput baru sekaligus memperlambat penuaan kulit.

Gunakan sunscreen dengan SPF minimal 30, dan jangan lupa untuk reapply setiap 2 jam sekali. Pakai topi atau kacamata hitam, dan hindari terlalu lama di bawah terik matahari, terutama antara pukul 10 pagi hingga 4 sore.

  1. Jaga Kelembapan Kulit

Dengan menjaga kulit tetap terhidrasi, elastisitas dan kekencangannya akan terjaga, sehingga tampilan keriput dan garis halus lebih samar.

Gunakan pelembap yang sesuai dengan jenis kulit Bruver secara rutin. Selain itu, perbanyak minum air putih untuk menjaga hidrasi dari dalam. 

  1. Gaya Hidup Sehat

Salah satu langkah penting dalam menjalani gaya hidup sehat adalah menghindari rokok, supaya zat beracun di dalamnya nggak bisa merusak kolagen dan elastin. 

Selain itu, pastikan tubuh mendapatkan istirahat yang cukup, minimal 7-8 jam setiap malam, karena saat tidur, kulit memperbaiki dirinya sendiri dan memproduksi kolagen baru. 

Olahraga teratur juga nggak kalah penting, karena dapat meningkatkan sirkulasi darah, memberikan nutrisi lebih baik ke kulit, serta membantu tubuh melepaskan stres, yang sering menjadi pemicu penuaan dini. 

  1. Konsumsi Makanan Bergizi 

Nutrisi dari makanan sangat berperan dalam menjaga kesehatan kulit. Pilih makanan kaya antioksidan misalnya, buah-buahan seperti stroberi, anggur merah, kiwi, pepaya serta sayur-sayuran seperti bayam, brokoli, wortel, dan lainnya. 

Antioksidan membantu melawan radikal bebas, memperkuat sistem kekebalan tubuh, dan melindungi kulit dari penuaan dini.

  1. Gunakan Skincare yang Tepat 

Cara menghilangkan keriput di wajah lainnya adalah dengan menggunakan skincare yang tepat secara rutin. Berikut ini kandungan skincare yang bisa menyamarkan keriput atau tanda penuaan lainnya:

  • Retinol

Retinol merupakan bahan anti-aging yang bekerja dengan cara merangsang pergantian sel dan meningkatkan produksi kolagen secara alami.

  • Vitamin C

Kandungan ini merupakan antioksidan kuat yang bisa mencegah kerusakan akibat sinar UV dan radikal bebas. Selain itu, vitamin C juga merangsang produksi kolagen.

  • Bakuchiol

Bakuchiol merupakan turunan alami dari retinol yang lebih aman untuk kulit sensitif. Bahan ini memberikan kekuatan terhadap skin barrier, sekaligus mencegah iritasi dan hilangnya kelembapan.

  • Peptida

Peptida bekerja mengatasi kerutan dengan cara meningkatkan kolagen dan menjaga kelembapan kulit. Penelitian juga menunjukkan peptida membuat perubahan yang signifikan pada kerutan.

  • Hyaluronic Acid

Anthony Rossi Jr., seorang dokter kulit menyebut hyaluronic acid sebagai salah satu bahan anti penuaan terbaik, yang bisa memperbaiki kulit dari waktu ke waktu, sekaligus memberikan efek melembapkan secara langsung.

  • Ceramides 

Ceramide dikenal sebagai bagian dari keluarga lemak atau lipid yang kompleks yang disebut sphingolipid. Ceramide membantu menjaga skin barrier tetap utuh, sehingga kulit lebih kencang, terhidrasi, dan tampak lebih muda secara keseluruhan.

  1. Treatment di Klinik

Selain skincare, Bruver juga bisa mencoba perawatan di klinik. Tapi, pastikan konsultasi dulu dengan dokter untuk menentukan treatment yang sesuai.

  • Filler

Filler merupakan perawatan kulit untuk mengisi jaringan lunak, dengan menyuntikkan kolagen atau hyaluronic acid di area yang mengalami keriput. Biasanya, hasil akan langsung terlihat.

  • Botox 

Suntik botox telah populer sebagai perawatan untuk mengurangi munculnya keriput di banyak negara, termasuk Indonesia.

Dilansir dari Halodoc, botulinum toxin atau botox adalah cairan yang bekerja dengan melemahkan atau melumpuhkan otot. 

  • Laser 

Sinar laser bisa merangsang produksi kolagen ketika dipancarkan secara langsung ke permukaan kulit. Akibatnya, kulit menjadi lebih kencang dan halus. Namun, hasilnya tidak bisa langsung terlihat dalam satu kali prosedur.

  • Microneedling 

Microneedling adalah prosedur dengan menggunakan jarum-jarum kecil yang telah diisi obat dengan panjang 0.5 hingga 1.5 milimeter. 

Ini bisa meningkatkan peredaran darah dan merangsang kulit memproduksi kolagen, sehingga terbentuk jaringan kulit baru yang membuat tekstur kulit menjadi lebih halus dan kenyal.

Perlu diingat kalau cara menghilangkan keriput yang telah disebutkan tidak instan, butuh waktu, serta konsistensi untuk mendapatkan hasil yang maksimal.

Dengan perawatan yang tepat, Bruver bisa menyamarkan keriput di usia muda. Salah satu caranya adalah dengan rutin menggunakan Bruv Face Wash.

Sabun ini diformulasikan dengan bahan alami seperti activated bamboo charcoal, argan oil, dan peppermint oil. Ketiga kandungan aktif ini bisa membersihkan kotoran di wajah secara mendalam, menjaga kulit tetap lembab, serta lebih segar.

Apalagi, argan oil mengandung  antioksidan, vitamin A, vitamin E, asam lemak omega, dan fitosterol yang bermanfaat untuk menghilangkan keriput di wajah.

Bruv telah teruji klinis, sehingga aman digunakan segala jenis kulit, termasuk untuk remaja. Jadi, tunggu apa lagi? Lengkapi perawatan kulitmu dengan Bruv Face Wash dan dapatkan kulit yang sehat dan bebas keriput!